Advertisements

9 Ciri Makhluk Hidup, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Infokekinian.com – Saat berada di bangku sekolah, pasti kita sudah tidak asing lagi dengan istilah makhluk hidup. Sehingga, tentu kitapun pasti sudah mengenal ciri makhluk hidup.

Istilah makhluk hidup pada dasarnya mengarah pada penyebutan manusia, binatang maupun tumbuhan. Terdapat banyak sekali makhluk hidup yang menaungi planet biru ini.

Karakteristik Makhluk Hidup
Mulai dari organisme yang sangat kecil, binatang melata, mamalia, ganggang, lumut, hingga manusia.

Untuk memudahkan manusia dalam mempelajari makhluk hidup dilakukan pengklasifikasian makhluk hidup.

Klasifikasi adalah suatu cara penggolongan dan pengelompokan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu.

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri maupun perbedaan yang ditemukan pada masing-masing individu.

Selain itu pengklasifikasian juga dilakukan atas dasar ukuran, bentuk, manfaat, cara hidup serta habitat dari makhluk hidup tersebut.

Manusia membagi makhluk hidup ke dalam 5 kingdom yaitu kingdom monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Selain memudahkan mempelajari makhluk hidup, klasifikasi juga bermanfaat dalam mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya.

Untuk mengenal ciri makhluk hidup lebih lengkap dan jelas, silakan simak artikel ini hingga selesai.

Ciri-ciri Makhluk Hidup

Dalam mengenal ciri makhluk hidup, pada dasarnya kita perlu mengetahui beberapa karakteristik atau ciri umum pada makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk tak hidup.

Berikut adalah penjelasannya:

1. Bernafas (Respirasi)

Bernafas atau yang biasa disebut respirasi dapat diartikan sebagai proses menghirup oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida.

Pada peristiwa respirasi terjadi pertukaran antara gas oksigen dengan gas karbondioksida di dalam tubuh.

Oksigen digunakan untuk proses metabolisme tubuh dan menghasilkan tenaga atau energi. Oksigen akan dialirkan oleh sel darah ke seluruh tubuh.

Sisa metabolisme tubuh yang berupa karbondioksida selanjutnya akan dialirkan menuju paru-paru dan dikeluarkan melalui hidung.

Bukan hanya manusia yang melakukan proses pernafasan, hewan pun juga membutuhkan oksigen untuk bernafas. Sistem pernafasan pada hewan berbeda-beda didasarkan pada jenis dan tempat hidupnya.

Seperti cacing bernafas menggunakan kulit, kucing bernafas dengan paru-paru, burung bernafas menggunakan paru-paru dan pundi-pundi udara, serangga bernafas dengan trakea dan ikan bernafas dengan insang.

Sama seperti halnya makhluk hidup yang lain, tumbuhan juga melakukan proses respirasi.

Bagian tumbuhan yang berguna sebagai tempat respirasi adalah stomata dan lentisel yang terletak pada daun dan batang tumbuhan.

Di dalam stomata ini terjadi proses pertukaran udara antara oksigen dan karbondioksida.

2. Bergerak

Bergerak artinya adalah berpindahnya sebagian atau seluruh bagian dari makhluk hidup karena adanya suatu rangsang baik internal maupun eksternal.

Manusia dan hewan saat bergerak akan dapat diamati dengan jelas karena adanya proses perubahan posisi dari tempat awal ke tempat akhir. Namun lain halnya dengan tumbuhan.

Cara tumbuhan bergerak mungkin tidak terlihat secara jelas seperti cara bergerak makhluk hidup yang lain.

Sebagai contoh tumbuhan dapat bergerak adalah mengatupnya daun tumbuhan putri malu saat menerima rangsang berupa sentuhan.

Hewan dapat bergerak dengan berbagai cara yang unik seperti melompat, terbang, berenang, melata maupun berlari.

Alat gerak bagi masing-masing hewan juga berbeda-beda tergantung dari jenisnya dan habitatnya.

Sebagai contoh, misalkan kuda bergerak menggunakan kaki sedangkan ikan bergerak menggunakan sirip dan ekor.

Semua makhluk hidup pasti dapat bergerak tapi bukan berarti semua yang bergerak masuk dalam kategori makhluk hidup.

Untuk dikatakan sebagai makhluk hidup, harus memenuhi seluruh ciri-ciri makhluk hidup dengan lengkap.

3. Membutuhkan Makanan atau Nutrisi

Membutuhkan Makanan atau Nutrisi
Makanan atau nutrisi diperlukan makhluk hidup untuk mempertahankan kehidupannya. Tanpa makanan, makhluk hidup akan mati.

Makanan diperlukan makhluk hidup untuk menghasilkan energi atau tenaga untuk menunjang proses-proses kehidupannya.

Setiap makhluk hidup mempunyai cara sendiri-sendiri untuk mendapatkan makanan. Manusia dan hewan memerlukan organisme lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi nya sedangkan tumbuhan tidak.

Tumbuhan dapat mengolah makanannya sendiri dengan bantuan klorofil dan cahaya matahari. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dinamakan fotosintesis.

Karena dapat membuat makanannya sendiri maka tumbuhan disebut dengan autotrof. Sedangkan manusia dan hewan disebut dengan heterotrof karena tidak dapat membuat makanannya sendiri.

Berdasarkan jenis makanannya, hewan dibedakan ke dalam tiga kelompok. Pertama, hewan karnivora yaitu hewan pemakan daging contohnya harimau.

Kedua, hewan herbivora yaitu hewan pemakan rumput contohnya sapi, kambing, kerbau. Dan yang terakhir adalah hewan omnivora yaitu hewan pemakan daging dan tumbuhan.

4. Tumbuh dan Berkembang

Salah satu ciri-ciri makhuk hidup yang ke empat adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuh merupakan proses bertambahnya tinggi.

Tiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk tumbuh. Pertumbuhan bersifat irreversibel dalam artian jika sudah bertambah tinggi maka tidak akan bisa kembali ke kedaan semula.

Pertumbuhan terjadi akibat sel- sel dalam tubuh semakin banyak. Pertumbuhan yang terjadi pada hewan dan hewan bersifat terbatas.

Manusia dan hewan akan berhenti tumbuh jika telah mencapai batas usia tertentu. Sedangkan tumbuhan, akan selalu tumbuh sepanjang hidupnya.

Pertumbuhan pada tumbuhan tidak ada batasannya. Sedangkan berkembang adalah proses perubahan menuju kedewasaan.

Perkembangan pada manusia ditandai sejak masih dalam kandungan. Zigot berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi janin.

Sedangkan di luar kandungan yaitu berkembangnya manusia dari bayi -> anak-anak -> remaja -> dewasa -> tua.

Proses berkembang pada hewan hampir serupa dengan proses perkembangan manusia.

Sedangkan pada tumbuhan, proses berkembangnya terjadi saat bibit mulai ditanam dan akhirnya berkembang menjadi tumbuhan yang lebih besar.

5. Berkembangbiak (Reproduksi)

Berkembangbiak atau reproduksi adalah cara makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Reproduksi dilakukan makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah.

Naik manusia, hewan maupun tumbuhan dibekali kemampuan untuk melakukan reproduksi.

Terdapat dua cara makhluk hidup dalam melakukan reproduksi yaitu secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).

Perkembangbiakan secara seksual atau kawin diawali dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

Contoh perkembangbiakan secara seksual adalah unggas berlelur, mamalia beranak dan tumbuhan menghasilkan biji.

Sedangkan perkembangan aseksual atau tak kawin, tidak melalui tahapan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

Contoh hewan yang dapat melakukan perkembangbiakan aseksual adalah amoeba. Hewan ini berkembang biak dengan cara membelah diri.

Selain amoeba ada juga hidra yang berkembang biak dengan tunas.

Pada tumbuhan perkembangbiakan vegetatif dapat terjadi melalui dua cara yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.

Perkembangbiakan secara vegetatif alami contohnya akar tinggal, umbi lapis, umbi akar, dan tunas.

Sedangkan perkembang biakan vegetatif buatan contohnya merunduk, mencangkok, okulasi dan stek.

6. Peka Terhadap Rangsangan (Iritabilita)

Peka Terhadap Rangsangan
Ciri-ciri makhluk hidup yang ke enam adalah peka terhadap rangsang atau iritabilita. Rangsang yang dimaksud antara lain bisa berupa bau, dingin, panas, sentuhan, rasa dan lain-lain.

Agar dapat bertahan hidup, seluruh makhluk hidup harus bisa tahan uji dalam menghadapi perubahan lngkungan dengan tanggap terhadap rangsangan yang datang.

Manusia dan hewan dilengkapi dengan indera yang berfungsi untuk mengetahui adanya rangsangan.

Saat melihat cahaya yang mengarah ke kedua mata, manusia akan secara reflek memejamkan mata.

Contoh lainnya adalah seekor sapi akan mengibaskan ekornya jika ada lalat yang menempel pada bagian belakang tubuhnya.

Manusia mempunyai lima panca indera yang berguna menanggapi rangsang yang berbeda-beda.

Mata berguna untuk menanggapi rangsang berupa cahaya, telinga peka terhadap rangsang bunyi, kulit peka terhadap rangsang sentuhan, hidung peka terhadap rangsang berupa bau dan lidah peka terhadap rangsang berupa rasa seperti manis, asam, pahit dan asin.

Tumbuhan juga peka terhadap datangnya rangsangan. Sebagai contohnya tumbuhan putri malu yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan.

Tumbuhan ini akan mengatupkan daunnya saat disentuh oleh tangan. Tumbuhan juga akan bergerak ke arah datangnya cahaya matahari yang menandakan tumbuhan peka terhadap rangsang berupa cahaya.

7. Melakukan Metabolisme

Metabolisme secara umum diartikan sebagai proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.

Dengan kata lain, metabolisme merupakan suatu proses dalam tubuh yang mengubah zat gizi menjadi energi.

Sistem ekskresi dan sistem pernafasan sangat berkaitan erat dengan proses metabolisme. Pada sistem pernafasan tumbuhan, air dan karbondioksida diperlukan dalam proses kimia berupa fotosintesis.

Pada peristiwa fotosintesis, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun mengalami proses kimia sehingga berubah menjadi glukosa dan oksigen.

Hasil fotosintesis ini akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan melalui salah satu jaringan yang dimilikinya yaitu jaringan floem.

Manusia dan hewan juga melakukan proses metabolisme untuk menghasilkan energi sehingga dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kehidupan.

Proses metabolisme sendiri dibagi ke dalam dua jenis yaitu anabolisme dan katabolisme.

Anabolisme ialah reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.

Contoh nya pada proses fotosintesis tumbuhan hijau. Sedangkan katabolisme ialah reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi.

Misalkan penguraian zat gula menjadi air dan CO2 pada manusia.

8. Mengeluarkan Zat-zat Sisa (Ekskresi)

Setiap makhluk hidup akan mengeluarkan zat sisa yang mungkin bisa berbahaya dan meracuni tubuhnya.

Organ ekskresi sangat berperan dalam pengeluaran zat-zat sisa makhluk hidup. Organ ekskresi manusia terdiri dari kulit, ginjal, paru-paru dan anus.

Ginjal berfungsi dalam mengeluarkan zat sisa berupa urine sedangkan kulit mengeluarkan zat sisa dalam bentuk keringan yang tersusun atas air, garam dan urea.

Zat sisa berupa karbondioksida dan uap air dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru. Sedangkan anus berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa hasil pencernaan yng berupa feses.

Hewan juga melakukan ekskresi dengan cara yang sama dengan manusia. Tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup tentunya juga melakukan proses ekskresi.

Zat sisa pada tumbuhan yang berupa oksigen dikeluarkan melalui bagian organ tumbuhan yaitu stomata yang ada di daun dan lentisel yang berada di bagian batang tumbuhan.

9. Menyesuaikan Diri Terhadap Lingkungannya (Adaptasi)

Menyesuaikan Diri Terhadap Lingkungannya
Ciri-ciri makhluk hidup yang terakhir adalah menyesuaikan diri terhadap lingkungannya atau biasa disebut dengan istilah adaptasi.

Adaptasi secara umum diartikan sebagai kemampuan suatu makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Adaptasi diperlukan agar makhluk hidup mampu bertahan hidup-hidup di habitatnya.

Adaptasi pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

Adaptasi morfologi ialah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi dapat diamati dengan nyata dan jelas.

Sebagai contohnya, kaki berselaput pada bebek dan bentuk paruh pada burung yang menyesuaikan jenis makanannya.

Adaptasi fisiologi ialah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi fisiologi cukup sulit diamati karena terjadi di dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri.

Sebagi contohnya bunga rafesia mengeluarkan enzim untuk menarik perhatian serangga dan pada udara dingin, manusia cenderung untuk buang air kecil atau kencing.

Adaptasi tingkah laku ialah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.

Contoh adaptasi tingkah laku adalah ketika ada petir, manusia akan menutup telinganya.

Pada hewan contohnya saat udara panas, kerbau akan berkubang di lumpur untuk mengurangi rasa panasnya.

Sedangkan pada tumbuhan, bunga matahari menghadap ke arah datangnya sinar mata hari.

FAQ

Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:

Makhluk hidup merupakan entitas individual yang dapat menjalankan setiap fungsi kehidupan.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi dalam mengenal ciri makhluk hidup yang akan membedakan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan karakteristiknya, agar kita tidak salah dalam mengenali makhluk hidup.