Advertisements

Pengertian Kalimat Sumbang dalam Paragraf beserta Contohnya

Kalimat Sumbang – Halo sob, pasti di sekolah kalian mendapat tugas untuk mencari kalimat sumbang pada suatu paragraf. nah, kali ini kita akan membahas mengenai kalimat sumbang. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, contoh, dan cara menentukan kalimat sumbang. Yuk langsung saja kita mulai pembahasannya kali ini.

Pengertian Kalimat Sumbang

Kalimat Sumbang adalah kalimat yang sama sekali tidak memliki keterkaitan atau hubungan dengan keseluruhan paragraf, atau bahkan bertolak belakang dengan topik kalimat atau kalimat lainnya. Kalimat sumbang merupakan kalimat yang tidak padu karena kesalahan penulis saat menuangkan ide. Namun ada juga kalimat sumbang yang sengaja ditambahkan, biasanya pada humor dan informasi tambahan.

Ciri-Ciri Kalimat Sumbang

  1. Tidak ada keterkaitan dengan kalimat utama.
  2. Tidak nyambung dengan kalimat sebelum atau sesudahnya.
  3. Ide dalam kalimat sumbang bahkan bisa bertolak belakang dengan ide utama penulis.

Cara Menentukan Kalimat Sumbang

  1. Bacalah paragaraf secara keseluruhan, kemudian temukan gagasan utama dan kalimat utamanya.
  2. Setelah mengetahui kalimat dan gagasan utamanya, bacalah kalimat – kalimat tersebut apakah saling mendukung satu sama lain, misalnya apakah kalimat utamanya sesuai dengan kalimat – kalimat pendukungnya atau kalimat penjelasnya tidak sesuai atau tidak mendukung kalimat utamanya. Jika ada keganjilan atau keanehan saat membacanya, kemungkinan kalimat tersebut adalah kalimat sumbang.
  3. Baca ulang kalimat tersebut untuk memastikannya kembali.

Contoh Kalimat Sumbang

Contoh Kalimat Sumbang 1 :

Olahraga yang teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita (1). Hal ini bisa terjadi karena dengan berolahraga bisa membantu proses metabolisme di dalam tubuh sehingga semua zat – zat makanan bisa terserap dengan baik (2). Zat makanan yang terserap tersebut menjadi nutrisi bagi organ – organ tubuh kita (3). Jika organ – organ di dalam tubuh kita sehat, maka mereka mampu bekerja dengan baik sehingga menjauhkan kita dari berbagai penyakit (4). Oleh karena itu, olahraga sangatlah menyenangkan (5).

Jika membaca paragraf di atas, paragraf tersebut adalah paragraf induktif karena diawali dengan kalimat – kalimat khusus. Namun, pada bagian akhir (kalimat no 5) yang seharusnya menjadi kalimat utama tidak sesuai dengan apa yang telah dijelaskan pada kalimat – kalimat nomor 1, 2, 3, dan 4 sebagai kalimat pendukung. Oleh karena itu, kalimat nomor 5 adalah kalimat sumbang, seharusnya kalimat nomor 5 tersebut adalah Oleh kerena itu, olahraga yang teratur sangat baik untuk kesehatan kita.

Contoh Kalimat Sumbang 2 :

Alam desaku sangatlah sejuk dan permai (1). Udaranya sejuk dan bersih, tak ada polusi sedikit pun yang mengganggu (2). Suasananya juga masih asri karena masih banyak pepohonan hijau yang masih terjaga (3). Orang – orang di sana sangatlah baik dan gembira tiada tara (4). Selain sejuk, desaku sangatlah permai karena masih banyak sawah – sawah hijau yang terbentang luas (5). Apalagi jika musim panen telah tiba, desaku seakan – akan diselimuti oleh permadani emas yang cantik (6). Ditambah lagi dengan sungai di desaku yang masih terawat dan jernih sehingga menamah kecantikan desaku.

Gagasan utama pada paragraf di atas adalah indahnya alam desaku dan kalimat utamanay ada pada kaliamat nomor satu yaitu Alam desaku sangatlah sejuk dan permai.

Jika kalimat utama ada pada kalimat nomor 1, maka seharusnya kalimat – kalimat lainnya sebagai kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama tersebut. Pada kalimat nomor 2, 3, 5, dan 6 isinya mendukung kalimat utamanya. Sedangkan pada kalimat nomor 4 tidak mendukung kalimat utama, dan keluar dari topik pembicaraan.

Contoh Kalimat Sumbang 3 :

Pamanku adalah pelukis yang hebat. (1). Beliau menekuni seni lukis sejak usia 5 tahun. (2). Pada usia 8 tahun, beliau mulai mengikuti kompetisi lukis. (3). Ia hobi bermain catur. (4). Prestasinya di bidang seni lukis tidak diragukan lagi. (5). Banyak karya nya yang laku dibeli turis asing senilai milyaran rupiah. (6). Akhir tahun ini, beliau berhasil meraih penghargaan tingkat internasional di bidang seni lukis. (7). Kini, ia juga sedang membangun museum seni lukis di kota kelahirannya, Denpasar, Bali. (8)

Gagasan utama pada paragraf di atas adalah tentang paman sang penulis yang menjadi pelukis hebat, dan kalimat utamanya ada pada kaliamat nomor satu yaitu “pamanku adalah pelukis yang hebat”.

Jika kalimat utama ada pada kalimat nomor 1, maka seharusnya kalimat – kalimat lainnya sebagai kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama tersebut. Pada kalimat nomor 2, 3, 5, 6, 7, dan 8 isinya mendukung kalimat utamanya. Sedangkan pada kalimat nomor 4 tidak mendukung kalimat utama, dan keluar dari topik pembicaraan.

Contoh Kalimat Sumbang 4 :

Bernyanyi karaoke dapat menghilangkan kepenatan (1). Hal tersebut merupakan hasil dari kegembiraan yang keluar dalam diri ketika berekspresi lewat lagu. (2). Setelah sepekan penuh beraktifitas, tidak hanya tubuh yang perlu diberikan nutrisi, rohani pun harus dijaga kesehatannya untuk performa kerja yang lebih baik lagi di pekan selanjutnya. (3). Karaoke bisa dijadikan media penyaluran emosi yang tertahankan seama bekerja. (4) Atas dampak positif tersebut, pekerja disarankan untuk pergi karaoke bersama teman-teman Anda setelah pulang kerja. (5) Jika Anda takut, jangan Anda lakukan, karena bisa membahayakan nyawa orang lain.(6)

Dalam paragraf tersebut, kalimat nomor 5 adalah kalimat yang sumbang karena kalimat tersebut tidak mendukung kalimat utamanya. Kalimat tersebut mengungkapkan hal yang tidak berkaitan dengan kalimat utama maupun kalimat penjelas yang mengungkapkan manfaat berkaraoke.

Nah gimana sob, sudah paham tentang kalimat sumbang? Kalau masih belum terlalu paham, coba dibaca lagi 4 contoh kalimat sumbang pada paragraf yang sudah kita bahas diatas. Semoga bisa paham ya, belajar yang rajin ya. Salam sobat kekinian :V