Advertisements

Mengupas Fakta Film Ziarah yang Viral

Infokekinian.com – Jika tadi kami sudah membahas mengenai Review film ziarah, maka kali ini kami akan mengupas fakta film ziarah yang viral tsb. Yuk simak!

Siapa sangka film yang dibuat dua tahun lalu oleh sutradara asal Yogyakarta, BW Purba Negara ini menjadi film besar yang mendapat penghargaan dan masuk dalam jaringan sinema komersial seperti sekarang ini.

Tujuan awal Ziarah adalah menjadikan Dusun Pager Jurang menjadi destinasi wisata dengan memasukkan film kunjungan ke berbagai lokasi. Melebihi ekspektasi, Pilgrimage justru didaulat menjadi salah satu film lokal berkualitas besutan anak bangsa.

Mengupas Fakta Film Ziarah yang Viral (2)

Fakta Film Ziarah yang Viral

berikut akan kami ulas mengenai fakta- fakta dibalik film Ziarah.

1. Terinspirasi dari Tragedi Tsunami di Aceh – Fakta Film Ziarah

BW Purba Negara, sutradara dan penulis skenario film tersebut, mengatakan bahwa pengalamannya sebagai relawan film bantuan tsunami di Aceh menginspirasinya untuk membuat Ziarah.

Di sana ia bertemu banyak orang yang mampu berdamai dengan tragedi di Aceh dan orang tua yang fasih berbicara tentang masa lalu. Hal itu memberinya inspirasi untuk menulis naskah film ini selama dua tahun.

2. Diproduksi dengan Peralatan Sederhana

Hanya sedikit orang yang menyadari bahwa film Pilgrimage diambil hanya dengan menggunakan kamera dasar dan peralatan pencahayaan. Handycam, kamera DSLR, dan kamera ponsel semuanya digunakan dalam film ini. Risdiyanto, cucu dari Mbah Ponco, tidak menyangka kalau ibadah haji akan sepopuler sekarang. Neneknya, di sisi lain, menjadi terkenal dan mendapat pujian.

3. Protagonisnya adalah Seorang Nenek Berusia 95 Tahun

Ponco Sutiyem, lebih dikenal sebagai Mbah Ponco, menjadi terkenal dalam semalam. Ia didapuk menjadi pemeran utama dalam film karya sineas asal Jogja ini. Tak disangka Mbah Ponco, seorang petani di Gunung Kidul mampu menyuguhkan akting menawan dan masuk dalam nominasi ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017 untuk kategori Aktris Terbaik.

4. Anggaran Rendah – Fakta Film Ziarah

Dengan anggaran produksi yang terbatas, BW Purba Negara memproduksi film Ziarah secara gerilya dan mandiri bersama Goodworks, film Hide Project, Limaenam Films, dan Super 8mm Studio. Seperti yang ditunjukkan film ini, film berkualitas tinggi tidak harus mahal.

5. Para Pemain Berasal dari Penduduk Lokal

Direktur Ziarah, BW, menerjunkan sejumlah warga, termasuk petani Yogyakarta Ponco Sutiyem, yang tinggal di Gunung Kidul dan berprofesi sebagai petani. Beberapa warga sekitar juga terlibat sebagai pemain pendukung dalam film tersebut.

6. Gala Perdana Anti-mainstream – Fakta Film Ziarah

Berbeda dengan film-film lainnya, Gala Premiere Ziarah berlangsung di tempat yang tidak biasa, yaitu di puncak Gunung Gambar, Gunung Kidul, Yogyakarta. Acara yang digelar pada 13 Mei 2017 itu pun mendapat sambutan hangat dari warga Gunung Kidul. Film Ziarah menggunakan layar plug-in untuk pemutaran terbatas karena konsepnya yang unik.

7. Meraih Banyak Penghargaan

Tak hanya berbagai penghargaan dalam negeri, film Ziarah juga meraih berbagai penghargaan internasional. Saya penasaran ingin tahu berapa banyak film yang disutradarai oleh anak-anak di negara ini yang memenangkan penghargaan. Lihat daftar lengkapnya di sini.

8. Semua Kru Film Berasal dari Yogyakarta

Tak hanya para pemain, seperti dilansir krjogja.com, seluruh kru film Ziarah berasal dari Yogyakarta. Bahkan lokasi syutingnya hanya berada di beberapa tempat di Yogyakarta.

Sehingga dapat dipastikan bahwa film ini merupakan karya asli anak bangsa. Film yang dikisahkan dari perspektif Jawa agraris ini akan menghadirkan orang-orang yang berdialog dengan tanahnya, memperjuangkan tanahnya, dan kehilangan tanahnya.

9. Hanung Bramantyo Ikut Berperan

Sutradara kenamaan, Hanung Bramantyo juga ikut meramaikan film Ziarah. Relief komedi dibawakan oleh aktor Indonesia dengan logat Jawa kental dari Yogyakarta.

10. Penuh Pesan Moral

Film ini bercerita tentang perjalanan Mbah Sri saat mencari makam suaminya yang terpisah pada saat agresi militer Belkamu ke-2 pada tahun 1948.

Dengan jalan cerita yang dramatis, pada akhirnya Mbah Sri pasrah dengan hasil pencarian yang ia temukan. proses. Epilog film ini akan menunjukkan betapa semangatnya Mbah Sri. Pelajaran moral yang bisa dipetik dari film ini adalah kita semua bisa berdamai dengan masa lalu kita.

Kesimpulan

Nah itulah beberapa fakta unik dibalik film Ziarah, film yang bermodalkan kecil tetapi masuk kancah international. Bahkan ada sutradara kondang yaitu Hanung Bramantyo ikut andil dalam pemeranan film ini.