Advertisements

Keuntungan Bisnis Ternak Kambing

Infokekinian.com – Memulai sebuah bisnis merupakan suatu hal yang tidak mudah, tetapi dengan bisnis kita bebas untuk mencobanya. Salah satunya adalah dengan ternak kambing, yang tentunya memiliki banyak keuntungan bisnis ternak kambing.

Karena sektor pasar ternak sudah begitu besar, maka bisnis peternakan memiliki potensi keuntungan yang cukup besar.

Dengan semakin berkembangnya bisnis kuliner, tidak heran jika bisnis peternakan berkembang pesat.

Keuntungan Beternak Kambing

Apalagi jika kamu memilih kambing yang selalu diminati pasar. Bahkan di Indonesia, permintaan pasar terhadap daging kambing jauh lebih rendah dari jumlah yang dihasilkan.

Karena itu, produk peternakan diekspor ke negara-negara dengan permintaan daging kambing yang tinggi tetapi produksinya rendah.

Keuntungan Beternak Kambing

Kambing merupakan salah satu jenis ternak yang dapat memberikan banyak manfaat. Dagingnya populer di berbagai kalangan, termasuk penduduk lokal dan turis.

Peternakan kambing merupakan bisnis yang menggiurkan saat Idul Adha. Padahal harga kambing akan naik berkali-kali lipat selama perayaan hari besar Islam ini.

Ya, umat Islam akan membutuhkan banyak kambing sehat sebagai kurban untuk Idul Adha. Kalau pasar kambing dewasa biasanya sekitar Rp. 1.500.000, harga kambing dewasa pada hari raya muslim ini bisa mencapai Rp. 2.500.000.

Tidakkah ada perbedaan yang mencolok? Kalaupun perbedaan ini hanya untuk satu ekor kambing, bagaimana dengan penjualan sepuluh ekor kambing atau lebih?

Kamu bisa menghitung berapa keuntungan yang didapat kambing saat Idul Adha tiba. Pengorbanan ini menunjukkan bahwa daging kambing aman untuk dikonsumsi manusia.

Beternak kambing adalah salah satunya, karena Nabi adalah penggembala kambing sejak kecil. Usaha peternakan kambing ini membutuhkan kesabaran, keuletan, dan tentunya kesabaran.

Keuntungan berlipat bukan lagi hal yang langka atau sulit untuk diraih jika kamu menjalankan bisnis ini dengan sungguh-sungguh.

Hal inilah yang menyebabkan banyak pebisnis yang sudah terjun ke dunia peternakan kambing semakin ketagihan, mengingat banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan.

Apalagi potensi kerugian ternak kambing jauh lebih kecil dibandingkan potensi kerugian di sektor usaha lainnya.

Namun, sebelum kamu memutuskan untuk menjadi seorang peternak kambing, ada baiknya kamu mempelajari terlebih dahulu tentang manfaat hewan pedaging merah ini dan keuntungan beternaknya.

1. Kambing Penuh Gizi dan Nutrisi

Selain memiliki rasa yang khas, daging kambing memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang sangat tinggi, lho!

Mengingat kandungan lemak kambing yang tinggi, para pecinta kuliner yang menyukai olahan daging kambing selalu bisa mengimbanginya dengan mengonsumsi banyak vitamin C.

Namun, perlu diketahui apakah lemak tersebut merupakan lemak baik yang berfungsi sebagai sumber energi bagi manusia. Selain itu, kambing memiliki kandungan kalori dan protein yang tinggi.

Kambing Penuh Gizi dan Nutrisi

Namun perlu diperhatikan bahwa pengolahan kambing dan porsi makan daging kambing harus benar dan tidak berlebihan!

Apakah kamu penggemar Siberian Husky? Berikut adalah instruksi paling komprehensif untuk pemeliharaan.

Selain dagingnya, susu kambing memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, hampir menyamai kandungan gizi ASI.

Susu kambing memiliki lebih banyak air, protein, lemak, energi, kalsium, magnesium, vitamin A, dan vitamin B12 dibandingkan susu sapi.

Saat ini penjualan susu kambing sudah mulai merambah ke semua segmen pasar, karena banyak konsumen yang sadar akan tingginya nilai susu kambing.

Khususnya para wanita yang menginginkan kulit bersih, lembut, dan cerah kini bisa mendapatkan manfaat dari perawatan susu kambing.

2. Waktu Panen Cepat

Kambing merupakan salah satu jenis hewan dengan masa panen yang singkat, namun dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik. Perawatan mungkin akan jauh lebih mudah bagi kamu yang tinggal di daerah pedesaan.

Kambing dapat digembalakan di padang rumput yang masih mudah dijangkau. Gulma dan semak belukar dapat menjadi pakan kambing yang bernutrisi tinggi.

Jika perawatan dilakukan dengan benar dan kambing berkembang secara normal, kambing dengan dua jantan dan tiga betina dapat menghasilkan hingga 25 ekor dalam satu tahun. Jadi kamu bisa mendapatkan kehidupan yang layak dalam waktu satu tahun, bukan?

Ternak Kambing Menjadi Komoditas Industri Kuliner

Kambing telah populer di banyak kalangan sejak zaman kuno. Khususnya bagi pemeluk agama Islam, dimana Islam menganjurkan umatnya untuk mengkonsumsi daging kambing secara rutin pada waktu-waktu tertentu.

Secara jumlah, daging kambing merupakan bahan pangan yang tetap stabil dan permintaannya tidak pernah berkurang.

Menu berbahan dasar olahan daging kambing tersedia di berbagai restoran dan warung makan sederhana.

Hingga saat ini sudah banyak olahan daging kambing yang istimewa sehingga semakin diminati oleh para pecinta kuliner.

Rasa dan tekstur daging kambing yang khas, yang kemudian diolah dengan rempah-rempah, membuat masalah daging kambing semakin menarik.

Tapi ingat, meski enak dan menggoda, jangan makan berlebihan. Ini juga merupakan ide yang baik untuk mengkonsumsi bah sebelum makan daging kambing. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar kolesterol tubuh kamu tetap stabil.

Sebab, seperti yang mungkin kamu ketahui, daging kambing memiliki kandungan kolesterol yang relatif tinggi. Padahal, daging kambing mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti protein.

Jika kamu alergi susu sapi, susu kambing bisa menjadi pengganti yang cocok. Bahkan nutrisi dalam susu kambing jauh lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi.

Pemilihan Jenis Kambing

Pemilihan Jenis Kambing

Tahukah kamu bahwa setiap tahun 2.100 ekor kambing atau domba gibas diekspor ke Malaysia? Ini setara dengan Rp. 3,78 miliar.

Ekspor daging kambing ini terjadi sebagai dampak dari peningkatan produksi daging Indonesia yang mencapai 124.842 ton pada tahun 2017, meskipun jumlah kebutuhan konsumsi Indonesia hanya sekitar 13.572 ton pada tahun lalu.

Grafik ini menggambarkan potensi kambing. Namun, kamu harus berhati-hati dalam memilih jenis kambing yang akan dipelihara, seperti kambing gibas.

Selain kambing gibas, beberapa jenis kambing populer lainnya yang dipelihara di Indonesia, antara lain:

1. Kambing Etawa (Jamnapari)

Kambing Jamnapari atau Etawa adalah kambing berbadan besar dengan perawakan yang kokoh. Tinggi ambing kambing jantan bisa mencapai 90-127 cm, sedangkan ambing kambing betina bisa tumbuh setinggi 92 cm.

Jantan dapat memiliki berat hingga 91 kg, sedangkan betina dapat memiliki berat hingga 63 kg. Di bagian wajah, kambing etawa memiliki hidung cembung, telinga panjang yang terkulai ke bawah, dan tanduk pendek.

Kambing yang terkenal dengan susunya bisa menghasilkan 3 liter susu per hari. Dagingnya, seperti jenis kambing lainnya, masih bisa digunakan.

2. Kambing Peranakan Etawa

Kambing Peranakan Etawa jauh lebih populer di Indonesia karena mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Kambing yang juga dikenal sebagai kambing lokal ini merupakan hasil persilangan antara kambing lokal Kacang dan kambing Etawa.

Ciri fisiknya termasuk bulu belang dan bobo yang beratnya bisa mencapai 91 kg untuk jantan dan 63 kg untuk betina. Dahi, hidung, dan tanduknya identik dengan kambing etawa.

3. Kambing Gibas

Ciri-ciri fisik kambing yang juga dikenal sebagai domba ini antara lain bentuk tubuh yang bulat dan bulu yang tebal pada bagian punggungnya.

Peternak menyukai varietas ini karena hasilnya berlimpah. Selanjutnya, memelihara kambing Gibas tidak sulit.

Langkah Sukses Ternak Kambing

Langkah Sukses Ternak Kambing

Selain melihat potensi keuntungan dari kambing, ada hal lain yang harus kamu fokuskan, seperti bagaimana konsep dan deskripsi bisnis yang akan berkembang kedepannya sehingga kamu bisa memaksimalkan potensi keuntungan kamu.

Ambil langkah-langkah untuk memulai bisnis setelah kamu memutuskan konsep yang cocok untuk kamu.

Meskipun setiap kambing membutuhkan perawatan yang berbeda, informasi di bawah ini akan menjelaskan cara merawat kambing secara umum, serta cara memulai bisnis kambing.

1. Kumpulkan Modal dan Mulai Perencanaan

Langkah pertama adalah mengumpulkan modal untuk memulai menjalankan bisnis ini. Modal yang dibutuhkan dapat diperoleh semata-mata melalui anggaran bisnis, jejaring sosial, dan modal sosial.

Modal sosial ini dapat digunakan untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan kamu tentang peternakan kambing, sehingga kamu dapat menjalankan bisnis yang lebih fokus.

Sekarang setelah kamu memiliki modal, sekarang saatnya untuk merencanakan investasi keuangan. kamu dapat menggunakan perangkat lunak perencanaan keuangan untuk tujuan ini.

2. Pengembangan Lahan untuk Kandang Kambing

Bukankah tidak mungkin untuk memulai beternak kambing jika belum memiliki kandang kambing?

Membuat kandang kambing sebenarnya cukup sederhana. Peternakan kambing tradisional, misalnya, memiliki kandang dengan desain yang cukup sederhana.

Biasanya, desain kandang sederhana ini cocok untuk lahan yang relatif luas. Sedangkan bagi kamu yang memiliki lahan terbatas bisa mencoba menerapkan kandang modern untuk memaksimalkan ruang yang tersedia. Sebaiknya kamu juga menggunakan ide kandang panggung dengan ketinggian sekitar 1 meter.

Bagian bawahnya kemudian dilengkapi dengan terpal atau alas untuk menampung sisa makanan dan kotoran kambing.

Periksa untuk melihat apakah bagian bawah ini dapat dibersihkan untuk menjaga kandang tetap bersih.

Ukuran kandang kambing juga harus sesuai dengan jumlah kambing yang ingin kamu pelihara, dan kambing jantan dan betina harus dipisahkan sebanyak mungkin.

Pakan tersebut kemudian dapat dinaikkan setinggi bahu kambing, sehingga memudahkan ternak ini untuk menjangkau pakan tersebut.

Jarak kandang minimal 10 meter dari rumah agar tidak mengganggu kenyamanan dan aktivitas manusia.

3. Pembibitan Kambing

Memilih bibit kambing bukanlah perkara yang sulit, kamu hanya perlu memilih bibit dengan ciri-ciri sebagai berikut: Kambing berumur 8-12 bulan dan berukuran normal, dengan bulu yang bersih dan mengkilat.

Garis pinggang sejajar dengan punggung, menandakan kambing yang sehat. Juga, pastikan bahwa breeder yang kamu pilih tidak cacat fisik.

4. Pilih Pakan Kambing Berkualitas Tinggi

Rumput atau tanaman hijau, seperti daun, biasanya diumpankan ke kambing. Namun, pakan kambing yang baik bukanlah rumput/daun segar, yang harus dijemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2-3 jam.

Sayangnya, pakan alami ini tidak optimal, dan akibatnya pertumbuhan kambing terganggu. Alhasil, kamu harus memberikan pakan tambahan seperti ampas tahu, dedak, singkong cincang, dan sebagainya.

Pakan konsentrat sangat bergizi, terutama dalam hal serat dan vitamin. Maka tidak heran jika kambing tumbuh lebih cepat.

Meski begitu, jangan pernah mencoba untuk berhenti memberi pakan hijauan pada ternak kambing karena bisa menyebabkan masalah pencernaan.

Kambing diberi pakan dua kali sehari, pada pukul 08.00 dan 15.00. kamu bisa memberikan pakan hijau terlebih dahulu baru kemudian pakan konsentrat sebagai tambahan pada waktu pemberian pakan ini. Kamu juga bisa memberikan kambing vitamin untuk membantu mereka tumbuh lebih cepat.

5. Panen Kambing

Kambing telah mencapai usia dewasa dan siap dipanen ketika mencapai usia 8 sampai 12 bulan. Untuk mempermudah perhitungan, kamu bisa panen setahun sekali, yaitu pada hari raya Idul Adha. Potensi keuntungan bisnis ternak kambing kamu akan meningkat sebagai hasilnya.

Perhitungan Keuntungan Bisnis Ternak Kambing

Perhitungan keuntungan bisnis diperlukan untuk menghindari kerugian yang tidak terdeteksi. Namun, jika kamu tidak bisa menghitung dan mengelola keuangan dengan baik, peternakan kambing bisa mengakibatkan kerugian.

Langkah pertama dalam menghitung keuntungan adalah membuat asumsi dasar tentang dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini.

Misalnya modal awal kamu adalah 5 ekor kambing yang masing-masing seharga 600 ribu rupiah, sehingga menghasilkan anggaran 3 juta rupiah untuk 5 ekor.

Perhitungan Keuntungan Bisnis Ternak Kambing

Berikut adalah biaya harian yang diperlukan selama masa perawatan:

  1. Pembuatan kandang dengan biaya 1 juta rupiah
  2. Pakan hijau perbulan untuk setiap kambing 60.000, jadi total 300.000 untuk 5 kambing
  3. Pakan konsentrat perbulan 150.000 per kambing, jadi 750.000 untuk 5 kambing
  4. Lain-lain 1 juta
  5. Total dana yang kamu habiskan adalah 6.050.000.

Setelah menentukan jumlah modal yang dibutuhkan, masukkan perhitungan keuntungan jual kambing di hari raya idul adha.

  1. Harga jual kambing pada Idul Adha mencapai 2.500.000, jadi untuk 5 ekor yakni Rp. 12.500.000
  2. Keuntungan yang diperoleh Rp. 12.500.000 – Rp. 6.050.000 = Rp. 6.450.000

Nominal keuntungan belum termasuk keuntungan tambahan, seperti kemampuan kambing untuk berkembang biak jika menggunakan indukan jantan dan betina.

Bahkan jika anak ayam belum siap untuk dijual tahun itu, ini adalah keuntungan yang disimpan untuk tahun berikutnya.

Merencanakan Usaha Ternak Kambing Sejak Dini

Tentunya segala sesuatu yang akan dilakukan membutuhkan perencanaan yang matang. Tak terkecuali bisnis kambing ini. Semuanya harus direncanakan jauh-jauh hari, terutama masalah keuangan.

Mengumpulkan modal di masa ekonomi sulit bukanlah tugas yang mudah yang dapat diselesaikan dalam hitungan hari atau minggu.

Beberapa orang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk meluncurkan bisnis dengan potensi keuntungan yang begitu tinggi.

Meskipun tampaknya menjadi tugas yang panjang, mulailah sekarang. Semakin cepat kamu mencoba mengumpulkan modal, semakin cepat bisnis kamu akan dimulai.

Kamu dapat menggunakan berbagai lembaga atau pihak untuk membantu kamu mengumpulkan modal.

Sebut saja bank yang bisa digunakan untuk menyimpan uang hingga siap digunakan sebagai modal usaha.

Selanjutnya, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari aplikasi yang akan membantu kamu dalam mengelola keuangan kamu.

Biasanya, dalam aplikasi ini, kamu harus memasukkan pendapatan, kebutuhan atau pengeluaran kamu, dan jumlah tabungan yang ingin kamu kumpulkan.

Dari data-data tersebut aplikasi akan membantu kamu dalam mengelola keuangan sebaik mungkin, sehingga seluruh kebutuhan kamu bisa terpenuhi namun kamu juga masih bisa menyisihkan sebagian uang untuk dijadikan modal bisnis di kemudian hari.

FAQ

Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:

Berapa Modal Ternak Kambing Pemula?

Berikut adalah estimasi modal awal untuk ternak kambing:

  1. Anak kambing: 5 X @600.000 = Rp 3.000.000
  2. Kandang: Rp 1.000.000
  3. Pakan konsentrat: 5/bulan X @150.000 = Rp 750.000
  4. Pakan hijau: 5/bulan X @60.000 = Rp 300.000
  5. Lain-lain: Rp 1.000.000
  6. Jumlah: Rp 6.050.000

Apakah Usaha Ternak Kambing Menguntungkan?

Ternak kambing mempunyai prospek bisnis yang cukup menguntungkan, apalagi pada saat menjelang idul Adha.

Selain itu, masyarakat Indonesia khususnya umat muslim akan menyelenggarakan aqiqah bagi anak-anaknya.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai keuntungan bisnis ternak kambing yang bisa kamu lakukan untuk memulai bisnis perdana kamu.

Demikianlah artikel mengenai Keuntungan Bisnis Ternak Kambing dan jangan lupa untuk terus kunjungi website Infokekinian.

Karena kami juga memiliki banyak informasi dan rekomendasi lain yang tentunya akan bermanfaat dan membantu sobat kekinian.