InfoKekinian.com – Hampir sebagian dari kita tentunya sudah mengenal perdagangan internasional dan yang seperti kita ketahui, jika tidak ada satu negara pun yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan dari penduduknya tanpa bantuan atau kerja sama lain.
Meskipun penerimaan pajak merupakan sumber dana terbesar negara yang tersedia, namun hal ini tidak dapat digunakan sebagai tolak ukur atau sumber utama untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
Oleh karena itu, negara akan berupaya memenuhi kebutuhan penduduknya melalui berbagai tindakan, termasuk pinjaman luar negeri dan perdagangan internasional.
Kamu yang masih duduk di bangku SMA dan memilih IPS sebagai jurusannya tentu akan mempelajari hal ini.
Padas artikel ini kami akan mengajak kamu untuk mengenal perdagangan internasional, lengkap dengan pengertian, tujuan, dan manfaatnya. Jadi, simak artikel ini hingga selesai, ya!
Pengertian Perdagangan Internasional
Dalam mengenal perdagangan internasional, tentu kita perlu mengetahui pengertian atau definisi dari perdagangan internasional.
Dimana perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antar negara. Perdagangan internasional juga dikenal sebagai international trade dan telah ada sejak pertengahan abad kedua puluh.
Secara khusus, international trade dapat terjadi ketika dua negara melakukan kegiatan perdagangan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
Misalnya, saat membeli barang impor dari pasar tertentu. Menurut ahli, Wahono Diphayana memperkenalkan konsep perdagangan internasional selain pemahaman bersama.
Menurut Wahono, international trade adalah transaksi bisnis antara banyak pihak termasuk lebih dari satu negara, individu atau kelompok dapat terlibat dalam international trade.
Dari operasi perdagangan internasional ini, hubungan ekonomi kooperatif antar negara dikembangkan. Ada tiga jenis hubungan ekonomi yang berbeda, antara lain:
- Suatu negara mempertukarkan hasil atau output dengan negara lain yang telah mengembangkan kerjasamanya
- Perkembangan hubungan ekonomi antar negara dalam bentuk hutang
- Ada pertukaran arus produksi dan fasilitas produksi.
Seperti yang telah ditetapkan sebelumnya, kebijakan international trade telah ada selama ribuan tahun dan telah memberikan dampak positif bagi kepentingan ekonomi, sosial, dan politik serta keberlanjutan suatu negara.
Perdagangan internasional merupakan salah satu penyumbang utama pertumbuhan Gross Domestic Product atau GDP di beberapa negara.
Negara-negara peserta mengklasifikasikan perdagangan internasional menjadi tiga kategori, yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional, dan perdagangan internasional multilateral.
Sedangkan international trade dibagi lagi berdasarkan bentuknya, antara lain ekspor dan impor, konsinyasi, transaksi paket, lintas batas, dan lain-lain.
Tujuan Perdagangan Internasional
Tujuan utama dari perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.
Hal ini berarti bahwa tujuan international trade adalah untuk meningkatkan nilai total produksi barang dan jasa yang dijual dari satu negara ke negara lain selama satu tahun.
Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan sebagai berikut:
1. Menaikan Devisa Negara
Tujuan pertama dari kebijakan international trade, yaitu menumbuhkan devisa negara. Cara yang dilakukan adalah dengan mengimpor atau mengekspor barang dari dalam ke luar dan sebaliknya.
Kenaikan nilai tukar mata uang asing akan mengakibatkan sejumlah konsekuensi.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau peningkatan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negaranya yang berdomisili di dalam negeri maupun di luar negeri.
Karena warga negara yang tinggal di dalam negeri atau di luar negeri tidak termasuk dalam PDB, maka faktor produksi sendirilah yang bertanggung jawab atas pertumbuhan ini.
3. Mempengaruhi Stabilitas Harga Barang Ekspor
Stabilitas harga merupakan strategi pemerintah untuk menjaga harga saat inflasi mulai meningkat. Karena inflasi adalah peningkatan ketersediaan uang, itu dapat menyebabkan kenaikan biaya produk.
4. Eksistensi Tenaga Kerja
Keberadaan tenaga kerja merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kelancaran segala kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.
Ekspansi ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima banyak pesanan, dengan demikian perusahaan akan membutuhkan tambahan tenaga untuk memenuhi permintaan permintaan konsumen.
Dengan menambah personel, perusahaan juga menawarkan prospek pekerjaan baru yang dapat berkontribusi pada pengurangan tingkat pengangguran di tanah air, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.
5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang atau jasa yang dibutuhkan dapat terpenuhi.
Indonesia, misalnya, merupakan salah satu negara Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan Eropa dan Amerika Serikat.
Oleh karena itu, dengan bermitra dengan negara-negara Eropa dan Amerika, negara-negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabati khususnya kedelai yang diolah menjadi tempe dan sebaliknya.
Perdagangan internasional dilakukan dan disepakati oleh dua negara yang bekerja sama untuk memasok kebutuhan negara lain ketika mereka tidak dapat memproduksi kebutuhan itu sendiri.
Alasan tidak mampu menghasilkan tuntutan tersebut bisa bermacam-macam, salah satunya adalah iklim tempat yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal
Tentu saja, strategi perdagangan internasional ini mencari keuntungan internal dan asing.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, negara tidak akan mampu memenuhi kebutuhan penduduknya jika tidak berinteraksi dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran yang berasal dari negara.
Oleh karena itu, dalam rangka menjawab tuntutan penduduk, negara akan berupaya memanfaatkan perjanjian kerjasama perdagangan internasional antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud adalah keuntungan yang dapat dimiliki oleh suatu korporasi, seperti keuntungan yang diperoleh dari sejumlah besar pesanan barang atau jasa dari luar negeri.
Sedangkan manfaat eksternal adalah keuntungan khusus yang diperoleh melalui kegiatan internal yang digunakan untuk meningkatkan pemanfaatan faktor-faktor produksi.
7. Memperluas Pasar
Perdagangan internasional bertujuan agar suatu perusahaan di negara tersebut dapat menjalankan mesin-mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stok produknya tanpa khawatir terjadi overproduksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk dan jasa yang dipasok.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari teknologi saat ini yang tidak dapat diproduksi atau diperoleh di dalam negeri, sehingga perlu kerjasama dengan pihak lain.
Alih teknologi kontemporer yang dimaksud bisa berbentuk mesin atau vaksin, karena Indonesia saat ini belum mampu membuat dan mengevaluasi kemanjuran vaksin untuk virus Covid-19.
Akibatnya, negara lain menawarkan Indonesia vaksin untuk keperluan produksi, dll.
Manfaat Perdagangan Internasional
Setelah mengenal perdagangan internasional dan tujuannya, kamu juga harus mengetahui keuntungan yang akan dinikmati oleh suatu negara yang melakukan kerja sama perdagangan internasional.
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa keunggulan, salah satunya dapat memberikan peluang bagi negara lain untuk memanfaatkan sumber dayanya secara proporsional.
Selain itu, melalui perdagangan internasional, dua negara yang telah menjalin hubungan kerjasama dapat mengembangkan hubungan ekonomi yang saling menguntungkan.
Tidak ada negara yang akan kehilangan sumber dayanya sebagai akibat dari perdagangan internasional, yang memungkinkan setiap individu untuk menikmati tingkat kehidupan yang lebih tinggi.
Perdagangan internasional juga memainkan peran penting dalam berkontribusi terhadap PDB suatu negara dan dalam pertumbuhan perdagangan, yang dapat memiliki efek menguntungkan pada pertumbuhan PDB negara perdagangan.
Nazarudin Malik menguraikan sejumlah manfaat tambahan yang dapat diperoleh negara-negara yang terlibat dalam kerja sama perdagangan internasional, antara lain:
1. Membentuk Hubungan Persahabatan Antar Negara
Dengan membina kerjasama antar negara, negara-negara tersebut dapat membangun hubungan yang bersahabat dengan negara lain.
Terjalinnya persahabatan antara bangsa-bangsa ini memungkinkan perluasan kerjasama di bidang atau sektor lain, seperti bidang budaya, politik, dan militer.
2. Dapat Menciptakan Efisiensi Serta Spesialisasi
Perdagangan internasional dapat menyebabkan suatu negara berspesialisasi pada satu sektor ekonomi.
Artinya, negara-negara yang mengembangkan kerjasama tersebut akan memiliki penduduk dengan kemampuan dan karakteristik yang unik.
Sehingga dapat mengembangkan barang dan jasa yang dapat dijual yang dapat diekspor ke negara lain.
3. Dapat Meningkatkan Kemakmuran Negara
Bekerja sama dalam operasi perdagangan internasional dapat menghasilkan kekayaan bagi suatu negara.
Aktivitas para pelaku ekonomi, seperti produsen, pemerintah, dan konsumen, menunjukkan tanda-tanda kekayaan.
Ketiga pihak yang digambarkan dengan indikator kemakmuran tersebut niscaya akan diuntungkan dari kebijakan perdagangan internasional.
Misalnya, produsen akan berkembang ketika mereka dapat meningkatkan pendapatan dengan mengekspor komoditas mereka.
Serta pelanggan yang akan makmur karena kemudahan memperoleh suatu produk, dan pemerintah akan makmur karena akan menerima devisa.
4. Dapat Mengurangi Pengangguran
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jika produsen menerima sejumlah besar pesanan dan permintaan konsumen, ia harus mempekerjakan personel tambahan untuk menyelesaikan tugas secara efektif.
Akibatnya, produsen akan menciptakan lapangan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran negara.
5. Mentransfer Ilmu Pengetahuan Serta Teknologi
Perdagangan internasional memungkinkan negara-negara untuk menjual komoditas berdasarkan teknologi unggul, seperti peralatan dan peralatan modern, kepada mereka yang lebih membutuhkannya.
Hal ini akan mempercepat mobilisasi teknologi di negara pengimpor.
6. Dapat Menstabilkan Harga
Perdagangan internasional secara tidak langsung dapat menstabilkan harga di pasar domestik negara tertentu.
Mengimpor komoditas menjadi kunci untuk mengatasi kelangkaan barang yang menyebabkan harganya menjadi tinggi.
Sebaliknya, jika suatu negara memiliki pasokan komoditas yang berlebihan, harga barang-barang tersebut akan turun, yang dapat dilawan dengan mengekspor barang-barang dengan stok berlebih.
Kerugian dari Perdagangan Internasional
Berikut adalah kerugian yang dapat dirasakan jika mengikuti international trade:
- Ketersediaan barang impor di pasar domestik dapat menghambat ekspansi sektor industri dalam negeri
- Barang impor dengan kualitas prima dan harga murah mendorong konsumsi
- Untuk memenuhi kebutuhan pasar global, sumber daya alam akan dieksploitasi
- Terlalu bergantung pada riset dan teknologi serta keuangan asing, menghambat kemajuan industri
- Usaha kecil gagal sebagai akibat dari daya saing industri yang tidak sehat.
Contoh Perdagangan Internasional
Untuk membantu kamu lebih memahami konsep perdagangan internasional, berikut adalah beberapa contoh kegiatan terkait perdagangan internasional yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1. Perdagangan Internasional Ekspor
Indonesia secara teratur melakukan ekspor, salah satunya adalah mengekspor sumber daya alam seperti lobster.
Indonesia sering mengekspor sumber daya alam seperti minyak sawit, rempah-rempah, kopi, dan pasir ke negara tetangga, selain lobster.
Selain ekspor pemerintah, perusahaan swasta dan usaha mikro juga dapat melakukan ekspor. Ekspor pakaian buatan lokal dengan pola dan desain yang unik adalah salah satu contohnya.
Usaha kecil dapat mengekspor barang karena ada beberapa jasa pengiriman yang memudahkan pengiriman barang ke luar negeri.
Selain saluran penjualan seperti online marketplace, hal ini juga memudahkan para pelaku usaha mikro untuk mengiklankan produknya.
2. Perdagangan Internasional Impor
Berbeda dengan ekspor, perdagangan internasional dalam impor melibatkan pembelian barang dan jasa dari negara lain.
Selain mengekspor secara teratur, Indonesia juga sering melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Meskipun terkadang positif dan kontra, Indonesia sering mengimpor produk makanan seperti buah-buahan dan beras.
3. Perdagangan Internasional Barter
Barter adalah salah satu cara untuk memperoleh barang atau jasa dengan menukarkannya dengan nominal atau harga yang sesuai dengan barang yang dibarter.
Ketika suatu negara menukar output sumber daya alamnya dengan komoditas yang tidak dapat diproduksi atau diperolehnya, ini adalah contoh barter.
Seperti perdagangan minyak sawit untuk keperluan militer, dll. Kegiatan perdagangan internasional yang melibatkan barter harus diatur dengan kesepakatan antara negara-negara peserta.
4. Perdagangan Internasional Konsumsi
Perdagangan internasional berbasis konsumsi dilakukan dengan menjual produk di pasar bebas.
Konsumsi yang dipermasalahkan tidak hanya mencakup penjualan atau pembelian barang habis pakai, tetapi juga pertukaran barang tidak habis pakai.
Dengan melakukan lelang pada suatu komoditas, negara, atau pihak dengan penawaran tertinggi, misalnya, hak untuk memperoleh produk dan produk itu sendiri dapat dijual secara bebas tanpa kecuali.
Faktor Penggerak Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional tidak hanya mencakup ekspor dan impor barang, tetapi juga penggunaan atau pemanfaatan berbagai layanan terkait perdagangan, seperti transportasi, pembayaran, kebijakan internasional dan pemerintah negara lain.
Perdagangan internasional harus didasarkan pada saling percaya dan keuntungan. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya perdagangan internasional:
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Adanya disparitas sumberdaya, iklim, dan kualitas sumberdaya manusia, sehingga menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas produksi.
Oleh karena itu, perdagangan internasional harus dilakukan agar jumlah dan kualitas produksi di suatu negara dapat beroperasi secara efisien.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Setiap negara memiliki perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang unik dan beragam.
Karena hal inilah yang memotivasi bangsa-bangsa untuk melakukan perdagangan internasional agar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya tidak tertinggal dari bangsa lain.
3. Terjadinya Kelebihan Produksi Sehingga Memerlukan Perluasan Usaha
Jika suatu negara memiliki output tambahan (barang), lebih baik menjualnya ke negara lain.
Siapa tahu, mungkin negara lain memiliki permintaan untuk produk ini, dan negara yang menjual surplus outputnya akan diuntungkan.
Keadaan seperti itu dapat menjadi pendorong bagi perdagangan internasional.
4. Warga Negara Lain Memiliki Ketertarikan Pada Suatu Produk yang Sama
Tumbuhnya globalisasi tidak menutup kemungkinan akan ada orang asing yang lebih memilih produk asli.
Dengan barang-barang tersebut, perdagangan internasional harus dilakukan untuk memenuhi keinginan atau preferensi penduduk negara tersebut.
5. Adanya Keinginan Untuk Menjalin Kerja Sama dengan Negara Lain
Salah satu kerjasama yang dapat dilakukan dengan negara lain adalah perdagangan internasional, karena perdagangan internasional memberikan keuntungan yang sama bagi beberapa negara.
Dengan kerjasama tersebut, hubungan internasional dapat berjalan dengan lancar.
6. Adanya Kemajuan Telekomunikasi, Informasi, dan Transportasi
Aksesibilitas informasi memudahkan untuk memahami kehidupan sosial budaya penduduk berbagai negara.
Jika negara dan budaya negara tersebut terkenal di negara lain, penduduk negara tersebut akan dapat berkunjung ke negara tersebut, sehingga menguntungkan pariwisata domestik.
7. Memperluas Pasar
Dengan memperbesar pasar, produk rumah tangga dapat diekspor ke negara lain, sehingga memberikan keuntungan bagi negara yang dapat dikonversi menjadi pendapatan yang lebih besar untuk kas negara.
Oleh karena itu, setiap negara harus mengembangkan pasarnya secara hati-hati dan menyeluruh. Dengan berfokus pada elemen-elemen yang memotivasi ini, perdagangan internasional dapat mendorong suatu negara untuk menciptakan barang-barang yang unik atau unggul.
Selain itu, perdagangan internasional membantu meningkatkan pasar sehingga barang mudah dijual dan negara berkembang dapat memperoleh keterampilan industri dari negara maju.
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Terlepas dari kenyataan bahwa perdagangan internasional telah ada selama berabad-abad, saat ini menghadapi banyak hambatan.
Ada banyak rintangan untuk perdagangan internasional yang muncul dari berbagai penyebab. Berikut ini adalah faktor-faktor yang membatasi perdagangan internasional:
1. Nilai Tukar yang Berbeda
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri, dan setiap mata uang berfluktuasi sesuai dengan dinamika pasar. Dengan demikian, mata uang suatu negara hanya berlaku di dalam perbatasannya.
Karena itu, perdagangan internasional dibatasi oleh sulitnya melakukan transaksi dan melakukan pembayaran.
2. Kebijakan Ekonomi Internasional
Beberapa negara telah melembagakan perdagangan bebas. Meskipun demikian, perdagangan internasional akan terhambat jika suatu negara menerapkan kebijakan pembatasan impor.
Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor dapat menghambat impor barang ke dalam negeri.
3. Terjadinya Konflik Pada Suatu Negara
Dalam hal ini, pertarungan yang sedang dihadapi, seperti anarki politik, perang huru hara, dll. Proses perdagangan internasional akan terpengaruh jika suatu negara terlibat dalam konflik.
4. Kegiatan Ekspor dan Impor yang Terlalu Lama
Perdagangan internasional sangat bergantung pada kegiatan ekspor dan impor. Namun, kegiatan ini harus melewati bea masuk dan ekspor di suatu negara, yang memperlambat operasi ekspor dan impor.
Perdagangan internasional terhambat oleh proses ekspor dan impor yang panjang.
5. Kualitas Sumber Daya Manusia yang Rendah
Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi akan menghasilkan proses produksi yang optimal. Jika suatu negara kekurangan sumber daya alam yang melimpah, maka dapat mengoptimalkan sumber daya manusianya.
Oleh karena itu, kurangnya atau tidak adanya sumber daya manusia yang kompeten menjadi hambatan perdagangan internasional.
6. Organisasi Ekonomi Regional Pada Suatu Negara
Kelompok ekonomi regional telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, perkembangan ini menjadi hambatan bagi perdagangan internasional karena hanya negara-negara anggota organisasi yang diberikan akses ke perdagangan internasional.
FAQ
Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:
Apa Saja Ciri Ciri Perdagangan Internasional?
Berikut adalah ciri dari perdagangan internasional:
- Pembayarannya menggunakan mata uang asing sesuai dengan kesepakatan
- Mempunyai lingkup yang luas dan tak mengenal batas negara
- Perselisihan pada perdagangan akan diselesaikan dengan hukum internasional
- Mempunyai standar mutu yang khusus dan harus dipenuhi seperti, ISO 4000, ISO 9000, dsb.
Apa Saja Dampak Positif Perdagangan Internasional?
Berikut adalah dampak negatif dari international trade:
- Mendorong dalam pertumbuhan ekonomi
- Menjadi sumber devisa bagi negara
- Menambah atau membuka lapangan kerja
- Memperkuat hubungan antarnegara.
Apa Dampak Negatif dari Perdagangan Internasional?
Salah satu dampak negatif dari international trade pada sisi produk adalah adanya kecenderungan pada negara berkembang maupun miskin, yang akan bergantungan cukup tinggi pada negara maju dalam faktor produksi yang berkaitan dengan teknologi.
Kesimpulan
Itulah sedikit informasi dalam mengenal perdagangan internasional yang perlu kamu ketahu, lengkap dengan tujuan, manfaat, hingga fakotr pendukung dan juga penghambat.
Dan bisa kita simpulkan jika perdagan internasional ini berperan pending pada setiap negara, karena international trade ini menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebetuhan penduduk disetiap negara.
Dan tentunya international trade ini dilakukan dengan beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar nantinya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.