Advertisements

Sejarah Perkembangan dan motif Batik Nusantara

Infokekinian.com – Berikut adalah informasi mengenai sejarah perkembangan dan motif batik nusantara, jadi simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui informasinya lebih lengkap dan jelas.

Nenek moyang kita mengenal batik sejak abad XIII, ketika masih ditulis dan dilukis di atas media sederhana yaitu daun lontar.

Motif yang digunakan berupa motif hewan dan tumbuhan sudah tidak ada lagi. Seiring dengan perkembangan batik, motif abstrak menyerupai wayang, relief candi, bentuk alam, dan sebagainya berkembang.

Akhirnya seni batik yang kita kenal sekarang berkembang. Keanekaragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia berdampak signifikan terhadap corak dan variasi batik, sehingga menghasilkan berbagai jenis dan corak batik tradisional yang telah menjadi kesenian nasional Indonesia.

Macam-macam Motif Batik

Perkembangan batik di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan kerajaan Majapahit. Batik berkembang pesat pada masa pemerintahan kerajaan Mataram, Surakarta, dan Yogyakarta.

Batik adalah teknik melukis kain kuno yang digunakan oleh raja dan rakyatnya. Karena banyak pengikut keraton yang berasal dari luar keraton, batik menyebar dan ditiru oleh masyarakat. Batik juga terkenal dan populer di kalangan masyarakat umum saat itu.

Kain batik yang digunakan pada saat itu dibuat oleh masyarakat sendiri, menggunakan pewarna yang berasal dari tumbuhan seperti mengkudu, soga, dan nila, serta soda yang terbuat dari soda abu dan garam yang terbuat dari lumpur.

Batik masih berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Menurut beberapa sejarawan, batik berasal dari India dan dibawa ke pulau Jawa oleh para pedagang.

Dari situlah batik mulai dikenal masyarakat Jawa dan kemudian dikembangkan dengan menggunakan bahan baku dari alam Indonesia, sehingga menghasilkan kain batik dengan ciri khas Indonesia.

Namun, diketahui bahwa batik tidak berasal dari India. Orang India membeli dan menjual kembali batik dari Persia. Orang Persia hanya pedagang, bukan produsen batik. Batik diperkirakan berasal dari Mesir dan Turki.

Ketika batik menjadi populer di kalangan orang India, mereka berinovasi dan mengembangkan bentuk seni batik. Warga pesisir Komandel, India yang sudah lama mengenal batik, membuktikannya.

Seni batik mereka kemudian dipasarkan ke seluruh Nusantara, diikuti dengan penyebaran agama Hindu dan Budha, yang mempengaruhi raja-raja Jawa untuk memeluk agama tersebut. Alhasil, batik Indonesia merupakan warisan bangsa India yang diturunkan melalui raja-raja Jawa.

Seniman batik di pulau Jawa Indonesia mulai maju pada abad kedelapan belas. Keberhasilan menemukan barang untuk pembuat warna batik membuktikan hal ini.

Secara teknis batik masih sangat sederhana, tetapi pada umumnya batik sudah maju secara bertahap.

Penemuan pewarna alami menginspirasi seniman batik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Pewarna tanaman seperti molinda citrifolia (kuda pancimeng) ditemukan menghasilkan warna merah pada saat itu.

Kuning dihasilkan oleh Curcuma domestica (pohon kunyit), dan warna lain dibuat dengan menggabungkan warna yang ada.

Produksi batik mengalami percepatan pada abad ke-19 setelah ditemukan metode membatik dengan menggunakan metode cap tangan.

Batik ini sangat mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang murah. Batik ini dapat bersaing dengan batik buatan yang diproduksi oleh orang Eropa dan dipasarkan oleh orang Cina.

Batik berkembang pesat di Jawa, dan kini banyak orang yang mampu membuatnya. Keraton dan pengikutnya tidak lagi menggunakan batik.

Masyarakat mulai menggunakan batik dalam acara-acara tertentu. Akibatnya, membatik tidak lagi terbatas di keraton, dan banyak orang mulai menggarap bisnis batik untuk masyarakat umum.

Karena banyaknya peminat batik, maka dibuatlah batik cap. Teknik membatik seperti ini dapat memicu revolusi industri dan mengubah jalannya sejarah batik.

Batik sebelumnya hanya dijadikan sebagai usaha sampingan dan dikerjakan di rumah. Setelah ditemukannya teknik membatik cap, banyak bermunculan industri kecil yang mampu memproduksi batik dalam jumlah banyak dalam waktu singkat. Perajin batik lokal juga dapat memenuhi permintaan pasar dengan harga yang wajar.

Macam-macam Motif Batik

Berikut adalah macam-macam motif batik:

1. Parang Rusak

Motif batik parang rusak merupakan motif yang populer di kalangan pecinta batik. Motif ini memiliki makna yang dalam, yaitu peperangan manusia melawan nafsu.

Kata parang berasal dari kata pereng atau miring. Bentuk motifnya berbentuk huruf “ S” dengan kemiringan panjang bergelombang.

Motif Parang tersebar di seluruh Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat. Biasanya perbedaan hanya terletak pada aksen motif batik parang.

2. Sogan

Macam-macam batik salah satunya adalah motif sogan. Motif sogan ini sudah ada sejak awal atau sewaktu zaman nenek moyang kita.

Sogan

Dahulu kala, batik ini digunakan oleh raja-raja di Jawa khususnya Solo dan Jogja. Selain itu motif batik ini didominasi oleh warna coklat muda dan memiliki motif unik seperti bunga.

Bedanya motif batik sogan Jogja dan Solo terletak pada warnanya. Sogan Jogya yang dominan berwarna coklat tua dan hitam putih, sedangkan Sogan Solo berwarna coklat-jingga dan coklat

3. Megamendung

Motif batik Megamendung merupakan karya seni batik yang identik dengan kota Cirebon. Motif ini jarang ditemukan di daerah lainnya.

Meski hanya ada di Cirebon dan merupakan mahakarya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI akan mendaftarkan motif megamendung ke UNESCO untuk mendapat pengakuan sebagai salah satu warisan dunia.

4. Gentongan

Macam-macam batik yang salah satunya ada motif Gentongan, batik ini hanya ada di Madura. Motif Gentongan ini menggunakan motif abstrak sederhana, tumbuhan atau kombinasi keduanya.

5. Pring Sedapur

Motif batik Pring Sedapur terkenal dengan ciri khas yang sederhana namun elegan. Motif yang digunakan adalah motif bambu, sehingga sering juga disebut dengan batik Pring.

Batik ini tidak hanya cantik dalam kesederhanaannya, tetapi juga memiliki filosofi yang sederhana. Pring Sedapur bisa diartikan sebagai keluarga pohon bambu.

Motif ini menggambarkan alam pedesaan yang teduh dan sering diwarnai dengan gesekan pohon bambu.

6. Kawung

Motif batik Kawung sudah ada sejak dahulu. Motif ini berasal dan berkembang di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Biasanya motifnya sama, yang membedakan hanyalah hiasan atau aksennya. Batik ini juga termasuk motif batik Indonesia yang paling banyak digunakan.

7. Batik Pekalongan

Macam-macam batik lainnya ada dari batik Pekalongan. Motif batik Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa natural.

Batik Pekalongan

Ciri khas motif ini menampilkan motif binatang atau tumbuhan yang diambil dari berbagai etnis Tionghoa dan lokal.

8. Batik Bali

Bali juga punya batik, lho. Motif batik Bali ini memiliki ciri khas yang terdapat pada kain batik ini yang terdapat pada motif yang dipadukan dengan motif modern.

Kain batik dari Bali sering digunakan untuk kegiatan yang berbau upacara adat dan ritual keagamaan masyarakat Bali.

9. Cuwiri

Macam-macam batik, motifnya ada yang dinamakan Cuwiri. Batik Cuwiri, pada masa lampau merupakan motif batik yang menunjukkan tingkat kegunaan yang tinggi.

Biasanya digunakan untuk upacara adat tertentu saja dan upacara mitoni yaitu tradisi jawa yang digunakan untuk memperingati 7 bulan kandungan.

10. Sida Luhur

Macam-macam batik memiliki motif yang bernama Sida Luhur yang merupakan salah satu jenis batik yang banyak dibuat oleh pembatik.

Motif batik Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) memiliki arti harapan agar bisa meraih jabatan tinggi, dan bisa menjadi teladan atau panutan bagi masyarakat.

11. Sidomukti Magetan

Motif batik yang berasal dari Kabupaten Magetan memiliki motif dasar gambar bambu. Batik ini umumnya sering digunakan untuk acara resmi atau upacara adat.

12. Batik Malang

Batik Malang

Macam-macam batik salah satunya ada yang berasal dari Malang. Motif ini dinamakan motif batik Malang yang memiliki ciri khas warna dasar biru yang ditimpa dengan warna putih dan warna merah setelahnya.

13. Sekar Jagad

Sekar jagad, merupakan motif batik yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan tepatnya di Yogyakarta.

Batik Jogja memiliki makna sekar jagad yaitu keindahan atau keindahan yang membuat orang yang melihatnya menjadi terpesona.

Macam-Macam Batik Nusantara

Macam-macam batik semakin luas karena disesuaikan dengan budaya daerah tersebut. Setiap daerah sendiri memiliki preferensi mereka sendiri. Berikut ini macam-macam batik yang ada di Nusantara:

Batik Tulungagung

Macam-macam batik terdiri dari batik Tulungagung yang memiliki corak dari Kediri dan Malang. Batik ini memiliki ciri khas motif tutul yang sama seperti gaya Kediri dan digabungkan dengan gaya Malang.

Batik Kediri

Batik Kediri sangat khas dengan motif berbintiknya. Batik Nusantara asal Kediri ini juga dikenal sebagai salah satu motif batik terpopuler di Indonesia dan digunakan oleh berbagai desainer dalam koleksinya.

Gaya ini juga dikenal mampu menggambarkan citra yang sangat elegan bagi mereka yang memakainya.

Batik Kudus

Kudus dikenal dengan macam-macam batiknya menggunakan warna sogan dalam batiknya, meski ada juga yang berwarna-warni.

Motif batik nusantara ini juga dikenal dipengaruhi oleh corak Pekalongan, Yogyakarta dan Solo.

Batik Banten

Macam-macam batik Banten sangar khas. Batik ini memiliki warna yang cerah dan lebih didominasi oleh warna pastel.

Hal ini karena corak batik Banten banyak dipengaruhi oleh orang Tionghoa yang berimigrasi ke Indonesia. Pengaruh Islam juga berperan, karena beberapa batik memiliki sedikit sentuhan Arab.

Batik Aceh

Batik Aceh memiliki pola gambar yang sebagian besar adalah bunga, tumbuhan, awan dan aspek budaya di Aceh.

Satu hal yang menarik, batik Aceh kemungkinan tidak akan memiliki pola binatang karena bertentangan dengan ajaran Islam untuk tidak memakai gambar binatang hidup.

Batik Jepara

Macam-macam batik Jepara yang lebih dikenal dengan batik Kartini memiliki dua perbedaan jenis motifnya yaitu lama dan baru.

Motif lama memiliki corak tua dicirikan dengan warna hitam, gajah coklat, flora dan fauna hijau, daun ulir, binatang alam dan masih banyak lagi.

Sedangkan batik terbaru memiliki lebih banyak variasi corak, warna dan corak gambar.

Batik Pedalaman

Batik pedalaman dari Jawa, Yogyakarta dan Surakarta adalah beberapa jenis batik tertua dari Indonesia.

Batik di daerah ini telah berlangsung ratusan tahun yang lalu dari kerajaan mataram nenek moyang kerajaan Yogyakarta dan Surakarta saat ini.

Karena dikerjakan oleh bangsawan, motif batik dari daerah ini mengikuti kode dan aturan yang ketat. Warna yang digunakan sebatas hitam, nila, sogan atau kuning coklat.

Batik Kalimantan

Batik benang bintik dari Kalimantan Tengah, meski tidak setenar motif batik lain yang digunakan secara eksklusif dalam acara pernikahan atau upacara adat, kini mulai bermunculan dalam karya desainer lokal.

Pola yang terinspirasi oleh budaya Dayak, termasuk kepercayaan Kaharingan. Salah satu pola penting dari agama ini adalah pohon batang garing, atau pohon kehidupan. Warna yang umum digunakan adalah kuning, biru, hijau, merah, hitam dan coklat

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai sejarah perkembangan dan motif batik yang ada di Indonesia, dan perlu diingat. Bahwa batik adalah salah satu warisan Indonesia, jadi jagalah budaya tersebut dengan baik.

Demikianlah artikel mengenai Sejarah Perkembangan dan motif Batik Nusantara dan jangan lupa untuk terus kunjungi website Infokekinian.

Karena kami juga memiliki banyak informasi dan rekomendasi lain yang tentunya akan bermanfaat dan membantu sobat kekinian.