Advertisements

Cerita Liburan Lebaran: 4 Contoh Karangan Singkat Hari Raya Idul Fitri

Apakah kamu mencari contoh cerita liburan lebaran singkat untuk tugas sekolah, Yup sebentar lagi kita akan memasuki bulan ramadhan dan seperti sudah menjadi budaya di sekolah.

Setiap baru masuk sekolah biasanya kita akan diminta untuk membuat karangan singkat liburan lebaran yang diambil dari pengalaman kalian selama liburan.

Nah, buat kalian yang kebingungan mau membuat karangan seperti apa yang menarik.

InfoKekinian akan memberikan beberapa contoh karangan cerita liburan lebaran, maka dari itu simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui apa saja contoh cerita liburan lebaran lebih lanjut.

Contoh Karangan Singkat Liburan Lebaran atau Mudik
Source: Karandaev

Contoh Karangan Singkat Liburan Lebaran atau Mudik

Berikut adalah beberapa contoh dari karangan singkat liburan lebaran:

1. Cerita Liburan Lebaran Ke Rumah Nenek

Libur Lebaran Ke Rumah Nenek

Libur akhir tahun pelajaran kali ini sangat menyenangkan karena libur sekolah bersamaan dengan libur Hari Raya Idul Fitri.

Ayah dan Ibu juga memperoleh cuti hari raya, sehingga kami dapat menghabiskan waktu bersama-sama lebih lama daripada libur tahun-tahun sebelumnya.

Kami berencana untuk pergi ke rumah nenek di Brebes. Ayah telah memesan tiket kereta api tiga hari sebelum hari raya dan seminggu setelahnya.

Hari keberangkatan kami pun tiba, kami sekeluarga langsung pergi ke stasiun dan menaiki kereta menuju Brebes.

Setibanya di Stasiun Brebes, kakek sudah menyambut kami bersama sepupu kami yang bernama Althan. Senang sekali melihat kakek sehat dan tersenyum bahagia menyambut kami.

Lalu kakek mengantar kami ke rumahnya. Sesampainya di rumah, nenek menyambut kami dengan senang.

Nenek telah memasak banyak makanan kesukaan kami untuk berbuka puasa. Tante dan paman juga ada menyambut kami.

Senang sekali dapat bertemu dengan sepupu-sepupuku yang lain. Selama di rumah nenek, kami jarang pergi ke luar rumah.

Karena kota Brebes sangat panas dan jalanan pun macet. Untuk pergi kemana-mana, kami memerlukan waktu yang lama karena setelah hari raya jalanan mulai ramai oleh arus balik.

Di rumah, kami bermain pasir yang dapat dibentuk beraneka macam bentuk dan kadang bersepeda di kampung pada sore hari.

Tiba saat kami akan kembali ke Jogyakarta. Kami sangat senang dengan liburan saat ini.

Dan aku berharap, agar liburan berikutnya dapat bertemu nenek dan kakek dalam keadaan sehat dan bahagia.

2. Cerita Liburan Lebaran Bersama Keluarga

Liburan Lebaran Bersama Keluarga
Liburan Lebaran Bersama Keluarga

Pada pagi hari, saat hari raya Idul Fitri. Saya bangun pagi-pagi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri pukul 9.00 WITA.

Saya di bangunkan oleh ibu saya untuk segera shalat subuh, mandi, dan sarapan agar tidak kesiangan.

Setelah shalat subuh, mandi, dan sarapan saya segera berangkat dengan keluarga saya pergi ke Masjid Jabalusallam untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.

Dan pada pukul 10.00 WITA saya kembali ke rumah untuk bersilatulrohim bersama keluarga besar.

Setelah bersilatulrohim bersama keluarga besar, saya berfoto agar menjadi kenang-kenangan yang indah. Ini adalah salah satu foto saat lebaran.

Setelah berfoto-foto, saya pun mencicipi berbagai kue hasil bikinan keluarga. Dan saya pun mencicipi bakso hasil bikinan Bibi saya yang enak.

Saya suka sekali dengan sambal baksonya sangat enak (pedas-pedas tetap enak). Sampai-sampai saya kebanyakan makan bakso, jadi kenyang perut ini.

Setelah selesai saya berkeliling untuk bersilatulrohim ke tempat  tetangga-tetangga dekat, teman-teman, dan keluarga yang jauh.

Sampai jauhnya ke Samarinda “Wow”. Pada saat berkeliling untuk bersilatulrohim saya kenyang, gara-gara disuruh mencicipi kue-kue dan makanan yang banyak.

Saya senang sekali pada lebaran tahun ini, lebaran ini adalah lebaran yang sangat menyenangkan sekali.

Meskipun saat saya berpuasa ada yang bolong (tidak puasa), tapi saya akan mengantinya.

3.Pengalaman Mudik yang Menyenangkan

Pengalaman Mudik yang Menyenangkan

Lebaran akhirnya tiba. Hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh Muslim di dunia setelah berpuasa menahan lapar dan dahaga selama sebulan penuh.

Pada pagi hari kami bersama-sama melaksanakan shalat Ied di Masjid dekat rumah. Sepulang dari Masjid, saya bermaaf-maafan dengan seluruh sanak saudara.

Kami semua berkeliling untuk bersilaturahmi dan juga bermaaf-maafan ke rumah saudara-saudara dan tetangga-tetangga sekitar rumah.

Semoga dengan demikian, kami dapat kembali menjadi suci, aamiin.

Pada hari Sabtu dan Minggu, saya dan salah satu saudara saya pergi ke lapangan untuk menonton pertandingan sepak bola antar kampung.

Kami sangat bersemangat menontonnya, terlebih ketika kesebelasan kampung kami sedang bertanding. Alhamdulillah, kampung kami menang.

Hari Senin 12 Agustus 2013, ini adalah hari yang menyedihkan, karena saya dan keluarga saya harus berpisah dengan saudara-saudara saya.

Kami harus pulang kembali ke Depok. Setelah berpamitan, pada pukul 7 pagi, kami pun berangkat.

Keadaan lalu lintas pagi itu cukup lancar. Namun, setelah melewati Kota Ciamis dan menuju ke Kota Rajapolah, kemancetan mulai terjadi.

Kami tidak tahu apa yang menyebabkan kemacetan ini terjadi.

Apakah karena adanya penyempitan jalan atau ada sebab-sebab yang lain? Kemacetan ini sangat parah.

Bahkan bisa satu jam lebih kendaraan tidak mengalami pergerakkan yang cukup berarti.

Doa dan keluhan tidak jarang keluar dari mulut kami. Hingga akhirnya, ketika kami memasuki Kabupaten Garut, kemacetan mulai dapat teratasi.

Kepolisian lalu lintas sekitar, sudah mulai menerapkan sistem “buka-tutup” atau “one way”.

Ketika kami sedang berada di Kota Nagreg, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kami pun memutuskan untuk beristirahat dahulu.

Kami pun menyewa kamar di sebuah wisma yang letaknya tidak jauh dari jalan raya untuk beristirahat dan juga untuk bermalam.

Pada keesokkan harinya, sekitar pukul 6 pagi, kami kembali melanjutkan perjalanan.

Keadaan lalu lintas lancar, tanpa ada kemacetan yang berarti.

Akhirnya, sekitar pukul 11 siang, kami sampai di rumah kami. Alhamdulillah.

4. Cerita Liburan Idul Fitri Bersama Keluarga ke Taman Bunga

Cerita Liburan Idul Fitri Bersama Keluarga ke Taman Bunga
Hikari Iida Via Canva

Cerita Liburan Lebaran Idul Fitri Bersama Keluarga ke Taman Bunga

Pada hari keempat Idul Fitri, saya bersama keluarga mengunjungi taman bunga sebagai liburan kami.

Meskipun tahun ini tidak mudik, kami bersyukur masih bisa mengunjungi destinasi travel wisata di daerah kami selama pandemi sudah relatif mereda.

Sebelumnya kami masih sibuk bersilaturahmi dengan tetangga, teman, guru, dan sanak saudara yang dekat dengan rumah kami.

Kami memutuskan untuk mengunjungi taman bunga yang terlihat menarik dari Instagram dan memiliki spot-spot foto yang bagus.

Kami sangat senang dengan pengalaman liburan kami di taman bunga ini. Setelah mengecek Instagram, kami menemukan bahwa taman bunga tersebut cukup lengkap dan memiliki spot foto yang menarik.

Selain spot foto, taman bunga juga menyediakan kebun jeruk dan kebun stroberi mini yang memungkinkan pengunjung untuk memetik, berfoto, dan membawa pulang hasil panennya sendiri.

Karena tertarik, kami pun memutuskan untuk mengunjungi taman bunga tersebut.

Meskipun jarak dari rumah kami cukup jauh, hanya sekitar 15 KM, namun waktu tempuhnya tidak terlalu lama, hanya sekitar 25-30 menit.

Kami berangkat pada pukul 4 sore dan tiba di taman bunga pada pukul 4.30 sore. Ayah saya memilih untuk pergi pada waktu sore karena cuaca siang yang terlalu panas.

Setibanya di taman bunga, kami langsung membeli tiket masuk. Kakak saya juga membelikan kami beberapa botol minuman segar.

Saat memasuki taman bunga, saya melihat banyak pengunjung yang datang. Ada beragam jenis bunga yang sedang mekar dan kebun stroberi yang berbuah merah.

Bunga-bunga tersebut ditanam dengan rapi di atas bedengan dan jalannya ditutup dengan batako yang berwarna-warni.

Oleh karena itu, kami tidak diperbolehkan untuk memijak atau memetik bunga secara sembarangan.

Harga tiket masuk ke taman bunga ini cukup terjangkau, yaitu sebesar Rp10.000. Sementara untuk memetik stroberi, kami harus membayar Rp30.000.

Meskipun harga tersebut agak mahal, namun dengan uang Rp30.000 kami bisa memetik stroberi hingga maksimal 2 kg dan membawanya pulang tanpa biaya tambahan.

Saya ditemani oleh kakak saya untuk memetik stroberi. Karena kami membawa botol air mineral, saya pun mencicipi stroberi yang kami petik langsung di kebun tersebut. Rasanya manis dan sedikit asam.

Setelah selesai memetik stroberi, kami pun berfoto di beberapa spot menarik di taman bunga. Kemudian pada pukul 5.30 sore, kami segera pulang ke rumah.

Kesimpulan

Nah itulah sedikit informasi mengenai beberapa contoh dari karangan singkat tentang cerita liburan lebaran yang bisa kamu simpan dan buat saat diminta oleh gurumu.

Selain liburan lebaran, kami memiliki beberapa contoh karangan liburan lainnya loh. Maka dari itu, yuk kepoin website InfoKekinian.com.