Advertisements

Apakah Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 2

Advertisements

Infokekinian.com – Pernahkah kamu berfikir apakah latar belakang terjadinya perang dunia 2? untuk mendapatkan informasinya, silahkan simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui informasinya lebih lengkap dan jelas.

Berbagai peristiwa dapat terjadi di dunia yang dapat mengubah keadaan dunia ini. Bahkan beberapa dari peristiwa tersebut telah didokumentasikan di masa lalu dan masih diteliti sekarang.

Salah satunya adalah peristiwa Perang Dingin, atau yang juga sering disebut dengan Perang Dingin.

Advertisements

Latar Belakang Mencuatnya Perang Dingin

Salah satu peristiwa dunia yang paling signifikan adalah Perang Dingin. Blok Timur dan Blok Barat harus terlibat dalam ketegangan yang ada sepanjang Perang Dingin.

Sedangkan Blok Barat mewakili kekuatan Amerika, Blok Timur mewakili wilayah Uni Soviet. Peristiwa ini berlangsung cukup lama, dan sebagai akibat dari peristiwa-peristiwa ini, lahirlah peristiwa-peristiwa lain. Bahkan sekarang, efeknya masih terlihat.

Berikut ini adalah gambaran menyeluruh tentang latar belakang dan efek Perang Dingin sehingga kamu dapat mempelajarinya lebih lanjut. Penasaran? Simak ulasannya berikut ini!

Latar Belakang Mencuatnya Perang Dingin

Perang Dingin merupakan sebuah peristiwa yang cukup bersejarah bagi dunia. Ada berbagai hal di dunia yang dipengaruhi oleh adanya Perang Dingin ini.

Perang Dingin ini terjadi antara Blok Barat dan Blok Timur. Dimana Blok Barat dikuasai oleh Amerika serikat dan Blok Timur dikuasai oleh Uni Soviet.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, telah lahir sebuah kemenangan antara negara Amerika Serikat dan juga Uni Soviet.

Keduanya merupakan sama-sama negara yang kuat.dan dari keduanya pula timbul persaingan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya Cold War.

Tidak hanya itu, ada berbagai hal yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Dingin ini. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Munculnya Uni Soviet Sebagai Negara Adidaya yang Membebaskan Eropa Bagian Timur Dari Kekuasaan Jerman

Pada masa Perang Dunia II, terdapat beberapa negara Eropa bagian timur yang kala itu menjadi bagian dari kekuasaan Jerman.

Semenjak kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II, Uni Soviet telah berhasil membebaskan beberapa negara Eropa bagian timur tersebut dari kekuasaan Jerman.

Beberapa negara tersebut antara lain adalah Bulgaria, Cekoslovakia, Polandia, Hongaria dan Rumania yang akhirnya masuk ke dalam pemerintahan komunis Rusia.

2. Munculnya Amerika Serikat Sebagai Negara yang Menjadi Pemenang Dalam Perang Dunia II Dari Pihak Sekutu

Pada saat terjadinya Perang Dunia II yang menjadi pihak sekutu adalah Perancis, Inggris dan Amerika Serikat. Dalam perang kali ini, negara adidaya Amerika Serikat memiliki peranan yang penting dalam memperbaiki sistem perekonomian negara-negara Eropa bagian Barat.

3. Kemunculan Beberapa Negara yang Menyatakan Merdeka Setelah Perang Dunia II di Luar Wilayah Eropa

Setelah berakhirnya masa Perang Dunia II, cukup banyak memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan negara-negara di dunia, dalam hal ini adalah diluar wilayah Eropa.

Banyak bermunculan negara-negara baru yang memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka.

Kemudian negara-negara tersebut bersatu menjadi negara-negara maju dan berkembang yang mampu mempengaruhi perkembangan politik dan ekonomi dunia.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perang Dingin

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perang Dingin

Mencuatnya Perang Dingin ke permukaan selain dilatarbelakangi oleh berakhirnya Perang Dunia II yang melahirkan negara-negara adidaya, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Beberapa faktor yang mempengaruhi mencuatnya Perang Dingin diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Keinginan Berkuasa

Advertisements

Setelah berakhirnya Perang Dunia II yang melahirkan dua pemenang yakni Uni soviet dan Amerika serikat.

Kedua negara tersebut mengaku sama-sama kuat dan memiliki kekuasaan. Keduanya sama-sama ingin menjadi penguasa dunia dengan menggunakan berbagai cara.

Cara yang digunakan oleh Amerika Serikat sebagai negara kreditor adalah dengan memberikan pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkan.

Bagi negara yang diberikan pinjaman, maka secara tidak langsung juga menjadi bagian dari kekuasaan Amerika Serikat.

Pinjaman tersebut biasanya diberikan kepada negara berkembang yang sedang gencar melakukan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Tidak hanya itu, Amerika Serikat juga berusaha untuk menjauhkan suatu negara dari paham sosial-komunis dengan menjadi tempat pemasaran hasil industri.

Sedangkan rivalnya Uni soviet memanfaatkan kondisi rakyat yang miskin untuk diajarkan paham sosial-komunis.

Uni Soviet menarik perhatian dari negara-negara lain dengan cara memberikan bantuan berupa senjata dan juga tenaga ahli.

Dengan peralatan yang kuat digunakan oleh para negara-negara yang baru saja untuk bisa mempertahankan kemerdekaannya.

2. Perbedaan Paham Antara Liberal-Kapitalis dan Sosial-Komunis

Siapa yang tidak mengenal kekuasaan Amerika Serikat dan Juga Uni Soviet. Kedua negara ini memiliki kekuatan dan kekuasaan yang besar dan cukup berpengaruh pada dunia.

Apalagi keduanya merupakan negara pemenang dalam Perang Dunia II. Tentunya beberapa negara akan tunduk pada kekuasaan keduanya.

Namun sayangnya, kedua negara ini memiliki ideologi atau paham yang dianut berbeda. Amerika serikat menganut ideologi liberal-kapitalis, sementara Uni Soviet menganut paham sosial-komunis.

Ideologi sosial-komunis merupakan pandangan hidup yang berkeyakinan bahwa negara adalah pengendali perusahaan yang keuntungannya akan dinikmati oleh rakyat.

Dengan demikian diharapkan kesejahteraan kaum buruh akan jauh lebih meningkat.

Sedangkan ideologi liberal-kapitalis adalah ideologi yang berpandangan bahwa kebebasan individual lah yang akan mendukung secara sempurna kapitalisme berkembang secara cepat dan pesat.

Kedua ideologi ini antara liberal-kapitalis dan sosial-komunis saling bertentangan. Yang kemudian menjadi salah satu faktor yang memperkuat terjadinya persaingan diantara keduanya.

3. Berdirinya Pakta Pertahanan

Berdirinya Pakta Pertahanan

Dalam rangka untuk memenuhi kepentingan dan mengatasi perbedaan untuk bisa meraih sebuah kekuasaan, negara-negara di bagian Eropa Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat ini telah membentuk sebuah pakta pertahanan yang berada di Atlantic Utara.

Pakta pertahanan tersebut diberi nama NATO yang merupakan kepanjangan dari North Atlantic Treaty Organization.

Yang tergabung ke dalam anggota NATO, antara lain adalah Irlandia, Inggris, Denmark, Belgia, Norwegia, Belanda, jerman Barat, Prancis, Portugal, Leuksemburg, Kanada dan Amerika Serikat. Markas dari organisasi ini berada di Brussel, Belgia.

Sedangkan negara-negara di bagian Eropa Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet, pada tahun 1955 juga membentuk pakta pertahanan dengan nama Pakwa Warsawa. Pakta Warsawa sebagai bentuk persaingan terhadap apa yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

Yang tergabung dalam Pakta Warsawa ini diantaranya adalah Uni Soviet, Bulgaria, Jerman Timur, Hungaria, Albania, Rumania, Polandia dan Cekoslowakia.

Sejak berdirinya kedua pakta pertahanan tersebut, semakin membuat suasana memanas. Keduanya saling menaruh rasa curiga dan ketidakpercayaan serta kesalahpahaman diantara keduanya.

Amerika Serikat menuduh Uni Soviet menggunakan ideologi sosial-komunis kepada negara-negara demokrasi sebagai bentuk upaya perluasan hegemoni.

Sementara Uni Soviet menuduh Amerika Serikat telah menjalankan politik imperialis. Karena perasaan saling percaya dan curiga inilah, muncullah istilah Perang Dingin atau Cold War.

Fase-Fase Dalam Perang Dingin

Perang Dingin yang terjadi di belahan bumi di Eropa, telah berlangsung cukup lama, yakni dimulai tahun 1947 hingga 1991.

Selama 44 tahun tersebut telah terjadi berbagai macam peristiwa yang menunjukkan hubungan yang tidak harmonis baik Blok Barat maupun Blok Timur.

Keduanya saling menaruh rasa curiga dan muncul kesalah pahaman. Baik yang dipimpin oleh Amerika Serikat maupun Uni Soviet.

Berlangsungnya Perang Dingin antara Blok Barat maupun Blok Timur tersebut, telah terjadi dalam beberapa fase. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Periode 1947 hingga 1953

Pada periode ini merupakan awal mula terjadinya Perang Dingin. Adanya pembagian wilayah Jerman membuat terbentuknya blok-blok negara.

Tidak hanya itu, pada periode ini juga telah dikeluarkan Truman Doctrine, Marshall Plan, blokade Berlin, dan lain sebagainya.

bahkan telah terjadi kudeta komunis di Cekloslovakia, perang Korea, Pembelotan Tito, Kemenangan Komunis di Cina dan juga pendirian NATO.

2. Periode 1953 hingga 1956

Pada periode ini telah terjadi beberapa peristiwa penting, diantaranya adalah Ekspansi NATO, telah terjadi perang Indocina, terjadi krisis di Matsu dan Quemoy, Krisis di Suez dan pembentukan SEATO dan MEATO.

3. Periode 1956 hingga 1958

Dalam dua tahun ini, hubungan Amerika Serikat dan juga Uni Soviet semakin memanas. Terbukti telah terjadi berbagai peristiwa yang cukup merugikan bagi keduanya.

Diantaranya adalah penindasan terhadap revolusi Hongaria yang dilakukan oleh Uni Soviet, terjadi krisis di Irak, Jordania dan Lebanon, serta krisis di Taiwan.

4. Periode 1958 hingga 1962

Pada periode ini telah terjadi peristiwa meningkatnya dukungan Uni Soviet terhadap gerakan gerilya Komunis yang terjadi di Vietnam. Selain itu juga tengah terjadi krisis di Kongo, Kuba dan Laos.

5. Periode 1962 hingga 1985

Ancaman perang nuklir mulai disiarkan, juga terjadi krisis nuklir di Kuba dan Agresi militer yang dilakukan oleh Uni Soviet ke Afganistan.

6. Periode 1985 hingga 1990

Perang Dingin mulai mereda pasca munculnya Gorbachev, terbukti dengan semakin turunnya pembicaraan mengenai Uni Soviet dan Amerika Serikat.

7. Tahun 1991

Perang Dingin Berakhir

Sejarah Berlangsungnya Perang Dingin

Sejarah Berlangsungnya Perang Dingin

Perang Dingin merupakan sebuah bentuk ketegangan yang terjadi sebagai perwujudan konflik antara Blok Timur dengan Blok Barat.

Perang Dingin ini berlangsung selama 44 tahun dimulai dari tahun 1947 hingga 1991. Selama kurun waktu tersebut telah terjadi berbagai peristiwa dan isu yang dikembangkan oleh kedua blok.

Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet dan Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat. Perang Dingin ini sebenarnya berawal setelah Perang Dunia II telah berakhir.

Di dalam Perang Dunia kedua tersebut, amerika serikat dan juga Uni Soviet berada di dalam satu sekutu yang memenangkan perang terhadap Italia, Jepang dan Jerman.

Namun sayangnya kemenangan yang diraih oleh sekutu tersebut tidak diimbangi dengan terciptanya perdamaian sejati.

Perbedaan ideologi yang cukup kontras antara sosial-komunis dengan kapitalis-liberalis yang saling bertentangan membuat keduanya berseteru tegang.

Apalagi setelah terjadi konferensi The Big Three yang diselenggarakan di Teheran, Iran pada November tahun 1943 ini ternyata cukup berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa selanjutnya.

Pertemuan ini diikuti oleh Inggris, Uni Soviet dan juga Amerika Serikat. Konferensi ini berisi bagaimana strategi untuk militer terbaik untuk menghancurkan Jerman.

Pada Juli tahun 1945, pasca perang di Postdam, perbedaan pandangan atas Amerika Serikat dengan Uni Soviet dianggap sebagai asal muasal terjadinya Perang Dingin.

Pada saat itu presiden amerika Serikat, Harry S Truman menginginkan terselenggaranya pemilu yang bebas di negara-negara Eropa bagian timur.

Namun hal tersebut ditolak oleh Stalin karena dianggap akan membentuk sebuah pemerintahan yang anti terhadap Uni Soviet.

Stalin memiliki keyakinan bahwa hanya negara-negara dengan paham komunis yang hanya bisa menjadi sekutu sejati dari Uni Soviet.

Kala itu Stalin khawatir jika pemilu bebas tersebut akan membentuk sebuah pemerintahan yang nantinya akan menjadi musuh dari Uni Soviet di perbatasan sebelah barat.

Sejak masuknya para pasukan ke wilayah Timur, Stalin berpendapat harus tetap menegakkan keyakinannya tersebut. Menanggapi hal tersebut, pihak Amerika malah bersikap berlebihan.

Pada bulan Mei tahun 1945, sebelum diselenggarakannya Konferensi Postdam, Truman mengusulkan untuk menghentikan bantuan kepada Uni Soviet.

Kemudian pada Bulan Oktober 1945 Truman menyatakan bahwa tidak akan mengakui pemerintahan yang dibangun dengan cara paksaan dan tidak akan mengabaikan aspirasi politik dari rakyatnya.

Pada Maret 1946, Churchil yang kala itu merupakan mantan perdana menteri Inggris menyatakan dalam kunjungannya ke Amerika serikat bahwa Iron Curtain atau Tirai Besi sedang digelar di daratan Eropa beserta Jerman yang terbagi ke dalam dua blok yang saling berlawanan.

Dengan keputusan tersebut, Amerika Serikat semakin berbuat tidak baik dan emosional. Hal tersebut meliputi dalam suasana politik yang tegang. Sehingga Amerika Serikat melakukan berbagai mobilitas dalam berbagai bidang secara cepat.

Apalagi ditambah dengan para agen Inteligen Stalin yang bergerak menyuarakan betapa pentingnya perjuangan ideologi untuk melawan imperialisme kapitalis.

Sehingga Amerika semakin terbakar dan ingin mengambil alih Eropa secara agresif dengan cara melalui kekerasan dan pemogokan yang dilakukan di Prancis dan Italia.

Uni Soviet juga mengimbanginya dengan melakukan tekanan terhadap Iran yang kemudian dibantu oleh Razim Syah Reza Pahlavi. Kala itu Turki sangat pro terhadap Amerika.

Perang Sipil juga terjadi antara Yunani juga Cina. pada Musim semi tahun 1947 menurut Amerika Serikat.

Uni Soviet telah mengeksplor paham komunisme dan berbagai kegiatan yang bersifat subversif ke negara-negara bagian Eropa Barat.

Menyikapi hal tersebut, Amerika Serikat menggunakan Doktrin Presiden Truman untuk melakukan Politik Containing terhadap kawasan yang sudah dikuasai oleh komunisme.

Truman meminta bantuan militer untuk dikirim ke Yunani dan Turki pada Kongres US. Tujuan dari bantuan militer tersebut agar membatasi perkembangan komunisme di wilayah Eropa Barat.

Selain itu, Amerika juga gencar memberikan bantuan ekonomi dan juga militer kepada negara-negara Eropa bagian Barat melalui Marshall Plan.

Namun, Stalin menolak bantuan Marshall Plan ke bagian Eropa Timur yang merupakan bagian dari wilayah kekuasaannya.

Yang kemudian Stalin menjawabnya dengan membentuk sistem satu partai komunis dalam tubuh pemerintahan Eropa Timur.

Pendudukan Cekoslowakia menjadi bukti berdirinya komunis di Eropa dan cukup mengkhawatirkan bagi Amerika Serikat.

Apalagi ketika stalin melakukan blokade pada semua jalur lalu lintas barang dan manusia dari zona pendudukan Jerman ke Berlin.

Tentu akhirnya membuat situasi semakin memanas. Karena telah terjadi blokade Berlin Akhirnya sekutu melakukan air lift, yakni menjatuhkan bahan makanan dan obat-obatan melalui udara.

Hal tersebut dilakukan setidaknya hingga 324 hari sebagai bentuk politik containing. Pada bulan April 1949, Amerika serikat berhasil membentuk negara-negara Eropa Barat untuk mendirikan sebuah pakta pertahanan.

Fakta pertahanan tersebut diberi nama North Atlantic Treaty Organization atau yang lebih dikenal dengan sebutan NATO.

Anggota dari NATO ini antara lain adalah Denmark, Norwegia, Islandia, Irlandia, Inggris, Kanada, amerika Serikat, Portugal, Prancis, Luxemburg, Belanda, Belgia dan Jerman Barat. Pusat Nato berada di Belgia.

Menanggapi hal tersebut dalam Perang Dingin, Uni Soviet juga mendirikan pakta pertahanan yang dinamakan Pakta Warsawa.

Negara-negara yang tergabung ke dalam pakta warsawa antara lain adalah Uni Soviet, Albania, Cekoslovakia, Jerman Timur, Bulgaria, Polandia, Hongaria dan Rumania.

Munculnya kedua pakta pertahanan ini semakin membuat hubungan keduanya memanas. Antara Blok Barat maupun Blok Timur timbul rasa saling curiga dan akhirnya muncul kesalah pahaman.

Hal inilah yang mengakibatkan para peristiwa ini disebut sebagai Perang Dingin. Kedua blok sama-sama bersaing mengembangkan senjata, menebar mata-mata untuk memata-matai kegiatan kedua blok dan mempertahankan pengaruh terhadap para sekutunya masing-masing.

Peredaan Perang Dingin

Pada tahun 1970 Kondisi politik yang bersitegang antara Blok Barat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet dan juga Amerika Serikat mulai mereda.

Ada berbagai hal yang akhirnya membuat hubungan keduanya mulai membaik. Diantara peristiwa yang membuat Perang Dingin ini mereda, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Isu Berlin Barat Akhirnya Diselesaikan di Dalam Meja Perundingan pada Tahun 1971.

Di dalam the Quardripatite agreement of september 3, 1971. Kesepakatan empat kekuatan untuk Berlin menjamin atas keselamatan akses dari dan menuju Berlin Barat dengan memakai kereta maupun mobil melewati jalur Berlin Timur.

Dan mengakhiri penutupan paksa jalur tersebut atau menghentikan blokade yang sebelumnya dilakukan oleh Uni soviet.

Mulai bergabungnya Inggris terhadap masyarakat ekonomi Eropa.

Pada tahun 1973, negara barat mulai melakukan hubungan diplomatik dengan republik Rakyat Cina yang merupakan bagian dari partai komunis.

Terjadi kesepakatan atas pembatasan senjata yang dilakukan dalam persetujuan Strategi arm limited Task I dan Strategi Arm Limited Task II.

Munculnya Mikhail Gorbachev yang dipengaruhi oleh presiden Ronald Reagen dalam rangka meningkatkan kemampuan persenjataan untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik.

Keberhasilan deng Xiaoping dalam menguasai partai Komunis pasca meninggalnya Mao Tse tung di Republik Rakyat China. Deng Xiaoping merupakan pimpinan dari kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi.

Akhir Perang Dingin

Akhir Perang Dingin

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya kedua negara yang saling berkuasa yakni Amerika Serikat dan juga Uni Soviet mendeklarasikan untuk mengakhiri Perang Dingin yang selama ini terjadi dan mempengaruhi situasi politik yang memanas.

Deklarasi tersebut dilakukan dua hari usai melakukan pertemuan puncak malta. Konferensi pers dilakukan secara bersama di kapal layar Soviet, Maxim Gorky.

Keduanya baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet akan mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan yang berada di wilayah Eropa.

Mikhail Gorbachev selaku pimpinan Uni Soviet menyatakan tidak akan menyulut perang terbuka kepada Amerika Serikat.

Sementara itu, George Bush yang merupakan presiden Amerika Serikat juga menyatakan bahwa kedua pihak akan melakukan kerja sama dalam merealisasikan perdamaian.

Pertemuan Puncak Yalta merupakan salah satu pertemuan yang cukup penting sejak pertemuan yang dilakukan oleh Churchill, Stalin dan Roosevelt setelah Perang Dunia II untuk Eropa di Yalta.

Kedua belah pihak menyatakan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut pada Juni 1990 untuk membahas kebijakan di Amerika Tengah dan juga pemotongan senjata armada laut.

Dampak Perang Dingin

Berlangsungnya Perang Dingin hingga puluhan tahun tentunya memberikan dampak yang cukup besar bagi dunia.

Dampak tersebut bisa dinilai sebagai dampak positif maupun dampak negatif. Untuk lebih jelasnya simak ulasannya berikut ini:

1. Dampak Positif

Perang Dingin yang berlangsung dari tahun 1947 hingga tahun 1991 ini tentunya berpengaruh dalam berbagai bidang, baik bidang politik, ekonomi, ideologi, sosial dan militer.

1. Bidang Ekonomi

Adanya Perang Dingin baik diakui maupun tidak ternyata membawa pengaruh yang positif terhadap perkembangan perekonomian di dunia.

Hal tersebut ditandai dengan hadirnya negara super power. Negara super power ini adalah mereka para pemegang modal.

Negara-negara tersebut saling berlomba untuk bisa memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modalnya kepada negara-negara berkembang yang pada umumnya memiliki upah buruh yang masih rendah.

Namun ternyata hal tersebut justru berdampak positif bagi negara-negara berkembang tersebut. Pertumbuhan ekonomi di negara berkembang menjadi lebih pesat. Sehingga baik pemilik modal maupun negara yang ditempati sama-sama diuntungkan.

Meskipun begitu, ternyata dalam dunia perekonomian juga membawa nilai politik. Dimana negara dengan modal besar akan mendapatkan untuk yang besar, sementara negara dengan modal kecil juga akan mendapatkan untung kecil.

Sehingga pada saat itu muncullah istilah globalisasi ekonomi. Dengan salah satu kebijakannya adalah menyatukan mata uang. Seperti yang dilakukan di Eropa yakni menggunakan mata uang Euro.

2. Bidang Sosial Budaya

Isu-isu tentang Hak asasi Manusia mulai sedikit meluap sehingga undang-undang tentang Hak asasi Manusia mulai diakui keberadaannya.

Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya bahwa tidak akan ada lagi penindasan terhadap kaum lemah dan juga percaya adanya demokrasi.

3. Bidang Militer

Karena ada perasaan ingin menjadi yang terbaik maka kedua belah pihak meningkatkan persenjataannya. Sehingga persaingan senjata berkembang dengan pesat.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Karena kedua belah pihak antara Amerika Serikat dan juga Uni Soviet merasa sama-sama memiliki kekuatan dan menginginkan untuk menguasai dunia, keduanya saling berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik.

Salah satunya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan keduanya saling bersaing untuk meluncurkan roket ke luar angkasa.

Atas berkat peluncuran roket oleh kedua belah pihak, sehingga bisa diketahui bagaimana bentuk tata surya.

Terlepas dari siapa yang lebih dulu mengabarkan akan hal ini, yang penting nyatanya ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang pesat.

Selain itu, teknologi juga berkembang pesat pada masa Perang Dingin. Apalagi teknologi yang berhubungan dengan kegiatan militer maka akan lebih mendapat support dari pemerintah.

Pada masa ini, tumbuh disiplin-disiplin ilmu tentang sains yang dapat berdampak pada kehidupan masyarakat.

Teknologi modern mulai hadir dalam berbagai bidang baik ekonomi, militer, ideologi dan sumber daya alam.

Dengan teknologi yang canggih akhirnya mampu memproduksi barang dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya.

2. Dampak Negatif

Selain memiliki pengaruh yang positif dalam berbagai bidang di dunia, adanya Perang Dingin yang terjadi antara amerika Serikat dengan Uni Soviet dari tahun 1947 hingga 1991 ini juga memberikan dampak yang negatif pada berbagai bidang di dunia. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bidang Militer

Perkembangan nuklir secara pesat oleh kedua belah negara ternyata cukup menjadi momok yang besar bagi masyarakat. Masyarakat merasa ketakutan apabila perang nuklir sampai terjadi.

2. Bidang Politik

Dibangunnya tembok Berlin sebagai batas antara Jerman Timur dengan Jerman Barat. Jerman mengalami perpecahan menjadi dua bagian karena menganut dua paham yang berbeda. Jerman Barat menganut Liberal kapitalis sementara jerman timur menganut sosial-komunis.

Selain itu, Uni Soviet juga menyiagakan bala tentara yang siap menembaki bagi orang-orang Jerman Timur yang berkeinginan untuk pindah ke Jerman Barat.

Jerman barat dianggap jauh lebih maju dibandingkan dengan jerman Timur sehingga banyak orang-orang yang berkeinginan untuk pindah.

Akan tetapi hal itu menyinggung Uni Soviet. Sehingga uni soviet membuat kebijakan demikian. Dan kota Berlin pun terbelah menjadi dua bagian.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai perang dingin yang melibatkan beberapa negara-negara yang di Eropa.

Dan perang dingin ini merupakan kondisi ketegangan yang terjadi antara Blok Barat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan juga Uni Soviet. Keduanya memiliki paham yang berbeda sehingga saling bertentangan.

Demikianlah artikel mengenai Apakah Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 2 dan jangan lupa untuk terus kunjungi website Infokekinian.

Karena kami juga memiliki banyak informasi dan rekomendasi lain yang tentunya akan bermanfaat dan membantu sobat kekinian.