Advertisements

4 Perbedaan Fermentasi Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat

Infokekinian.com – Temukan perbedaan fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat dalam artikel ini. Fermentasi adalah proses biokimia di mana mikroorganisme seperti bakteri, ragi, atau jamur menguraikan zat organik menjadi produk yang lebih sederhana.

Dua jenis fermentasi yang umum terjadi adalah perbedaan fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Meskipun keduanya melibatkan konversi molekul organik, proses dan hasil akhir keduanya cukup berbeda.

Pengertian Fermentasi Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat

Pengertian Fermentasi Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat

1. Fermentasi Alkohol

Fermentasi alkohol adalah proses di mana mikroorganisme, terutama ragi, mengubah gula menjadi alkohol (etanol) dan karbon dioksida dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen). Proses ini sering digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan minuman keras lainnya.

Ragi yang paling umum digunakan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae, yang secara efisien mengubah glukosa menjadi etanol dan CO2.

2. Fermentasi Asam Laktat

Fermentasi Asam laktat adalah proses di mana bakteri asam laktat mengubah gula menjadi asam laktat. Proses ini bisa terjadi dalam kondisi anaerobik maupun aerobik.

Bakteri yang umum digunakan dalam fermentasi asam laktat termasuk Lactobacillus, Streptococcus, dan Leuconostoc. Fermentasi ini banyak digunakan dalam produksi makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, sauerkraut, dan kimchi.

Proses Fermentasi

1. Proses Fermentasi Alkohol

Peroses fermentasi alkohol dimulai dimulai dengan glikolisis, di mana molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul piruvat. Dalam kondisi anaerobik, piruvat kemudian diubah menjadi etanol dan karbon dioksida melalui dua tahap utama: dekarboksilasi piruvat menjadi asetaldehida dan kemudian reduksi asetaldehida menjadi etanol. Berikut adalah tahapan lengkapnya:

  • Glikolisis: Glukosa dipecah menjadi dua molekul piruvat, menghasilkan sedikit ATP dan NADH.
  • Dekarboksilasi Piruvat: Piruvat diubah menjadi asetaldehida, melepaskan karbon dioksidan.
  • Reduksi Asetaldehida: Asetaldehida direduksi menjadi etanol menggunakan NADH, yang dioksidasi kembali menjadi NAD + untuk digunakan kembali dalam glikolisis.

2. Proses Fermentasi Asam Laktat

Proses fermentasi asam laktat juga dimulai dengan glikolisis, di mana glukosa dipecah menjadi piruvat. Namun, alih-alih diubah menjadi etanol, piruvat diubah langsung menjadi asam laktat dalam satu langkah utama:

  • Glikolisis: Glukosa dipecah menjadi dua molekul privat, menghasilkan ATP dan NADH.
  • Kanversi Piruvat: Piruvat diubah menjadi asam laktat menggunakan NADH, yang dioksidasi kembali menjadi NAD+ untuk menjaga glikolisis tetap berjalan.

Perbedaan Fermentasi Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat

Perbedaan Fermentasi Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat (2)

Berikut adalah beberapa perbedaan utama fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat:

1. Produksi Akhir

  • Fermentasi Alkohol: Menghasilkan alkohol (etanol) dan CO2 sebagai produk akhir. Contoh umumnya adalah fermentasi pada pembuatan bir dan anggur.
  • Fermentasi Asam Laktat: Menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir. Fermentasi ini umumnya terjadi ada pembuatan yogurt, kefir, dan beberapa jenis sauerkraut.

2. Organisme Penghasil

  • Fermentasi Alkohol: Biasanya dilakukan oleh ragi atau khamir, seperti Saccharomuces cerevisiae.
  • Fermentasi Asam Laktat: Biasnya dilakukan oleh bakteri asam laktat, seperti Lactobacillus spp. dan Streptococcus spp.

3. Kondisi Lingkungan

  • Fermentasi Alkohol: Biasanya dilakukan dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen), di mana ragi memecah glukosa menjadi alkohol dan CO2.
  • Fermentasi Asam Laktat: Dapat terjadi dalam kondisi anaerob atau aerob (dengan oksigen), tergantung pada jenis bakteri. Bakteri ini mengubah glukosa menjadi asam laktat.

4. Aplikasi dalam Industri

  • Fermentasi Alkohol: Digunakan dalam produksi minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan minuman keras lainnya. Juga digunakan dalam produksi bioetanol.
  • Fermentasi Asam Laktat: Digunakan dalam produksi produk susu fermentasi seperti yogurt dan kefir, serta dalam industri pengawetan makanan dengan cara fermentasi.

Dampak Kesehatan dari Fermentasi Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat

Berikut adalah beberapa dampak kesehatan:

1. Fermentasi Alkohol

Dampak Kesehatan dari Fermentasi Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat

  • Konsumsi yang Berlebihan: Alkohol dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kerusakan hari, gangguan sistem saraf, dan peningkatan risiko penyakit jantung.
  • Efek Samping: Minuman alkohol juga dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan tidur, serta mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

2. Fermentasi Asam Laktat

  • Peningkatan Kesehatan Pencernaan: Produk hasil fermentasi asam laktat seperti yoghurt dan kefir mengandung probiotik alami, yang dapat meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dengan memperbaiki flora usus.
  • Penyebab Alergi: Meskipun jarang, beberapa orang bisa mengalami alergi terhadap produk fermentasi asam laktat, terutama yang terkait dengan susu atau bahan tambahan tertentu dalam proses fermentasi.

3. Perbandingan Keseluruhan

  • Keamanan Konsumsi: Secara umum, produk fermentasi asam laktat cenderung lebih aman dikonsumsi secara teratur dibandingkan dengan minuman beralkohol, karena tidak memiliki efek negatif yang sama terhadap organ tubuh.
  • Manfaat Kesehatan: Kedua jenis fermentasi memiliki manfaat tertentu bagi kesehatan, namun pilihan yang tepat tergantung pada kebutuhan individu dan toleransi terhadap alkohol serta produk susu.

Kesimpulan

Sekilas, dari perbedaan fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat mungkin mirip karena keduanya melibatkan mikroorganisme untuk mengubah gula menjadi produk yang berguan.

Namun, perbedaan dalam organisme yang terlibat, produk akhir, dan aplikasi membuat keduanya memiliki peran yang unik dalam industri makanan, minuman, dan bioteknologi.