Infokekinian.com – Berikut adalah informasi mengenai pengertian dan makna rukun iman, jadi simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui informasinya lebih lengkap dan jelas.
Untuk mengetahui hakikat hidup yang hakiki, setiap muslim tidak hanya harus mengetahui enam rukun iman, tetapi juga mampu mengamalkan dan meyakininya.
Secara harfiah, rukun iman berasal dari kata Arab untuk “keyakinan”. Sedangkan istilah berarti membenarkan hati seseorang secara lisan dan melalui perbuatan.
Akibatnya, jelas bahwa setiap orang tidak hanya harus mengetahuinya, tetapi juga menanamkan dalam dirinya keyakinan bahwa 6 rukun iman harus diakui melalui ikrar lisan dan ditunjukkan melalui tindakan nyata.
Jadi, bagaimana kamu mempraktikkannya? Tentunya selain meyakini keberadaannya, diimbangi dengan amal shaleh yang mencerminkan masing-masing dari enam rukun iman.
Simak penjelasan lengkap pembahasan rukun iman di bawah ini untuk lebih jelasnya cara mengamalkan rukun iman!
Pengertian Iman Dalam Al-Qur’an
Arti rukun iman dijelaskan dengan jelas dalam Al-Qur’an dan Hadits. Dari segi pengertiannya adalah sebagai berikut:
Pengertian Iman dalam Al- Qur’an
Arti iman dalam Al-Qur’an adalah menegaskan sepenuhnya keyakinan bahwa Allah memiliki kitab-kitab yang diturunkan secara benar dan jelas kepada hamba-hamba-Nya sebagai petunjuk yang jelas. Dan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah, yang telah Dia nyatakan dengan sangat jelas.
Arti iman dalam hadits, yaitu pembenaran batin, dimana Rasulullah bersabda bahwa hal-hal lain sebagai iman, seperti kedermawanan, akhlak yang baik, kesabaran, cinta rasul, cinta sahabat, malu, dan lain-lain.
Selain interpretasi iman ini, Iman adalah kata Arab yang berarti percaya atau membenarkan dengan hati. Sementara iman memiliki tiga poin penting, mereka adalah sebagai berikut:
- Membenarkan dengan hati
- Mengikrarkan dengan lisan
- Dan, mengamalkan dengan anggota badan.
Dari ke 3 poin tersebut, penjelasan arti iman yang jelas, yakni sebagai berikut:
Membenarkan Dengan Hati
Untuk poin yang pertama ini, artinya adalah menerima segala sesuatu yang diajarkan oleh Rasulullah.
Mengikrarkan Secara Lisan
Dengan menggunakan kata ‘lisan’, tentu maksudnya ialah mengucapkannya dengan kata, misalnya pada rukun iman yang pertama, yakni dengan mengucapkan atau mengikrarkan dua kalimat syahadat yang bunyinya “Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadu Rasullullah”.
Artinya “Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
Mengamalkan Dengan Anggota Badan
Yang dimaksud dengan mengamalkan ini, tentu dengan perbuatan. Yakni maksudnya adalah hati mengamalkannya dengan bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkannya dengan bentuk ibadah-ibadah sesuai pada fungsinya.
Pembagian 6 Rukun Iman Beserta Penjelasannya
Terdapat 6 rukun iman yang wajib diyakini oleh manusia. Nah, berdasarkan hadits Rasulullah, pembagian 6 rukun iman sendiri ialah didatangi secara langsung dan bertanya tentang 3 hal. Dan 3 hal tersebut ialah Islam, Iman dan Ihsan.
Dimana, jawaban dari 3 hal pertanyaan tentang iman tersebutlah, yang kemudian disepakati oleh para ulama, terdapat 6 rukun iman yang wajib diyakini. Adapun pembagian 6 rukun iman, yakni:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada para Malaikat Allah
- Iman kepada kitab-kitab Allah
- Iman kepada para Rasul
- Iman kepada hari Kiamat
- Iman Kepada Qada dan Qadar
Apakah cukup mengetahui untuk meyakini rukun iman? Tentu saja tidak. Padahal kamu tidak hanya harus tahu tetapi juga memahami secara mendalam untuk memahami bagaimana hal-hal yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Simak penjelasan berikut untuk penjelasan lengkap pembagian enam rukun iman:
1. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah rukun iman yang pertama. Tentu saja, ini adalah aspek Islam yang paling mendasar, di mana setiap manusia harus percaya bahwa hanya Allah yang harus disembah dan tidak ada yang lain.
Sebagaimana dinyatakan dalam rukun Islam pertama, syahadat, “tidak ada Tuhan yang harus disembah selain Allah.”
Tentu saja, iman kepada Allah ini, yang hanya diungkapkan dengan kata-kata, adalah rukun iman yang pertama dan harus diamalkan.
Tapi itu juga harus diyakini dari hati dan ditunjukkan melalui tindakan. Ya, mengatakannya dalam hati tidak ada artinya jika kamu tidak mewujudkannya.
Pernahkah kamu mendengar istilah KTP Islami? Padahal orang-orang tersebut meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar, sangat disayangkan jika perintah Allah SWT tidak diikuti, salah satunya dengan meyakini rukun iman.
Selanjutnya meyakini bahwa rukun Iman yang pertama adalah Iman kepada Allah, khususnya dengan mengimani sifat-sifat Allah dan mengamalkan 99 Asmaul Husna. Dalam hal ini, Islam didasarkan pada iman kepada Allah.
Padahal dengan beriman kepada Allah, manusia mengakui bahwa Allah adalah Tuhan mereka, yang akan selalu menjaga hamba-hamba-Nya. Tentu saja, manusia tidak cukup menjadi Muslim; mereka juga harus beriman.
Jadi, jangan pernah mengabaikan rukun iman yang pertama jika kamu ingin benar-benar diberkati oleh Allah dalam hidup ini.
2. Iman kepada Malaikat Tuhan
Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Ya, setiap manusia wajib meyakini adanya malaikat, yang merupakan makhluk Tuhan yang juga menjalankan perintah-Nya.
Tidak seperti manusia, bagaimanapun, makhluk Allah yang mulia ini diciptakan dari nur, atau cahaya.
Tidak hanya itu, Tuhan menciptakan malaikat untuk selalu beribadah atau melakukan tugas tertentu tanpa melakukan dosa.
Ya, Allah menciptakan malaikat untuk sangat patuh dan tunduk kepada Allah. Tentu saja, sebagai orang beriman, kamu harus percaya pada keberadaan malaikat yang diutus Tuhan.
Tahukah kamu berapa jumlah malaikat Allah? Apakah hanya ada sepuluh? Tentu saja tidak. Kamu harus menyadari bahwa Allah menciptakan ribuan malaikat, masing-masing dengan tanggung jawab mereka sendiri.
Faktanya, Allah menciptakan malaikat yang tujuan utamanya adalah untuk memuliakan. Jadi, sejak dia diciptakan sampai akhir zaman, dia hanya akan memuliakan Tuhan. Selain itu, berikut adalah sepuluh Malaikat Tuhan dan tanggung jawabnya:
1. Malaikat Jibril, Tugasnya adalah Membawa Wahyu
Membahas tentang Malaikat Jibril, tentu kaitannya adalah malaikat yang menyampaikan wahyu Al- Qur’an kepada Nabi Muhammad.
Ya, tugas malaikat Jibril ini adalah, memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad berupa Al- Qur’an, yang akan disampaikan pada seluruh umat manusia.
2. Malaikat Mikail, Tugasnya adalah Membagikan Rezeki
Setiap manusia telah ditentukan seberapa banyak rezeki yang diberikan Allah. Dan pembagian rezeki pada manusia tersebut adalah tugas dari Malaikat Mikail.
Jadi, bila kamu meyakini adanya malaikat, tentu apa yang telah diusahakan gagal, tak akan merasa kecewa. Sebab setiap rezeki telah diatur oleh Allah melalui Malaikat Mikail.
Selain itu, Malaikat Mikail juga memiliki tugas untuk menurunkan hujan. Dimana, hujan sendiri merupakan rezeki yang diberikan oleh Allah.
3. Malaikat Israfil, Tugasnya adalah Meniup Sangkakala
Apa yang disebut dengan Sangkakala? Ya, sebagai seorang muslim, tentu kamu mengetahui bahwa ketika hari kiamat Malaikat Israfil akan meniup Sangkakala sebanyak dua kali.
Dimana tiupan pertama sebagai pertanda akan terjadinya hari kiamat yang ditandai kematian seluruh umat manusia, kecuali manusia yang tak beriman.
Sedangkan tiupan yang kedua adalah pertanda kematian seluruh umat manusia tanpa terkecuali.
4. Malaikat Izrail, Tugasnya adalah Mencabut Nyawa
Membahas tentang mencabut nyawa, ini merupakan peristiwa yang sangat menyakitkan. Dimana manusia akan kehilangan nyawanya dengan rasa yang amat sangat sakit, dan pertanda akan memasuki alam kematian. Nah, yang bertugas mencabut nyawa adalah Malaikat Izrail.
5. Malaikat Mungkar, Tugasnya adalah Memeriksa dan Menanyakan Mayit di Dalam Kubur
Setelah memasuki tahap kematian, yakni di dalam kubur, manusia akan ditanya dan diperiksa oleh Malaikat Mungkar.
Untuk pertanyaannya tentu telah kamu ketahui bukan? Yakni tentang siapa tuhannya, apa agamanya, dan apa kitabnya.
6. Malaikat Nangkir, Tugasnya adalah Sama Seperti Malaikat Mungkar
Hampir sama dengan malaikat mungkar, Malaikat Nangkir ini bertugas menyiksanya di alam kubur adalah malaikat mungkar, jika manusia tersebut melakukan perbuatan buruk di dunia.
7. Malaikat Raqib, Tugasnya adalah Mencatat Amal Kebaikan
Tahukah kamu, bahwa setiap perbuatan yang dilakukan tak luput dari pengawasan Allah. Dan malaikat yang bertugas untuk mencatat amal atau perbuatan baik yang kamu lakukan adalah Malaikat Raqib.
8. Malaikat Atid, Tugasnya adalah Mencatat Amal Keburukan
Sedangkan amal atau perbuatan buruk kamu, akan dicatat oleh Malaikat Atid. Sehingga berhati-hatilah dalam berbuat, sebab ada yang mengawasinya kapan saja dimana saja.
9. Malaikat Malik, Tugasnya adalah Menjaga Pintu Neraka
Dengan wajah yang sangat seram dan kejam, Malaikat Malik akan menjaga pintu neraka yang merupakan tempat orang-orang penuh dengan dosa. Semoga kamu tak akan pernah bertemu dengannya.
10. Malaikat Ridwan, Tugasnya adalah Menjaga Pintu Surga
Kelak kamu akan menyaksikan wajah Malaikat Ridwan dengan senyum yang sangat merekah dan indah di depan pintu surga. Berbuat baiklah, maka kamu pasti akan bertemu dengannya di surga kelak.
Sebagai manusia yang beriman, tentu harus meyakini adanya malaikat, sehingga menjadi cerminan, bahwa malaikat tak pernah melakukan dosa sedikit pun.
3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Rukun Iman yang ke- 4, adalah Iman kepada kitab Allah. Apakah kamu tahu, berapa jumlah kitab Allah yang wajib diketahui? Sebelumnya, Allah menurunkan secara langsung kitab-kitab-Nya kepada Nabi.
Nah, yang mendapatkan kitab ini, bukan hanya Nabi Muhammad dengan kitab suci Al- Quran, namun juga ada beberapa nabi lainnya yang mendapatkannya.
Adapun jumlah kitab yang Allah turunkan untuk diketahui manusia ada 4. Yakni:
- Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa a.s
- Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud a.s
- Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa a.s
- Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
Meski sekarang ini yang digunakan umat manusia sebagai pedoman adalah kitab suci Al- Qur’an, namun Kita sebagai manusia yang beriman harus meyakini adanya kitab-kitab tersebut.
Dan perlu kamu ingat! Yang hanya kamu jadikan pedoman hanyalah Al- Qur’an saja, sebab kitab-kitab lainnya sekarang ini telah banyak dipalsukan, bahkan yang aslinya tak diketahui keberadaannya.
Mengapa demikian? Sebab, sampai saat ini hanya Al- Quran saja satu-satunya kitab yang masih asli sejak awal diwahyukan pada Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan kitab lainnya telah banyak dilakukan perubahan, bahkan penulisannya telah diperbarui oleh berbagai tokoh, sehingga tidak lagi digunakan sebagai rujukan dalam Agama Islam.
4. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Nabi merupakan utusan Allah yang diutus untuk memperbaiki perilaku kaumnya yang buruk. Tentu, sebagai utusan Allah yang mulia, tentu sebagai umat manusia, kamu harus meyakini adanya nabi, serta meyakini ajaran yang diberikan.
Nah, nabi yang sering dikenal dan menjadi panutan Islam di seluruh dunia ini adalah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan penutup.
Dalam Al- Qur’an, Allah tak hanya menyebutkan nama satu nabi saja, namun ada banyak nabi lainnya, seperti Nabi Musa, Nabi Isya, Nabi Yunus, dan masih banyak lainnya. Atau kamu sering mengenal istilah 25 nabi yang harus diketahui.
Nah, sejatinya, jumlah Nabi yang sebenarnya tak hanya berjumlah 25 saja, namun terdapat hingga ratusan jumlahnya, misalnya Nabi Khidir.
Meski demikian, Nabi yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW, sehingga bila ada yang mengaku nabi, maka itu adalah nabi palsu.
Adapun nama 25 nabi yang wajib kamu ketahui yakni:
- Nabi Adam
- Nabi Idris
- Nabi Nuh
- Nabi Hud
- Nabi Soleh
- Nabi Ibrahim
- Nabi Luth
- Nabi Ismail
- Nabi Ishaq
- Nabi Yakub
- Nabi Yusuf
- Nabi Ayub
- Nabi Suaib
- Nabi Harus
- Nabi Musa
- Nabi Waliyasa
- Nabi Dzulkifli
- Nabi Daud
- Nabi Sulaiman
- Nabi Ilyas
- Nabi Yunus
- Nabi Zakaria
- Nabi Yahya
- Nabi Isa
- Nabi Muhammad
Dengan mengimani 25 nabi yang wajib diketahui ini, tentu tak hanya sekedar mengetahuinya saja, namun juga harus mengamalkannya.
Bagaimana caranya? Pernahkah kamu mendengar cerita tentang 25 Nabi? Nah, dari kisah-kisah tersebut, bisa dijadikan sebagai cerminan, bahwa Nabi memiliki sikap yang tunduk dan patuh pada Allah, serta memiliki hati yang penyabar, rendah hati dan penuh perjuangan.
5. Iman Kepada Hari Kiamat
Rukun iman yang ke-5, adalah Iman kepada hari kiamat. Ya, Kita tentu tak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu, namun sebagai umat yang beriman, tentu harus mempercayai bahwa kiamat itu ada dan pasti akan terjadi. Bahkan, Nabi Muhammad sendiri, tidak mengetahui kapan terjadinya kiamat itu.
Tahukah kamu, bahwa kiamat itu tak hanya terjadi di dunia saja yang ditandai dengan kematian seluruh umat Islam, sekaligus kehancuran dunia.
Namun, di akhirat terjadi kiamat, dengan ditandai bangkitnya semua manusia di alam kubur, untuk diadili akan perbuatannya di dunia.
Adapun beberapa tanda yang disebutkan oleh para ulama, atau bahkan Nabi pun menjelaskannya yakni:
- Terbitnya matahari dari arah barat
- Munculnya dajjal
- Turunya Nabi isa ke bumi
- Munculnya Yajuj Majuj
- Munculnya Imam Mahdi
- Negeri arab menjadi subur
- Dan masih banyak tanda-tanda lainnya.
Dengan demikian, tentu Kita semua harus meyakini bahwa kiamat itu pasti akan tiba pada waktunya. semoga Kita semua kelak akan selamat dari huru-hara kiamat yang sangat mengerikan.
6. Iman Kepada Qada’ dan Qadar Allah
Rukun iman yang ke- 6 atau terakhir adalah Iman kepada qada’ dan qadar Allah. Yang dimaksud di sini ialah mempercayai tentang qada’ dan qadar atau ketetapan serta takdir yang diberikan oleh Allah.
Dimana, Allah telah menggariskan kehidupan manusia sebelum dunia ini terbentuk, yakni di lauh Mahfuz.
Allah mampu menciptakan dunia ini dan juga Allah telah menentukan semua takdirnya dan semua yang terjadi di dalamnya.
Baik kepada kita sebagai manusia maupun kepada makhluk lainnya. Bukan hanya makhluk hidup, bahkan benda mati pun sudah Allah takdirkan semuanya.
Adapun penjelasan tentang Qada dan Qadar yakni:
1. Qada’ (takdir baik) ialah ketentuan atau ketetapan Allah tentang kebaikan yang akan diberikan oleh Manusia.
Disamping hal itu, dengan ketetapan akan kebaikan ini, tentu sebagai umat yang beriman, Kita harus meyakini kebaikan yang datang merupakan ketetapan atau pemberian dari Allah.
Sehingga bersyukurlah kamu kepada Allah, bila mendapatkan kenikmatan atau kebahagiaan.
2. Qadar (Takdir Buruk) ialah kententuan tentang keburukan yang akan menimpa manusia. Dalam hal ini, Allah memberikan keburukan bukan semata karena membenci hambanya, namun sebagai ujian agar hambanya lebih taat dalam beribadah lagi.
Nah, membahas tentang ketetapan atau takdir, sebenarnya terdapat 2 macam takdir, yakni tadi kubra dan takdir sughra.
- Takdir kubra, yakni takdir yang tak dapat diubah lagi oleh manusia, yang meliputi kematian, kelahiran dan jodoh
- Sedangkan takdir sughra, adalah takdir yang bisa diubah, misalnya tentang rezeki.
Dengan mempercayai adanya takdir atau ketetapan Allah ini, tentu sebagai umat yang beriman, harus memiliki sikap yang tak putus asa atau selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik di dunia.
Lebih dari itu, sudah sepantasnya jika mendapatkan suatu kebahagiaan atau kebaikan disambut dengan rasa syukur dengan berterimakasih kepada Allah.
Pentingnya Menjaga Keimanan
Setelah mempelajari serta memahami tentang pembagian 6 rukun iman, tentu akan lebih mempercayai bahwa di dunia ini ada hal yang harus kita yakini keberadaannya, serta harus diamalkan secara baik.
Selain itu, dengan mengetahui 6 perkara ini, tentu harus lebih menjaga keyakinan, agar bisa selamat sampai di akhirat.
Apa sih pentingnya menjaga keimanan?
Sulitnya Berjuang Untuk Menghadapi Tantangan
Harus kamu ketahui, bahwa menjadi mukmin yang beriman memang tak mudah, butuh perjuangan yang besar.
Apalagi dengan melihat tantangan yang ada sekarang ini, tentu untuk menjaga agar keimanan tetap di hati sangatlah sulit.
Banyaknya Godaan tentang Keimanan
Berkaitan dengan poin pertama, bahwa di era yang telah serba maju ini, segala bidang telah berkembang dengan pesat.
Dimana di dalamnya terdapat godaan iman yang sangat kuat, sehingga jika kamu tak memiliki pondasi yang kuat tentu bisa menghilangkan keimanan.
Sebagai contoh saja, saat ini banyak perilaku masyarakat yang meniru dunia barat, padahal di dalamnya mengandung hal kemusyrikan yang mengurangi Islam.
Kesimpulan
Itulah sedikit informasi mengenai pengertian dan penjelasan rukun iman, yang tentunya sebagai umat yang beriman kita harus benar-benar bisa menjaga keimanan dengan sangat serius.
Hal ini agar Allah selalu memberkahi setiap kegiatan yang kita lakukan di dunia, serta memudahlan kita ke akhirat nantinya.
Demikianlah artikel mengenai Pengertian Dan Makna Rukun Iman dan jangan lupa untuk terus kunjungi website Infokekinian.
Karena kami juga memiliki banyak informasi dan rekomendasi lain yang tentunya akan bermanfaat dan membantu sobat kekinian.