Halo, selamat datang di artikel kami tentang gempa bumi. Seperti yang kita ketahui, gempa bumi adalah fenomena alam yang dapat terjadi tiba-tiba dan memiliki dampak yang cukup besar pada kehidupan manusia.
Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa faktor penyebab terjadinya gempa bumi?
Pada bagian ini, InfoKekinian akan membahas seridaknya lima faktor penyebab terjadinya gempa bumi.
Selain itu, kami juga akan memberikan pemahaman tentang apa itu gempa bumi.
Maka dari itu, simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya gempa bumi secara lengkap dan jelas.
Pengertian Gempa Bumi
Pengertian gempa bumi adalah peristiwa alam yang terjadi ketika terjadi pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam kerak bumi.
Ini adalah hasil dari aktivitas geologis di bawah permukaan bumi yang menyebabkan getaran dan goncangan pada tanah.
Gempa bumi dapat terjadi di berbagai skala, mulai dari yang sangat kecil dan hampir tidak terasa hingga yang sangat besar dan merusak.
Pelepasan energi yang terjadi dalam gempa bumi dapat menghasilkan gelombang seismik yang merambat melalui tanah dan batuan.
Gelombang-gelombang ini bisa menyebabkan getaran dan goncangan pada bangunan, infrastruktur, dan tanah di sekitarnya.
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan struktural, tanah longsor, kejutan pasca-gempa, dan dalam kasus yang parah, tsunami.
Gempa bumi umumnya disebabkan oleh gerakan lempeng tektonik di permukaan bumi. Bumi terdiri dari beberapa lempeng besar yang saling bergerak secara perlahan tetapi terus-menerus.
Ketika lempeng-lempeng ini bertabrakan, saling terpisah, atau saling geser, tekanan terakumulasi dan dilepaskan secara tiba-tiba, menghasilkan gempa bumi.
Selain itu, gempa bumi juga dapat disebabkan oleh aktivitas vulkanik, pergeseran batuan di bawah tanah, atau aktivitas manusia seperti pengeboran minyak dan penambangan tambang.
Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Ada beberapa faktor-faktor gempa bumi yang melibatkan proses geologis dan aktivitas alam lainnya.
Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya gempa bumi:
1. Gerakan Tektonik
Penyebab gempa bumi paling utama adalah gerakan tektonik di perbatasan lempeng tektonik di permukaan bumi.
Lempeng-lempeng ini terus bergerak karena aktivitas di bawahnya, dan ketika mereka saling bergerak atau bertabrakan, tekanan yang terakumulasi dapat dilepaskan secara tiba-tiba, menyebabkan gempa bumi.
2. Zona Subduksi
Faktor penyebab terjadinya gempa bumi berikutnya adalah zona subduksi yang terjadi ketika lempeng tektonik lebih padat dan tenggelam di bawah lempeng lainnya.
Ketika lempeng tersebut “tersangkut” dan akhirnya terlepas, itu menghasilkan gempa bumi yang kuat.
3. Patahan
Patahan adalah celah di kerak bumi di mana tekanan terakumulasi seiring dengan pergerakan lempeng tektonik.
Ketika tekanan melebihi kekuatan batuan di sekitarnya, patahan tersebut pecah dan menyebabkan gempa bumi.
4. Aktivitas Vulkanik
Aktivitas vulkanik juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya gempa bumi.
Ketika magma naik ke permukaan, ia dapat menyebabkan tekanan yang memicu gempa bumi.
Selain itu, erupsi vulkanik sendiri dapat memicu gempa bumi jika melepaskan tekanan di bawah permukaan.
5. Aktivitas Manusia
Beberapa gempa bumi disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pengeboran minyak, penggalian tambang bawah tanah, atau reservoir air yang besar.
Perubahan dalam keadaan geologis ini dapat menyebabkan pergeseran tekanan dan memicu gempa bumi.
Jenis-Jenis Gempa Bumi
Berikut adalah jenis-jenis gempa bumi:
1. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh gerakan lempeng tektonik di permukaan bumi.
Lempeng-lempeng tektonik terus bergerak secara perlahan tetapi terus-menerus, dan ketika mereka saling bergerak, bertabrakan, atau saling geser, tekanan terakumulasi di zona kontak lempeng.
Ketika tekanan ini dilepaskan secara tiba-tiba, energi gempa bumi terjadi. Gempa tektonik adalah jenis gempa bumi yang paling umum dan dapat terjadi di berbagai daerah di seluruh dunia.
2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah jenis gempa bumi yang terjadi di sekitar gunung berapi aktif.
Mereka disebabkan oleh pergerakan magma di dalam saluran vulkanik atau akibat tekanan dari letusan vulkanik.
Gempa vulkanik sering terjadi bersamaan dengan aktivitas vulkanik lainnya, seperti letusan, aliran lava, atau pelepasan gas vulkanik.
Gempa vulkanik dapat memicu kerusakan pada struktur vulkanik, menyebabkan pergeseran tanah, dan menunjukkan aktivitas gunung berapi yang meningkat.
Monitoring dan pemahaman terhadap gempa vulkanik sangat penting dalam pemantauan kegiatan vulkanik dan perlindungan terhadap populasi yang tinggal di dekat gunung berapi aktif.
3. Gempa Tektonik Pelik
Gempa tektonik pelik adalah istilah yang mengacu pada gempa bumi yang memiliki karakteristik yang tidak biasa atau kompleks.
Gempa tektonik pelik seringkali sulit dipahami dan diprediksi karena mekanisme pelepasan energi yang terlibat tidak terlalu jelas.
Mereka mungkin melibatkan kombinasi gerakan lempeng tektonik yang kompleks, termasuk gerakan horisontal, vertikal, atau miring.
Gempa tektonik pelik dapat memiliki pola deformasi yang rumit dan membingungkan para ilmuwan seismologi dalam menganalisis dan memahami sifat serta penyebabnya.
Karena kompleksitasnya, gempa tektonik pelik dapat menimbulkan tantangan yang lebih besar dalam mitigasi risiko dan perlindungan terhadap masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rentan terhadap gempa bumi.
4. Gempa letusan
Gempa letusan adalah jenis gempa bumi yang terjadi akibat letusan gunung berapi.
Gempa letusan terjadi ketika tekanan magma di dalam saluran vulkanik meningkat secara signifikan dan menyebabkan pelepasan energi yang kuat.
Letusan vulkanik dapat memicu gempa bumi dengan berbagai magnitudo, tergantung pada skala dan intensitas letusan.
Gempa letusan seringkali terjadi bersamaan dengan aktivitas vulkanik lainnya, seperti aliran lava, ledakan material vulkanik, dan pelepasan gas.
Gempa letusan dapat menyebabkan getaran dan goncangan yang signifikan di sekitar gunung berapi, dan dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan, infrastruktur, dan lingkungan sekitarnya.
Pemahaman tentang gempa letusan penting dalam pemantauan aktivitas gunung berapi dan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gunung berapi.
Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi dapat memiliki akibat yang signifikan dan merusak pada lingkungan, infrastruktur, dan masyarakat.
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa akibat gempa bumi:
1. Kerusakan Struktural
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
Getaran dan goncangan yang dihasilkan oleh gempa bumi dapat merusak fondasi bangunan, struktur atap, dinding, dan komponen struktural lainnya.
Kerusakan ini dapat menyebabkan bangunan runtuh atau menjadi tidak aman untuk digunakan.
2. Kehilangan Nyawa dan Cedera
Gempa bumi sering kali menyebabkan hilangnya nyawa dan cedera pada manusia. Goncangan dan keruntuhan bangunan dapat menyebabkan luka serius, terjepit, dan kehilangan nyawa.
Selain itu, material dan puing yang berjatuhan dapat menyebabkan cedera fisik pada individu yang terkena dampak gempa bumi.
3. Tsunami
Gempa bumi yang terjadi di bawah laut atau di dekat pantai dapat menyebabkan tsunami.
Pelepasan energi gempa bumi di dasar laut dapat memicu pergerakan besar air laut yang menghasilkan gelombang tsunami.
Tsunami dapat menyebabkan kerusakan yang luas di pesisir, banjir, dan bahkan kehilangan nyawa.
4. Tanah Longsor
Gempa bumi dapat memicu tanah longsor, terutama di daerah dengan lereng curam.
Goncangan gempa bumi dapat mengganggu stabilitas tanah dan menyebabkan pergerakan besar massa tanah yang bergerak menuruni lereng.
Tanah longsor dapat merusak bangunan, infrastruktur, dan bahkan menyebabkan korban jiwa.
5. Kejutan Pascagempa
Kejutan pascagempa, yang merupakan gempa bumi tambahan yang terjadi setelah gempa utama, dapat menyebabkan kerusakan tambahan dan memperburuk situasi pasca-gempa.
Kejutan pascagempa dapat memicu keruntuhan struktur yang sudah rusak akibat gempa utama, membuat upaya penyelamatan dan pemulihan menjadi lebih sulit.
6. Gangguan Infrastruktur dan Layanan
Gempa bumi dapat menyebabkan gangguan pada infrastruktur dan layanan penting, seperti listrik, air, gas, komunikasi, dan transportasi.
Pecahnya pipa, keruntuhan jaringan listrik, kerusakan pada jalan dan jembatan dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk mengakses layanan dan menyulitkan upaya bantuan dan pemulihan.
7. Dampak Psikologis
Gempa bumi dapat menyebabkan dampak psikologis yang signifikan pada individu dan masyarakat.
Kehilangan rumah, keluarga, dan kondisi lingkungan yang tidak stabil dapat menyebabkan trauma, kecemasan, dan stres psikologis yang berkepanjangan.
Contoh Gempa Bumi
Berikut adalah beberapa contoh gempa bumi yang pernah terjadi didunia:
1. Gempa Bumi Tohoku, Jepang (2011)
Gempa bumi Tohoku yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 di pesisir timur Jepang adalah salah satu gempa bumi terbesar dalam sejarah Jepang.
Gempa ini memiliki magnitudo 9,0 dan memicu tsunami yang menghantam pesisir, menyebabkan kerusakan yang parah dan lebih dari 15.000 orang tewas.
2. Gempa Bumi Lombok, Indonesia (2018)
Serangkaian gempa bumi mengguncang pulau Lombok, Indonesia, pada tahun 2018. Gempa terkuat terjadi pada bulan Agustus dengan magnitudo 6,9.
Gempa-gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan, korban jiwa, dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
3. Gempa Bumi Nepal (2015)
Pada tanggal 25 April 2015, gempa bumi berkekuatan 7,8 melanda Nepal, mengakibatkan kerusakan yang parah di berbagai wilayah, termasuk ibu kota Kathmandu.
Gempa ini menewaskan lebih dari 8.000 orang dan menyebabkan kerusakan bangunan dan infrastruktur yang luas.
4. Gempa Bumi San Francisco, Amerika Serikat (1906)
Gempa bumi San Francisco pada tanggal 18 April 1906 memiliki magnitudo sekitar 7,9.
Gempa ini menyebabkan kebakaran besar yang menghancurkan sebagian besar kota San Francisco dan wilayah sekitarnya. Akibatnya, ribuan orang tewas dan kerugian materiil yang besar terjadi.
Hal Yang Perlu Dilakukan Saat Gempa Bumi
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan saat gempa bumi:
1. Tetap Tenang dan Jangan Panik
Saat terjadi gempa bumi, usahakan tetap tenang dan jangan panik.
Pertahankan ketenangan agar dapat berpikir dengan jernih dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
2. Cari Tempat yang Aman
Cari tempat yang aman di dalam ruangan, jika memungkinkan, jauh dari jendela, kaca, dan barang-barang yang dapat jatuh.
Berlindung di bawah meja atau struktur yang kuat dapat memberikan perlindungan tambahan.
3. Lindungi Kepala dan Leher
Lindungi kepala dan leher dengan menggunakan bantal, baju, atau benda lain yang dapat menahan benturan dan puing-puing jika terjadi keruntuhan atau jatuhnya barang.
4. Hindari Lift dan Tangga
Jangan menggunakan lift selama gempa bumi. Gunakan tangga dengan hati-hati jika kamu berada di gedung bertingkat, tetapi jika getaran gempa terasa kuat, sebaiknya tetap berada di tempat yang aman dan tidak bergerak.
5. Jauhkan dari Benda-Benda yang Berbahaya
Jauhkan diri dari barang-barang yang mudah jatuh, seperti perabotan, cermin, dan benda berat lainnya.
Hindari tempat-tempat yang dapat menjadi bahaya, seperti area dengan kabel listrik yang terkelupas atau benda tajam yang terjatuh.
6. Tetap di Tempat
Setelah gempa bumi berhenti, tetaplah di tempat sampai getaran sepenuhnya berhenti dan situasi aman.
Jangan langsung keluar dari ruangan atau bangunan karena masih ada kemungkinan terjadi gempa susulan.
7. Hindari Pesisir Jika Terjadi Gempa Bumi di Laut
Jika kamu berada di pesisir dan terjadi gempa bumi yang kuat, segera pindah ke tempat yang lebih tinggi atau menjauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
8. Ikuti Informasi dan Perintah Resmi
Ikuti informasi dan perintah resmi dari pihak berwenang, seperti petugas penanggulangan bencana atau pihak yang berwenang setempat.
Dengarkan siaran berita dan sumber informasi resmi untuk mendapatkan panduan yang akurat dan terkini.
Kesimpulan
Itulah sedikit informasi beberapa faktor penyebab terjadinya gempa bumi yang perlu kamu ketahui, lengkap dengan beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat terjadinya gempa.
Setelah mempelajari faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi, dapat disimpulkan bahwa gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng tektonik yang saling bergeser atau terjadinya aktivitas vulkanik.
Gempa bumi dapat menimbulkan kerusakan pada infrastruktur dan menimbulkan korban jiwa.
Untuk mengurangi dampak buruk gempa bumi, ada beberapa langkah yang perlu diambil di antaranya yaitu mengikuti protokol keselamatan gempa bumi, memahami peta risiko gempa bumi, dan membangun struktur bangunan yang tahan gempa.
Untuk kamu yang ingin mengetahui informasi seputar gempa, seperti proses terjadinya gempa bumi, maka kamu bisa mengunjungi lama web InfoKekinian.