InfoKekinian.com – Pada kesempatan kali ini kami akan mengajak kamu untuk mengenal cara mengatur gula darah, yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh, yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Gula darah merupakan gula yang ada pada darah kita, dimana gula ini dialirkan ke seluruh sel-sel tubuh melalui pembuluh darah dengan bantuan insulin, agar tidak menumpuk di aliran darah.
Makan berlebihan dan kurang olahraga dapat terus meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, stres dari pekerjaan, kehidupan, dan hubungan dapat menghasilkan hormon yang mempertahankan kadar glukosa darah tinggi.
Apa Itu Gula Darah?
Gula darah, sering dikenal sebagai glukosa, adalah gula utama dalam darah dan berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Gula dalam darah ini merupakan sumber energi vital dan sumber makanan bagi organ, otot, dan sistem saraf.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kadar gula darah normal pada individu berkisar antara 70 mg/desiliter (dL) hingga 140 mg/dL.
Umumnya gula darah akan naik setelah makan, meskipun kadar gula darah kurang dari 180 mg/dL setelah makan masih dianggap normal.
Kadar gula darah harus dipantau karena dapat meningkatkan risiko komplikasi penyakit jantung.
Pada tahun 2012, National Heart Association melaporkan bahwa 655 penderita diabetes akan meninggal karena penyakit jantung atau stroke.
Diabetes meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke dengan dua faktor.
Bahkan, menurut sebuah penelitian, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di antara mereka yang menderita diabetes melitus tipe 2.
Jika kadar pada gula darah selalu tinggi (hiperglikemia), maka dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes (penyakit gula) atau kencung manis.
Dan sebaliknya, jika kadar glukosa darah terlalu rendah (hipoglikemia), seseorang bisa pingsan. Berikut adalah penjelasan mengenai hiperglikemia dan hipoglikemia:
Gula Darah Tinggi (Hiperglikemia)
Jika gula darah kamu di atas 240 mg/dL, maka kamu memiliki gula darah tinggi, yang sering dikenal sebagai hiperglikemia.
Kadar gula darah meningkat secara bertahap ketika tubuh kekurangan insulin, terlalu banyak mengonsumsi makanan, atau tidak cukup berolahraga.
Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)
Ketika gula darah kamu turun dengan cepat atau turun di bawah 70 mg/dL, kamu mungkin akan mengalami tremor, berkeringat, detak jantung yang cepat, sakit kepala, kelaparan, kelemahan, kelelahan, masalah penglihatan, kecemasan, dan mudah marah.
Cara Mengontrol Gula Darah
Berikut ini adalah cara penting untuk mengatur gula darah:
1. Mengkonsumsi Makanan Bergizi dan Seimbang
Cara mengatur gula darah yang pertama adalah dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, tidak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, tetapi juga untuk menurunkan dan menstabilkan kadar gula darah.
Asupan serat yang dianjurkan untuk wanita adalah 25–32 gram, sedangkan untuk pria adalah 30–35 gram.
Untuk mengatur gula darah, disarankan agar kamu mengonsumsi gula tidak lebih dari 24 gram setiap hari, atau sekitar 6 sendok makan.
2. Berolahraga Secara Teratur
Olahraga sangat penting sebagai cara mengatur gula darah. Selama berolahraga, hormon insulin mengangkut gula dari darah ke otot, memberi mereka energi untuk bergerak. Akibatnya, kadar gula darah akan menurun.
Namun, jika kamu memiliki masalah medis tertentu, seperti penyakit jantung, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mengidentifikasi bentuk olahraga yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan fisik kamu.
3. Minimalkan Stres
Selain itu, stres berkepanjangan dapat meningkatkan kadar gula darah. Karena fakta bahwa hormon kortisol, yang diproduksi oleh tubuh selama masa stres, dapat mengubah kinerja insulin.
Oleh karena itu, disarankan agar kamu mengelola stres agar kadar gula darah tetap normal. Kamu dapat melakukan berbagai aktivitas menyenangkan, seperti membaca, melukis, menonton film, atau mendengarkan musik.
Untuk menghilangkan stres, kamu juga bisa mempraktikkan berbagai teknik relaksasi dan istirahat yang cukup, seperti dengan tidur 7 hingga 9 jam setiap hari.
4. Berhenti Merokok dan Batasi Asupan Alkohol
Merokok meningkatkan risiko sejumlah komplikasi diabetes, termasuk penyakit kardiovaskular. Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengubah kenaikan gula darah.
Untuk selanjutnya, kamu harus berhenti merokok dan mengurangi asupan alkohol. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan bantuan tentang cara berhenti merokok dan mengurangi penggunaan alkohol jika kamu mengalami masalah.
5. Mengkonsumsi Obat-obatan
Obat antidiabetes mungkin diperlukan untuk mengatur kadar gula darah. Selain itu, jika tidak ada cara di atas yang berhasil menurunkan gula darah, maka ada pilihan lain.
Namun, penggunaan obat anti diabetes harus dengan resep dokter dan tidak sembarangan.
Obat ini biasanya diresepkan untuk pasien diabetes untuk mencegah masalah seperti gagal ginjal, gangguan mata, dan kerusakan saraf pada kaki dan tangan.
Obat penurun gula darah termasuk metformin, glibenclamide, linagliptin, dan sulfonilurea, atau kombinasi dari obat-obatan ini.
Jika obat-obatan ini gagal mengatur gula darah kamu, kamu mungkin memerlukan suntikan insulin.
6. Lakukan Diet Rendah Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Ketika seseorang mengkonsumsi karbohidrat, mereka diubah menjadi gula sederhana.
Setelah itu, gula memasuki aliran darah. Biasanya, saat kadar gula darah meningkat, pankreas mengeluarkan insulin, hormon yang memerintahkan sel untuk menyerap gula dari darah.
Reaksi ini menghasilkan penurunan kadar gula darah. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dapat menghindari kenaikan gula darah, seperti dilansir Health Line.
Diet rendah karbohidrat memiliki manfaat tambahan untuk menurunkan berat badan, yang juga dapat meminimalkan peningkatan gula darah.
Ada banyak teknik untuk membatasi konsumsi karbohidrat, termasuk memperkirakan kandungan karbohidrat dari makanan yang ingin kamu konsumsi.
7. Kurangi Asupan Gula
Diperkirakan banyak orang mengonsumsi 22 sendok teh sekitar 88 gram gula tambahan per hari. Itu menunjukkan mereka telah meningkatkan asupan energi mereka menjadi 350 kalori.
Asupan gula ini terutama berasal dari makanan olahan dan siap saji seperti permen, kue, dan soda.
Pada kenyataannya, tubuh dapat dengan cepat memecah gula sederhana ini, yang mungkin menghasilkan peningkatan gula darah dengan cepat.
Menurut penelitian, konsumsi gula berhubungan dengan perkembangan resistensi insulin. Hal ini terjadi ketika sel gagal merespons pelepasan insulin dengan tepat, mencegah tubuh mengendalikan gula darah dengan benar.
Menggantinya dengan pengganti gula merupakan pilihan alternatif yang bisa kamu pilih untuk melepaskan gula sepenuhnya.
8. Jaga Berat Badan yang Sehat
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menghambat kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin dan mengatur kadar gula darah.
Hal ini dapat menyebabkan gula darah meningkat dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Ada bukti substansial yang menghubungkan lemak dengan resistensi insulin dan perkembangan diabetes tipe 2, namun mekanisme pastinya masih belum diketahui.
Di sisi lain, ada bukti bahwa penurunan berat badan meningkatkan kontrol gula darah. Dalam sebuah penelitian, 35 orang gemuk dengan diet 1.600 kalori per hari kehilangan rata-rata 6,6 kg selama 12 minggu.
Dan gula darah mereka turun rata-rata 14%. Dalam penelitian terpisah pada orang tanpa diabetes, ditunjukkan bahwa penurunan berat badan mengurangi kejadian diabetes tipe 2 sebesar 58%.
FAQ
Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang paling umum dipertanyakan:
Kapan Rutin Cek Gula Darah?
Dokter biasanya akan menyarakankan para penderita diabetes tipe 1 untuk melakukan cek kadar gula darah sebanyak 4 hingga 10 kali dalam sehari.
Dan waktu yang tepat untuk melakukan cek tersebut adalah pada sebelum makan, sebelum dan sesudah berolahraga, sebelum tidur serta dimalam hari.
Apakah Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Pisang?
Mengutip dari sebuha penelitian, buah pisang mempunyai indeks glikemik sebesar 51, yang masih terbilang rendah.
Sehingga makanan atau buah apapun dengan indeks glikemik dibawah 55 akan aman untuk dikonsumsi bagi para penderita diabetes.
Berapa Kali Buang Air Kecil Penderita Diabetes?
Pada kondisi normal, rata-rata orang dewasa akan buang air kecil sebanyak 4 hingga 7 kali setiap harinya atau 24 jam.
Tapi bagi para pederita diabetes bisa buang air kecil lebih dari jumlah normal dalam sehari.
Apakah Diabetes Bisa Disembuhkan Secara Total?
Diabetes merupakan gangguan yang tidak bisa disembuhkan, tetapi kondisi ini bisa ditangani serta di kontrol.
Artinya, para penderita diabetes bisa mempertahankan kadar gula darah agar tetap pada kadar yang normal supaya tidak menyebabkan komplikasi.
Kesimpulan
Itulah sedikit informasi mengenai cara mengatur gula darah yang bisa kamu lakukan dirumah, terlebih jika kamu mengalami kondisi diabetes.
Sobat kekinian, menjaga kadar gula dalam keadaan normal merupakan hal yang penting bagi tubuh.
Jika kita memiliki jumlah glukosa yang lebih pada tubuh, maka bisa dikatakan jika itu adalah kondisi yang biasa disebut sebagai diabetes.
Kondisi biates merupakan kondisi dimana gula darah tinggi diakibatkan karena kurangnya insulin atau insulin yang tidak lagi bekerja secara optimal untuk mendistribusikan gula pada sel.
Tetapi jika kamu mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa yang berada dibawah normal, maka itu juga termasuk ke dalam kondisi yang tidak baik.
Hal ini dikarenakan kamu bisa saja mengalami kehilangan keseimbangan hingga kesadaran.
Kondisi ini juga umumnya terjadi pada penderita diabetes, tetapi selain itu juga bisa terjadi pada penderita dengan penyakit lain atau obat-obatan tertentu.