Advertisements

Karangan Narasi: Pengertian hingga 4 Contoh yang Wajib Kamu Simak

InfoKekinian.com – Pengertian karangan narasi merupakan suatu teks karangan yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan urutan waktu atau kronologis yang runtut.

Karangan jenis narasi ini biasa ditemukan didalam naskah drama, novel, cerpen, dan juga karya ilmiah.

Memahami pengertian narasi akan menyadarkan kita bahwa narasi merupakan dasar dari sebuah cerita. Narasi adalah teks yang tidak berupa dialog atau kutipan.

Pengertian Karangan Narasi
Karena itu, narasi ditulis secara kronologis sesuai dengan urutan waktu. Peristiwa yang digambarkan dalam narasi bisa saja merupakan kenyataan atau hanya sebuah imajinasi saja.

Menariknya, narasi adalah jenis tulisan yang sangat umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Narasi bukan hanya digunakan dalam sastra, nonfiksi, atau bidang akademis saja.

Narasi juga digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan seperti dalam laporan kinerja, laporan kejadian, dan masih banyak lagi.

Seperti jenis tulisan lainnya, narasi juga memiliki jenis, ciri-ciri, tujuan, unsur, dan contoh yang penting untuk dipahami.

Pengertian Karangan Narasi

Pengertian narasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penyajian cerita atau deskripsi suatu peristiwa atau kejadian.

Secara umum, narasi adalah sebuah teks yang menyajikan urutan peristiwa berdasarkan waktu.

Narasi dapat berbentuk urutan peristiwa secara kronologis, atau kisah dengan flash back atau beberapa garis waktu.

Narasi juga dapat diartikan sebagai teks yang menjelaskan proses bagaimana suatu peristiwa terjadi.

Teks narasi bisa digunakan untuk menghibur pembacanya melalui cerita, baik cerita fiksi atau nonfiksi.

Narasi dapat ditemukan dalam bentuk kreativitas manusia seperti seni dan hiburan seperti pidato, sastra, musik, teater, lagu, jurnalisme, komik, dsb.

Tujuan Narasi

Setelah memahami pengertian narasi, penting juga untuk mengetahui tujuan narasi.

Tujuan teks narasi adalah untuk menyampaikan atau membagikan informasi agar audiens dapat memperluas pengetahuan atau wawasan mereka.

Narasi juga bertujuan untuk menyampaikan atau membagikan pengalaman supaya pembaca dapat merasakan pengalaman tersebut. Narasi adalah bentuk tulisan yang menceritakan sebuah cerita.

Orang yang menceritakan kejadian dalam narasi disebut narator. Narasi dapat berupa esai, film, dongeng, atau berita.

Ciri-ciri Narasi

Ciri-ciri Narasi
Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari karangan narasi:

  1. Menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam waktu yang telah lalu
  2. Menggunakan tenses (bentuk kata kerja) yang sesuai dengan waktu kejadian yang diceritakan
  3. Menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan tujuan penceritaan
  4. Mengungkapkan perasaan dan pandangan penulis tentang kejadian yang diceritakan
  5. Menggambarkan setting (tempat dan waktu) kejadian yang diceritakan
  6. Menggambarkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam kejadian yang diceritakan
  7. Menyajikan alur cerita yang jelas dan logis
  8. Menambahkan detail-detail yang membuat cerita lebih hidup
  9. Mengungkapkan tema atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis
  10. Membuat pembaca merasa terlibat dalam cerita yang diceritakan.

Jenis-Jenis Karangan Narasi

Berikut dibawah ini adalah beberapa jenis-jenis dari karangan narasi:

1. Narasi Informatif

Karangan narasi informatif ini bertujuan untuk menyampaikan sebuah informasi mengenai suatu peristiwa.

Jenis karangan ini juga bertujuan untuk memperluas pengetahuan dari pembaca mengenai sejarah seseorang.

Dalam menyusun karangan narasi informatif, penulis harus menggunakan data yang sesuai dengan fakta dan menggunakan bahasa yang logis.

Contoh karangan narasi informatif adalah biografi dan kisah pengalaman pribadi.

2. Narasi Artistik

Jenis karangan narasi artistik penting karena memberikan pengalaman estetis bagi pembaca. Kisah-kisah yang diceritakan dalam narasi artistik bisa berupa fiksi atau non-fiksi.

Bahasa yang digunakan juga dapat mengandung kiasan yang memberikan pengalaman estetis bagi pembaca.

3. Cerita Sugestif

Cerita sugestif
Mazirama via Canva

Sugestif berhubungan dengan pengaruh yang dapat diberikan kepada orang lain.

Karangan naratif sugestif biasanya digunakan untuk membuat pembaca terpengaruh dan menuju ke arah yang lebih baik.

Contoh karangan naratif sugestif adalah cerita pendek, novel atau cerita bersambung.

Contoh Karangan Narasi

Berikut adalah beberapa contoh dari karangan narasi:

1. Contoh Karangan Narasi Tentang Pengalaman

Liburan sekolah saya akan dimulai pada 13 Juni hingga 15 Juli, dan saya telah memutuskan untuk berlibur ke pantai Pahawang Island.

Keesokan harinya, saya pun menyiapkan semua kebutuhan selama berlibur. Selama perjalanan, saya mendengarkan lagu-lagu happy yang membuat perjalanan saya semakin berkesan.

Dan setelah sampai, saya dibuat kagum akan pemandangan menawan yang dimiliki oleh pantai Pahawang Island.

Setelah itu, saya dan keluarga pun menyempatkan untuk mengambil foto bersama untuk mengabadikan momen yang indah ini.

Namun, waktu berlalu sangat cepat sehingga saya tidak merasa bahwa saya telah menghabiskan waktu berjam-jam disana. Dan kami memutuskan untuk kembali disaat hari mulai larut.

2. Contoh Karangan Narasi Tentang Liburan ke Kebun Binatang

Contoh Karangan Narasi Tentang Liburan ke Kebun Binatang
Riska dan teman-temannya berkumpul untuk berlibur bersama ke kebun binatang. Total, ada 10 orang yang akan menghabiskan liburan bersama.

Setelah semua orang berkumpul, mereka berangkat bersama ke kebun binatang. Saat tiba di sana, mereka mengantri untuk membeli tiket dan mulai memasuki area kebun binatang.

Kebun binatang ini memiliki koleksi binatang yang banyak dan tersebar diseluruh kawasannya yang luas. Riska beserta temannya pun mengikuti setiap rute yang ada dan sesekali berfoto.

Sesampainya ditempat wilayah gajah, mereka memutuskan antre untuk merasakan sensai mununggang gajah.

Selain itu mereka juga menaiki perahu serta melihat sirkus lumba-lumba. Mereka sangat senang karena bisa berlibur ke kebun binatang.

3. Contoh Karangan Narasi Liburan Sekolah

Saat liburan semester kemarin, saya memutuskan untuk tidak kemana-mana dan hanya berdiam diri dirumah dengan kegiatan seperti biasa.

Kegiatan saya selama dirumah hanya membantu ibu untuk membuat kue tahun baru.

Namun, disaat saya membantu ibu membuat kue, saya memanggang kue tersebut terlalu lama yang menyebabkan kue tersebut menjadi gosong.

Karena hal ini ibu pun memarahi saya. Namun, saya masih diberi kesempatan untuk mencoba membuat kue lagi yang tentunya harus lebih berhati-hati lagi.

Saya belajar membuat kue dengan bantuan sepupu yang saat itu ada di rumah saya.

Rasa malu menyertainya ketika sepupu saya mengejek saya karena saya dimarahi oleh ibu, tetapi saya senang karena dia akhirnya membantu saya membuat kue berikutnya menjadi sempurna.

Setelah memasak selesai, kami membersihkan seluruh rumah, mulai dari mencuci piring hingga menyapu halaman. Waktu liburan ini menyenangkan karena saya melakukan semuanya bersama sepupu dan ibu saya.

4. Contoh Karangan Narasi Panjang Tentang Liburan Ke Rumah Nenek

Contoh Karangan Narasi Panjang Tentang Liburan Ke Rumah Nenek
Dassel via canva

Liburan kali ini benar-benar membuat saya berkesan karena ayah mengajak saya untuk berlibur bersama nenek dirumahnya yang terletak di sebuah desa dikabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Saya sangat senang karena saya sudah sangat lama tidak mengunjungi desa tempat Nenek tinggal, maka dari itu saya akan menikmati kesempatan ini dengan baik.

Dan pada jam delapan pagi di keesokan harinya, saya pergi bersama ayah dengan menggunakan sepeda motor.

Dan setelah menempuh jarah hingga puluhan kilometer, akhirnya kami telah sampai dirumah nenek.

Dan keesokan harinya, keponakan ayah mengajak saya untuk pergi bermain disawah milik Nenek. Sawah tersebut tidak begitu jauh dari rumah, hanya membutuhkan beberapa menit saja.

Saat saya tiba disawah, saya melihat nenek dan banyak orang yang sedang menyebarkan bibit padi, ada juga yang sedang meruntuhkan butiran pada dengan bantuan mesin perontok padi.

Lalu pada hari ketiga, ayah mengajak saya untuk berkunjung kerumah teman lamanya yang berada didekat kantor Bupati Ogan Ilir.

Rumah teman ayah ini berada persis dipinggir sungai, sehingga selama disana saya bisa menyaksikan secara langsung kegiatan orang-orang.

Hari-hari berikutnya, saya menghabiskan waktu dengan rasa senang dan gembira.

Saya bergabung dengan teman-teman di desa dan ternyata mereka sangat ramah dan mudah bergaul. Saya merasa ingin terus menghabiskan waktu bersama mereka

Pada hari terakhir, saya merasa ragu untuk meninggalkan desa nenek. Desa yang subur dengan orang-orang yang ramah dan suka bekerja sama.

Saya sangat ingin tetap tinggal di desa nenek, tetapi sayangnya itu tidak mungkin. Sore hari, saya pulang bersama ayah.

Seminggu penuh, saya menghabiskan liburan di rumah nenek saya. Pengalaman yang sangat menyenangkan.

Jika ada kesempatan untuk liburan sekolah lainnya, saya akan meminta ayah untuk kembali ke desa nenek.

Poin-poin Penting dalam Karangan Narasi

Poin-poin penting dalam karangan narasi adalah elemen-elemen yang harus diperhatikan dan dimasukkan ke dalam tulisan agar cerita menjadi kohesif, menarik, dan mudah dipahami oleh pembaca.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu dipertimbangkan dalam menulis karangan narasi:

1. Pengenalan (Pendahuluan)

Pengenalan adalah bagian awal dari cerita yang memperkenalkan pembaca pada latar belakang cerita, tokoh-tokoh utama, dan mungkin juga konflik awal.

Di sini, pembaca harus mendapatkan gambaran tentang konteks cerita sehingga tertarik untuk terus membaca.

2. Pengembangan Karakter

Karangan narasi perlu mengembangkan karakter-karakter utama dan pendukung dengan baik.

Gambarkan sifat, perasaan, tujuan, dan latar belakang mereka sehingga pembaca merasa terhubung dengan tokoh-tokoh tersebut dan memahami motivasi mereka dalam cerita.

3. Setting (Latar Tempat dan Waktu)

Deskripsikan setting cerita dengan jelas. Pembaca harus bisa membayangkan tempat dan waktu di mana cerita berlangsung.

Detail-detail seperti suasana, cuaca, dan suasana hati lingkungan akan membantu menciptakan gambaran yang lebih hidup.

4. Konflik

Konflik adalah inti dari cerita narasi. Buatlah konflik yang menarik dan relevan dengan karakter serta alur cerita.

Konflik bisa bersifat internal (dalam diri karakter) atau eksternal (dengan faktor luar seperti lingkungan atau karakter lain).

5. Alur (Pengembangan Peristiwa)

Alur adalah urutan peristiwa dalam cerita. Pengembangan alur yang baik memastikan cerita bergerak maju dengan logis.

Setiap peristiwa harus saling terkait dan berkontribusi pada pengembangan karakter atau penyelesaian konflik.

6. Klimaks

Klimaks adalah puncak ketegangan dalam cerita di mana konflik mencapai titik kulminasi.

Ini adalah titik paling menegangkan dan penting dalam cerita, di mana keputusan besar diambil atau perubahan signifikan terjadi.

7. Resolusi

Setelah klimaks, cerita akan memasuki bagian resolusi. Ini adalah bagian di mana konflik mulai dipecahkan atau diselesaikan.

Akhiri cerita dengan cara yang memuaskan pembaca, memberikan penyelesaian pada konflik, dan mungkin menggugah emosi.

8. Gaya Bahasa

Pilihan gaya bahasa dan kata-kata sangat memengaruhi cara cerita disampaikan. Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan suasana cerita dan karakter.

Pilihan kata yang tepat dapat membantu menggambarkan perasaan dan suasana dengan lebih kuat.

9. Dialog

Dialog antara karakter merupakan cara efektif untuk mengembangkan karakter dan memajukan cerita. Dialog harus terdengar alami dan mencerminkan kepribadian dan hubungan antar karakter.

10. Penggunaan Panca Indra

Coba masukkan detail yang merangsang panca indra pembaca. Penggunaan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan pengecap dalam deskripsi dan narasi dapat membuat cerita lebih hidup.

11. Mengaitkan Emosi Pembaca

Usahakan agar pembaca dapat merasakan emosi yang dialami oleh karakter. Ini dapat menciptakan kedekatan emosional dan membuat pembaca lebih terlibat dengan cerita.

12. Pesan atau Moral

Beberapa karangan narasi mengandung pesan atau moral yang ingin disampaikan kepada pembaca. Pesan ini bisa menjadi pelajaran atau refleksi setelah membaca cerita.

13. Revisi dan Penyuntingan

Setelah menulis, lakukan revisi untuk memperbaiki kelancaran alur, tata bahasa, dan keseluruhan kualitas cerita.

Proses ini akan membantu memastikan bahwa cerita narasi kamu maksimal dalam menyampaikan pesan dan menghibur pembaca.

Tips Menulis Karangan Narasi yang Menarik

Menulis karangan narasi yang menarik memerlukan perpaduan antara kreativitas, struktur yang baik, serta pemahaman mendalam tentang cara mengaitkan pembaca dengan cerita.

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu menulis karangan narasi yang dapat memikat perhatian pembaca:

1. Pilih Ide Cerita yang Menarik

Mulailah dengan memilih ide cerita yang unik dan menarik. Ide tersebut bisa berasal dari pengalaman pribadi, cerita dari orang lain, atau bahkan imajinasi kamu sendiri.

Pastikan ide tersebut memiliki potensi untuk mengejutkan, menggugah emosi, atau membangkitkan rasa ingin tahu pembaca.

2. Kembangkan Karakter yang Beragam

Ciptakan karakter-karakter dengan kepribadian yang beragam dan menarik. Karakter yang kompleks akan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita.

Berikan detail tentang karakter, seperti sifat, latar belakang, dan tujuan, agar pembaca merasa seolah-olah mereka mengenal karakter tersebut.

3. Gunakan Deskripsi yang Vivid

Deskripsikan setting, tempat, dan objek dengan cara yang kaya akan detail.

Penggunaan deskripsi yang hidup dan vivid akan membantu pembaca membayangkan dunia cerita dengan lebih baik.

Ini juga dapat menciptakan suasana yang mendukung alur cerita.

4. Dialog yang Autentik

Dialog antara karakter adalah salah satu alat terpenting dalam karangan narasi. Gunakan dialog untuk mengembangkan karakter, memajukan plot, dan mengungkapkan konflik.

Pastikan dialog terdengar alami dan sesuai dengan kepribadian masing-masing karakter.

5. Rancang Alur yang Menarik

Pikirkan tentang bagaimana cerita akan berkembang dari awal hingga akhir. Rancang alur yang memiliki titik balik (twist) atau klimaks yang kuat untuk membuat pembaca tetap terlibat.

Jaga agar cerita tetap bergerak maju dan menghindari bagian yang terlalu lambat atau terlalu cepat.

6. Buat Konflik yang Menggugah Emosi

Setiap cerita narasi membutuhkan konflik. Buatlah konflik yang menggugah emosi dan mendorong karakter untuk tumbuh atau berubah.

Konflik ini bisa berupa konflik internal karakter dengan dirinya sendiri atau konflik eksternal dengan lingkungan atau karakter lain.

7. Fokus pada Detail Penting

Saat menulis narasi, fokuslah pada detail-detail yang penting bagi alur cerita.

Jangan terjebak dalam menjelaskan setiap detail kecil yang tidak berkontribusi pada pengembangan cerita.

Pilih dengan bijak detail yang akan menciptakan dampak yang paling besar.

8. Rasa Penutup yang Memuaskan

Akhir yang baik sangat penting dalam karangan narasi. Pastikan bahwa konflik teratasi atau diberikan penjelasan yang memuaskan, dan pembaca merasa puas dengan akhir cerita.

Jangan biarkan akhir cerita terasa terburu-buru atau terlalu terbuka.

9. Revisi dan Edit

Setelah menulis, luangkan waktu untuk merevisi dan mengedit karangan kamu. Tinjau struktur, tata bahasa, dan gaya penulisan.

Revisi membantu memastikan bahwa cerita kamu memiliki kelancaran dan konsistensi yang diperlukan untuk membuatnya menarik.

10. Baca Karya Lain dan Pelajari

Baca banyak karangan narasi dari penulis-penulis berpengalaman. Pelajari bagaimana mereka mengembangkan karakter, membangun alur, dan menciptakan suasana.

Ini akan memberikan kamu wawasan yang berharga untuk mengasah keterampilan menulis kamu sendiri.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai pengertian karangan narasi, lengkap dengan tujuan ciri, serta beberapa contoh yang bisa kamu jadikan sebagai bahan referensi tugas kamu.

Jadi bagaimana, Sobat Kekinian, apakah kamu sudah menyelesaikan tugas karangan narasi liburan kamu?