InfoKekinian.com – Dalam sejarah seni rupa terapan mencakup periode waktu yang panjang dan bervariasi, dimulai dari zaman prasejarah hingga masa modern.
Pada zaman prasejarah, manusia menciptakan seni rupa terapan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, seperti memasak dan menyimpan makanan, membuat pakaian, dan membuat alat-alat.
Seni rupa terapan pada masa itu dapat ditemukan dalam bentuk lukisan gua, ukiran, dan tembikar. Dalam dunia seni, seni rupa terapan dikenal sebagai seni yang memiliki fungsi praktis.
Berbeda dengan seni rupa murni yang dibuat semata-mata untuk tujuan estetika atau ekspresi diri, seni rupa terapan memiliki tujuan yang lebih praktis, seperti digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam keperluan religius.
Kami akan membahas lebih detail tentang sejarah seni rupa terapan, dari zaman prasejarah hingga masa modern, serta pentingnya pemahaman terhadap seni rupa terapan dalam budaya manusia.
Seni Rupa Terapan Prasejarah
Pada masa prasejarah, manusia menciptakan seni rupa terapan untuk memenuhi kebutuhan praktis mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka membuat alat-alat, senjata, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga seperti alat masak dan wadah penyimpanan makanan.
Mereka juga menghasilkan seni rupa terapan dalam bentuk lukisan gua, ukiran, dan tembikar.
Lukisan gua yang dibuat pada masa prasejarah merupakan bentuk seni rupa terapan yang sangat awal dan penting dalam sejarah seni.
Lukisan gua digunakan sebagai bentuk komunikasi dan penceritaan. Lukisan-lukisan tersebut menggambarkan kehidupan manusia prasejarah, binatang, serta simbol-simbol yang memiliki arti penting dalam budaya mereka.
Selain itu, seni rupa terapan pada masa prasejarah juga ditemukan dalam bentuk ukiran pada batu dan kayu.
Seni ukir pada batu digunakan untuk membuat alat-alat yang lebih tajam dan efektif, sedangkan seni ukir pada kayu digunakan untuk membuat alat-alat yang lebih fleksibel dan mudah dibentuk.
Tembikar juga menjadi bentuk seni rupa terapan yang penting pada masa prasejarah. Manusia prasejarah menciptakan tembikar untuk digunakan sebagai wadah penyimpanan makanan dan air.
Tembikar pada masa itu dibuat dengan teknik yang sederhana, namun memiliki keindahan tersendiri.
Dalam perkembangannya, seni rupa terapan pada masa prasejarah menjadi cikal bakal bagi seni rupa terapan selanjutnya.
Seni rupa terapan pada masa prasejarah memperlihatkan bagaimana manusia sejak dahulu menciptakan seni untuk memenuhi kebutuhan praktis mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah Seni Rupa Terapan pada Zaman Kuno
Peradaban kuno seperti Mesir dan Yunani menghasilkan seni rupa terapan yang sangat terkenal.
Pada masa itu, seni rupa terapan mulai berkembang dan digunakan untuk kepentingan religius dan politik. Patung dan mozaik menjadi bentuk seni rupa terapan yang paling populer pada masa itu.
Seni rupa terapan Mesir kuno terkenal dengan patung-patung besar yang menggambarkan dewa-dewa dan raja-raja.
Patung-patung tersebut dibuat dengan teknik yang sangat canggih dan memiliki keindahan yang luar biasa.
Selain itu, seni rupa terapan Mesir juga ditemukan dalam bentuk pahatan hieroglif pada batu dan naskah yang dihias. Di Yunani, seni rupa terapan juga sangat berkembang pada masa itu.
Patung-patung Yunani terkenal dengan keindahan anatomi tubuh manusia dan ekspresi emosi yang begitu realistis.
Selain patung, seni rupa terapan Yunani juga ditemukan dalam bentuk mozaik dan kain tenun yang dihias.
Pada masa ini, seni rupa terapan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat kuno.
Seni rupa terapan digunakan untuk menghias bangunan dan benda-benda keagamaan, serta sebagai bentuk persembahan kepada dewa-dewa.
Seni rupa terapan juga menjadi lambang kekuasaan dan kemakmuran bagi raja-raja dan kaum bangsawan pada masa itu.
Seni Rupa Terapan pada Abad Pertengahan
Selama Abad Pertengahan, agama memainkan peran penting dalam seni rupa terapan. Naskah-naskah yang dihias dan kaca patri menjadi bentuk seni rupa terapan yang paling populer pada masa itu.
Naskah-naskah yang dihias dengan ukiran, lukisan, dan kaligrafi menjadi lambang keagungan agama Kristen pada masa itu.
Selain itu, seni rupa terapan pada Abad Pertengahan juga ditemukan dalam bentuk kaca patri. Kaca patri digunakan untuk menghias jendela-jendela gereja dan bangunan-bangunan keagamaan lainnya.
Kaca patri yang dihias dengan gambar-gambar religius menjadi salah satu bentuk seni rupa terapan yang paling indah pada masa itu.
Seni rupa terapan pada masa Abad Pertengahan juga digunakan sebagai alat propaganda politik.
Lukisan-lukisan dinding yang menggambarkan kejadian-kejadian penting dalam sejarah gereja dan negara digunakan untuk memperkuat kekuasaan raja-raja dan penguasa gereja pada masa itu.
Seni Rupa Terapan Renaissance
Renaissance atau masa kebangkitan seni merupakan periode penting dalam sejarah seni rupa terapan. Masa ini terjadi pada abad ke-14 hingga abad ke-17 di Eropa, khususnya di Italia.
Renaissance menghadirkan perubahan besar dalam seni rupa terapan dengan mengembangkan teknik dan estetika yang lebih realistis.
Seni rupa terapan Renaissance lebih menekankan pada keindahan bentuk dan proporsi manusia, serta penggunaan perspektif dan ilusi optik untuk menciptakan kedalaman dan dimensi dalam lukisan dan patung.
Teknik klasik seperti chiaroscuro dan sfumato digunakan untuk menciptakan efek bayangan dan pencahayaan yang lebih realistis.
Michelangelo Buonarroti dan Leonardo da Vinci merupakan dua seniman terkenal pada masa Renaissance.
Karya mereka, seperti patung David dan lukisan Mona Lisa, menggambarkan keindahan anatomi tubuh manusia dengan sangat realistis dan mengembangkan teknik seni rupa terapan yang lebih canggih.
Selain itu, seni rupa terapan Renaissance juga menghasilkan karya-karya seni rupa terapan lainnya seperti porselen, perhiasan, dan furnitur yang sangat indah.
Banyak seniman pada masa itu yang menjadi kaya dan terkenal berkat karya seni rupa terapan mereka.
Seni rupa terapan Renaissance memainkan peran penting dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap seni rupa terapan.
Seni rupa terapan bukan lagi hanya dipandang sebagai bentuk seni untuk kepentingan religius atau politik, tetapi juga sebagai bentuk seni yang indah dan bernilai estetika tinggi.
Seni Rupa Terapan Modern
Seni rupa terapan modern merupakan era seni rupa terapan yang berkembang pada abad ke-20 hingga saat ini. Era ini ditandai dengan perubahan dalam teknologi, material, dan gaya.
Seni rupa terapan modern mencakup berbagai macam jenis seni, mulai dari seni kriya, seni desain, hingga seni arsitektur.
Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor utama dalam seni rupa terapan modern.
Penggunaan teknologi seperti komputer dan printer telah memudahkan para seniman untuk membuat karya seni rupa terapan dengan lebih mudah dan cepat.
Selain itu, bahan-bahan baru seperti plastik, kaca, dan logam juga digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan yang unik dan modern.
Seni rupa terapan modern juga menekankan pada kesederhanaan dan fungsionalitas. Desain yang simpel dan minimalis menjadi populer pada era ini.
Seni rupa terapan modern juga mencoba untuk menggabungkan seni tradisional dengan teknologi modern, sehingga menghasilkan karya seni yang unik dan menarik.
Salah satu contoh seni rupa terapan modern yang terkenal adalah karya seniman Prancis, Henri Matisse. Karya Matisse seperti lukisan dan patung, memiliki gaya yang modern dan abstrak.
Selain itu, seni kriya seperti perhiasan dan kerajinan tangan juga mengalami perkembangan pada era ini. Desain perhiasan dan kerajinan tangan modern lebih eksperimental dan unik.
Seni rupa terapan modern memainkan peran penting dalam dunia desain dan industri kreatif.
Desain produk dan arsitektur yang modern dan fungsional, menjadi pilihan utama bagi banyak orang pada saat ini.
Seni rupa terapan modern juga memberikan kesempatan bagi para seniman untuk mengeksplorasi ide dan kreativitas mereka dengan lebih bebas dan terbuka.
Kesimpulan
Itulah sedikit informasi terkait sejarah seni rupa terapan yang mencakup periode waktu yang panjang dan bervariasi.
Dari zaman prasejarah hingga masa modern, seni rupa terapan telah berkembang menjadi bentuk seni yang beragam dan memiliki keindahan tersendiri.
Seni rupa terapan juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, baik dalam kepentingan praktis maupun keagamaan dan politik.
Dalam sejarah seni rupa terapan, kita dapat melihat bagaimana kebudayaan dan peradaban suatu masyarakat berpengaruh pada pengembangan seni rupa terapan.
Setiap zaman memiliki karakteristik dan ciri khas tersendiri dalam seni rupa terapan yang dihasilkan.
Namun, meskipun berkembang dalam konteks budaya dan waktu yang berbeda, seni rupa terapan selalu memiliki nilai estetika yang tinggi dan menjadi sarana untuk mengungkapkan kreativitas dan imajinasi manusia.
Oleh karena itu, seni rupa terapan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan kebudayaan manusia, dan masih terus berkembang hingga saat ini.