Advertisements

3 Tokoh Perumus Pancasila yang Tidak Boleh Dilupakan

InfoKekinian.com – Setelah mengetahui sejarah singkat lahirnya pancasila, yuk kenali juga tiga tokoh perumus pancasila yang dibuat melalui sidang BPUPKI.

Pancasila adalah ideologi nasional Indonesia yang dianggap sebagai landasan dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti politik, sosial, dan budaya.

Sejarah dari Pancasila
Pancasila berisi lima prinsip dasar yang dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945. Namun, dibalik kejayaannya, pancasila tentu tidak terbentuk dengan sendirinya.

Ada sekelompok orang hebat di balik lahirnya ideologi nasional Indonesia ini. Mereka adalah para tokoh yang menjadi perumus pancasila.

Tokoh-tokoh ini adalah para pemikir besar Indonesia yang memainkan peran kunci dalam membentuk dasar ideologi bangsa.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang para tokoh yang menjadi perumus pancasila dan kontribusi mereka dalam mengembangkan pancasila sebagai ideologi nasional Indonesia.

Kita akan melihat latar belakang sejarah pancasila, siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat dalam pembentukan pancasila, dan bagaimana mereka berkontribusi dalam merumuskan prinsip-prinsip pancasila.

Artikel ini juga akan membahas warisan para tokoh yang menjadi perumus Pancasila dan relevansi Pancasila di dunia modern.

Pancasila menjadi identitas Indonesia yang sangat kental dan terus memainkan peran penting dalam membentuk arah peradaban bangsa.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengenali lebih dekat para tokoh yang menjadi perumus pancasila dan memahami peran mereka dalam menciptakan dasar ideologi nasional Indonesia yang kuat.

Sejarah Pancasila

Pancasila tidak terbentuk dalam semalam. Proses perumusannya melewati perjuangan panjang dan melibatkan banyak tokoh yang berbeda.

Sejarah pancasila dimulai pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, ketika para pemimpin nasionalis berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), para tokoh nasionalis Indonesia, termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta, berdiskusi tentang dasar ideologi negara Indonesia yang baru merdeka.

Pada saat itu, mereka membahas berbagai gagasan termasuk Islamisme, Nasionalisme, dan Marxis-Leninisme.

Namun, akhirnya, Soekarno mengajukan konsep lima prinsip dasar sebagai dasar ideologi negara yang baru, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Konsep ini kemudian diterima dan diadopsi oleh BPUPKI dan menjadi dasar ideologi negara Indonesia yang baru merdeka.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Konstituante dibentuk untuk menyusun UUD baru Indonesia.

Dalam proses ini, para tokoh perumus yang menjadi pancasila, seperti Ki Hadjar Dewantara, Soepomo, dan Moh. Yamin, berperan penting dalam menegaskan pancasila sebagai dasar negara dan mendorong penulisan pancasila dalam Pembukaan UUD 1945.

Sejarah pancasila memperlihatkan bagaimana para tokoh perumus pancasila memainkan peran penting dalam membentuk dasar ideologi nasional Indonesia.

Tokoh Perumus Pancasila

Tokoh Perumus Pancasila
Berikut adalah tiga tokoh nasional perumus gagasan pancasila pada sidang BPUPKI:

1. Soekarno

Soekarno adalah tokoh nasionalis Indonesia yang sangat berpengaruh dalam pembentukan pancasila.

Sebagai presiden pertama Indonesia, Soekarno mengusulkan lima prinsip dasar sebagai dasar ideologi negara, yang kemudian dikenal sebagai pancasila yang berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata panca berarti lima dan sila yang berarti dasar atau asas.

Soekarno sangat percaya bahwa pancasila harus menjadi dasar ideologi negara Indonesia dan menjadi identitas nasional Indonesia yang kuat. Berikut adalah rumusan gagasan dari Ir. Soekarno:

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Perikemanusiaan atau internasionalisme
  3. Demokrasi atau mufakat
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan yang maha esa.

2. Soepomo

Soepomo adalah tokoh hukum Indonesia yang berperan penting dalam menyusun UUD 1945 dan menegaskan pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia.

Soepomo memimpin Komite Sembilan yang bertugas menyusun UUD 1945 dan berhasil memasukkan pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia ke dalam Pembukaan UUD 1945.

Berikut adalah usulan gagasan dari Soepomo yang disampaikan pada sidang BPUPKI 31 Maret 1945:

  1. Peraturan
  2. Kekeluargaan
  3. Kesimbangan lahir dan batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan rakyat.

3. Moh. Yamin

Moh. Yamin adalah tokoh nasionalis Indonesia yang juga berperan penting dalam menegaskan pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia.

Yamin adalah anggota Konstituante dan memainkan peran penting dalam memperjuangkan penyusunan UUD 1945 dan menegaskan pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia.

Berikut adalah usukan dari Moh Yamin secara lisan:

  • Perikebangsaan
  • Perikemanusiaan
  • Periketuhanan
  • Perikerakyatan
  • Kesejahteraan rakyat.

Saat ia mengajukan konsep tertulisnya, pria yang berasal dari Sawahlunto dan menjabat sebagai Ketua Jong Sumatranen Bond pada Kongres Pemuda II tahun 1928, melakukan penyesuaian dari versi lisan menjadi sebagai berikut:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Peran Tokoh Perumus Pancasila dalam Masa Kini

Peran Tokoh Perumus Pancasila dalam Masa Kini
Meskipun sudah puluhan tahun sejak pancasila diadopsi sebagai dasar ideologi negara Indonesia, namun peran tokoh perumus pancasila tetap sangat penting dalam masa kini.

Kita dapat belajar banyak dari pemikiran mereka tentang keberagaman, persatuan, dan ketahanan nasional.

Tokoh perumus pancasila memahami betapa pentingnya keberagaman dalam menciptakan persatuan dan kekuatan nasional.

Mereka menyadari bahwa keberagaman merupakan sebuah keniscayaan dalam masyarakat Indonesia, dan bahwa persatuan hanya bisa dicapai dengan menghormati dan menghargai keberagaman tersebut.

Selain itu, tokoh perumus pancasila juga memahami pentingnya keadilan sosial sebagai prinsip dasar dalam menciptakan ketahanan nasional.

Mereka memperjuangkan hak-hak rakyat kecil dan memperjuangkan kesetaraan dan keadilan sosial untuk semua warga negara Indonesia.

Dalam era digital dan globalisasi yang semakin berkembang, pemikiran tokoh perumus pancasila tetap relevan dan penting untuk dipegang.

Pancasila dapat menjadi landasan dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia dan dunia.

Kita dapat belajar dari keberanian dan tekad para tokoh perumus pancasila dalam memperjuangkan dasar ideologi negara yang kuat dan relevan hingga saat ini.

Mereka membuktikan bahwa sebuah negara dapat merdeka dan kuat dengan memiliki dasar ideologi yang kokoh dan terwujud melalui persatuan dan kesatuan yang kuat.

Warisan Tokoh Perumus dan Pancasila Hari Ini

Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia telah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia.

Namun, di balik perumusannya yang terkenal seperti Soekarno dan Mohammad Hatta, masih banyak tokoh lain yang turut berkontribusi dalam menghasilkan pancasila.

Meskipun tidak sepopuler Soekarno dan Mohammad Hatta, tokoh-tokoh perumus pancasila lainnya juga memiliki warisan yang tak kalah pentingnya.

Hari ini, kita masih dapat merasakan dampak dari kontribusi mereka dalam menciptakan negara Indonesia yang adil dan merdeka.

Salah satu tokoh perumus pancasila yang masih memiliki pengaruh besar hingga saat ini adalah Ki Hadjar Dewantara.

Beliau adalah seorang tokoh pendidikan yang turut serta dalam perumusan pancasila melalui gagasannya mengenai pendidikan nasional.

Gagasan pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara mengusung konsep “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” yang berarti “dari yang paling rendah menuju yang paling tinggi, dalam kerja keras, di bawah bimbingan yang penuh kasih sayang”.

Konsep ini kemudian menjadi dasar dalam perumusan prinsip ketiga pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

Selain Ki Hadjar Dewantara, masih banyak tokoh lain yang berperan dalam perumusan pancasila, seperti Muhammad Yamin, Soepomo, dan Kasman Singodimedjo.

Kontribusi mereka dalam perumusan pancasila tak bisa diabaikan, dan kini mereka menjadi bagian dari warisan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan diperkenalkan pada generasi selanjutnya.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi terkait tokoh perumus pancasila yang merupakan sosok-sosok yang sangat penting dalam sejarah Indonesia.

Mereka memainkan peran penting dalam membentuk dasar ideologi negara Indonesia dan menciptakan identitas nasional yang kuat.

Pemikiran mereka tentang keberagaman, persatuan, dan ketahanan nasional tetap relevan hingga saat ini.

Kita dapat belajar dari pemikiran mereka dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan harmonis.