InfoKekinian.com – Untuk kamu para calon ibu, yuk kenali penyebab cacat lahir pada bayi, agar dapat mencegah peluang terjadinya cacat pada bayi saat lahir.
Kita perlu mengetahui penyebab cacat lahir pada bayi, karena bagi para orang tua bukan perkara yang mudah jika kita mengetahui kenyataan bahwa bayi tersebut lahir dengan tidak sempurna.
Pasalnya, terdapat beberapa penyebab yang dapat dihindari agar faktor risiko cacat pada bayi bisa berkurang. Ingin tahu apa saja penyebab cacat lahir pada bayi? So, simak artikel ini hingga selesai.
Apa Itu Bayi Lahir Cacat?
Cacat lahir pada bayi merupakan kelainan struktur ataupun fungsi pada tubuh sejak lahir. Bayi yang berusia 3 bulan pertama pada saat di dalam kandungan memiliki peluang cacat yang cukup tinggi.
Selain itu, bayi pada usia kandungan 6 bulan setelahnya pun masih memiliki peluang kecacatan meski tidak setinggi pada saat trimester awal.
Kelainan cacat ini bisa berupa fisik ataupun mental dan dapat beresiko kematian. Dikutip dari World Healt Organization, cacat lahir ini terjadi sekitar 1 dari 33 bayi di dunia.
Dan tercatat ada 3,2 juta bayi yang lahir dengan kondisi yang tidak sempurna dan tersebar diseluruh dunia setiap tahunnya.
Dan Asia Tenggara mencatat ada 90.000 angka kematian pada bayi yang baru lahir dalam keaadan cacat atau kelainan kongenital.
Terdapat dua jenis kelainan pada bayi yang baru lahr, yaitu struktural dan fungsional. Cacat struktural tentunya akan berkaitan dengan cacat fisik.
Dimana pada kelainan ini paling umum terjadi, seperti bibir sumbing, spina bifida, bentuk kaki yang bengkok, dsb.
Sementara kelainan fungsional berdampak pada fungsi tubuh, sehingga kelainan ini terbilang cukup parah.
Karena biasanya akan menyerang otak, sensorik, metabolisme, sehingga akan menjadi gangguan autis, down syndrome, rett syndrome, serta buta, dsb.
Penyebab Bayi Lahir Cacat
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa sindrom ini dapat diidentifikasi sebelum atau selama kehamilan, sebelum kelahiran, atau setelah kelahiran.
Namun, sebagian besar ditemukan pada tahun pertama kehidupan. Sementara itu, proses kelahiran cacat biasanya dimulai dalam tiga bulan pertama atau dalam 12 minggu pertama kehamilan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab cacat lahir:
1. Faktor Genetik
Baik ibu maupun ayah dapat menularkan penyakit genetik kepada keturunannya. Ketika satu atau lebih gen tidak berfungsi dengan baik atau ketika beberapa gen tidak ada, faktor genetik menjadi abnormal.
Gen dapat menjadi rusak sebagai akibat dari mutasi atau perubahan lainnya. Kelainan gen dapat berkembang selama pembuahan, ketika sperma dan sel telur bertemu, dan ini tidak dapat dicegah.
Perubahan atau mutasi pada satu atau lebih gen mencegahnya berfungsi secara normal. Hal yang sama berlaku ketika gen kehilangan sebagian.
2. Masalah Kromosom
Dalam situasi tertentu, menurut National Institute of Health, bayi baru lahir yang lahir dengan cacat lahir mungkin disebabkan oleh keberadaan kromosom atau bagian kromosom yang hilang.
Namun, ada kemungkinan tambahan untuk cacat lahir yang disebabkan oleh kelebihan kromosom, seperti down syndrome.
3. Gaya Hidup dan Lingkungan
Variabel lingkungan yang terjadi selama kehamilan, seperti penggunaan obat-obatan, merokok, dan konsumsi alkohol, dapat menyebabkan cacat lahir.
Faktor risiko tambahan untuk cacat lahir termasuk keracunan bahan kimia dan infeksi. Selain itu, kehamilan setelah usia 35 tahun dapat meningkatkan kemungkinan cacat lahir.
Oleh karena itu, kamu harus menentukan waktu yang optimal untuk memiliki anak. Sebaiknya, tidak terlalu muda atau terlalu tua untuk hamil.
4. Infeksi
Wanita yang tertular infeksi tertentu selama kehamilan lebih mungkin melahirkan bayi dengan cacat bawaan.
Misalnya, infeksi virus Zika pada ibu hamil dapat menyebabkan mikrosefali, suatu kelainan yang ditandai dengan ukuran otak dan lingkar kepala yang sangat kecil.
5. Paparan Obat dan Bahan Kimia
Paparan bahan kimia dan penggunaan obat-obatan tertentu juga merupakan salah satu penyebab cacat lahir pada bayi.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mewaspadai bahaya paparan bahan kimia saat berada di suatu lokasi.
Selain itu, kamu harus selalu menemui dokter sebelum minum obat selama kehamilan.
6. Merokok dan Minum Alkohol Saat Hamil
Dianjurkan untuk tidak minum alkohol selama kehamilan, bahkan dalam dosis kecil. Hal ini karena tidak ada jumlah alkohol tertentu yang aman dikonsumsi selama kehamilan.
Alkohol yang masuk ke sistem wanita hamil dapat mencapai janin melalui tali pusat. Akibatnya, alkohol berpotensi menyebabkan cacat lahir, keguguran, lahir mati, dan komplikasi lainnya.
Termasuk anggur dan bir, semua bentuk alkohol sama-sama berbahaya. Selain menyebabkan cacat lahir, akibat merokok saat hamil juga mengakibatkan kelahiran prematur, celah langit-langit mulut, bahkan kematian.
7. Ibu obesitas
Status ibu yang obesitas atau kelebihan berat badan juga menjadi salah satu penyebab bayi cacat.
Sebelum kehamilan, jika kamu kekurangan berat badan, kelebihan berat badan, atau obesitas, temui dokter kamu sesering mungkin.
Sebagai sarana untuk mencegah bayi lahir dalam keadaan sehat, dokter biasanya akan memberikan panduan tentang cara mencapai berat badan ideal selama kehamilan.
Faktor Risiko Cacat Lahir Pada Bayi
Selain alasan genetik dan lingkungan, sejumlah faktor dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan kelainan tersebut.
Berikut adalah beberapa faktor risiko kelainan kongenital:
- Ibu merokok saat hamil
- Ibu mengkonsumsi alkohol selama kehamilan
- Ibu menggunakan obat-obatan tertentu selama kehamilan
- Wanita hamil dengan usia lanjut, seperti mereka yang berusia di atas 35 tahun dan hamil
- Ada juga kerabat dengan riwayat cacat lahir sebelumnya.
Namun, harus dipahami bahwa memiliki satu atau lebih faktor ini tidak menjamin kamu akan melahirkan dengan cacat bawaan.
Bahkan, ibu hamil yang tidak memiliki satu atau lebih risiko di atas tetap bisa melahirkan anak dengan cacat bawaan.
Cara Mendiagnosis Cacat Lahir Pada Bayi
Menggunakan ultrasonografi (USG), dokter dapat menemukan cacat bawaan pada bayi baru lahir.
Selain itu, tes darah dan tes amniosentesis yang merupakan pengambilan sampel cairan ketuban juga dapat dilakukan.
Berbeda dengan pemeriksaan USG, tes darah dan amniosentesis sering dilakukan pada ibu hamil dengan risiko tinggi.
Entah ibu berisiko tinggi karena genetika, riwayat keluarga, usia kehamilan, atau faktor lainnya.
Namun, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan adanya kelainan kongenital (cacat lahir bawaan) pada bayi.
Di sisi lain, tes darah atau tes skrining bayi baru lahir juga dapat membantu dokter dalam mendiagnosis cacat bawaan atau kelainan bawaan pada bayi sebelum timbulnya gejala.
Dalam kasus lain, tes skrining tidak mengungkapkan adanya anomali kongenital sampai timbulnya gejala di kemudian hari.
Jenis Cacat Pada Bayi Baru Lahir
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bayi baru lahir mungkin mengalami berbagai cacat lahir. Anomali kongenital pada bayi diklasifikasikan menurut organ tubuhnya, antara lain:
- Cacat lahir saraf: Cerebral palsy dan Spina bifida
- Cacat lahir wajah: bibir sumbing
- Cacat otak saat lahir: hidrosefalus
- Cacat paru-paru saat lahir: cystic fibrosis
Katarak kongenital, glaukoma kongenital, retinopati prematuritas, dan dakriosistokel kongenital merupakan kelainan bawaan pada mata.
Retinopathy of Prematurity (ROP) adalah kondisi mata bawaan yang dihasilkan dari perkembangan cacat pembuluh darah retina. Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang lahir prematur.
Sedangkan dakriosistokel kongenital adalah kelainan mata yang disebabkan oleh penyumbatan pada duktus nasolakrimalis, yaitu saluran tempat air mata mengalir ke hidung.
Saluran ini berfungsi untuk mengalirkan air mata sehingga dalam keadaan normal, mata tidak menjadi lembab terus-menerus.
Cara Mencegah Bayi Lahir Cacat
Berikut adalah beberapa cara yang bisa ibu hamil lakukan untung mencegah bayi lahir cacat:
1. Menghindari Diet
Diet selama kehamilan dengan tujuan menurunkan berat badan tidak dianjurkan. Sebenarnya, menambah berat badan selama kehamilan dapat diterima dan bahkan diinginkan.
Hal ini karena janin dalam kandungan membutuhkan suplai nutrisi yang konstan untuk mendukung pertumbuhannya.
Strategi ini mengurangi asupan nutrisi janin ketika porsi makanan dan/atau variasi makanan sengaja dikurangi.
Padahal, seribu hari pertama kehidupan adalah masa paling krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Seribu hari pertama dari kehidupan seseorang dari saat ia dikandung sampai ia berusia dua tahun.
Namun, makan berlebihan juga berbahaya karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas selama kehamilan.
2. Sembarangan Minum Obat Tanpa Pengawasan Dokter
Saat hamil, kamu tidak boleh menggunakan obat-obatan secara sembarangan. Beberapa obat dapat “ditelan” oleh janin karena diserap melalui saluran plasenta.
Misalnya, obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen. Khususnya pada trimester pertama dan ketiga, ibu hamil harus sangat berhati-hati tentang waktu dan jumlah konsumsi kedua zat ini.
Menurut Mayo Clinic, penggunaan aspirin dalam dosis berlebihan selama trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir.
Jika dosis aspirin yang berlebihan dikonsumsi selama trimester ketiga kehamilan, ada kemungkinan pembuluh darah di jantung janin tersumbat, yang mengakibatkan cacat jantung.
3. Hindari Rokok dan Alkohol
Strategi lain untuk mencegah cacat lahir adalah dengan menjauhkan diri dari alkohol dan rokok selama kehamilan.
Pendekatan ini juga membantu menurunkan risiko keguguran selain mencegah cacat lahir. Anak-anak yang lahir dari ibu yang merokok lebih mungkin menderita strabismus atau mata juling.
Cacat lahir jantung dan paru-paru lebih sering terjadi pada bayi yang ibunya merokok selama trimester pertama kehamilan.
Selain itu, merokok selama kehamilan dapat memiliki efek jangka panjang pada fungsi otak anak, seperti IQ rendah.
Selain itu, merokok selama kehamilan menyebabkan kelahiran prematur, bibir sumbing, dan kematian bayi.
Konsumsi alkohol selama kehamilan berpotensi menyebabkan sindrom alkohol janin, gangguan yang dapat menyebabkan cacat lahir yang tidak dapat diperbaiki.
Selain itu, bayi dapat menderita cacat wajah (kepala lebih kecil), lahir mati, cacat fisik, dan cedera sistem saraf pusat.
4. Hindari Kondisi Tubuh yang Terlalu Panas
Saat hamil, CDC menyarankan wanita untuk menghindari kepanasan dan mencari pengobatan segera untuk demam.
Hal ini karena berada di lingkungan yang panas atau memiliki suhu tubuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat tabung saraf (anencephaly).
Oleh karena itu, adalah bijaksana untuk segera mengobati demam dan meminimalkan paparan suhu yang sangat panas, seperti berendam di bak mandi air panas.
5. Mendapatkan Imunisasi Saat Hamil
Beberapa vaksin aman diberikan selama kehamilan, dan beberapa bahkan direkomendasikan. Vaksinasi flu dan vaksin Tdap (tetanus, difteri, dan pertusis aselular) adalah contoh imunisasi.
Konsultasikan dengan dokter kamu sebelumnya untuk menentukan imunisasi yang direkomendasikan selama kehamilan.
6. Penuhi Kebutuhan Asam Folat
Wanita hamil sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan asam folat hariannya dalam upaya mencegah cacat tabung saraf dan otak lahir.
Selain itu, karena otak dan sumsum tulang belakang berkembang begitu dini, ada bahaya cacat jika perkembangan tidak berjalan normal.
Spina bifida merupakan salah satu cacat lahir yang dapat diakibatkan oleh asupan asam folat yang rendah.
Disarankan agar ibu mulai mengonsumsi asam folat setidaknya satu bulan sebelum pembuahan dan terus meminumnya secara konsisten selama kehamilan.
FAQ
Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:
Apa Ciri Janin Cacat Dalam Kandungan?
Berikut adalah beberapa ciri dari janit cacat dalam kandungan:
- Kadar protein pada ibu hamil yang tidak normal
- Cairan berlebihan di tengkuk janin
- Detak jantung janin yang tidak normal
- Ukuran pada tubuh janin
- Jumlah kromosom yang tidak normal
- Perkembangan otak yang abnormal.
Makan Apa Biar Bayi Tidak Cacat?
Berikut adalah beberapa makanan yang dipercaya dapat membantu perkembangan bayi yang baik:
- Makanan kaya vitamin C
- Alpukat
- Sayuran hijau
- Sereal dan gandum utuh
- Ikan, produk kedelai dan telur
- Makanan yang kaya zat besi.
Buah Apa Saja Yang Mengandung Asam Folat?
Berikut adalah beberapa buah yang mengandung asam folat:
- Buah dalam keluarga sitrus
- Alpukat
- Pepaya
- Pisang
- Jambu biji
- Nangka
- Salak
- Dan buah naga.
Kesimpulan
Itulah sedikit informasi mengenai pengertian, gejala, hingga penyebab cacat lahir pada bayi.
Dan bisa kita simpulkan jika cacat lahir ini merupakan kelainan pada struktur ataupun fungsi tubuh sejak dalam kandungan.
Sehingga kelainan pada bayi ini tentunya berkembang pada saat bayi tersebut belum lahir. Kelain yang menyerang pada struktur ini tentunya terjadi pada anggota tubuh, seperti bibir sumbing.