Advertisements

Pengertian Jangka Sorong, Ini 9 Cara Menggunakannya Yang Benar

InfoKekinian.com – Siapa disini yang sudah tahu mengenai pengertian jangka sorong? Jangka sorong merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua titik dengan akurasi yang sangat tinggi.

Dalam berbagai bidang, terutama dalam dunia teknik, pengukuran yang akurat sangatlah penting. Pengukuran yang tidak akurat bisa menyebabkan kesalahan dalam perhitungan, produksi, maupun perakitan produk.

Pengertian Jangka Sorong Alat Pengukur Panjang
Oleh karena itu, diperlukan alat yang bisa membantu kita dalam mengambil pengukuran dengan akurat.

Salah satu alat yang digunakan dalam pengukuran adalah jangka sorong. Alat ini digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, seperti dalam pembuatan produk, perbaikan mesin, maupun penelitian ilmiah.

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas lebih dalam tentang pengertian jangka sorong, mulai dari bagian-bagian, cara penggunaan, hingga kesalahan yang sering terjadi saat menggunakannya.

Artikel ini akan memberikan sedikit informasi yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami pengertian jangka sorong dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif.

Sebelum kita masuk ke pembahasan yang lebih detail, penting untuk memahami bahwa pengukuran dengan jangka sorong membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus.

Selain itu, jangka sorong harus dioperasikan dengan hati-hati dan benar agar menghasilkan pengukuran yang akurat.

Oleh karena itu, penting bagi pembaca untuk mengikuti panduan yang terdapat dalam artikel ini dengan cermat dan hati-hati.

Dengan memahami dan menggunakan jangka sorong dengan benar, kita bisa memastikan bahwa hasil pengukuran yang diambil akan akurat dan dapat diandalkan.

Pengertian Jangka Sorong Alat Pengukur Panjang

Jangka sorong, juga dikenal sebagai vernier caliper, adalah alat pengukur presisi yang digunakan untuk mengukur dimensi linier seperti diameter, lebar, atau panjang suatu objek.

Alat ini memiliki skala pengukuran pada bagian luar dan bagian dalam yang dapat digunakan untuk mengukur objek dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Jangka sorong terdiri dari dua bagian utama yaitu kaki jangka sorong dan batang jangka sorong.

Kaki jangka sorong digunakan untuk mengukur bagian luar objek, sedangkan batang jangka sorong digunakan untuk mengukur bagian dalam objek.

Kaki jangka sorong memiliki rahang atau kepala yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian rahang tetap dan rahang gerak.

Rahang tetap merupakan bagian yang tidak dapat bergerak, sedangkan rahang gerak dapat digerakkan secara manual.

Jangka sorong juga dilengkapi dengan vernier scale atau skala vernier yang terletak di sepanjang batang jangka sorong. Skala vernier ini membantu untuk meningkatkan akurasi pengukuran.

Dalam beberapa jangka sorong modern, skala vernier diganti dengan digital display untuk memudahkan pembacaan pengukuran.

Terdapat beberapa jenis jangka sorong yang berbeda, seperti jangka sorong biasa, jangka sorong digital, dan jangka sorong dengan sistem pemegang magnetik.

Jenis jangka sorong yang digunakan tergantung pada jenis pengukuran yang akan dilakukan dan kebutuhan pengguna.

Dalam penggunaannya, jangka sorong harus dijaga dengan baik dan di kalibrasi secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran yang tetap terjaga.

Selain itu, pengguna jangka sorong juga harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup tentang cara menggunakan alat ini agar dapat mengambil pengukuran dengan akurat.

Bagian-bagian Jangka Sorong

Bagian-bagian Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat pengukur dimensi yang sangat umum digunakan di berbagai industri dan aplikasi teknis.

Alat ini terdiri dari beberapa bagian utama yang bekerja bersama-sama untuk melakukan pengukuran dengan akurasi tinggi. Berikut adalah beberapa bagian utama dari jangka sorong:

1. Rahang Tetap

Rahang tetap adalah bagian jangka sorong yang tidak dapat bergerak. Bagian ini berfungsi sebagai titik acuan untuk mengukur dimensi benda yang akan diukur.

2. Rahang Gerak

Rahang gerak adalah bagian jangka sorong yang dapat bergerak. Bagian ini digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur antara rahang gerak dan rahang tetap.

3. Kepala Jangka Sorong

Kepala jangka sorong adalah bagian yang terletak di ujung jangka sorong.

Bagian ini berfungsi sebagai tempat untuk membaca hasil pengukuran dan juga sebagai tempat untuk menambahkan skala vernier untuk meningkatkan akurasi pengukuran.

4. Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah bagian dari jangka sorong yang terdapat pada rahang gerak. Bagian ini digunakan untuk menentukan ukuran objek yang diukur dengan akurasi hingga 0,1 mm.

5. Skala Vernier

Skala vernier adalah bagian dari jangka sorong yang terdapat pada batang jangka sorong.

Bagian ini berfungsi untuk menambahkan angka desimal pada hasil pengukuran dan meningkatkan akurasi pengukuran hingga 0,02 mm.

6. Roda Pengencang

Roda pengencang adalah bagian jangka sorong yang terdapat pada kepala jangka sorong. Bagian ini digunakan untuk membuka dan menutup rahang gerak saat melakukan pengukuran.

7. Kaki Jangka Sorong

Kaki jangka sorong adalah bagian dari jangka sorong yang terletak di sisi luar rahang tetap.

Bagian ini digunakan untuk menentukan titik awal pengukuran dan dapat digunakan untuk mengukur objek dengan ukuran yang lebih besar.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Cara Menggunakan Jangka Sorong
Berikut adalah langkah-langkah cara menggunakan jangka sorong:

  1. Pastikan jangka sorong dalam kondisi yang baik dan terkalibrasi dengan benar sebelum digunakan
  2. Tentukan jenis pengukuran yang akan dilakukan dan pilih bagian yang tepat pada jangka sorong untuk melakukan pengukuran tersebut
  3. Buka rahang gerak jangka sorong dengan memutar roda pengencang
  4. Letakkan objek yang akan diukur di antara rahang gerak dan rahang tetap
  5. Tutup rahang gerak perlahan-lahan dengan memutar roda pengencang hingga objek terjepit dengan kuat
  6. Baca skala pengukuran pada kaki jangka sorong untuk menentukan ukuran objek yang diukur
  7. Baca skala vernier pada batang jangka sorong untuk menambahkan angka desimal pada hasil pengukuran. Skala vernier dapat membantu meningkatkan akurasi pengukuran hingga 0,02 mm
  8. Catat hasil pengukuran yang didapat
  9. Setelah selesai mengambil pengukuran, lepaskan rahang gerak dan simpan jangka sorong dengan aman di tempat yang kering dan tidak terkena debu.

Penting untuk diingat bahwa pengukuran dengan jangka sorong memerlukan ketelitian dan keterampilan yang cukup.

Jika pengguna tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menggunakan jangka sorong, sebaiknya dilakukan dengan bantuan orang yang lebih berpengalaman atau dengan mengikuti pelatihan penggunaan jangka sorong.

Hal ini akan membantu meminimalkan kesalahan dalam pengukuran dan menghasilkan hasil pengukuran yang akurat.

Akurasi dan Presisi Jangka Sorong

Akurasi dan Presisi Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat pengukur dimensi yang sangat akurat dan dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda dengan akurasi yang tinggi.

Namun, akurasi pengukuran jangka sorong tidak hanya bergantung pada kualitas alat itu sendiri, tetapi juga pada keterampilan pengguna dalam menggunakannya.

Untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat dan presisi, pengguna jangka sorong harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya:

1. Kebersihan Alat

Sebelum digunakan, pastikan jangka sorong dalam keadaan bersih dari debu, kotoran atau minyak. Kebersihan alat akan meminimalisir terjadinya kesalahan pengukuran.

2. Kalibrasi Alat

Kalibrasi alat sangat penting untuk memastikan akurasi pengukuran. Kalibrasi dapat dilakukan secara mandiri atau dengan menggunakan jasa laboratorium kalibrasi.

3. Posisi Pengukuran

Posisi pengukuran sangat penting dalam menghindari kesalahan pengukuran. Pastikan benda yang akan diukur terletak secara horizontal dan sejajar dengan rahang tetap dan rahang gerak.

4. Tekanan Pengukuran

Tekanan pengukuran yang terlalu kuat atau terlalu lemah dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Pastikan tekanan pengukuran cukup dan konsisten.

5. Pembacaan Skala

Pembacaan skala pada jangka sorong memerlukan ketelitian dan kejelian dalam membaca angka. Pastikan pembacaan skala dilakukan dengan cermat dan tepat.

Dalam penggunaan jangka sorong, terdapat dua istilah penting yang perlu dipahami, yaitu akurasi dan presisi.

Akurasi mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya, sedangkan presisi mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran dengan satu sama lain.

Untuk memastikan akurasi dan presisi pengukuran jangka sorong, sebaiknya dilakukan pengukuran beberapa kali dan mengambil nilai rata-rata.

Hal ini dapat meminimalisir kesalahan pengukuran yang mungkin terjadi.

Dalam penggunaan jangka sorong, ketelitian dan kejelian sangat diperlukan untuk memastikan akurasi dan presisi pengukuran.

Oleh karena itu, penting bagi pengguna jangka sorong untuk memperhatikan hal-hal di atas dan terus melatih keterampilan dalam menggunakannya.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat pengukur dimensi yang sangat akurat dan dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda dengan presisi yang tinggi.

Namun, seringkali pengguna jangka sorong melakukan kesalahan dalam menggunakannya, yang dapat mempengaruhi akurasi dan presisi pengukuran.

Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum dalam menggunakan jangka sorong:

1. Tidak Membersihkan Alat

Kebersihan alat sangat penting untuk meminimalkan terjadinya kesalahan pengukuran.

Tidak membersihkan alat sebelum digunakan dapat membuat debu, kotoran, atau minyak menempel pada alat, yang dapat mempengaruhi akurasi pengukuran.

2. Tidak Kalibrasi Alat

Kalibrasi alat sangat penting untuk memastikan akurasi pengukuran. Tidak melakukan kalibrasi alat dapat membuat hasil pengukuran menjadi tidak akurat dan tidak presisi.

3. Tidak Menempatkan Benda dengan Benar

Posisi pengukuran sangat penting dalam menghindari kesalahan pengukuran.

Tidak menempatkan benda dengan benar, seperti tidak meletakkan benda secara horizontal dan sejajar dengan rahang tetap dan rahang gerak, dapat membuat hasil pengukuran menjadi tidak akurat.

4. Tekanan Pengukuran yang Tidak Konsisten

Tekanan pengukuran yang terlalu kuat atau terlalu lemah dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

Tidak memberikan tekanan pengukuran yang konsisten dapat membuat hasil pengukuran menjadi tidak akurat.

5. Tidak Membaca Skala dengan Benar

Pembacaan skala pada jangka sorong memerlukan ketelitian dan kejelian dalam membaca angka.

Tidak membaca skala dengan benar, seperti membaca skala pada sudut yang salah atau tidak memperhatikan satuan pengukuran yang digunakan, dapat membuat hasil pengukuran menjadi tidak akurat.

6. Tidak Mengulang Pengukuran

Tidak mengulang pengukuran dapat membuat hasil pengukuran menjadi tidak presisi.

Pengulangan pengukuran beberapa kali dan mengambil nilai rata-rata dapat meminimalkan kesalahan pengukuran yang mungkin terjadi.

Dalam penggunaan jangka sorong, penting bagi pengguna untuk memperhatikan hal-hal di atas dan terus melatih keterampilan dalam menggunakannya.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pengguna dapat menghindari kesalahan umum dalam penggunaan jangka sorong dan memastikan akurasi dan presisi pengukuran yang lebih baik.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai pengertian jangka sorong yang merupakan alat yang sangat penting dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi industri, teknik, dan ilmiah.

Dengan menggunakan jangka sorong, kita dapat mengukur dimensi linier dengan akurasi yang tinggi dan dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Namun, untuk dapat mengambil pengukuran dengan akurat, pengguna jangka sorong harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup tentang cara menggunakan alat ini.

Selain itu, jangka sorong juga harus dijaga dengan baik dan dikalibrasi secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran yang tetap terjaga.

Jika digunakan dengan benar, jangka sorong dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam berbagai aplikasi teknis dan ilmiah.

Oleh karena itu, penting bagi pengguna jangka sorong untuk memahami cara menggunakan alat ini dengan benar dan menjaganya dengan baik agar dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat.