Advertisements

3 Cara Membuat Kerangka Pidato: Rahasia Sukses Pidato Publik

Sebelum membuat pidato, ada satu hal yang perlu kamu perhatikan yaitu outline atau kerangka pidato. Tidak perlu bingung, karena kami akan membagikan beberapa cara membuat kerangka pidato.

Mungkin buat sebagian dari Sobat Kekinian berdiri dan berbicara didepan banyak orang itu merupakan suatu hal yang menakutkan.

Jika disituasi normal, mungkin kita akan merasa biasa dan santai dalam mengobrol baik dengan dua orang lebih. Namun rasanya akan berbeda jika hanya kita saja yang diharuskan berbicara.

Tujuan Membuat Kerangka Pidato
Dhiren_Adatia via Canva

Sebenarnya, bukan soal bicaranya. Karena pada dasarnya semua orang bisa berbicara dengan baik bersama temana ataupun orang asing.

Namun, yang menjadi masalah adalah rasa gugup serta grogi jika kita menjadi pusat perhatian.

Hal ini juga berlaku ketika kamu sedang melakukan pidato, dimana semua mata akan memandang ke arahmu.

Namun, kamu tidak perlu takut dan ragu lagi. Karena melalui artikel ini, selain akan membagikan cara membuat kerangka pidato, InfoKekinian juga akan membagikan beberapa tips anti gugup saat pidato.

Untuk informasi lebih lanjut, yuk simak artikel ini hingga selesai.

Tujuan Membuat Kerangka Pidato

Membuat sebuah kerangka pidato mungkin akan terasa merepotkan karena kita perlu menulis beberapa kali hingga naskah tersebut selesai.

Bagi orang yang ahli dan terbiasa dalam berpidato, tentu hal ini akan terasa biasa saja dan bahkan tidak perlu karena mereka cenderung tahu dan paham apa yang harus disampaikannya.

Meski kerap kali dianggap merepotkan, kerangka pidato ini justru menjadi suatu hal yang harus dibuat oleh sebagian orang.

Sebelum membuat outline atau kerangka pidato, yuk ketahui beberapa tujuan dari membuat kerangka pidato dibawah ini:

1. Membuat Proses Pembuatan Naskah Pidato Menjadi Lebih Mudah

Bahkan bagi mereka yang tidak terbiasa, membuat naskah pidato saja merupakan suatu hal yang sulit.

Rasa gugup yang ditambah dengan pikiran negatif lainnya, seringkali menyebabkan fokus kita terganggu, sehingga naskah yang dibuat menjadi tidak teratur.

Jika naskah yang digunakan tidak teratur, maka pidato yang disampaikan juga akan kurang baik.

Untuk menghindari hal ini, pastikan bahwa naskah yang akan digunakan sudah baik dan rapi sebelum menyampaikan pidato.

Oleh karena itu, membuat kerangka pidato bertujuan untuk memastikan bahwa naskah pidato sudah cukup baik, baik dari segi susunan kalimat maupun poin yang akan disampaikan sesuai dengan topik yang akan dibahas.

2. Agar Audiens Dapat Dengan Mudah Memahami Pidato Kita

Salah satu tanda utama dari pidato yang gagal adalah para audiens tidak dapat memahami apa yang disampaikan dalam pidato.

Ada dua alasan mengapa hal ini dapat terjadi, pertama, karena pidato yang disampaikan terlalu lama dan membuat audiens bosan dan kehilangan fokus.

Dan kedua, karena isi pidato terlalu kompleks sehingga membuat audiens bingung dan tidak dapat menangkap maksud dari pidato tersebut dengan jelas.

Namun, kamu akan terhindar dari dua hal ini jika kamu memiliki kerangka pidato.

Karena pidato yang akan kamu sampaikan itu tidak akan begitu rumit, sehingga para audiens dapat memahmi maksudnya dengan baik.

3. Memastikan Semua Poin Tersampaikan

Rasa gugup seringkali dapat mengacaukan pikiran kita. Meskipun kita berlatih dengan keras, rasa gugup yang berlebihan dapat menyebabkan kita lupa akan kalimat-kalimat yang sudah kita latih dan poin yang akan disampaikan.

Hal ini dapat menyebabkan rasa kekecewaan dan penyesalan yang tinggi terhadap diri sendiri.

Karena tidak ada kesempatan untuk mengulang atau menyampaikan pidato yang sama lagi, pastikan bahwa semua poin yang ingin disampaikan sudah tercakup dalam pidato tersebut.

Dengan membuat kerangka pidato, kamu dapat merumuskan semua poin dalam naskah dan menjadikannya sebagai acuan utama saat berpidato.

Sehingga meskipun kamu sedikit gugup, kamu tetap dapat menyampaikan semua yang ingin disampaikan

Cara Membuat Kerangka Pidato

Cara Membuat Kerangka Pidato
Ron Lach via Canva

Setelah mempelajari beberapa tips di atas, menyusun naskah pidato adalah hal pertama yang harus dilakukan.

Namun, banyak orang yang mengalami kesulitan dalam membuat naskah pidato karena rasa gugup atau kurangnya pengalaman.

Akibatnya, naskah yang dibuat tidak baik dan pidato yang disampaikan juga tidak teratur. Jika kamu merasa mengalami kesulitan yang sama, kamu bisa memulainya dengan membuat kerangka pidato.

Kerangka pidato terdiri dari beberapa poin penting dalam pidato tersebut, di bawah ini adalah cara membuat kerangka pidato yang dapat kamu coba:

1. Pembukaan Pidato

Pada tahap pertama, kamu perlu membuat pembukaan pidato. Kerangka pidato ini merupakan pengenalan diri terhadap audiens.

Oleh karena itu, pembukaan ini sebaiknya ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami agar audiens tertarik untuk mendengarkan isi pidato.

Walaupun poin utama yang ingin disampaikan penting, kamu tidak dapat langsung menyampaikannya dalam pidato.

Dalam berpidato, kamu harus memulainya dengan pembukaan yang baik.

Pembukaan pidato terdiri dari beberapa elemen seperti sapaan pembuka, ucapan puji dan syukur, menunjukkan rasa hormat kepada audiens dan orang-orang penting atau berpengaruh dalam acara tersebut.

Perkenalan diri singkat jika diperlukan, dan akhirnya memberikan penjelasan ringkas tentang topik yang akan dibahas dalam pidato.

2. Isi Pidato

Setelah pembukaan, kamu dapat mulai menyusun isi pidato. Isi pidato terdiri dari poin-poin penting yang harus disampaikan.

Namun, perlu diingat bahwa isi pidato harus sesuai dengan target audiens dan topik yang dibahas pada hari itu.

Karena isi pidato merupakan bagian terpenting dari pidato, kamu harus menyusunnya dengan sebaik mungkin.

Isi pidato yang baik tidak harus terlihat rumit, sebaliknya, isi pidato harus dibuat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

Dengan kalimat yang sesuai, audiens akan dengan mudah memahami topik yang dibahas dan kamu pun akan lebih mudah dalam mengingat dan menyampaikan topik tersebut di depan banyak orang.

3. Bagian Penutup

Pidato yang baik tidak selalu harus panjang dan membuat audiens bosan. Pidato dianggap baik jika poin-poin yang disampaikan tersampaikan dan dipahami dengan baik oleh audiens.

Setelah menyampaikan isi pidato, kamu dapat segera mengakhiri pidato dengan bagian penutup yang berisi ringkasan dan kesimpulan dari topik yang sudah disampaikan, serta harapan kamu sebagai pembicara.

Jangan lupa untuk meminta maaf jika ada bagian dari pidato yang kurang tepat, baik dalam kata-kata maupun cara penyampaiannya.

Ucapkan juga terima kasih kepada audiens yang telah menyempatkan waktu untuk hadir dan mendengarkan pidato kamu dengan baik.

Terakhir, karena pidato kamu dimulai dengan ucapan salam, maka kamu juga harus mengakhirinya dengan ucapan salam, seperti “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” atau “Selamat pagi, siang, sore, atau selamat malam”

Tips Anti Gugup Saat Pidato di Depan Banyak Orang

Tips Anti Gugup Saat Pidato di Depan Banyak Orang
Fizkes via Canva

Meskipun banyak orang dapat menjadi pendengar yang baik, namun hanya sedikit yang dapat menjadi pembicara yang baik, terutama jika harus berpidato di depan puluhan pasang mata.

Rasa gugup, ditambah dengan pikiran yang berlebihan, dapat membuat tugas yang sepele ini menjadi sulit dilakukan.

Oleh karena itu, bagi kamu yang sedang mempersiapkan diri untuk berpidato di depan umum dan ingin pidatonya lancar, cobalah beberapa tips di bawah ini:

1. Siapkan Naskah Pidato

Saat memutuskan untuk berpidato, artinya kita harus menyampaikan sesuatu kepada banyak orang.

Untuk merumuskan poin-poin yang ingin disampaikan, kita harus membuat sebuah naskah pidato terlebih dahulu. Cara membuat naskah ini tergantung pada pribadi masing-masing.

Beberapa orang yang hebat dalam bangsa ini, seperti Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno, dikenal sebagai ‘Singa Podium’ karena kemampuannya dalam menggerakkan hati ribuan masyarakat dengan pidatonya.

Presiden Soekarno tidak membutuhkan naskah saat berpidato, namun apa yang dia ucapkan jelas dan tepat sasaran.

Hal yang sama juga biasa berlaku pada mereka yang sudah terbiasa berbicara di depan umum, semakin banyak pengalaman mereka, semakin jarang mereka membutuhkan naskah untuk berpidato.

Berpidato di depan publik dapat menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang.

Namun, dengan persiapan yang baik, seperti membuat naskah, dapat membantu dalam menyampaikan poin atau maksud kepada audiens dengan lebih mudah.

Selain itu, menyimpan naskah di depan dapat membuat kamu lebih fokus dan siap saat berpidato.

Untuk memudahkan persiapan, kamu dapat membuat kerangka pidato yang mencakup tahapan-tahapan dalam berpidato.

Ini akan membuat proses penyusunan naskah pidato lebih mudah dan terstruktur.

2. Berlatih Sendiri Sebelum Maju

Selain menyiapkan naskah, kamu perlu melatih diri sebelum tampil didepan banyak orang.

Kamu bisa berlatih didepan cermin, karena berlatih didepan pantulan diri sendiri diyakini bisa membantu kita untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Atau kamu juga bisa meminta bantuan dari keluarga atau teman kamu untuk berpura-pura menjadi audiens.

Jika kamu telah selesai tampil, kamu bisa meminta komentar dari mereka mengenai penampilan kamu.

3. Pilih Pakaian yang Sesuai

Manusoa merupakan makhluk visual, sehingga penampilan akan menjadi hal pertama yang diperhatikan oleh orang lain.

Maka dari itu, pastikan jika kamu berpaikaian yang rapih saat berpidato.

Bahkan kamu bisa menggunakan pakaian kemeja dengan tambahan jas atau blazzer dan sepatu agar terlihat lebih formal.

Penampilan yang rapih tentunya akan membuat kamu menjadi lebih percaya diri dan terlihat lebih menarik.

4. Datang Setidaknya Satu Jam Sebelumnya

Mengingat bahwa kamu memainkan peran penting dalam suatu acara, maka kamu tidak boleh datang terlambat.

Sebagai gantinya, kamu harus tiba sebelum waktu acara dimulai. Datang lebih awal akan memberi kamu lebih banyak waktu untuk bersiap.

Kamu dapat membiasakan diri dengan lingkungan tempat acara berlangsung, struktur dan bagian panggung, serta penonton yang ada di sana.

Memahami situasi dan audiens akan membuat kamu lebih siap dan tidak terlalu cemas.

Lagi pula, coba bayangkan bagaimana reaksi para audiens dan orang yang telah memberikan kepercayaannya kepada kamu jika kamu datang terlambat?

Kamu tidak hanya membuat mereka menunggu, tapi bisa membuat mereka merasa kecewa.

5. Percaya Diri

Percaya Diri
A-poselenov via Canva

Tips ini mungkin yang paling menantang dari semuanya. Membangun rasa percaya diri memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin.

Pertama, berhentilah berpikir negatif dan berusahalah untuk melibatkan penonton. Sebelum memulai pidato, cobalah untuk tersenyum sambil menyapukan pandangan kamu ke semua orang.

Kamu juga harus menyadari bahwa kamu telah bekerja dengan rajin untuk berada di sini hari ini, dan apa yang kamu katakan bukan tanpa pamrih.

Upaya kamu untuk berpidato akan sia-sia jika kamu khawatir dan pidato kamu berantakan.

6. Berpikir Positif

Ketika kita dihadapkan pada tugas yang menantang, seperti berpidato di depan banyak orang, pikiran kita cenderung terganggu oleh pikiran negatif.

Namun, kita tidak boleh membiarkan pikiran negatif menguasai diri kita.

Cobalah untuk fokus pada hasil positif yang akan diperoleh dari berpidato dengan baik, seperti respon penonton yang positif dan rasa bangga diri.

Ingat untuk tetap tenang dan ceria saat berpidato agar tugas tersebut akan berjalan dengan lancar.

7. Terus Introspeksi dan Memperbaiki Diri

Meskipun tidak ada yang sempurna, ketika berpidato di depan umum, kita harus berusaha untuk tidak membuat kesalahan yang sama.

Pidato pertama mungkin menimbulkan banyak kesulitan, namun sebagai pembicara, kita harus belajar dari kesalahan tersebut dan meningkatkan diri kita.

Setelah selesai berpidato, lakukan refleksi diri dan berlatih di rumah untuk menghindari kesalahan yang sama di masa depan.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai cara membuat kerangka pidato serta beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan rasa gugup saat tampil membawakan pidato.