Advertisements

Apa Itu Hoarding Disorder: Gejala, Penyebab, serta Aspek Penting Lainnya

Apa itu Hoarding Disorder? Gangguan penimbunan atau hoarding disorder adalah sebuah kondisi mental di mana seseorang merasa sulit untuk membuang atau berpisah dengan barang-barang, bahkan jika barang tersebut tidak memiliki nilai yang jelas.

Gangguan ini bisa berdampak serius pada kehidupan sosial, emosional, dan fisik seseorang. Dalam artikel ini, infokekinian akan membahas secara mendalam apa itu hoarding disorder, gejalanya, penyebabnya, serta cara untuk mengatasinya.

Apa Itu Hoarding Disorder

Apa Itu Hoarding Disorder

Hoarding disorder adalah gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki dorongan kuat untuk terus menyimpan barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Perilaku ini berbeda dengan koleksi benda tertentu karena kolektor cenderung teratur dalam menyimpan barang yang memiliki nilai tertentu. Sementara itu, penderita hoarding disorder menyimpan barang secara impulsif tanpa mempertimbangkan kegunaannya.

American Psychiatric Association mengklasifikasikan hoarding disorder sebagai salah satu jenis gangguan kesehatan mental yang dapat mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.

Gejala Hoarding Disorder

Berikut adalah beberapa gejala hoarding disorder:

  • Kesulitan untuk Membuang Barang: Penderita hoarding disorder mengalami kesulitan besar untuk membuang atau berpisah dengan barang-barang mereka, bahkan jika barang tersebut tidak memiliki nilai atau telah rusak. Hal ini sering disertai rasa cemas atau takut jika barang tersebut hilang.
  • Penumpukan Barang Berlebihan: Mereka cenderung menumpuk barang di ruang hidup mereka, seperti di kamar, ruang tamu, atau bahkan dapur, hingga ruang tersebut kehilangan fungsinya. Barang-barang bisa berupa apa saja, termasuk kertas, pakaian, hingga benda-benda kecil yang tidak lagi digunakan.
  • Kesulitan dalam Membuat Keputusan: Orang dengan hoarding disorder biasanya tidak dapat membuat keputusan yang rasional tentang barang-barang mereka, seperti memutuskan apakah suatu benda harus dibuang, disimpan, atau diberikan kepada orang lain.
  • Kecemasan atau Stres Saat Barang Dibuang: Saat orang lain berusaha untuk membersihkan atau membuang barang-barang, penderita hoarding disorder sering kali merasa tertekan, marah, atau bahkan cemas.
  • Isolasi Sosial: Karena merasa malu atau takut dihakimi, penderita hoarding disorder sering mengisolasi diri dari orang lain. Mereka enggan menerima tamu karena kondisi rumah yang berantakan atau tidak teratur.
  • Gangguan Fungsi dalam Kehidupan Sehari-hari: Penumpukan barang yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas harian seperti makan, tidur, atau membersihkan rumah. Ruangan yang penuh dengan barang juga bisa menimbulkan risiko kesehatan seperti kebakaran atau infeksi.
  • Menimbun Barang yang Tidak Berharga: Benda-benda yang ditimbun sering kali tidak memiliki nilai ekonomi atau kegunaan, seperti surat-surat lama, botol plastik, atau pakaian rusak.

Penyebab Hoarding Disorder

Penyebab Hoarding Disorder

Berikut adalah beberapa penyebab hoarding disorder:

1. Genetik dan Riwayat Keluarga

Orang yang memiliki anggota keluarga dengan perilaku menimbun barang berisiko lebih tinggi mengalami hoarding disorder. Faktor genetik mungkin memainkan peran dalam kecenderungan menyimpan barang secara berlebihan.

2. Trauma Emosional

Pengalaman kehilangan orang terdekat, perceraian, atau bencana alam yang merusak barang berharga dapat memicu perilaku menimbun sebagai cara untuk mengatasi perasaan kehilangan atau rasa tidak menyimpan barang dapat memberikan rasa aman atau penghiburan.

3. Kecemasan dan Gangguan Mental Lain

Hoarding disorder sering kali muncul bersama dengan gangguan mental lain seperti depresi, gangguan kecemasan, atau OCD (obsesif-kompilsif). Kecemasan yang berlebihan membuat penderita merasa sulit untuk melepaskan barang karena khawatir akan membutuhkan barang tersebut di masa depan.

4. Pengaruh Lingkungan

Orang yang tumbuh dalam lingkungan berantakan atau keluarga yang tidak mengajarkan cara mengelola barang mungkin lebih rentan terhadap hoarding disorder. Ketidakmampuan untuk mengatur barang atau memilah mana yang penting dan tidak penting dapat menjadi kebiasaan yang berkembang menjadi gangguan.

5. Kesulitan Mengambil Keputusan

Penderita hoarding disorder sering kali kesulitan membuat keputusan, terutama terkait barang-barang yang mereka simpan. Mereka merasa cemas atau ragu-ragu saat harus memutuskan apakah barang tersebut harus dibuang atau disimpan

Cara Mengatasi Hoarding Disorder

Berikut adalah beberapa cara mengatasi hoarding disorder:

1. Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)

CBT adalah bentuk terapi yang sering digunakan untuk mengatasi hoarding disorder. Terapi ini membantu penderita untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta perilaku yang menyebabkan penimbunan barang. CBT juga membantu penderita dalam belajar membuat keputusan yang lebih sehat tentang barang yang mereka miliki.

2. Dukungan Keluarga dan Teman

Cara Mengatasi Hoarding Disorder

Peran keluarga dan teman sangat penting dalam proses pemulihan. Dukungan emosional dan bantuan praktis dari orang-orang terdekat dapat membantu penderita merasa didukung dan tidak sendirian dalam perjuangan mereka melawan hoarding disorder.

3. Pendekatan Profesional

Dalam beberapa kasus, diperlukan bantuan profesional dari psikolog atau psikiater untuk membantu penderita mengatasi gangguan ini. Mereka dapat meresepkan obat untuk mengatasi kecemasan atau depresi yang mendasari hoarding disorder.

4. Membuat Rencana Pembersihan

Salah satu langkah penting dalam mengatasi hoarding disorder adalah membuat rencana pembersihan bertahap. Ini bisa dilakukan dengan bantuan profesional atau dengan dukungan keluarga. Pembersihan yang bertahap dan terorganisir akan membantu penderita merasa lebih nyaman dan mengurangi kecemasan mereka.

Kesimpulan

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Gejala seperti kesulitan membuang barang, penumpukan yang tidak terkendali, dan isolasi sosial adalah tanda-tanda utama dari gangguan ini. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari trauma emosional hingga riwayat keluarga.

Meskipun demikian, dengan terapi yang tepat, dukungan dari keluarga, dan bantuan profesional, penderita hoarding disorder dapat pulih dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan teratur.