Advertisements

Perbedaan Bisnis dan Jualan

Infokekinian.com – Berikut ini kami akan jelaskan mengenai Apa perbedaan bisnis dan jualan mari simak artikel yang sudah kami rangkum secara detail untuk sobat kekinian!

Perbedaan bisnis dan jualan itu sangatlah tipis. Saking tipisnya terkadang kebanyakan orang akan sulit membedakannya atau lebih cenderung menyamakannya.

Tentunya kamu pernah mendengar ketika ada orang yang bertanya, “Bisnis kamu apa?” Kemudian dijawab dengan, ”Saya bisnis jualan produk sembako di pasar.” Atau dijawab dengan ucapan yang kurang lebih mirip-mirip dengan jawaban itu.

Dari percakapan ini, terlihat antara bisnis dan jualan ibarat memiliki arti sama, yaitu aktivitas usaha atau dagang. Padahal bisnis dan jualan adalah dua hal yang berbeda. Lantas tahukah kamu apa saja perbedaannya?

Apa Itu Bisnis_

Apa Itu Bisnis?

Bisnis sendiri berasal dari bahasa Inggris, yakni business dengan kata dasar busy yang memiliki arti sibuk.

Dalam konteks yang sederhana, bisnis merupakan suatu kesibukan dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang dapat memberikan keuntungan kepada individu atau kelompok.

Secara entitas, bisnis dapat diartikan sebagai badan usaha atau organisasi yang melakukan pergerakan pada kegiatan profesional, industri, maupun komersial.

Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), bisnis adalah usaha komersial pada dunia perdagangan, bidang usaha, atau usaha dagang.

Singkatnya bisnis adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan melalui berbagai cara, seperti pembuatan barang, distribusi, penjualan, dan pembelian.

Dalam menjalankan bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Oleh sebab itu, individu atau badan usaha harus memikirkan perencanaan bisnis dengan matang.

Apa Itu Jualan?

Definisi jualan dapat diartikan sebagai proses langkah yang konkret untuk memindahkan suatu barang atau jasa dari produsen kepada konsumen.

Sama halnya dengan berbisnis, jualan juga bertujuan untuk mendatangkan keuntungan atau laba.

Dalam teorinya, jualan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Penjualan Langsung

Proses yang bertujuan membantu dan membujuk konsumen untuk bertindak sesuai dengan keinginan penjual dengan cara menggunakan komunikasi tatap muka.

2. Penjualan Tidak Langsung

Bentuk promosi barang ataupun jasa yang menggunakan media tertentu, seperti televisi, majalah, radio, papan iklan, brosur, maupun digital marketing

Perbedaan Bisnis dan Jualan

Bisnis dan jualan terlihat memiliki kesamaan tujuan, yaitu profit.

Namun, setelah aktivitas kedua profesi ini dipahami mendalam, terdapat beberapa hal yang berbeda ibarat langit dan bumi, mulai dari hal yang mendasar hingga keilmuan.

Berikut perbedaan-perbedaan antara bisnis dan jualan:

1. Mental -perbedaan bisnis dan jualan

Pedagang atau penjual memprioritaskan produk yang pasti akan dibeli.

Contohnya, seorang penjual hanya mempunyai modal untuk membeli bahan makanan pokok, karena dia tahu betul siapa market-nya, dia hanya menyediakan produk yang diminati atau pasti terjual.

Sedangkan pengusaha atau pebisnis, dia tidak hanya menciptakan produk yang bakalan laris terjual yang mana market-nya sudah ada.

Tetapi dia juga mencari market baru sehingga produknya makin beragam dan profitnya makin besar.

Dari aktivitas, baik pendagang dan pebisnis di atas, mereka bertindak berbeda karena memiliki mental yang beda sehingga pikiran berbeda dan outputnya juga beda.

2. Cara Pengadaan Barang

Prinsip pedagang itu biasanya menjual barang yang bisa dibeli, maksudnya seorang pedagang akan memulai usahanya dari apa yang bisa dibelinya.

Misalnya, beli produk karena ada event yang menawarkan diskon dan harga murah sehingga melihat hal ini sebagai peluang untuk dijual kembali.

Sedangkan prinsip seorang pengusaha, dia akan mempertimbangkan apakah barang yang akan dibelinya akan laku atau tidak. Tentunya hal ini juga disesuaikan dengan kebutuhan marketnya.

Dan pengusaha juga harus mampu melihat seberapa cepat barang tersebut laku, agar tidak terjadi penumpukan stok barang sehingga perputaran modalnya cepat.

3. Kualitas Pelayanan

Seorang pedagang biasanya tidak berfokus pada kepuasan pelanggan. Prioritas utamanya adalah yang terpenting mendapat untung, dapat menjual barang lebih murah, dan barangnya cepat habis.

Berbeda dengan pengusaha yang tidak hanya mempertimbangkan keuntungan dan manfaat produk semata.

Tak kalah penting lagi, pengusaha juga mengedepankan kualitas pelayanan premium agar dapat memuaskan pelanggannya.

Dengan demikian untuk masa yang akan datang, pengusaha atau pebisnis akan mempunyai pelanggan tetap untuk produknya.

Semakin banyak pelanggan yang dimiliki maka pasarnya akan semakin luas dan produknya juga akan dikenal oleh banyak orang.

4. Produktivitas

Kebanyakan seorang penjual berani membuang waktu asal hemat uang.

Misalnya, seorang pedagang melakukan semua pekerjaannya sendiri tanpa berpikir memiliki pegawai. Pedagang berpikir dengan memiliki pegawai justru keuntungannya akan sedikit.

Berbeda lagi dengan pengusaha yang lebih mementingkan waktu. Semakin banyak waktu yang dimiliki, pengusaha dapat lebih fokus untuk memajukan bisnisnya.

Misalnya seorang pengusaha memiliki seorang karyawan untuk membantu beberapa pekerjaannya.

Dengan memiliki karyawan, pengusaha tersebut bisa melakukan beberapa hal lain, seperti membuat strategi bisnis, inovasi produk, maupun perbaikan layanan.

Prioritas Kerjanya

5. Prioritas Kerjanya

Pedagang lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan promosi agar produk yang dimilikinya cepat terjual habis.

Namun, pengusaha akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk melatih pegawainya daripada terjun langsung mengurusi penjualan.

Dengan memiliki pegawai yang kompeten, bisnis tetap berjalan lancar tanpa keterlibatan langsung dari pemilikinya.

6. Visi

Pedagang memiliki visi pendek. Dia hanya berpikir tentang hari ini. Untuk target besok akan dipikirkan besoknya lagi dan begitu seterusnya.

Namun pengusaha itu memiliki visi yang jauh ke depan.

Dalam menentukan keputusan bisnisnya, dia tidak hanya melihat hari ini saja, tetapi harus memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Contoh Bisnis dan Dagang

Setelah mengetahui apa saja perbedaan antara bisnis dan jualan, lantas kamu ingin menjadi apa?

Awal-awal memulai bisnis dan jualan tentunya tidak mudah. Bahkan ada beberapa orang yang ingin memulai bisnis atau dagang justru bingung mau bisnis apa atau jual produk apa.

Nah, agar memudahkan kamu dalam menemukan inspirasi bisnis dan jualan, berikut beberapa contoh bisnis dan dagang yang umum dijumpai di sekitar kita.

1. Desain Grafis

Desain grafis sendiri merupakan usaha yang dapat kamu lakukan walaupun tidak memiliki kemampuan gambar yang baik.

Namun, desain grafis sendiri dapat kamu pelajari dengan mengikuti beberapa kursus, atau memanfaatkan beberapa tool yang diperuntukkan memudahkan dalam desain, seperti Canva.

kamu bisa menjual hasil gambar melalui online atau platform lain yang menyediakan tempat untuk menjual desain, seperti fiverr, upwork, sribu, atau platform lainnya.

Selain itu, kamu juga dapat bekerja sama dengan perusahaan freelancer.

2. Menjual Makanan Ringan

Menjual makanan ringan merupakan usaha yang sangat menghasilkan keuntungan.

Contohnya saja, 1 bungkus keripik singkong memiliki harga Rp15.000 , sedangkan modal yang dibutuhkan untuk menjual makanan tersebut sangat kecil.

3. Menjual Gadget dan Pulsa

Di zaman saat ini, pastinya kamu tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya smartphone.

Smartphone tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja. Lebih dari itu, untuk kamu yang punya kehidupan lain di dunia maya, smartphone adalah penghubungnya, baik untuk upload foto di sosial media, berinteraksi dengan kolega secara online, maupun mencari hiburan.

Dengan tingginya ketergantungan manusia atas smartphone, maka ini dapat menjadi peluang untuk kamu membuka bisnis menjual smartphone atau gadget..

Selain itu, smartphone juga tidak terlepas dari pulsa atau paket data untuk memaksimalkan fungsinya.

Namun, bagi kamu yang memiliki keterbatasan modal untuk menjual gadget, kamu juga bisa membuka usaha jual token listrik, pam, atau pembelian tiket transportasi umum yang menggunakan sistem PPOB (Payment Point Online Bank).

4. Jasa Cuci Kendaraan

Usaha ini merupakan usaha yang dapat kamu lakukan di rumah. Kelengkapan alat dan bahan-bahan penunjang lainnya juga relatif mudah diperoleh sehingga termasuk bisnis yang mudah dijalankan.

Modal yang kamu perlukan untuk membuka usaha ini cukup terjangkau, mulai dari modal Rp2 juta kamu bisa membeli perlengkapan dan alat untuk mencuci mobil dan motor.

5. Katering

kamu memiliki hobi memasak?

Membuka usaha katering bisa menjadi solusi terbaik untuk mendapatkan banyak keuntungan.

Kondisi saat ini, banyak sekali orang yang tidak sempat untuk memasak dikarenakan tuntutan pekerjaan. Inilah kenapa bisnis ini cukup menggiurkan.

Modal yang diperlukan untuk membuka usaha ini cukup terjangkau.

Dengan menggunakan alat masak yang kamu miliki, bahan-bahan masakan, dan kemasan makanan, kamu sudah bisa menjalankan bisnis katering dari rumah.

Tantangan Dalam Menjalankan Bisnis dan Jualan

Tantangan Dalam Menjalankan Bisnis dan Jualan

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis dan jualan saat ini memiliki banyak tantangannya, terlebih dengan adanya kemajuan era teknologi.

Kemajuan teknologi ibarat pedang bermata dua. kamu bisa memanfaatkannya untuk memajukan bisnis atau justru kamu yang dihancurkan olehnya.

Agar kamu lebih siap dalam menjalankan bisnis di tengah kemajuan teknologi, berikut ini beberapa tantangan yang kemungkinan akan kamu hadapi.

1. Perkembangan Teknologi

Era digital saat ini memaksa kita harus cepat beradaptasi dengan teknologi yang setiap harinya terus berkembang.

Sebagai seorang pemimpin, kamu juga wajib cepat tanggap dalam belajar hal baru untuk mengikuti perkembangan teknologi agar bisnis kamu tidak tertinggal.

2. Kompetitor

Teknologi yang canggih tentunya mampu untuk mengintegrasikan saluran bisnis, sehingga tidak adanya batasan ruang dan waktu untuk melakukannya.

Namun, ide kreatif sangat dibutuhkan agar bisnis kamu dapat survive dan bertahan lama di pasar.

Faktor ini juga menjadi peluang yang cukup besar untuk kamu menjalin kerja sama di dalam maupun luar negeri.

Semakin besar jaringan bisnis, maka membuat bisnis kamu tidak mudah dikalahkan oleh kompetitor.

3. Pola Kehidupan Masyarakat

Perubahan pola kehidupan masyarakat menjadi tantangan bagi pelaku bisnis. Karena setiap perubahan akan memunculkan demand baru sehingga bisnis harus menyadarinya sedini mungkin.

Masyarakat saat ini cepat bosan dengan satu hal yang monoton dan juga mereka memiliki keinginan yang cukup kompleks.

Hal ini tentu menjadi tantangan untuk bisnis. Oleh karena itu, kamu harus selalu memiliki inovasi dan ide kreatif untuk menciptakan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan baru market kamu.

4. Pemasaran Menggunakan Teknologi

Seperti yang kita ketahui bahwa dulu setiap pebisnis menawarkan produk ke calon konsumen secara langsung di lapangan.

Saat ini sudah banyak para pebisnis mencoba untuk mengikuti perkembangan dengan memasarkan produk menggunakan teknologi, seperti menggunakan iklan sosial media atau marketplace.

5. Zero Surveillance

Bisnis saat ini sudah bisa dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan website, email, ataupun teknologi lainnya.

Namun, dengan teknologi inilah justru menyebabkan hilangnya sosok pemimpin (Zero Surveillance), di mana pemilik bisnis melakukan komunikasi dengan karyawan secara jarak jauh.

Sedangkan dalam membangun ekosistem kerja yang baik, karyawan tetap membutuhkan keakraban dengan pimpinannya.

Tetapi di sisi lain dengan adanya metode ini, pebisnis dapat menjadikan peluang ini agar karyawan dapat leluasa untuk mengembangkan kreativitas mereka.

2. Cara Pengadaan Barang

Dasar pemikiran pedagang pada umumnya adalah menjual produk yang dapat dibeli, artinya seorang pedagang akan memulai usahanya dengan apa yang dapat diperolehnya.

kamu dapat, misalnya, memutuskan untuk membeli produk karena penjualan yang akan datang yang akan menghasilkan harga yang lebih rendah dan potensi keuntungan yang lebih besar.

Sambil mengikuti prinsip seorang wirausahawan, ia akan memikirkan apakah produk yang akan ia beli akan berhasil atau gagal. Ini, tentu saja, dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar.

Pengusaha juga harus bisa mengamati seberapa cepat barang terjual agar tidak ada stok barang yang menumpuk dan uang cepat berputar.

3. Tingkat Layanan yang Diberikan – perbedaan bisnis dan jualan

Seorang pedagang biasanya tidak berkonsentrasi pada kebahagiaan klien. Profitabilitas, kemampuan untuk menjual barang dengan biaya lebih rendah, dan penipisan persediaan yang cepat adalah prioritas utama.

Berbeda dengan pengusaha yang tidak sekedar menganalisa keunggulan dan manfaat produk saja.

Pengusaha juga menempatkan nilai tinggi pada penyediaan layanan berkualitas tinggi untuk memastikan bahwa klien mereka senang.

Dengan demikian ke depan, para pengusaha atau pebisnis akan memiliki klien tetap untuk produknya.

Semakin banyak klien yang kamu miliki, semakin besar pasarnya dan produk akan dikenali oleh lebih banyak orang.

4. Produktivitas

Sebagian besar penjual bersedia mengambil risiko kehilangan uang sebagai ganti membuang-buang waktu.

Misalnya, seorang pedagang melakukan semua pekerjaan sendirian tanpa berpikir untuk mempekerjakan staf. Pedagang percaya bahwa keuntungan dari mempekerjakan pekerja akan menjadi marjinal.

Berbeda dengan pengusaha yang lebih mementingkan waktu. Semakin banyak waktu yang mereka miliki, pengusaha dapat lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan bisnis mereka.

Misalnya, seorang pengusaha memiliki karyawan untuk membantu sebagian dari pekerjaannya.

Pengusaha dapat mencapai lebih banyak dengan bantuan pekerja, seperti mengembangkan rencana bisnis, menghasilkan hal-hal baru, atau meningkatkan kualitas layanan mereka.

5. Prioritas Pekerjaan

Untuk memastikan bahwa produk mereka tidak dipesan di awal, pengecer mencurahkan sumber daya tambahan untuk pemasaran dan periklanan.

Namun, perusahaan akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendidik personel mereka daripada berurusan langsung dengan penjualan.

Ada kemungkinan bisnis berfungsi tanpa partisipasi pemilik karena personel perusahaan yang terlatih.

6. Pengamatan

Pedagang memiliki visi pendek. Dia hanya memikirkan hari ini. Tujuan hari berikutnya akan dipertimbangkan, dan seterusnya.

Tapi pengusaha memiliki visi jauh ke depan.

Dalam memilih penilaian bisnisnya, dia tidak hanya melihat hari ini, tetapi harus meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan.

Contoh Bisnis dan Perdagangan

Sekarang setelah kamu mengetahui perbedaan antara bisnis dan penjualan, kamu ingin menjadi apa?

Memulai bisnis dan membawanya ke titik penjualan bukanlah prestasi kecil. Beberapa orang bahkan ingin mendirikan bisnis atau perdagangan tetapi tidak yakin dengan jenis bisnis atau produk apa yang akan ditawarkan.

Nah, untuk memudahkan kamu dalam mendapatkan ide bisnis dan penjualan, berikut beberapa contoh perusahaan dan dagang yang sering kita jumpai di sekitar kita.

1. Desain Grafis

Meski tidak bisa menggambar, kamu bisa memulai bisnis di bidang desain grafis.

Namun, kamu dapat mempelajari desain grafis sendiri dengan mengikuti beberapa kelas, atau menggunakan beberapa alat yang seharusnya membuat desain lebih sederhana, seperti Canva.

kamu dapat menutup sebagian biaya kamu dengan memasang foto kamu untuk dijual di situs-situs seperti fiverr, upwork, sribu, dan lainnya yang memungkinkan kamu menjual desain.

Selain itu, kamu memiliki pilihan untuk bekerja dengan kontraktor independen.

2. Jual Cemilan

Menjual makanan ringan adalah bisnis yang sangat sukses.

Di pasar keripik singkong, satu kantong keripik berharga Rp 15.000, meskipun pengeluaran awal untuk menjual produk sangat minim.

3. Jual Gadget dan Pulsa

Di zaman sekarang ini tentunya tidak lepas dari smartphone.

Smartphone tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi. Lebih dari itu, bagi kamu yang memiliki kehidupan lain di dunia maya, ponsel menjadi penghubung, baik untuk mempublikasikan gambar di media sosial, berinteraksi dengan rekan kerja secara online, atau mencari hiburan.

kamu mungkin dapat memanfaatkan semakin populernya ponsel cerdas dan perangkat elektronik lainnya dengan menjual bisnis yang menjualnya.

Selain itu, ponsel kini dapat dilepas dari pulsa atau paket data untuk meningkatkan fungsinya.

Namun, bagi kamu yang memiliki dana sedikit untuk berjualan elektronik, kamu juga bisa membuka usaha penjualan token energi, pam, atau pembelian tiket angkutan umum melalui sistem PPOB (Payment Point Online Bank).

4. Layanan Pencucian Kendaraan – perbedaan bisnis dan jualan

Bisnis ini adalah bisnis yang bisa kamu jalankan di rumah. Kelengkapan alat dan perlengkapan pendukung lainnya juga umumnya mudah dibeli, sehingga bisnis ini mudah dikelola.

Modal yang kamu perlukan untuk membuat bisnis ini relatif masuk akal, dimulai dengan modal Rp 2 juta, kamu sudah bisa membeli perlengkapan dan peralatan untuk mencuci mobil dan motor.

5. Katering – perbedaan bisnis dan jualan

Apakah kamu memiliki hobi memasak?

Membuka usaha katering mungkin merupakan cara yang ideal untuk mendapatkan banyak keuntungan.

Kondisi sekarang ini, banyak sekali orang yang tidak sempat memasak karena tuntutan pekerjaan. Maka tak heran jika bisnis ini terbukti sangat sukses.

Uang tunai yang diperlukan untuk memulai bisnis ini relatif masuk akal.

Dengan memanfaatkan peralatan dapur yang kamu miliki, perlengkapan memasak, dan kemasan makanan, kamu sudah bisa memulai bisnis katering dari rumah.

Tantangan Menjalankan Bisnis dan Menjual

Memang benar bahwa bisnis dan penjualan saat ini memiliki banyak masalah, terutama dengan pertumbuhan zaman modern.

Kemajuan teknologi ibarat pedang bermata dua. kamu dapat menggunakannya untuk mengembangkan bisnis kamu atau kamu dapat dihancurkan olehnya.

Berikut adalah beberapa kesulitan yang mungkin kamu temui sebagai pemilik bisnis di era perubahan teknologi yang cepat ini.

1. Kemajuan Teknologi

Dunia digital kontemporer memaksa kita untuk cepat beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang setiap hari.

Sebagai seorang pemimpin, kamu juga dituntut untuk tanggap dalam mempelajari hal-hal baru untuk mengikuti perubahan teknologi agar bisnis kamu tidak ketinggalan.

2. Pesaing – perbedaan bisnis dan jualan

Teknologi canggih pasti memungkinkan untuk menghubungkan saluran bisnis, sehingga tidak ada batasan ruang dan waktu untuk mencapainya.

Namun, ide-ide segar sangat penting agar bisnis kamu dapat berkembang dan bertahan lama di pasar.

Ini juga merupakan kesempatan yang baik bagi kamu untuk membangun hubungan dengan orang-orang baik di dalam negeri maupun internasional.

Semakin luas jaringan bisnis, semakin bisnis kamu tidak akan mudah dikalahkan oleh persaingan.

3. Pola Interaksi Sosial di Masyarakat

Perubahan rutinitas sehari-hari masyarakat memberikan masalah bagi para pebisnis. Bisnis perlu menyadari setiap perubahan sedini mungkin karena mereka akan menciptakan permintaan baru.

Budaya saat ini cepat lelah dengan satu hal yang membosankan dan juga tuntutan yang cukup rumit.

Bisnis memiliki situasi yang sulit di sini. Akibatnya, kamu harus selalu mencari produk baru untuk memenuhi permintaan pasar kamu yang terus berubah melalui pengembangan produk dan layanan.

4. Pemasaran Menggunakan Teknologi

Konsumen biasanya membeli produk langsung dari pemilik bisnis di masa lalu, seperti yang kita semua tahu.

Saat ini banyak pebisnis yang berlomba-lomba untuk mengikuti perkembangan dengan mempromosikan produk melalui teknologi, seperti memanfaatkan media sosial atau iklan marketplace.

5. Pengawasan Nol – perbedaan bisnis dan jualan

Bisnis saat ini dapat dilakukan dari jarak jauh melalui situs web, email, atau teknologi lainnya.

Ketika manajer bisnis terlibat dengan staf dari jarak jauh menggunakan teknologi seperti ini (Zero Surveillance), mereka pada dasarnya kehilangan seorang pemimpin.

Sementara itu, dalam mengembangkan suasana kerja yang sehat, pekerja tetap membutuhkan keakraban dengan pimpinannya.

Namun di sisi lain, dengan menggunakan strategi ini, perusahaan dapat menciptakan peluang tersebut agar para pekerja dapat dengan bebas mengembangkan kreativitasnya.

Kesimpulan

Nah itu saja artikel yang bisa kami sampaikan kepada sobat kekinian mengenai Apa perbedaan bisnis dan jualan. Jika ada salah kata mohon dimaafkan,semoga bermanfaat dan mendidik. Artikel lainnya juga bisa kamu lihat di Infokekinian, kami membahas banyak mengenai teknologi, pendidikan dan info lainnya.