Advertisements

Apa Itu Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, dan Contohnya yang Wajib Diketahui!

InfoKekinian.com   Apa itu interaksi sosial? Hakikatnya, manusia sebagai makhluk sosial mengimplikasikan bahwa mereka memiliki kecenderungan alami untuk melakukan interaksi sosial membentuk hubungan, bekerja sama, dan berinteraksi dengan sesama.

Ini mencerminkan kebutuhan manusia akan kedekatan emosional, dukungan sosial, dan pertukaran ide untuk mencapai makna hidup yang lebih kaya. Dalam konteks sosial, manusia tidak hanya menjalani kehidupan secara individual, tetapi juga terlibat dalam jaringan hubungan yang memberikan dasar bagi perkembangan kultur, norma, dan nilai-nilai yang membentuk keberadaan mereka dalam masyarakat.

Hakikat manusia sebagai makhluk sosial membawa konsekuensi bahwa interaksi dan keterlibatan dalam komunitas bukan hanya keinginan, melainkan suatu kebutuhan fundamental yang membentuk esensi kemanusiaan.

Dalam artikel ini, infokekinian akan membahas lebih dalam mulai dari pengertian, syarat, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Interaksi Sosial

Apa Itu Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah suatu konsep yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli sosiologi dan ilmu sosial. Berikut adalah beberapa pengertian interaksi sosial menurut para ahli:

1. Emile Durkheim

Salah satu tokoh sosiologi klasik, Durkheim mengartikan interaksi sosial adalah hubungan yang melibatkan individu-individu yang saling bergantungan satu sama lain dan membentuk suatu sistem sosial.

2. Max Weber

Weber menekankan pada pemahaman (Verstehen) dalam interaksi sosial. Menurutnya, interaksi sosial adalah pemahaman terhadap tindakan dan makna yang terkandung di dalamnya. Weber juga mengenali konsep tindakan sosial yang menggambarkan perilaku individu yang memiliki arti subjektif.

3. George Herbert Mead

Mead memperkenalkan konsep “self” dan “I” dalam interaksi sosial. Menurutnya, self berkembang melalui proses sosialisasi dan “me” merefleksikan pandangan diri berdasarkan pandangan orang lain.

4. Charles Horton Cooley

Cooley dikenal dengan konsep ” cermin sosial” (the looking-glass self). Menurutnya, individu membentuk identitas mereka dengan mempertimbangkan bagaimana orang lain melihat dan menilai mereka.

5. Erving Goffman

Goffman mengembangkan konsep dramaturgi sosial, di mana interaksi sosial diibaratkan sebagai pertunjukan teater. Individu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha memelihara “wajah” atau citra yang diinginkan di mata orang lain.

Syarat-Syarat Interaksi Sosial

Interaksi sosial umumnya membutuhkan dua syarat utama yaitu kontak sosial dan komunikasi. Berikut beberapa syarat utama dalam interaksi sosial:

A. Kontak Sosial

Syarat-Syarat Interaksi Sosial

Kontak sosial dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk pertemuan atau interaksi antara individu atau kelompok. Kontak sosial bisa bersifat formal, seperti pertemuan di tempat kerja, atau informal, seperti obrolan dengan tetangga di halaman belakang.

Pentingnya kontak sosial terletak pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan sosial dasar manusia, termasuk kebutuhan akan kasih sayang, penerimaan, dan pengakuan.

Dalam kontak sosial dalam kehidupan sehari-hari, dapat berlangsung dengan dua cara, meliputi:

1. Kontak Primer

Kontak primer merujuk pada interaksi langsung dan pribadi antara individu atau kelompok kecil. Interaksi ini biasanya bersifat intim, mendalam, dan sering kali melibatkan hubungan emosional.

Keluarga, teman dekat, dan rekan kerja yang Anda berinteraksi setiap hari adalah contoh dari kontak primer. Hubungan ini cenderung lebih pribadi dan memiliki dampak yang signifikan pada pembentukan identitas individu.

Dalam kontak primer, orang cenderung mengenal satu sama lain secara mendalam, saling memahami, dan berbagi nilai-nilai serta norma-norma sosial.

Kontak ini memainkan peran penting dalam pembentukan ikatan sosial yang kuat dan mempengaruhi perkembangan sosial dan psikologis individu.

2. Kontak Sekunder

Kontak sekunder, di sisi lain, melibatkan interaksi yang bersifat lebih dangkal dan kurang intim. Ini mungkin terjadi dalam konteks sosial yang lebih luas, seperti dalam kelompok-kelompok sosial yang lebih besar, organisasi, atau masyarakat umum.

Kontak ini sering kali lebih formal dan kurang pribadi dibandingkan dengan kontak primer. Contoh kontak sekunder termasuk interaksi dengan orang-orang di lingkungan kerja yang tidak begitu dekat, tetangga yang tidak terlibat secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan transaksi jual beli di tempat umum.

Kontak sekunder mungkin tidak memiliki dampak emosional dan keterlibatan pribadi sebesar kontak primer, tetapi mereka masih berkontribusi pada pemahaman individu tentang norma dan nilai-nilai sosial yang lebih luas.

Selain itu, kontak sosial dapat juga dibagi menjadi tiga bentuk utama. Berikut adalah tiga bentuk kontak sosial, di antaranya:

  • Kontak Antara Individu: Kontak antar individu adalah aspek penting dari interaksi sosial, yang mencakup semua bentuk pertemuan, komunikasi, dan keterlibatan antara satu individu dengan individu lainnya.
  • Kontak Antara Individu dengan Kelompok: Kontak antara individu dengan kelompok merujuk pada situasi atau interaksi di mana seorang individu berinteraksi atau berhubungan dengan sebuah kelompok.
  • Kontak Antara Kelompok: Kontak antar kelompok mengacu pada pertemuan dan interaksi antara dua kelompok atau lebih yang memiliki karakteristik dan identitas yang berbeda. Interaksi ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk lingkungan kerja, pendidikan, atau bahkan dalam dinamika masyarakat yang lebih luas.

B. Komunikasi

B. Komunikasi

Komunikasi adalah unsur kunci dalam interaksi sosial. Ini melibatkan pertukaran pesan, baik itu dalam bentuk verbal maupun non-verbal, antara individu atau kelompok.

Komunikasi memungkinkan ekspresi ide, perasaan, informasi, yang merupakan dasar dari pemahaman bersama. Untuk memastikan bahwa pesan tersampaikan dapat dipahami dengan baik, beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam komunikasi, meliputi:

1. Pengirim (Sender)

Pengirim adalah individu atau kelompok yang menginisiasi pesan. Penting bagi pengirim untuk jelas dalam menyampaikan pesannya dan memahami audiendsnya.

2. Pesan (message)

Pesan adalah informasi atau ide yang ingin disampaikan. Pesan harus dirancang dengan jelas, relevan, dan dapat dipahami oleh penerima.

3. Penerima (Receiver)

Penerima adalah individu atau kelompok yang menerima dan mencoba memahami pesan. Penerima perlu aktif dalam mendengarkan atai menerima pesan, atau media visual. Pemilihan saluran yang tepat dapat memengaruhi efektivitas komunikasi.

4. Media atau Saluran (Channel)

Media atau saluran adalah cara atau saran yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Ini bisa melibatkan komunikasi lisan, tulisan, atau media visual. Pemilihan saluran yang tepat dapat memengaruhi efektivitas komunikasi.

5. Konteks (Context)

Konteks mencakup situasi atau lingkungan di mana komunikasi terjadi. Konteks dapat memengaruhi bagaimana pesan dipahami dan diinterpretasikan. Faktor seperti budaya, waktu, dan tempat harus dipertimbangkan.

6. Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik adalah respons atau tanggapan dari penerima terhadap pesan yang diterimanya. Umpan balik memungkinkan pengirim untuk memahami sejauh mana pesan telah dipahami dan dapat membantu perbaikan atau klarifikasi.

Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari

Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari

Contoh interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari mencakup berbagai situasi di mana individu atau kelompok berinteraksi satu sama lain. Berikut adalah beberapa contoh interaksi sosial yang sering terjadi:

  • Percakapan di Tempat Kerja: Interaksi sosial terjadi di lingkungan kerja, baik dalam rapat tim, diskusi poroyek, atau percakapan santai di ruang istirahat.
  • Interaksi di Sekolah atai Kampus: Di institusi pendidikan, interaksi sosial melibatkan siswa, guru, dan staf. Diskusi kelas, proyek krlompok, dan kegiatan ekstrakurikuler menjadi wadah bagi interaksi yang mendukung pertumbuhan sosial dan akademis.
  • Interaksi Keluarga: Keluarga adalah unit sosial kecil, dan interaksi di antara anggota keluarga sangat penting. Makan malam bersama, permainan keluarga, atau perayaan bersama menciptakan ikatan yang kuat di antara anggota keluarga.
  • Interaksi di Media Sosial: Dalam era digital, banyak interaksi sosial terjadi melalui media sosial. Posting, komentar, dan obrolan online membentuk jaringan sosial virtual yang memungkinkan orang berinteraksi di berbagai belahan dunia.

Kesimpulan

Interaksi sosial adalah elemen intergal dalam kehidupab manusia dan masyarakat. Dengan memahami peran, dampak, dan syarat-syarat yang memengaruhi interaksi sosial , kita dapat mengambil langkah-langkah untuk memperkuat hubungan sosial dan membangun masyarakat yang kebih terhubung dan berdaya.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat tentang kompleksitas dan keindahan interaksi sosial.