Advertisements

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah Yang Paling Lengkap

InfoKekinian.com – Pada artikel kali ini, kami akan mengajak Sobat Kekinian untuk mengenal lebih jauh jenis-jenis karya tulis ilmiah. Maka dari itu, yuk simak artikel ini hingga selesai.

Jika berbicara tentang karya tulis ilmiah, pasti yang akan terpikir di otak kita adalah sebuah tulisan yang logis dan berkaitan dengan sebuah penelitian, bukan?

Apa Itu Karya Tulis Ilmiah
Lantas, sebenarnya apasih pengertian karya tulis ilmiah itu? Bagaimana dengan struktur, fungsi serta jenis-jenis karya tulis ilmiah?

Apa Itu Karya Tulis Ilmiah?

Karya tulis ilmiah adalah sebuah kalimat yang merupakan gabungan dari tiga suku kata, yang berasal dari karya yang memiliki arti sebagai sebuah upaya, ciptaan atau perbuatan.

Tulis yang memiliki arti sebagai segala kegiatan yang berkaitan dengan angka, huruf, pena atau media tulis lainnya. Dan ilmiah yang berarti bersifat ilmu atau memenuhi syarta kaidah dari ilmu pengetahuan.

Dan ketiga dapat kita artikan sebagai sebuah karya yang di hasilkan dari sebuah kegiatan menulis yang berdasarkan kaidah ilmiah, mengusung permasalahan yang bersifat obyektif dan faktual, serta mengutamakan aspek rasionalitas.

Dan dalam penulisan ini pun sangat disarankan untuk mengguanakan kata yang jelas dan gaya bahasa yang lugas sesuai dengan aturan dari pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

Tujuan Karya Tulis Ilmiah

Berikut adalah tujuan dari karya ilmiah:

  1. Untuk memecahkan sebuah permasalahan
  2. Untuk menambah ilmu mengenai suatu pokok permasalahan
  3. Melatih kemampuan berpikir dan menulis secara ilmiah.

Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah

Ciri-Ciri Karya Tulis IlmiahBerikut adalah ciri-ciri dari karya ilmiah:

1. Reproduktif

Reproduktif yang dimaksud adalah penulisan atau karya ilmiah yang dibuat oleh penulis atau peneliti harus mempunyai makna yang sesuai dengan tujuan dari dibuatnya karya tersebut.

Hal ini bertujuan agar pesan yang terdapat dalam karya tersebut akan benar-benar tersampaikan bagi pembacanya.

2. Tidak Ambigu

Ciri selanjutnya ini berkaitan erat dengfan ciri yang pertama, karena karya tulis ini dibuat dengan pembahasan yang detail.

Sehingga, bahasa yang digunakan harus formal dan sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. Tentu hal ini bertujuan agar mudah dipahami oleh para pembaca.

3. Tidak Emotif

Emotif merupakan aspek perasaan, sehingga dalam pembuatannya kita tidak boleh melibatkan perasaan.

Kenapa? Hal ini dikarenakaan karya ilmiah hanya memuat fakta atas hasil dari penilitian yang telah dilakukan saja.

4. Menggunakan Bahasa yang Baku

Bahasa baku dalam penulisan sebuah karya tulis adalah salah satu syarat dalam pembuatannya dan suatu hal yang sangat diharuskan.

Hal ini biasanya akan ditandai dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan aturan EYD atau ejaan yang disempurnakan.

Karena pembaca akan merasa kesulitan dalam memahami sebuah karya tulis jika kita menggunakan bahasa yang tidak baku.

5. Bersifat Dekoratif

Dekoratif yang dimaksud disni adalah karya tulis yang harus mempunyai satu makna, sehingga membuat penulisan itu menjadi logis dan mungkin mengungkapkan urutan pemikiran atau gaya berpikir penulis.

Pada hakekatnya, karya harus secara efektif mengungkapkan gagasan penulis atau peneliti kepada pembaca tanpa menimbulkan kebingungan.

6. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah menggunakan bahasa atau kata-kata akademis tergantung pada bidang keahlian penulis atau peneliti.

Penulis diharapkan memiliki keahlian yang sungguh-sungguh dalam topik penelitian. Bahkan bahasa yang digunakan dapat mengungkapkan tingkat keahlian peneliti.

7. Memiliki Kohesi

Dalam konteks ini, kohesi memiliki konotasi konektivitas, yaitu karya ilmiah harus mengandung keterkaitan dan keterhubungan antar bagian atau bab, dan tidak boleh menggunakan bahasa yang bertele-tele.

Sehingga, karya ilmiah ini menjadi saling berhubungan dan tidak dapat berdiri sendiri. Sehingga pesan yang diberikanpun tetap utuh.

8. Menggunakan Kalimat Efektif

Struktur penulisan kalimat yang efektif adalah ciri selanjutnya dari pembuatan karya ilmiah.

Sebuah karya ilmiah yang efektif adalah ringkas, tidak hanya dari segi penyampaiannya tetapi juga dari segi penulisannya, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.

Penulisan yang efektif harus ringkas, tidak bertele-tele, dan menghindari penggunaan beberapa konjungsi.

Fungsi Karya Tulis Ilmiah

Fungsi Karya Tulis IlmiahBerikut adalah tiga fungsi umum dari tulis ilmiah:

1. Fungsi Untuk Pendidikan

Ketika penulis masih siswa sekolah menengah, kami mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karya ilmiah remaja.

Dari pengalaman tersebut, kami belajar banyak tentang dasar-dasar menulis dan ditantang untuk berpikir kritis, mencatat pemikirannya atau hasil eksperimen ilmiahnya, lalu menjelaskannya.

Sebagai alternatif ujian semester atau studi dokumentasi, bahkan ada sekolah di Yogyakarta bernama Sanggar Anak Alam.

Dimana siswa dilatih untuk menulis laporan hasil penelitiannya sebagai bukti pembelajaran selama satu semester atau sesuai kesepakatan, dan anak-anak mulai melakukan ini di kelas satu.

Lebih jelasnya lagi, menulis makalah dan laporan praktikum selama kuliah merupakan kegiatan rutin yang berujung pada penulisan skripsi atau tugas akhir.

Dan disertasi bagi mahasiswa program doktor dan skripsi bagi mahasiswa program magister atau pascasarjana.

Penulisan ilmiah menawarkan siswa dan murid pengalaman menulis yang unik sebagai bagian dari tujuan pengajarannya.

2. Fungsi Untuk Penelitian

Ilmu pengetahuan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Setelah memperoleh data, pengolahan, dan kesimpulan yang akurat.

Seseorang menggunakan karya ilmiah untuk melanjutkan penelitian mereka dengan menghadirkan pengetahuan baru, yang kemudian digunakan dalam kehidupan nyata.

3. Tujuan Fungsional

Karya tulis ilmiah bisa menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan bahan kajian pustaka untuk berbagai disiplin ilmu.

Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Berikut adalah manfaat dari karya tulis ilmiah:

1. Dapat Membantu Membangun Kemampuan Membaca Yang Mahir

Menulis karya ilmiah melibatkan seperangkat kemampuan menulis ilmiah sehingga pembaca dapat membacanya dengan mudah dan memahaminya.

Agar tidak membuang waktu untuk menghasilkan karya ilmiah, penulis harus memiliki keterampilan pemahaman bacaan yang kuat.

Tulisan-tulisan ilmiah mengajarkan para pembaca bagaimana membaca secara efektif tentang hal-hal yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan daripada memperluas ke topik atau tema yang tidak diperlukan.

2. Sebagai Pengenalan Terhadap Aktivitas Kepustakaan

Sebagai Pengenalan Terhadap Aktivitas Kepustakaan
Sebuah dokumen ilmiah dengan banyak referensi. Sumber yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah yang berasal dari catatan teori ahli atau informasi yang ditemukan di jurnal ilmiah yang dapat diakses secara online.

3. Memperluas Cakrawala Ilmu Pengetahuan

Semakin inovatif, relevan, dan komprehensif suatu kajian ilmiah, semakin bagus kualitasnya. Hal ini menunjukkan kedalaman pengetahuan ilmiah penulis.

Sebuah artikel ilmiah berfungsi sebagai representasi dari organisasi mental penulis.

Jenis Karya Tulis Ilmiah

Berikut adalah jenis-jenis karya tulis ilmiah:

1. Artikel

Karya ilmiah artikel adalah tulisan yang berisi ide atau informasi yang dapat menghibur, menginformasikan, dan membujuk pembaca. Sebuah artikel biasanya memiliki sejumlah karakter setiap kalimat.

Biasanya, artikel ditulis dengan tujuan publikasi di buletin, surat kabar, media sosial, saluran digital, dll.

Dalam membuat jurnal ilmiah yang diakui, ada berbagai kualifikasi dan tuntutan yang harus kamu ikuti.

2. Makalah

Biasanya, makalah ditulis untuk tujuan akademis, informasi pendukung dari pengamatan lapangan suatu masalah penelitian diperlukan untuk persiapannya.

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian, diperlukan data yang dikumpulkan. Esai ini biasanya disajikan pada seminar, simposium, atau uji materi.

Ada persyaratan dan pedoman yang harus diikuti saat menulis dan membuat makalah yang bagus.

3. Skripsi

Menurut Wikipedia, istilah “skripsi” mengacu pada karya ilmiah yang menjelaskan temuan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa sarjana (S-1) dan membahas kejadian atau masalah tertentu dengan menggunakan aturan yang relevan.

Orisinalitas adalah tempat isi tesis paling diperhatikan. Setelah lulus ujian di depan dosen penguji, mahasiswa harus menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana.

Menulis atau merakit tesis menuntut studi dan keahlian teknis proses manufaktur, yang bukanlah tugas yang mudah.

4. Work paper

Work paper atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan kertas kerja adalah sejenis karya tulis ilmiah yang hampir identik dengan sebuah karya tulis namun dengan analisis yang lebih mendalam.

Dokumen kerja biasanya mencakup catatan auditor, teknik audit yang digunakan, metode pengujian yang digunakan, data yang dikumpulkan, dan kesimpulan yang ditarik sebagai hasil audit.

5. Paper

Jenis karya ilmiah yang dikenal dengan paper adalah karya tulis yang didasarkan pada informasi dan klaim yang memiliki tingkat validitas yang tinggi.

Rangkuman dari penelitian yang telah dilakukan adalah istilah umum lainnya untuk makalah.

Satu-satunya perbedaan yang signifikan antara makalah dan makalah lain adalah dalam proses penyusunan dan diskusi.

Karena percakapannya semata-mata berkaitan dengan analisis masalah, maka percakapannya lebih singkat.

6. Tesis

Tesis ini kurang lebih dapat dibandingkan dengan tesis sarjana (S-1), tetapi mengeksplorasi subjek secara lebih mendalam, membuat konten ilmiah tesis lebih kuat dan lebih kompleks.

Bagi mahasiswa pascasarjana (S-2) yang sedang menempuh pendidikan magister atau magister, penyelesaian skripsi merupakan syarat kelulusan.

7. Disertasi

Bagi mahasiswa program studi strata tiga (S-3) digunakan disertasi sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar doktor karena jenjangnya lebih tinggi.

Isi disertasi merupakan hasil penelitian orisinal yang nantinya dapat diterapkan pada situasi dunia nyata.

Biasanya, seorang profesor, dokter senior, atau ahli lain yang memenuhi syarat mengevaluasi disertasi.

Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah

Cara Membuat Karya Tulis IlmiahMemanfaatkan program dan situs web yang dapat mempercepat proses penulisan akan sangat penting ketika menghasilkan karya ilmiah.

Berikut adalah cara untuk membuat karya tulis ilmiah:

1. Peristiwa

Penulis merencanakan apa yang akan ditulis sepanjang tahap penulisan karya ilmiah, dimulai dengan langkah perencanaan.

Topik, tujuan, audiens yang dituju, dan spesifikasi karya ilmiah ini sendiri harus diketahui selama fase persiapan ini.

2. Ungkapkan

Pengungkapan informasi pendukung dari temuan penelitian, studi kasus, studi literatur, atau melakukan wawancara dengan mengembangkan pertanyaan wawancara dan bahan observasi termasuk dalam tahap ekspres ini.

3. Analisis

Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data adalah analisis data, yang juga dikenal sebagai pengolahan data.

Meskipun data tidak dapat dipisahkan dari data pendukung yang telah dikumpulkan, namun diolah dengan rumusan masalah sesuai dengan topik yang diangkat.

4. Kesimpulan

Tahap kesimpulan memberikan penyelesaian terhadap sejumlah masalah yang muncul saat merencanakan bagaimana menulis karya ilmiah.

Bagi penulis dan pembaca, kesimpulan dapat berfungsi sebagai penjelasan karena, biasanya, semua orang yang terlibat akan memahami dan menjadi lebih jelas setelah kesimpulan berkembang.

5. Terapkan

Jika rencana penulisan disusun dan sistematis tetapi tidak dilakukan dengan benar, maka itu tidak akan bermanfaat. Memulai menulis adalah penerapan dalam menghasilkan karya tulis.

Struktur Karya Tulis Ilmiah

Struktur Karya Tulis IlmiahSetiap dokumen ilmiah memiliki pedoman gaya atau lingkungan penulisan, yang berarti bahwa aturan pemformatan didasarkan pada gaya penulisan dan tujuan studi ilmiah tertentu.

Berikut ini adalah gambaran umum struktur yang digunakan dalam penulisan ilmiah:

1. Halaman Judul

Judul karya di angkat berdasarkan subjek publikasi ilmiah yang akan dibuat. Untuk menarik minat calon pembaca, judul harus ditulis sekreatif dan semenarik mungkin.

Judul mungkin dibuat untuk memberikan kesan awal kepada calon pembaca tentang isi karya ilmiah ini selain untuk menarik perhatian mereka.

Pada halaman judul ini dicantumkan nama penulis, judul karya ilmiah, lembaga atau lembaga, tanggal, bulan, dan tahun publikasi karya ilmiah, serta tempat penerbitannya, dicantumkan mengikuti judul pada halaman bawah di font aturan tengah.

2. Abstrak

Tujuan dari abstrak adalah untuk memberikan penjelasan kepada pembaca tentang isi publikasi ilmiah secara lengkap sehingga mereka dapat dengan mudah memahami isi, maksud, dan tujuannya.

Karya ilmiah abstrak merupakan rangkuman dari keseluruhan isi karya ilmiah. Fungsi abstrak itu informatif tetapi hanya membutuhkan sekitar 250 kata untuk ditulis.

3. Pendahuluan

Pendahukuan ini biasanya berada di depan, dan dapat digunakan sebagai pemberi salam untuk para pembacanya.

Pendahuluan ini juga biasanya menceritakan alasan penulis untuk melakukan peneliatian yang melatarbelakangi penelitian ini di lakukan, tujuan serta manfaat dari dibuatnya karya tulis ilmiah ini.

4. Kerangka Teoritis

Kerangka teori merupakan garis besar dari suatu rancangan konsep yang sistematis yang mengarahkan suatu penelitian, sesuai dengan definisi pengertian yang diberikan di atas.

5. Metode Penelitian

Metode PenelitianMetodologi penelitian harus dipilih sebelum kerangka dapat dikembangkan. Langkah-langkah yang diambil seorang peneliti untuk mendapatkan hasil terbaik dari penelitiannya adalah metodologi penelitiannya.

Pendekatan kualitatif biasanya diambil, yang berfokus pada penyelidikan dan analisis mendalam. sedangkan teknik kuantitatif terutama berkaitan dengan pemanfaatan data, tabel, dan statistik.

6. Pembahasan

Pembahasan biasanya memakan banyak ruang dalam makalah ilmiah.

Pembahasan menggunakan data yang diperoleh untuk menggambarkan tujuan, keunggulan, metodologi, latar belakang teori, dan rumusan masalah.

Bagian ini akan berisi karya ilmiah jika tersedia untuk umum.

7. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan sebuah karya ilmiah, yang mencakup penilaian penulis terhadap segala sesuatu yang telah dibahas, selalu ditemukan di akhir dokumen.

Tujuannya adalah agar pembaca mempelajari sesuatu yang baru tentang topik yang dibahas.

Biasanya, saran termasuk catatan dari penulis sehingga jika pembaca ingin melakukan penelitian yang sama di masa depan, mereka dapat menemukan metode yang efisien atau bahkan mengembangkannya.

8. Daftar Pustaka

Sumber teoretis yang digunakan penulis dalam penelitiannya tercantum dalam daftar pustaka.

Daftar pustaka biasanya diformat sebagai, nama penulis, judul artikel, nama penerbit, identitas, dan tanggal publikasi.

FAQ

Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:

Apakah Sifat Utama yang Harus Ada dalam Karya Ilmiah?

Sifat utama yang ada pada karya ilomiah yaitu:

  1. Reproduktif
  2. Tidak ambigu
  3. Tidak emotif
  4. Bahasa baku
  5. Kaidah keilmuan
  6. Dekoratid dan rasional.

Ada Berapakah Bentuk Karya Ilmiah?

Berikut adalah 3 jenis bentuk karya tulis ilmiah:

  1. Karya tulis ilmiah populer
  2. Karya tulis ilmiah semi formal
  3. Karya tulis ilmiah formal.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai pengertian dan jenis-jenis karya tulis ilmiah yang perlu kamu ketahui sebelum membuatnya, gara nanti nya tidak terjadi kesalahan dalam membuat karya tulis ilmiah.

Dan dapat kita simpulkan jika, karya tulis ilmiah ini merupakan tulisan atau laporan yang menjelaskan tentang hasil penelitian dari suatu masalah.

Hasil penelitian ini pun biasanya dibuat oleh kelompok atau seseorang dengan mematuhi etika dan kaidah keilmuwan yang berlaku.