Advertisements

Mengatasi Efek Rumah Kaca: 5 Cara yang Wajib Kamu Pahami!

Infokekinian.com – Setelah mengetahui apa saja dampak dari efek rumah kaca, kini saatnya kamu untuk mengetahui beberapa cara mengatasi efek rumah kaca yang perlu kamu ketahui serta tips dalam menurunkan emis gas rumah kaca.

Dengan parahnya pemanasan global ini terbukti dengan adanya es di kutub utara yang semakin banyak mencair akibat suhu permukaan bumi yang semakin panas.

Apa itu Efek Rumah Kaca
Pada umumnya, sebagai manusia kita hanya bisa merasakan akibat dari adanya efek rumah kaca ini tanpa tahu dan sadar mengenai apa efek rumah kaca itu.

Apa itu Efek Rumah Kaca?

Sesuai dengan namanya, rumah kaya ada bangunan yang terbuat dari kaca dan digunakan untuk bercocok tanam seperti buah, bunga, atau sayuran.

Rumah kaca ini sering dibangun di negara beriklim dengan empat musim.

Tujuan utama dari rumah kaca adalah untuk menyimpan energi matahari sehingga dapat digunakan untuk memelihara rumah kaca yang hangat di dalam bahkan selama musim dingin.

Kondisi ruangan yang hangat dapat meningkatkan suhu dan perkembangan tanaman yang sehat.

Inilah sebabnya mengapa gas yang berbeda di atmosfer bumi dibandingkan dengan efek rumah kaca. Sistem kenaikan suhu yang terjadi di ruang rumah kaca disebut sebagai efek rumah kaca.

Dalam hal ini, apabila kaca di analogikan sebagai gas di atmosfer bumu, maka rumah kaca dapat dianggap sebagai representasi dari bumi itu sendiri.

Karena hal-hal seperti inilah, istilah ini sangat mampu menggambarkan keadaan bumi saat ini yang semakin hari semakin panas.

Fenomena efek rumah kaca sebenarnya memiliki banyak keuntungan tetapi, ketika konsentrasi gas di “rumah kaca” meningkat, keuntungan ini akan menjadi masalah.

Suhu bumi akan menjadi lebih panas, dan jika suhunya tidak diatur, banyak spesies hidup bisa punah.

Penyebab Efek Rumah Kaca

Penyebab Efek Rumah Kaca
Beberapa gas di atmosfer bumi menjadi penyebab efek rumah kaca. Seiring dengan karbon dioksida, yang konsentrasinya berkisar antara 9 hingga 26%, namun masih banyak gas tambahan seperti uap air, metana, ozon, CFC, HFC, dan dinitrogen oksida.

Berbagai gas yang ada di atmosfer bumi dapat menghangatkan planet jika konsentrasinya normal.

Namun, dampaknya bagi dunia akan negatif jika suhu di bumi meningkat lebih jauh karena konsentrasi gas-gas ini meningkat secara dramatis.

Berikut ini adalah beberapa penyebab efek rumah kaca:

1. Bahan Bakar dari Fosil

Penyebab utama yang mendorong pertumbuhan efek rumah kaca adalah bahan bakar fosil.

Hampir setengah dari CO2 di atmosfer serta banyak gas lainnya, termasuk nitrogen oksida, metana, karbon monoksida, dan lainnya, dapat dihasilkan oleh bahan bakar fosil.

2. Penebangan dan Pembakaran Hutan

Efek rumah kaca yang cukup penting seperti sekarang ini juga disebabkan oleh hutan yang semakin lama semakin gundul sebagai penyebab pembalakan dan kebakaran hutan.

Untuk membangun gedung, pabrik, dan lahan pertanian baru, banyak pohon di hutan yang ditebang.

Karbon dioksida diproduksi sebagai produk sampingan ketika hutan dibakar secara ekstensif.

Sejumlah penelitian mengklaim bahwa setiap tahun, miliaran ton karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer sebagai akibat dari penebangan dan pembakaran hutan.

3. Pertanian

Efek rumah kaca juga dapat ditimbulkan oleh penggunaan pupuk non-organik yang bertujuan untuk mempercepat kesuburan tanah.

Hal ini agar nitrogen tidak dapat diubah menjadi gas nitrous oxide dengan menggunakan pupuk non-organik.

4. Peternakan

Penguraian kotoran ternak juga dapat menghasilkan produksi gas metana oleh peternak. Dengan demikian, bisnis peternakan juga dapat menyebabkan efek rumah kaca.

5. Laut yang Tercemar

Laut sebenarnya dapat membantu dalam proses penyerapan karbon dioksida, tetapi saat ini banyak laut yang tercemar oleh berbagai jenis sampah dan limbah industri.

Laut yang terkontaminasi tidak hanya kehilangan kapasitasnya untuk menyerap karbon dioksida, tetapi juga merusak lingkungan di sana.

6. Limbah Industri dan Rumah Tangga

Sejumlah besar karbon dioksida dapat diproduksi oleh industri seperti pabrik semen.

Begitu juga dengan penimbunan, pembakaran limbah domestik dapat menyebabkan gas metana dan karbon dioksida yang mungkin memiliki efek rumah kaca di atmosfer.

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa efek rumah kaca ini dapat membahayakan bumi, seperti menyebarkan polusi udara.

Dan ketika efek rumah kaca terjadi, ia melalui beberapa tahapan, antara lain:

  1. Dinding kaca awalnya memantulkan cahaya matahari, yang kemudian memantul kembali ke langit. Sinar infra merah dari sebagian cahaya diserap oleh bumi
  2. Pada efek rumah kaca, gas kaca yang keluar akan menciptakan lapisan yang menyelimuti bumi. Gas ini berupa CO2 (karbon dioksida), metana, NOx (nitrogen dioksida) dan sejumlah gas lain yang merupakan produk reaksi industri alami.

Partikel tersebut mampu naik ke troposfer dan kemudian membuat lapisan yang menyelimuti bumi jika gas efek rumah kaca ini dilepaskan.

Berikut adalah rincian energi yang memantul ke bumi lagi :

  • 25% dipantulkan oleh awan dan partikel lainnya
  • 25% di serap oleh awan
  • 45% di serap oleh permukaan bumi
  • 10% dipantulkan lagi oleh pemukaan bumi.

Atmosfer berperan sebagai lapisan pelindung di atas bumi dan akan ada partikel yang mengambang di antara bumi dan atmosfer jika ada gas rumah kaca.

Dan hal ini lah yang menyebabkan anas bumi memantul dari panas bumi yang dihasilkan seharusnya dibawa keluar, tetapi panas bumi tersebut kembali masuk.

Sehingga berangsur-angsur naik dan menghangat. Dengan adanya efek rumah kaca yang memantulkan panas kembali ke bumi, hingga menyebabkan suhu bumi naik.

Awalnya bumi hanya menghangat, namun jika terus belajut, bumi tidak hanya akan menghangat tetapi juga mengalami pemanasan global.

Dampak Akibat dari Efek Rumah Kaca

Dampak Akibat Dari Efek Rumah Kaca
Menggunakan rumah kaca memang sangat baik karena membantu tanaman untuk berasimilasi, tetapi struktur atau bagunan kaca yang digunakan untuk memantulkan cahaya panas ke dalam rumah dapat menimbulkan efek alamiah.

Dan secara langsung akan berdampak langsung pada pemanasan global dan perubahan suhu bumi. Selain itu, sektor-sektor berikut ini juga terkena dampak pemanasan global:

1. Naiknya Permukaan Laut

Dampak terhadap pulau-pulau yang hidup di dataran rendah dan dikelilingi perairan meningkat seiring dengan laju kenaikan muka air laut.

Dataran rendah akan mengakibatkan banjir besar yang dapat menenggelamkan daratan di bawah permukaan laut sebagai akibat dari naiknya permukaan laut.

Namun, masyarakat yang menggantungkan hidup di dekat laut atau di pantai dapat mengambil keuntungan dari pasang surut air laut yang disebabkan oleh pasang surutnya air laut.

2. Perubahan Cuaca Yang Ekstrim

Perubahan cuaca yang ekstrim juga dapat disebabkan oleh pemanasan global, terutama di wilayah Indonesia dimana musim terbagi menjadi dua bagian yang berbeda sehingga menyebabkan iklim yang selalu berubah-ubah.

Karena iklim Indonesia, panasnya lebih intens dan berlangsung lebih lama dari biasanya. Selain itu, ketika musim dingin akan terasa sangat dingin.

3. Hasil Pertanian Menurun

Bahkan pemanasan global memiliki potensi untuk mengurangi produktivitas pertanian di wilayah yang luas. Risiko gagal panen memiliki kurva yang lebih tinggi.

Sementara itu, Indonesia mengalami beberapa jenis hujan yang dapat mempengaruhi musim yang akan ada di sana.

Hujan ini biasanya berdampak buruk bagi petani ketika musim kemarau berkepanjangan, sehingga menurunkan produktivitas pertanian.

4. Mencairnya Gletser

Lapisan es di kutub dan beberapa gletser sudah mulai mencair. Ini adalah hasil dari keseluruhan efek pemanasan global.

Luas perairan bumi, yang sebelumnya terbagi 2:1 antara lautan dan daratan, akan bertambah seiring dengan mencairnya es di kutub.

Jika sudah mencair, air akan mengalir ke laut, kemungkinan meninggikan permukaan. Jika menghancurkan pulau-pulau penting, itu akan menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas global.

5. Kepunahan Beberapa Jenis Hewan

Pemanasan global akan berdampak signifikan pada hewan yang menghuni lereng gunung berapi. Saat suhu melonjak dan cuaca berubah secara drastis, hal itu dapat mengganggu keberadaan hewan.

Beberapa makhluk akan binasa karena kelaparan, dehidrasi, atau kepanasan jika mereka tidak mampu menanggung keadaan lingkungan yang terus memburuk.

Tanpa campur tangan manusia, tidak bisa lagi dilestarikan secara berkelanjutan.

Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca

Berikut adalah cara mengendalikan dan mengatasi efek rumah kaca:

1. Hemat Pemakaian Listrik

Cara mengatasi efek rumah kaca yang pertama adalah hemat dalam pemakaian listrik.

Penggunaan listrik harus lebih efisien sejauh diperlukan. Sebagian besar efek rumah kaca disebabkan oleh listrik.

Jika kamu dapat mengurangi penggunaan listrik kamu, kamu setidaknya dapat mengkonsumsi lebih sedikit batubara, menurunkan jumlah gas karbon dioksida yang dikirim ke atmosfer.

2. Penggunaan Pupuk Organik

Penggunaan pupuk organik harus lebih banyak daripada pupuk kimia (non-organik). Pelepasan gas N2O yang terperangkap di atmosfer bumi secara alami akan berkurang jika penggunaan pupuk non-organik dikurangi.

3. Memakai Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Cara lain untuk mengatasi efek rumah kaca adalah dengan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan seperti energi matahari atau listrik.

Bahan bakar yang aman bagi lingkungan seperti listrik dan panel surya tidak melepaskan polutan berbahaya ke atmosfer.

4. Reboisasi

Reboisasi adalah upaya untuk membangun kembali hutan yang telah dibuka untuk pembangunan karena penebangan dan kebakaran.

Selain mampu menyerap karbon dioksida, tumbuhan akan mampu menghasilkan oksigen untuk makhluk hidup lainnya.

5. Kurangi Penggunaan Plastik

Karena plastik merupakan senyawa polimer dan tidak mudah larut dalam tanah, maka penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari harus dibatasi.

Membakar sampah plastik adalah cara paling mudah untuk menguranginya di tanah. Pembakaran sampah plastik, bagaimanapun, akan menimbulkan masalah baru karena akan melepaskan banyak gas karbon dioksida.

Untuk menghindari pembakaran sampah plastik, kamu harus bisa meminimalkan penggunaan plastik.

Tips Sederhana untuk Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Tips Sederhana untuk Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Menurunkan emisi gas rumah kaca sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk membantu menurunkan emisi gas rumah kaca:

  1. Kurangi konsumsi listrik, matikan peralatan listrik yang tidak digunakan dan pilih peralatan listrik yang hemat energi
  2. Gunakan transportasi yang ramah lingkungan, gunakan transportasi publik atau bersepeda jika memungkinkan, hindari kendaraan bermesin yang menghasilkan emisi gas rumah kaca
  3. Hemat air, hemat penggunaan air dan peralatan yang memerlukan listrik dalam penggunaannya, seperti shower listrik atau mesin cuci yang membutuhkan listrik yang besar
  4. Gunakan produk yang ramah lingkungan, pilih produk yang ramah lingkungan seperti produk organik, produk daur ulang, dan kemasan yang dapat didaur ulang
  5. Kurangi sampah, kurangi penggunaan barang sekali pakai dan pastikan untuk membuang sampah dengan benar agar tidak mencemari lingkungan.

Dengan melakukan hal-hal sederhana seperti itu, kita dapat membantu menurunkan emisi gas rumah kaca dan menjaga kelestarian bumi.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi efek rumah kaca, karena efek rumah kaca tidak akan merugikan dunia dan makhluk hidup jika terjadi dalam jumlah yang cukup.

Sayangnya, efek rumah kaca semakin memburuk dan sudah berkontribusi terhadap pemanasan global. Konsekuensinya akan jauh lebih berisiko jika situasinya tidak segera ditangani.