Advertisements

12 Dampak Pada Pemanasan Global, Ini Cara Lengkap Mengatasinya

Advertisements

InfoKekinian.com – Global warming selalu menjadi topik yang hangat untuk dibahas, satu hal yang paling menarik adalah dampak pada pemanasan global.

Hal ini dikarenakan dampak pada pemanasan global kian meningkat dan tentunya berpengaruh pada ekosistem bumi ini.

Singkatnya, pemanasan global merupakan suatu fenomena pada kenaikan suhu secara keseluruhan di bumi.

Advertisements

Apa Itu Pemanasan GlobalPenggunaan bahan bakar fosil yang berlebih menjadi salah satu penyebab dari peristiwa ini terjadi.

Sehingga, semakin meningkatnya populasi manusia dibumi, maka penggunaan bahan bakar fosil pun akan semakin meningkat.

Pemanasan global yang terus meningkat tanpa ada usaha dalam menguranginya, maka hal ini akan memberikan dampak yang buruk pada bumi.

Lantas, apa saja dampak pada pemanasan global? Dan bagaimana cara untuk mengatasinya? Untuk menemukan jawabnnya, silakan simak artikel ini ingga selesai.

Apa Itu Pemanasan Global?

Pemanasan global atau global warming merupakan proses kenaikan rata-rata suhu atmosfer, laut, dan daratan yang mengkabitkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem dibumi.

For your information, dalam seratus tahun terakir, rata-rata suhu global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F). So, bumi kita ini sudah fix semakin panas, Sobat kekinian.

Penyebab Pemanasan Global

Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya pemanasan global:

1. Efek Rumah Kaca

Advertisements

Sudah menjadi rahasia umum, jika matahari merupakan sumber segala energi yang ada di bumi.

Saat energi ini sampai di permukaan bumi, energi ini akan berubah dari cahaya menjadi panas yang berguna untuk menghangatkan bumi.

Lalu sebagian panas akan diserap oleh permukaan bumi yang kemudian sisanya akan dipantulkan kembali.

Sebagian dari panas ini akan menjadi gelombang panjang dalam radiasi infra merah ke luar angkasa.

Selain itu, sebagian dari panas akan tetap di atmosfer bumi karena adanya penumpukan jumlah gas rumah kaca seperti, karbon dioksida, uap air, dan metana yang akan menjadi perangkap gelombang radiasi.

Gas inilah yang akan menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang telah dipancarkan oleh bumi, sehingga panas tersebut akan tersimpan pada permukaan bumi.

2. Efek Umpan Balik

Penyebab lainnya pun bisa dikarekan adanya proses umpan balik, seperti penguapan air.

Misalnya, akibat bertambahnya gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan ini akan menyebabkan lebih banyak air yang menguap ke atmosfer.

Karena uap air ini merupakan gas rumah kaca, maka pemanasan akan tetap berlanjut dan jumlah uap air di udara akan terus menambah hingga tercapainya suatu kesetimbangan pada konsentrasi uap air.

3. Peternakan (Konsumsi Daging)

Dilansir dari Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) dalam laporan terbaru Fourth Assessment Report, dalam 1.300 ilmuwan dari dunia pada satu badan PBB mengungkapkan jika selama 250 tahun terakhir, 90% aktivitas manunisia adalah membuat bumi semakin panas.

IPCC juga mengatakan jika 90% gas rumah kaca seperti CO2, metana, dan dinitrogen oksida telah meningkat secara drastis dalam kenaikan suhu bumi pada 50 tahun terakhir.

Dalam laporan PBB tentang peternakan dan lingkungan yang telah diterbitkan pada tahun 2006 mengatakan,

“Sebesar 18% penghasil emisi gas rumah kaca dihasilkan dari industri peternakan yang jumlahnya lebih banyak dari gabungan emisi gas seluruh transportasi di seluruh dunia (13%)”.

Dampak Pada Pemanasan Global

Dampak Negatif Pemanasan Global
Berikut adalah beberapa dampak negatif dari pemanasan global:

1. Kepunahan Spesies Hewan

Sejumlah spesies hewan terancam oleh pemanasan global karena cuaca ekstrem akibat pemanasan global berpotensi mengganggu habitat hewan dan ekosistemnya.

Misalnya, fenomena mencairnya es di Kutub Utara mengancam kepunahan beruang kutub dengan menyebabkan mereka kehilangan tempat tinggal.

2. Kelaparan dan Kemiskinan

Karena sumber makanan yang semakin menipis, fluktuasi cuaca yang ekstrim dapat menyebabkan kelaparan.

Karena pemanasan global, lahan dan ternak mungkin mengalami penurunan produktivitas atau mungkin musnah.

Selain itu, dampaknya bagi masyarakat adalah meningkatnya pengangguran dan menurunnya kesejahteraan.

3. Mencairnya Es di Kutub

Mencairnya es di kutub adalah efek utama dari pemanasan global.

Hal ini disebabkan oleh suhu bumi yang meningkat, dan terbukti dalam tiga puluh tahun terakhir, 28 triliun ton es Arktik telah mencair akibat pemanasan global.

4. Peningkatan Volume Air Laut

Setelah triliunan ton es mencair, jumlah air laut akan meningkat karena peningkatan produksi air.

Hal ini sangat berbahaya karena akan menimbulkan banjir yang meluas dan hilangnya pulau-pulau kecil akibat tenggelam.

5. Krisis Kualitas Air

Masalah air bersih juga bisa disebabkan oleh pemanasan global, karena hal ini merupakan akibat penguapan air permukaan tanah, sehingga sulit mendapatkan air bersih.

6. Kebakaran Hutan

Kebakaran Hutan
Peningkatan suhu juga dapat menyebabkan kebakaran hutan. Para ilmuwan juga meramalkan bahwa kebakaran besar yang melanda California pada tahun 2020 didorong oleh kenaikan suhu akibat pemanasan global.

7. Kabut Asap

Akibat kebakaran hutan akibat pemanasan global, dihasilkan kabut asap yang sangat mengganggu dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

8. Terjadinya Wabah Penyakit

Kenaikan suhu akibat pemanasan global berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, terutama daya tahan tubuh makhluk hidup, sehingga lebih mudah terserang penyakit yang dikhawatirkan akan menjadi wabah.

9. Rusaknya Terumbu Karang

Rusaknya Terumbu Karang
Selain itu, pemanasan global berdampak pada terumbu karang yang menjadi habitat dan sumber makanan bagi beberapa organisme laut.

10. Krisis Pangan

Efek lain dari pemanasan global adalah kenaikan suhu air laut.

Perubahan suhu air laut ini dapat mengakibatkan kematian biota laut yang berujung pada krisis pangan karena hilangnya populasi ikan dan hewan laut.

11. Meningkatnya Kasus Alergi

Suhu udara yang lebih hangat akibat pemanasan global justru dapat menyebabkan tumbuhan lebih lama melakukan penyerbukan.

Nah, peningkatan jumlah penderita alergi disebabkan oleh peningkatan kadar serbuk sari di udara.

Serbuk sari dari tumbuhan, tidak mengherankan, merupakan salah satu alergen yang paling umum.

12. Peristiwa Alam Ekstrem

Kejadian alam ekstrim seperti banjir, angin topan, dan tsunami juga dipengaruhi oleh pemanasan global.

Seiring frekuensi kejadian alam ekstrem ini meningkat, demikian pula jumlah orang yang kehilangan rumah dan menjadi tunawisma.

Cara Mengatasi Pemanasan Global

Berikut adalah beberapa cara dalam mengatasi pemanasan global:

1. Gunakan Transportasi Umum & Sepeda

Gunakan Transportasi Umum & Sepeda
Langkah pertama dalam memerangi pemanasan global adalah membatasi penggunaan mobil dan sepeda motor hanya untuk jarak jauh.

Sedangkan untuk jarak pendek, kamu bisa mengembangkan kebiasaan berjalan kaki atau mengendarai sepeda.

Cara ini akan meminimalkan peningkatan karbon dioksida atmosfer dan karbon monoksida.

Untuk menempuh jarak yang lebih jauh, gunakan angkutan umum massal, seperti busway dan kereta api, jika memungkinkan.

Kamu memiliki pilihan untuk menggunakan kendaraan pribadi bergantian dengan teman atau anggota keluarga yang menempuh perjalanan searah.

2. Minimalkan Penggunaan Peralatan Yang Mengandung CFC

Molekul CFC (Cloro Four Carbon) yang terdiri dari atom karbon dengan klorin dan fluor yang terikat padanya adalah solusi mudah untuk mengatasipemanasan global.

CFC biasanya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara, dan harap diingat bahwa CFC saat ini berkontribusi 20% pada proses efek rumah kaca.

Untuk mengatasi suhu ruangan yang panas, kita dapat membangun struktur dengan ventilasi udara yang cukup, menghilangkan kebutuhan akan AC.

Namun, jika pendingin udara diperlukan, kita harus memilih AC ramah lingkungan yang tidak mengandung CFC.

Demikian pula, kita harus menggunakan freezer non-CFC untuk mengurangi dampak rumah kaca dan mencegah pemanasan global yang semakin parah dan merugikan manusia.

3. Matikan Perangkat Elektronik Saat Tidak Terpakai

Mematikan lampu, kipas angin, AC, laptop, televisi, dan semua perangkat elektronik lainnya saat tidak digunakan adalah strategi ketiga untuk mengatasi pemanasan global.

Memanfaatkan pencahayaan LED adalah strategi cerdas untuk meningkatkan efisiensi energi.

Apalagi lampu LED kini harganya terjangkau, jadi pilih yang memiliki sensor cahaya sehingga dapat mati secara otomatis.

Beberapa perangkat elektronik, seperti televisi dan laptop, memiliki fungsi siaga (standby mode).

FYI, dalam 20 jam mode siaga atau standby menghabiskan hingga 40 persen energinya.

Oleh karena itu, saat gadget tidak digunakan, penting untuk mematikannya daripada menempatkannya dalam mode siaga.

Selain itu, dengan mengeringkan pakaian di udara alih-alih menggunakan pengering, bahan bakar fosil untuk penggunaan listrik dapat dihemat.

Manfaatkan insulasi atap untuk menghindari kehilangan panas saat cuaca dingin.

Kamu juga dapat merangkul sumber energi terbarukan, seperti pemanas air tenaga surya, untuk memenuhi kebutuhan kamu.

FAQ

Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:

1. Apa Saja Contoh Pemanasan Global?

Berikut adalah beberapa contoh dari pemanasan global:

  1. Penebangan hutan
  2. Emisi bahan bakar kendaraan
  3. Limbah industri
  4. Limbah peternakan dan pertanian
  5. Penggunaan listrik.

2. Apa Saja Dampak Positif dari Pemanasan Global?

Selain memiliki dampak negatif, pemanasan global mempunya dampak positif salah satunya adalah memperluas area yang dapat digunakan sebagai pertanian, khusunya di wilayah Kanada utara dan Rusia.

Di beberapa negara menganggap pemanasan global dapat membantu memperpanjang masa tanam yang terkadang hingga dua kali panen.

3. Apa Nama Lain dari Pemanasan Global?

Nama lain dari pemanasan global adalah global warming.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai penyebab dan dampak pada pemanasan global yang perlu kamu ketahui, lengkap dengan beberapa cara dalam mengatasinya.

Dan bisa kita simpulkan jika global warming merupakan fenomena meningkatnya suhu pada atmosfer bumi.

Yang salah satunya disebabkan karena penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan dan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem.