Advertisements

Struktur Anatomi Hidung: Pengertian, Fungsi, dan Penyakitnya

Infokekinian.com – Jika berbicara organ pernapasan, rasanya akan sangat kurang jika kita tidak membahas struktur anatomi hidung yang merupakan salah satu organ yang termasuk kedalam sistem pernapasan.

Salah satu organ tubuh manusia yang terletak di tengah wajah dan di luar tubuh adalah hidung.

Tulang tengkorak, yang terdiri dari tulang rawan, tulang, otot, dan kulit, adalah tempat hidung berada.

Apa Itu Struktur Anatomi Hidung

Setiap manusia memiliki hidung, yang berfungsi sebagai organ pernapasan dan indra penciuman. Dengan demikian, hidung merupakan bagian fungsi vital yang dimiliki oleh setiap orang.

Hidung akan langsung bersentuhan dengan berbagai gas atau udara yang akan diterima dan masuk ke dalam tubuh manusia karena merupakan komponen terluar dari tubuh.

Agar tubuh mendapatkan udara yang sehat untuknya, maka fungsi hidung digambarkan sebagai tempat menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh.

Apa Itu Hidung?

Salah satu dari panca indera yang terletak di tengah wajah adalah hidung. Hidung merupakan salah satu organ vital yang harus dijaga karena merupakan salah satu organ yang memungkinkan kita untuk bernafas dan bertahan hidup.

Hidung manusia mampu menangkap berbagai bau, baik bau busuk maupun aromatik, selain bernapas.

Tubuh juga dapat dilindungi oleh hidung dari banyak zat berbahaya yang mungkin tertelan. Anatomi hidung dan fungsinya dalam tubuh manusia dijelaskan lebih rinci pada bagian di bawah ini.

Bagian-bagian Hidung

Berikut adalah bagian dari struktur anatomi hidung:

1. Lubang Hidung

Manusia memiliki dua lubang di lubang hidungnya, dan keduanya berfungsi untuk melindungi hidung dari ancaman luar.

Ukuran sesuatu yang dapat masuk melalui hidung juga ditentukan oleh lubang hidung, dan oleh karena itu lubang hidung terikat erat dengan rongga hidung.

2. Septum

Celah antara dua lubang hidung dikenal sebagai septum. Septum terbuat dari tulang rawan, dan dinding septum memiliki arteri darah dan lapisan lendir yang berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembaban udara yang masuk melalui hidung.

3. Bulu Hidung

Fungsi hidung yang terdiri dari rambut-rambut halus berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk.

Berbagai jenis udara, baik bersih maupun kotor, dapat dengan mudah masuk ke hidung sebagai tempat masuknya udara.

Fungsi bulu hidung adalah untuk menjebak debu agar tidak masuk ke udara sehingga tidak dapat menembus organ pernapasan tubuh lainnya.

4. Rongga Hidung

Jalur pembersihan utama untuk udara yang masuk ke paru-paru adalah rongga hidung, yang terletak di belakang lubang hidung. Selaput lendir dan silia dapat dilihat di dalam rongga hidung.

Fungsi lain dari rongga hidung adalah untuk membawa udara yang masuk ke tenggorokan. Selain itu, rongga hidung berfungsi sebagai penjaga suhu, kelembaban, dan tekanan udara.

5. Sinus Hidung

Sinus Hidung
Di sekitar hidung terdapat sinus, yaitu rongga. Sinus paranasal pada manusia terdiri dari empat pasang sinus hidung yang semuanya berakhir di rongga hidung.

Sinus maksilaris, terletak di antara tulang pipi, sinus frontal, terletak di tengah dahi, sinus ethmoidalis, terletak di antara mata, dan sinus sphenoid yang terletak di belakang rongga hidung adalah empat sinus.

Selain menghasilkan lendir yang mengalir melalui hidung, sinus hidung berfungsi sebagai filter dan pelembab udara, menjaga pertukaran udara hidung, dan meningkatkan kualitas udara.

6. Saraf Hidung

Salah satu saraf kranial yang berhubungan langsung dengan otak adalah saraf hidung, disebut juga sebagai saraf penciuman.

Saraf di hidung ini, juga dikenal sebagai saraf kranial 1, berfungsi sebagai reseptor utama untuk indera penciuman dan sebagai penerima rangsangan aroma yang diangkut di udara yang dihirup.

Rasa makanan dan cairan yang dikonsumsi tubuh juga berhubungan dengan fungsi neuron ini. Organ tubuh manusia disusun sedemikian rupa sehingga teratur dan harmonis, seperti ruang.

Kita berhutang pada sel, gen, organ, tulang, dan otot yang menjalankan berbagai pekerjaannya secara harmonis sehingga kita dapat melompat, berjalan, duduk, berpikir, bernapas, dan menciptakan tubuh kita.

Satu langkah membutuhkan gerakan 54 otot! Apa yang ada di dalam tubuh manusia akan dijelaskan oleh buku ini.

7. Tulang Rawan Hidung

Tulang yang membentuk hidung itu sendiri adalah tulang rawan. Tulang rawan hidung yang kuat dan elastis, yang juga membentuk ujung hidung, bertanggung jawab atas bentuk keseluruhan hidung.

8. Saluran Hidung (Nasofaring)

Siklus pernapasan tubuh manusia sangat bergantung pada tabung hidung. Karena daerah ini berfungsi sebagai penghubung antara hidung dan tenggorokan.

Amandel adenoid dan saluran eustachius, yang menghubungkan telinga dan tenggorokan, terletak di dalam nasofaring. Nasofaring kemudian mengontrol tekanan udara dan memberikan perlindungan infeksi.

Fungsi Hidung

Fungsi Hidung
Berikut adalah fungsi dari hidung:

1. Sebagai Alat Respirasi atau Pernapasan

Alasan utama hidung dalam tubuh manusia adalah karena ia berfungsi sebagai organ pernapasan.

Hidung bertindak sebagai alat pernapasan, menarik oksigen ke dalam tubuh melalui organ dalam lainnya dan masuk ke paru-paru.

Selain itu, hidung memiliki tujuan yang sama dengan mulut sebagai saluran karbon dioksida untuk meninggalkan tubuh.

Hidung berfungsi sebagai tempat masuknya udara dan tempat menyaring, menghangatkan, dan melembabkan udara yang akan diambil oleh tubuh selama respirasi.

2. Sebagai Indera Penciuman

Selain berfungsi sebagai organ pernapasan utama, hidung sangat penting bagi kemampuan tubuh untuk mencium.

Hidung akan berkomunikasi dengan otak melalui saraf kranial selama proses penciuman ini dan menghasilkan serta mengembangkan ingatan mencium sesuatu.

Mukosa penciuman di rongga hidung bagian atas, yang berisi kelenjar hidung disebut sebagai kelenjar penciuman, membantu hidung dalam proses penciuman.

3. Hubungan dengan Rasa

Kuncinya adalah bahwa indra perasa lidah dipengaruhi oleh hidung, yang bertindak sebagai indra perasa lidah dan organ pernapasan.

Di sini, penciuman berfungsi untuk melengkapi rasa yang berhubungan dengan penciuman.

Biasanya manusia dapat menentukan rasa suatu zat hanya dengan menciumnya. Itulah salah satu hasil dari korelasi antara rasa dan aroma.

4. Berkaitan dengan Memori

Itu pasti melayani berbagai tujuan sebagai indera penciuman. Salah satunya adalah ketika kamu mencium aroma atau bau, kamu secara tidak sadar akan mengingat sesuatu.

Misalnya, saraf hidung yang berhubungan dengan otak akan segera memicu ingatan tentang parfum atau ingatan seseorang yang kamu kenal yang menggunakannya saat kamu menciumnya.

Mirip dengan bagaimana ingatan terkadang dapat memengaruhi bau makanan yang disimpan di otak, ini juga berlaku untuk bau makanan yang dapat dideteksi dari jarak jauh.

Ketika suatu makanan diingat, aroma makanan tersebut juga langsung diingat.

5. Sebagai Penyaring Udara

Sebagai Penyaring Udara
Hidung tidak diragukan lagi berfungsi sebagai filter udara karena merupakan organ utama yang mengontrol bagaimana udara masuk dan keluar dari sistem pernapasan.

Bisa dibilang fungsi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan akibat masuknya udara melalui hidung. Bulu-bulu halus di banyak komponen hidung dapat menyaring udara dan kotoran yang masuk.

Tubuh akan menerima udara yang diinginkan dengan bantuan filter udara ini, yaitu udara bersih yang bebas dari kotoran, serangga, dan lain-lain.

Selain itu, hidung dapat bertindak sebagai pelembab udara ketika terlalu kering dan memiliki fungsi alami menghangatkan udara dingin, memungkinkan udara yang masuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh setelah melewati hidung.

Dari komponen hidung hingga fungsinya, itulah penjelasan tentang hidung. Menjaga kesehatan hidung merupakan salah satu pendekatan untuk memastikan tubuh tetap mendapatkan udara yang baik saat masuk.

Gangguan pada Hidung yang Umum Terjadi

Berikut adalah daftar penyakit dan gangguan terkait hidung yang paling umum:

1. Mimisan

Pendarahan dari dalam dinding saluran hidung disebut sebagai mimisan, yang merupakan kondisi yang umum terjadi.

Klinik Cleveland memperkirakan bahwa 60% orang dewasa akan mengalami mimisan setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka.

Ketika pembuluh darah mikroskopis (kapiler) di dinding saluran hidung terluka, terjadi pendarahan dari hidung.

Udara kering, mengorek hidung, pilek, dan meniup hidung yang kuat adalah penyebab umum dari kerusakan tersebut.

2. Gangguan Penciuman

Kehilangan penciuman adalah kondisi atau penyakit hidung umum lainnya. Dua jenis penyakit ini biasanya dibedakan sebagai hiposmia dan anosmia.

Hiposmia adalah suatu kondisi di mana indera penciuman kamu terganggu. Suatu benda atau benda tidak dapat dicium sebaik biasanya.

Anosmia, sebagai lawan dari hiposmia, adalah suatu kondisi di mana semua kemampuan untuk mencium hilang. Tidak ada aroma yang terdeteksi oleh hidung kamu sama sekali.

Bau hidung yang berkurang biasanya disebabkan oleh kondisi hidung lainnya, seperti polip hidung, infeksi sinus, pilek, atau infeksi pernapasan.

Selain itu, kondisi medis lain seperti ketidakseimbangan hormon, masalah gigi, paparan bahan kimia tertentu, hipertensi, dan diabetes juga dapat mengganggu indera penciuman kamu.

3. Rhinitis

Struktur Anatomi Hidung Rhinitis
Gejala rinitis, penyakit hidung, termasuk pilek, bersin, hidung tersumbat, dan kelelahan. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat mengalami penyakit ini.

Rinitis alergi dan non-alergi (vasomotor) adalah subtipe dari penyakit ini. Alergen termasuk bulu binatang dan debu dapat berperan sebagai pemicu rinitis alergi.

Sementara etiologi pasti dari rinitis non-alergi belum diketahui, biasanya disebabkan oleh iritasi dan perubahan iklim.

4. Pilek

Pilek mempengaruhi semua orang secara merata dan merupakan penyakit hidung. Hampir semua orang pernah mengalami flu, baik pria maupun wanita, tua maupun muda.

Infeksi Rhinovirus sering menjadi akar penyebab pilek. Biasanya, 1-3 hari setelah terpapar virus, gejala flu mulai muncul dengan sendirinya.

Ketika seseorang batuk, berbicara, atau bersin, tetesan air liur dapat dilepaskan ke udara dan menyebarkan virus ini. Orang yang sehat kemudian tertular rhinovirus melalui bibir, mata, atau hidung mereka.

Gejala pilek mungkin juga termasuk pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan, bersin, demam ringan, nyeri tubuh, dan sakit kepala.

Meskipun pilek sebagian besar tidak berbahaya, mereka kadang-kadang bisa menjadi tanda penyakit tertentu.

5. Flu

Perbedaan antara flu dan pilek biasa sering membuat orang bingung. Meskipun gejala kedua infeksi sinus ini serupa, keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda.

Tiga virus influenza yang berbeda, influenza A, influenza B, dan influenza C, adalah penyebab influenza, kadang-kadang dikenal sebagai flu biasa.

Sementara flu dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun, flu biasanya lebih musiman dalam penyebarannya.

Gejala flu sering muncul entah dari mana dan mungkin berlanjut selama tujuh hingga sepuluh hari, meskipun penyakitnya sepenuhnya dapat disembuhkan dan tidak berbahaya.

Namun, orang-orang tertentu dengan sistem kekebalan yang lemah dapat memiliki gejala flu yang cukup parah yang, jika timbul komplikasi, bisa berakibat fatal.

Flu juga memiliki beberapa jenis lain seperti flu burung H5N1, H7N9 dan flu babi H1N1.

6. Deviasi Septum

Dalam kondisi yang dikenal sebagai deviasi septum, septum tipis yang membagi bagian kiri dan kanan hidung memiliki kekurangan struktural seperti terlalu bengkok.

Salah satu saluran hidung dapat menyempit akibat penyakit ini, yang akan mempengaruhi seberapa banyak udara dapat masuk dan keluar dari hidung.

Septum yang menyimpang menempatkan hidung pada risiko sejumlah kondisi dan penyakit, termasuk obstruksi (penyumbatan), edema, dan kesulitan bernapas di malam hari.

7. Polip Hidung

Pertumbuhan jaringan yang disebut polip hidung dapat berkembang di dinding sinus atau saluran hidung.

Meskipun pertumbuhan jaringan ini terkadang jinak, mereka berisiko menghasilkan sejumlah gangguan pada hidung, termasuk infeksi kronis, alergi, dan bahkan sinusitis.

Peradangan dan pembengkakan pada saluran hidung atau sinus menyebabkan polip hidung terbentuk. Namun, penyebab pasti peradangan belum diidentifikasi.

Menurut beberapa ahli, berbagai sistem kekebalan orang mungkin berperan dalam perkembangan polip.

8. Sinusitis

Ruang berisi udara yang mengelilingi saluran hidung di belakang tulang wajah, yang dikenal sebagai rongga sinus, menjadi meradang, mengakibatkan sinusitis, penyakit hidung.

Tanda-tanda sinusitis bisa muncul tiba-tiba dan menghilang dengan cepat (biasanya 4 minggu). Sinusitis akut adalah nama umum untuk sinusitis.

Namun, kondisi ini disebut sinus kronis jika gejalanya bertahan lebih dari tiga bulan dan berulang secara teratur.

Infeksi virus, bakteri, atau jamur dapat menyebabkan peradangan sinus. Sinusitis lebih cenderung mempengaruhi orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, alergi, asma, atau penghalang struktural di hidung atau sinus.

Antibiotik, dekongestan, semprotan steroid, dan antihistamin dapat digunakan untuk mengobati sinusitis akut.

Dokter kamu dapat menyarankan operasi sinusitis jika tidak berhasil dan peradangan sinus kembali lebih sering.

9. Trauma Pada Hidung

Trauma Pada Hidung
Trauma pada hidung dapat terjadi akibat dipukul atau menerima pukulan pada hidung. Meskipun kondisi ini tidak sering disertai dengan penyakit, kamu biasanya akan mengalami gejala seperti mimisan, memar, dan pembengkakan pada hidung.

Trauma pada hidung, seperti patah septum atau tulang hidung, sering mengakibatkan perubahan bentuk hidung. Struktur hidung dapat rusak dengan cara yang sederhana hingga serius.

10. Septum Hematoma

Bekuan darah di septum hidung adalah suatu kondisi yang dikenal sebagai septum hematoma.

Pembuluh darah yang pecah, lalu berkumpul, dan tersangkut di bawah lapisan dinding hidung adalah sumber pembekuan darah.

Sindrom ini biasanya berkembang ketika hidung mengalami trauma, sakit, atau menjalani operasi.

Pembekuan darah yang berkembang di septum hidung juga lebih mungkin terjadi saat mengonsumsi obat pengencer darah.

Gejala hematoma septum biasanya termasuk hidung tersumbat, masalah pernapasan, demam, dan sakit hidung.

11. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

Infeksi akut yang dikenal sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menargetkan area tertentu dari saluran pernapasan bagian atas.

Hidung, sinus, faring (tenggorokan), dan laring termasuk di antara organ sistem pernapasan bagian atas (kotak suara).

Virus atau bakteri adalah akar dari ISPA. Coronavirus dan rhinovirus adalah dua virus utama yang menyebabkan ISPA.

Batuk kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, dan sesak napas merupakan gejala ISPA yang sering muncul.

12. Kanker Nasofaring

Karsinoma nasofaring adalah keganasan yang menyerang daerah di atas faring, di atas langit-langit mulut, dan di belakang rongga di belakang hidung.

Jenis kanker yang paling umum di wilayah ini adalah karsinoma sel skuamosa (KSS). Jaringan yang melapisi hidung adalah tempat SCC berkembang.

Kanker nasofaring biasanya menunjukkan gejala seperti mimisan berulang. Selain itu, keganasan ini dapat menyebabkan lendir yang selalu memiliki bercak darah di dalamnya.

FAQ

Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:

Apa itu Lapisan Mukosa Hidung?

Membran mukosa merupakaan jarinan tipis yang melapisi bagian dalam dari rongga hidung, yang berfungsi sebagai pembersih udara yang memasuki hidung.

Tulang Hidung Ada Berapa?

Manusia mempunya dua tulang lonjong kecil dengan bentuk dan ukuran yang beragam setiap individu.

Seperti Apa Bentuk Polip Hidung?

Polip hidung merupakan jaringan yang tumbuh pada bagian dalam saluran hidung, yang memiliki bentuk layaknya buah anggur yang posisinya menggantung pada bagian dalam hidung.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai struktur anatomi hidung yang perlu kamu ketahui. Dan dapat disimpulkan jika hidung merupakan organ pernapasan yang terletak di wajah.

Dan tentunya hidung pun memiliki gangguan atau penyakit yang dapat menyerang, dimana alasan yang mendasari hidung bermasalah akan menentukan pengobatan.

Kondisi hidung ringan seperti pilek dan mimisan biasanya dapat diobati sendiri di rumah.

Namun, kamu harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sering mimisan, masalah pernapasan, atau nyeri yang menyiksa.

Jangan pernah lupa bahwa kamu harus segera menemui dokter untuk menerima perawatan yang tepat jika kamu mengalami gejala yang tidak terduga, terlepas dari seberapa kecil penyakitnya.

Selain itu, menjaga hidung kamu secara teratur sangat penting untuk pencegahan penyakit.

Menjaga kesehatan hidung merupakan salah satu pendekatan untuk memastikan tubuh tetap mendapatkan udara yang baik saat masuk.