Advertisements

Jenis Teknik Pengumpulan Data dan Penjelasannya

Infokekinian.com – Sobat kekinian, pada artikel kali ini kami akan membagikan jenis teknik pengumpulan data dan penjelasannya yang perlu kamu ketahui karena ini merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian.

Komponen yang satu ini tentunya akan memberikan dampak yang signifikan terhadap proses analisis data dan penarikan kesimpulan dari sebuah penelitian.

Tidak boleh ada kesalahan dalam pengumpulan data. Hal ini karena berpotensi membuat kesalahan pada bagian analisis data dan penarikan kesimpulan. Akibatnya, proses pendataan tidak boleh dilakukan sembarangan.

Pengertian Teknik Pengumpulan Data

Kamu harus mengikuti beberapa prosedur dan prosedur agar dapat melakukan proses pendataan yang baik.

Mengetahui cara mengumpulkan data akan memungkinkan kamu untuk mengumpulkan data yang lebih akurat (data yang dapat dipertanggungjawabkan).

Hal terpenting yang harus diingat ketika melakukan penelitian adalah menyajikan data yang akurat dan dapat diandalkan. Akibatnya, penelitian yang kamu lakukan cukup besar.

Setiap studi tampaknya menggunakan seperangkat teknik pengumpulan data yang berbeda. Hal ini sepenuhnya tergantung pada sifat penelitian.

Teknik yang berbeda digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Jika kamu tidak ingin membuat kesalahan, kamu harus memahami perbedaan antara kedua jenis data tersebut.

Sehingga kamu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang teknik pengumpulan data khusus ini. Pengertian pengumpulan data dan metode pengumpulan data akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Pengertian Teknik Pengumpulan Data

Apa sebenarnya teknik pengumpulan data itu? Teknik pengumpulan adalah teknik atau metode yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diselidikinya.

Prosedur yang satu ini sangat penting untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dalam suatu penelitian valid dan mampu menghasilkan kesimpulan yang valid.

Peneliti biasanya memiliki hipotesis sebelum mereka mengumpulkan data. Hipotesis adalah dugaan kesimpulan sementara tentang subjek yang diselidiki.

Nantinya, dalam penelitiannya, peneliti akan menguji hipotesis ini secara empiris. Akibatnya, untuk menentukan apakah hipotesis peneliti benar atau tidak, penting untuk mengumpulkan data dengan cara yang tepat dan benar.

Beberapa variabel penelitian biasanya mempengaruhi bagaimana teknik pengumpulan data dilakukan.

Setelah semua data terkumpul, data tersebut harus diolah. Akibatnya, jika data tersebut tidak diolah, tidak ada artinya dan tidak berguna.

Data dalam sebuah penelitian ternyata cukup luas. Huruf, angka, simbol, gambar, situasi, bahasa, suara, dan sebagainya merupakan contoh data dalam sebuah penelitian.

Berbagai jenis data tersebut kemudian akan digunakan jika masih berkaitan dan memiliki kesinambungan dengan konsep, peristiwa, atau objek yang dipelajari nantinya.

Rupanya, data dibagi menjadi beberapa bagian. Apa saja macam-macam data? Sebelum melakukan penelitian, perhatikan penjelasan tipe data berikut ini.

Jenis-Jenis Data

Berikut adalah beberapa jenis data:

1. Data Dari Cara Memperolehnya

Metode pengumpulan data dibagi menjadi dua kategori: data primer dan data sekunder. Jadi, apa sebenarnya data primer, data sekunder? Berikut cara kerjanya:

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek atau objek penelitian oleh peneliti. Rekaman hasil wawancara adalah salah satu contoh data ini.

Data sekunder

Data sekunder, di sisi lain, adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti. Data sekunder dapat berupa dokumen atau arsip yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga dan dijadikan sebagai bahan penelitian peneliti.

2. Data yang Didapat Menurut Sumbernya

Data yang Didapat Menurut Sumbernya

Poin kedua menyebutkan bahwa ada data yang diperoleh dari sebuah sumber. Jenis data ini juga dibagi menjadi dua bagian.

Data internal dan data eksternal, lebih tepatnya. Jadi, apa sebenarnya kedua jenis data itu? Penjelasannya berikut:

Data internal

Data internal adalah data yang menggambarkan suatu kegiatan atau situasi yang terjadi pada suatu lembaga atau instansi yang jauh dari lokasi penelitian.

Data Eksternal

Sedangkan data eksternal adalah data yang menggambarkan suatu kegiatan atau situasi yang terjadi di luar instansi atau lembaga tempat penelitian dilakukan.

3. Data Menurut Sifatnya

Jenis data yang ketiga adalah data yang menonjol karena sifatnya. Ini dibagi menjadi dua kategori untuk jenis data ini.

Yaitu data kualitatif serta data kuantitatif. Nah, apa yang dimaksud dengan kedua jenis data tersebut?

Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari suatu penelitian yang sifatnya tidak numerik.

Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data numerik yang diperoleh dari suatu penelitian.

4. Data Menurut Waktu Pengumpulan Data Itu Sendiri

Data tampaknya dibedakan berdasarkan waktu pengumpulan data juga. Jenis data ini, seperti yang disebutkan di atas, dibagi menjadi dua bagian: data deret waktu dan data cross section. Berikut penjelasan dari kedua titik data tersebut:

Cross Section atau Insidentil

Data cross section, juga dikenal sebagai data insidental, adalah data yang menggambarkan suatu peristiwa atau peristiwa yang dikumpulkan hanya sekali.

Time Series atau Data Berkala

Data periodik adalah nama lain dari data deret waktu. Data yang satu ini merupakan data yang menggambarkan perkembangan suatu peristiwa atau kegiatan.

Data ini diperoleh dengan cara mengumpulkannya pada data biasa. Banyak tipe data tidak ada? Nah, jika kamu sudah familiar dengan berbagai jenis data, kamu bisa membuat data yang baik dan benar.

Ternyata, mengetahui jenis data saja tidak cukup untuk membuat penelitian yang valid dan layak dipublikasikan.

Aspek terpenting dari pengumpulan data adalah mengetahui metode mana yang akan digunakan. Tentu saja, salah satu hal terpenting yang harus dilakukan ketika melakukan penelitian adalah metode pengumpulan data, yang juga dikenal sebagai teknik pengumpulan data.

Untuk membantu kamu memahami berbagai teknik pengumpulan data, teknik yang dijelaskan di bawah ini harus digunakan saat melakukan pengumpulan data.

Teknik Pengumpulan Data

Bagi kamu yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah atau skripsi. Mengetahui secara pasti apa itu metode pengolahan data dan bagaimana mengolah data dengan baik dan benar merupakan salah satu hal yang harus dilakukan agar tugas akhir dapat dipertanggungjawabkan.

Teknik Pengumpulan Data

Meskipun teknik pengumpulan data dijelaskan secara menyeluruh di kelas, banyak siswa yang lupa atau tidak memahami pengumpulan data itu sendiri.

Oleh karena itu, metode pengumpulan data itu sendiri akan dijelaskan di bawah ini untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa data untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif tidak sama.

Meskipun ada beberapa kesamaan, ada beberapa perbedaan dalam implementasinya. Jadi, apakah kamu mengumpulkan data kualitatif atau kuantitatif, kamu tidak boleh melakukannya sembarangan.

Ketika kamu menggunakan teknik pengumpulan data yang tidak pada tempatnya, dapat menimbulkan masalah dengan analisis data dan penarikan kesimpulan. Ini akan membuat temuan penelitian kamu kurang valid atau tidak bertanggung jawab.

Kamu dapat melakukan teknik pengumpulan data yang baik dan benar dengan berbagai cara. Apa sebenarnya mereka? Berikut cara kerjanya.

1. Teknik Pengumpulan Data dengan Cara Observasi

Teknik pertama adalah dengan mengamati saja. Ini adalah teknik yang dilakukan dengan mengamati secara langsung suatu situasi atau situasi subjek penelitian.

Untuk data hasil observasi ini tidak hanya dilihat dari sikap subjek penelitian saja, tetapi juga ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.

Metode pengumpulan data ini cukup kompleks, karena menggabungkan sejumlah teknik. Hal ini disebabkan fakta bahwa ia berfokus pada beberapa fenomena bukan hanya satu.

Teknik pengumpulan data observasional ini, di sisi lain, lebih cocok untuk berbagai studi yang melibatkan perilaku manusia, fenomena alam, dan sebagainya.

Selain itu, metode ini cocok untuk mencari data yang subjek penelitiannya tidak terlalu luas, artinya subjek penelitiannya lebih spesifik.

Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua bagian. Khususnya teknik observasi partisipan dan non partisipan. Kedua teknik observasi tersebut akan dijelaskan secara rinci pada bagian berikut:

Participant Observation

Teknik pengumpulan data dimana peneliti terlibat langsung dengan kehidupan subjek penelitian inilah yang dimaksud dengan observasi partisipan. Peneliti akan merasakan keadaan dan situasi subjek penelitian secara langsung.

Jadi peneliti tidak hanya berdiri dan menonton. Sangat tepat menggunakan teknik ini untuk mempelajari hubungan sosial antarpribadi. Banyak peneliti menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data yang lebih andal.

Teknik observasi partisipan memiliki keunggulan memungkinkan peneliti merasakan secara langsung dan menginterpretasikan subjek yang diteliti lebih jelas. Hal ini disebabkan fakta bahwa apa yang dilihat tidak selalu sama dengan apa yang dirasakan.

Non Participant Observation

Berbeda dengan teknik penelitian sebelumnya, peneliti tidak melakukan penelitian secara langsung di lapangan untuk teknik pengumpulan data yang satu ini. Dengan kata lain, peneliti hanya mengamati objek yang diteliti.

Kedua teknik penelitian ini tentunya memiliki keunggulan masing-masing ketika diimplementasikan.

Jadi, selama bisa menggunakan teknik yang tepat untuk sebuah penelitian, baik terjun langsung ke lapangan atau hanya mengamati, tidak masalah.

2. Teknik Pengumpulan Data Dengan Wawancara

Metode pengumpulan data yang kedua adalah melalui teknik. Teknik ini melibatkan pertanyaan langsung kepada subjek penelitian. Teknik yang satu ini sebelumnya dilakukan secara tatap muka.

Namun, seiring kemajuan teknologi, wawancara kini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi seperti email, telepon, Skype, dan lain-lain.

Tentunya dengan menggunakan berbagai jenis teknologi akan membuat wawancara menjadi lebih efisien. Sebelum melakukan wawancara, peneliti biasanya akan membuat beberapa pertanyaan.

Membuat pertanyaan untuk membuat informan juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Peneliti harus membuat pertanyaan yang relevan dengan topik yang sedang dibahas.

Teknik wawancara dibagi menjadi dua bagian yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai kedua jenis teknik wawancara tersebut:

Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur adalah teknik wawancara yang menggunakan panduan wawancara terperinci. Sebelum melakukan wawancara, peneliti akan membuat draft pertanyaan.

Dalam sebuah konsep pertanyaan, berbagai jenis informasi telah ditulis secara lengkap. Akibatnya, peneliti tidak lagi bingung ketika harus mengajukan pertanyaan kepada subjek penelitian. Manfaat menggunakan teknik pengumpulan data ini adalah dapat mempercepat proses wawancara.

Apalagi jika peneliti tidak berpengalaman dalam melakukan penelitian melalui wawancara. Hasilnya, peneliti dapat memperoleh data yang lengkap, sehingga memudahkan analisis data.

Wawancara Tidak Terstruktur

Hal ini tidak sepenuhnya terkait dengan daftar pertanyaan yang harus dibuat untuk jenis wawancara ini. Artinya, teknik khusus ini juga dikenal sebagai teknik wawancara bebas.

Namun, peneliti tidak boleh sembarangan melakukan wawancara. Artinya, terlebih dahulu harus ada pedoman wawancara.

Pedoman wawancara hanya mencakup beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada orang yang diwawancarai.

Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak menjadi terlalu luas dan melenceng dari topik yang sedang dibahas. Jika kamu ingin mengajukan pertanyaan berikutnya, kamu dapat membuatnya sendiri.

Teknik wawancara ini memiliki beberapa keunggulan, menurut sebuah penelitian yang dilakukan dengan menggunakannya.

Salah satunya adalah pewawancara dapat mengkonfirmasi sesuatu kepada subjek wawancara. Namun, dengan peringatan untuk tidak melangkah terlalu jauh ke dalamnya.

Jika kamu ingin melakukan penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, kamu dapat memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keahlian kamu.

3. Teknik Pengumpulan Data Dengan Studi Pustaka

Pengumpulan data yang ketiga adalah studi kepustakaan. Teknik ini dilakukan untuk menganalisis topik masalah yang ingin diteliti oleh peneliti.

Tentu saja teknik koleksi yang satu ini sangat cocok untuk penelitian kepustakaan. Data studi pustaka berasal dari arsip, buku, atau dokumen.

Bukan berarti penelitian yang bukan studi literatur tidak memerlukan perpustakaan. Beberapa jenis penelitian lain masih diperlukan, tetapi persyaratannya tidak sespesifik studi literatur.

Tentu saja, tanpa studi literatur ini, kamu tidak dapat menganalisis data dengan baik. Teknik pengumpulan data studi pustaka ini dibagi menjadi dua bagian.

Khususnya, dokumen primer dan sekunder. Apa implikasi dari masing-masing teknik ini? Berikut cara kerjanya.

Dokumen Primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis langsung oleh pelaku kejadian atau oleh seseorang yang menyaksikan langsung kejadian tersebut. Buku otobiografi adalah contoh dari dokumen primer.

Dokumen Sekunder

Sedangkan dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan peristiwa, laporan, atau cerita dari orang lain. Biografi adalah contoh dokumen sekunder.

Kedua jenis dokumen tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak hanya itu, bagi kamu yang melakukan penelitian dengan menggunakan studi literatur tunggal ini, kedua jenis dokumen ini akan sangat bermanfaat.

4. Teknik Pengumpulan Data Dengan Angket (Kuesioner)

Metode pengumpulan data terakhir adalah dengan menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner ini adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan mengajukan beberapa pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian tentang topik yang sedang dipertimbangkan.

Teknik ini akan sangat tepat digunakan jika peneliti benar-benar memahami variabel yang akan diukur dan harapan responden atau subjek penelitian.

Padahal, meskipun jumlah responden atau subjek penelitian banyak, teknik kuesioner tunggal ini sangat efektif dalam mengumpulkan data dari mereka.

Tidak hanya itu, teknik tunggal ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden di berbagai bidang.

Kuesioner dibagi menjadi dua jenis berdasarkan format pertanyaan itu sendiri. Ada dua jenis kuesioner: tertutup dan terbuka. Berikut penjelasan dari kedua jenis kuesioner tersebut:

Kuesioner Tertutup

Kuesioner tertutup berisi pertanyaan tertulis dengan pilihan jawaban bagi responden. Responden hanya perlu memilih jawaban yang telah disediakan saat menjawab pertanyaan dari kuesioner.

Kuesioner Terbuka

Sedangkan angket terbuka adalah pertanyaan yang diajukan kepada responden dan harus diisi oleh mereka.

Peneliti hanya akan mengajukan beberapa pertanyaan, dan responden atau subjek penelitian hanya perlu mengisinya menurut pendapat dan pemikirannya sendiri.

Seiring kemajuan teknologi, ternyata teknik pengumpulan data yang satu ini sudah hadir dalam bentuk yang lebih maju.

Sedangkan pertanyaan tertulis untuk subjek penelitian dilengkapi dengan beberapa pilihan jawaban dan kolom untuk mengisi jawaban berdasarkan preferensi responden.

Jadi, teknik atau metode yang tercantum di atas dapat digunakan untuk mengumpulkan data. kamu dapat menggunakan beberapa teknik di atas untuk mengumpulkan berbagai jenis data dalam sebuah penelitian.

Apakah kamu punya ide? Jika teknik dan instrumen pengumpulan data tidak sama. Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dikenal sebagai teknik pengumpulan data.

Sedangkan instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dari penelitian yang sedang dilakukan.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen Pengumpulan Data

Ada beberapa instrumen yang tersedia untuk mengumpulkan beberapa data yang kamu butuhkan. Beberapa instrumen tercantum di bawah ini:

1. Pedoman Observasi

Menetapkan pedoman observasi adalah salah satu hal terpenting yang harus kamu lakukan sebelum melakukan observasi. Jadi, saat melakukan observasi untuk mengumpulkan data, jangan sembarangan.

Tentu saja, kamu akan menemukan berbagai jenis data saat berada di lapangan. Namun, situasi di lapangan terkadang tidak dapat diprediksi.

Hal ini menyebabkan kamu menjadi bingung tentang data mana yang harus dimasukkan dan mana yang tidak.

Namun, jika kamu telah menetapkan pedoman observasi, memilah berbagai jenis data yang diperoleh di lapangan harus sederhana.

Kamu hanya perlu memilih kriteria dari data yang akan digunakan dalam penelitian kamu. Jika kamu menemukan data tambahan, kamu dapat memasukkannya ke dalam temuan data.

2. Pedoman Wawancara

Memperoleh data dari teknik pengumpulan data seperti wawancara tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Buat panduan wawancara terlebih dahulu.

Panduan wawancara ini akan membuat kamu saat wawancara berlangsung. Jadi, jika kamu sudah membuat panduan wawancara, kamu tidak akan bingung bagaimana membuat pertanyaan selanjutnya.

Kamu juga dapat membuat pedoman dengan mencantumkan hanya beberapa pertanyaan penting yang ingin kamu tanyakan kepada nara sumber.

Tujuan dari panduan atau instrumen pengumpulan data tunggal ini adalah untuk menjaga agar diskusi tetap terfokus pada topik yang ada.

Membuat instrumen wawancara terlebih dahulu penting untuk mendapatkan data yang lebih jelas dan valid.

3. Angket (Lembar Kuesioner)

Instrumen dari lembar angket selanjutnya. Dengan kemajuan teknologi, kuesioner tidak lagi hanya berupa lembaran kertas yang dibagikan kepada responden. Kuesioner online, di sisi lain, lebih praktis dan lebih mudah untuk didistribusikan.

Kuesioner online ini sangat cocok bagi kamu yang membutuhkan informasi lebih detail mengenai berbagai data.

Namun, jika kamu ingin mempersempit penelitian kamu ke topik tertentu, kamu dapat menggunakan lembar kuesioner.

Sebenarnya, ada banyak alat pengumpulan data yang satu ini. Beberapa instrumen pengumpulan data ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik kamu.

Instrumen pengumpulan data merupakan hal yang penting dan tidak boleh diabaikan dalam melakukan metode pengumpulan data.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai jenis teknik pengumpulan data dan penjelasannya yang bisa kamu perhatikan ketika sedang membuat penelitian.

Karena terdapat beberapa teknik yang bisa kamu pilih untuk membuat sebuah penelitian agar dat atersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dan perlu di ingat, jika teknik pengumpulan data dan instrument dalam pengumpulan data itu harus saling berkaitan satu sama lain.

Demikianlah artikel mengenai Jenis Teknik Pengumpulan Data dan Penjelasannya dan jangan lupa untuk terus kunjungi website Infokekinian.

Karena kami juga memiliki banyak informasi dan rekomendasi lain yang tentunya akan bermanfaat dan membantu sobat kekinian.