Advertisements

Pengertian Uang Kartal dan Uang Giral dalam Kegiatan Ekonomi

Dalam dunia keuangan, kamu pasti sering mendengar tentang istilah pengertian uang kartal dan uang giral. Kedua jenis uang ini memiliki peranan penting dalam perekonomian dan sistem pembayaran. Dalam artikel ini, infokekinian akan membahas secara mendalam pengertian uang kartal dan uang giral, perbedaan keduanya, serta fungsinya dalam kegiatan ekonomi

Pengertian Uang Kartal dan Uang Giral

Pengertian Uang Kartal dan Uang Giral

Berikut adalah pengertian uang kartal dan uang giral:

1. Uang Kartal

Uang kartal, yang dikenal juga sebagai uang tunai adalah uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral suatu negara dan berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah. Di Indonesia, Bank Indonesia adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk menerbitkan uang kartal yang beredar di masyarakat. Uang kartal terdiri dari dua jenis, yaitu uang kertas dan uang logam.

2. Uang Giral

Uang giral adalah uang yang berbentuk non-fisik dan biasanya berupa simpanan di bank yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran melalui mekanisme tertentu seperti cek, bilyet giro, kartu kredit, dan transfer elektronik. Uang giral tidak diterbirkan oleh Bank Sentral, melainkan oleh bank umum.

Fungsi Uang Kartal dan Uang Giral dalam Kegiatan Ekonomi

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari uang kartal dan uang giral dalam kegiatan ekonomi:

1. Uang Kartal

  • Media Pertukaran: Uang kartal berfungsi sebagai media yang langsung digunakan dalam transaksi sehari-hari, seperti pembelian barang dan jasa. Contohnya, koin dan uang kertas yang diterbitkan oleh bank sentral.
  • Penyimpanan Nilai: Uang kartal memungkinkan individu atau perusahaan untuk menyimpan nilai dari pendapatan atau kekayaan mereka dalam bentuk fisik yang mudah diakses.

2. Uang Giral

  • Media Pertukaran Elektronik: Uang giral yang tidak berwujud dalam bentuk fisik dan disimpan dalam bentuk rekening bank atau instrumen keuangan lainnya. Ini memungkinkan transaksi tanpa perlu menggunakan uang kartal secara langsung.
  • Sumber Pendanaan: Bank menggunakan uang giral untuk memberikan pinjaman kepada individu dan perusahaan, yang mendukung investasi dan konsumsi lebih lanjut dalam ekonomi.
  • Memfasilitasi Transaksi Non-Tunai: Uang giral memungkinkan untuk pembayaran dan transfer dana secara elektronik melalui sistem perbankan dan pemabayaran digital.

Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral

Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral

Berikut adalah beberapa perbedaan uang kartal dan uang giral:

1. Bentuk

  • Uang Kartal: Uang kartal berbentuk fisik seperti uang kertas dan uang logam yang diterbitkan oleh Bank Sentral. Contoh di Indonesia termasuk pecahan Rp. 1.000, Rp. 2000, Rp. 5.000, Rp. 10.000, Rp. 20.000, Rp. 50.000, dan Rp. 100.000.
  • Uang Giral: Uang giral tidak memiliki bentuk fisik, melainkan berbentuk saldo rekening di bank yang dapat digunakan untuk pembayaran melalui instrumen seperti cek, bilyet giro, kartu kredit, dan kartu debit.

2. Sifat

  • Uang Kartal: Alat pembayaran yang sah (legal tender) yang harus diterima dalam transaksi apapun di wilayah hukum yang mengaturnya.
  • Uang Giral: Tidak diwajibkan untuk diterima sebagai alat pembayaran oleh semua pihak dan sering kali digunakan dalam kalangan tertentu saja, seperti transaksi perbankan atau bisnis.

3. Kepraktisan

  • Uang Kartal: Kurang praktis untuk jumlah besar karena membutuhkan ruang fisik yang signifikan dan bisa berisiko hilang atau dicuri.
  • Uang Giral: Lebih praktis untuk transaksi besar karena hanya memerlukan saldo rekening atau kartu yang mudah dibawa dan digunakan.

4. Keamanan

  • Uang Kartal: Berisiko tinggi jika hilang atau dicuri karena tidak dapat dilacak.
  • Uang Giral: Lebih aman karena dapat diblokir jika hilang atau dicuri dan transaksi dapat dilacak melalui catatan bank.

5. Pihak yang Menerbitkan

  • Uang Kartal: Diterbitkan oleh Bank Sentral (seperti Bank Indonesia).
  • Uang Giral: Diterbitkan oleh bank umum dan lembaga keuangan yang diberikan izin oleh otoritas keuangan negara.

6. Peredaran

  • Uang Kartal: Beredar di seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan oleh siapa saja.
  • Uang Giral: Biasanya beredar dalam kalangan tertentu, terutama di kalangan bisnis dan perbankan, serta dalam transaksi yang memerlukan pencatatan yang lebih formal.

7. Kepemilikan

  • Uang Kartal: Kepemilikan ditentukan oleh siapa yang memegangnya. Jika ditemukan, dapat langsung digunakan oleh penemu.
  • Uang Giral: Kepemilikan diidentifikasi berdasarkan identitas pemiliki rekening atau instrumen pembayaran. Transaksi membutuhkan otorisasi dari pemilik asli.

8. Transaksi Elektronik

  • Uang Kartal: Tidak mendukung transaksi elektronik dan digital.
  • Uang Giral: Mendukung transaksi elektronik dan digital, termasuk pembayaran melalui internet dan aplikasi keuangan.

Kelebihan dan Kekurangan Uang Kartal dan Uang Giral

Kelebihan dan Kekurangan Uang Kartal dan Uang Giral

Berikut adalah Kelebihan dan Kekurangan dari masing-masing:

1. Uang Kartal

Kelebihan:

  1. Kepercayaan dan Kepopuleran: Uang kartal memiliki nilai intrinsik yang jelas dan secara luas diterima oleh masyarakat.
  2. Tidak Memerlukan Infrastruktur Elektronik: Penggunaannya tidak tergantung pada sistem elektronik atau internet, sehingga dapat digunakan di tempat-tempat terpendil atau saat terjadi gangguan teknologi.
  3. Anonimitas: Penggunaan uang tunai dapat memberikan privasi dan anonimitas dalam transaksi, karena tidak tercatat secara elektronik.

Kekurangan:

  1. Resiko Keamanan: Rentan terhadap pencurian dan kehilangan.
  2. Biaya Produksi dan Distribusi: Memerlukan biaya untuk produksi, transportasi, dan penyimpanan fisik uang.
  3. Tidak Efisien untuk Transaksi Besar: Menghitung uang secara manual atau melakukan transaksi besar dengan uang tunai bisa tidak efisien.

2. Uang Giral

Kelebihan:

  1. Kemudahan dan Efisiensi: Transaksi dapat dilakukan secara elektronik, cepat, dan efisien.
  2. Keamanan: Lebih aman dari risiko pencurian atau kehilangan fisik.
  3. Fleksibilitas: Memungkinkan untuk melakukan transaksi besar dengan mudah, tanpa perlu membawa uang fisik.

Kekurangan:

  1. Ketergantungan pada Sistem Elektronik: Rentan terhadap gangguan teknologi atau kegagalan sistem yang dapat mempengaruhi akses atau kendalan.
  2. Risiko Keamanan Elektronik: Menghadapi risiko keamanan terkait dengan pencurian identitas atau kebocoran data.
  3. Ketergantungan pada institusi Keuangan: Memerlukan rekening bank atau akses ke institusi keuangan untuk melakukan transaksi.

Kesimpulan

Pengertian uang kartal dan uang giral memiliki peran penting dalam perekonomian modern. Uang kartal berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah dan diterima secara luas dalam transaksi sehari-hari. Sementara itu, uang giral memberikan kemudahan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan transaksi dan kondisi ekonomi.