Infokekinian.com – Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan informasi pengertian, jenis, cara menghitung Return saham. Jadi, simak terus artikel ini hingga selesai.
Setiap kali kamu membaca artikel tentang investasi, tentu kamu sering mendengar istilah ‘high risk, high return’ bukan? Namun, tahukah kamu apa itu pengembalian?
Pengembalian finansial atau yang sering dikenal dengan return adalah nilai yang bertambah atau berkurang akibat investasi selama periode waktu tertentu.
Jadi yang dimaksud dengan high risk high return adalah semakin tinggi risiko investasi maka semakin tinggi pula return yang diperoleh.
Pengembalian dapat dinyatakan dalam nilai uang yang diperoleh selama periode investasi tertentu, atau dalam bentuk persentase.
Dapat juga dicapai dalam bentuk laba bersih setelah dikeluarkan biaya admin, inflasi dan pajak.
Lebih sederhana, pengembalian adalah perubahan harga aset, investasi, dan proyek selama periode waktu tertentu, yang dapat dinyatakan dalam perbedaan harga atau persentase.
Jika hasil perhitungan return positif, maka investasi yang dilakukan menguntungkan. Sebaliknya jika hasil estimasi negatif, berarti investasi yang dilakukan merugi.
Cara Menghitung Return Saham
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Misalnya, kamu membeli saham PT. XYZ senilai 175 rupiah per unit. Tahun berikutnya, saham itu terjual 225 rupiah per lembar. Maka return yang diperoleh 28,5 persen.
(225-175): 175 x 100% = 28,5 %.
Return Saham
Return saham memiliki dua komponen utama. Komponen pertama adalah yield, yakni komponen return yang mencerminkan arus kas atau pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam jangka waktu tertentu. Yield hanya berupa angka nol dan positif.
Komponen kedua adalah capital gain atau loss. Komponen ini dapat diartikan sebagai kenaikan atau penurunan harga keuntungan dan kerugian investor. Capital gain bisa berupa negatif, nol atau positif.
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi return saham, yaitu faktor makro yang terdiri dari faktor makro ekonomi dan faktor makro nonekonomi.
Faktor makroekonomi meliputi inflasi, suku bunga, kurs valuta asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga BBM di pasar internasional dan indeks harga saham regional.
Sementara itu, faktor makro nonekonomi meliputi peristiwa politik, peristiwa sosial dan peristiwa politik internasional. Selain itu, terdapat faktor mikro ekonomi, yakni faktor dari dalam perusahaan.
Secara umum, return saham terbagi menjadi dua. Di antaranya sebagai berikut:
1. Return realisasian
Return realisasian adalah return yang dihitung berdasarkan data historis. Data historis sendiri merupakan rangkuman perkembangan harga saham emiten tertentu yang terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Investor juga bisa mendapatkan data historis saham dengan memilih nama emiten kemudian memasukkan jumlah hari untuk memahami trend saham tersebut.
2. Return ekspektasian
Return ekspektasian adalah return yang masih ada dalam bentuk ekspektasi atau prakiraan investor itu sendiri. Tentu saja, return ekspektasian ini masih belum tentu terjadi.
Kesimpulan
Itulah sedikit pengenalan tentang return saham beserta cara penghitungannya.
Demikianlah artikel mengenai Pengertian, Jenis, Cara Menghitung Return Saham dan jangan lupa untuk terus kunjungi website Infokekinian.
Karena kami juga memiliki banyak informasi dan rekomendasi lain yang tentunya akan bermanfaat dan membantu sobat kekinian.