Infokekinian.com – Setelah membahas sistem ekonomi tradisional, saat ini kami akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam tentang pengertian sistem ekonomi kapitalis serta negara yang menganut sistem ekonomi ini.
Semua negara yang ada di dunia ini tentunya mempunyai sistem ekonomi masing-masing, yang biasanya berbeda dengan sistem ekonomi negara lain.
Hal ini tergantung dengan kebutuhan serta kapasitas negara dalam mengelola dan mengembangkan perekonomiannya dari banyaknya sistem ekonomi yang ada di dunia.
Salah satu sistem ekonomi yang akan kami bahas kali ini adalah sistem ekonomi kapitalis yang mulai populer dan menimbulkan pro kontra dibeberapa kalangan.
Dan yang seperti kita ketahui, jika sistem ekonomi merupakan sebuah wadah untuk mengatur alokasi ataupun pemanfaatan sumber daya alam serta sumber manusia yang ada pada suatu negara.
Pengelolaan SDM dan SDA ini lah yang akan dimulai dari kegiatan produksi suatu barang hingga memasarkannya pada pasaran.
Kegiatan ini bisa dilakukan oleh pemerintah secara langsung maupun masyarakatnya sendiri, hal ini tentunya bergantung pada jenis sistem ekonomi apa yang di anut.
Sistem ekonomi kapitalis ini sendiri pun sudah tidak akan asing lagi untuk di dengar, terutama jika berbicara tentang ekonomi. Lantas, apa sih sistem ekonomi kapitalis secara menyeluruh itu?
Mengenal Sistem Ekonomi Kapitalis
Perlu kamu sadari bahwa sistem ekonomi kapitalis adalah salah satu sistem ekonomi yang paling populer dan kontroversial. Prinsip-prinsip ekonomi klasik adalah inspirasi untuk sistem ini.
Ciri dasar sistem ekonomi kapitalis adalah hak milik pribadi atas semua alat produksi dan distribusi. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memaksimalkan keuntungan atau profit.
Ide kapitalisme berfungsi sebagai landasan sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi ini berfungsi untuk menjaga kapitalisme tetap hidup.
Penerapan sistem yang berlaku juga memberikan keleluasaan bagi pelaku ekonomi untuk terlibat dalam semua kegiatan ekonomi untuk kepentingan kepentingan ekonomi, faktor produksi, dan sumber daya ekonomi mereka sendiri.
Awal mula kapitalisme sendiri berakar dari pemikiran Adam Smith melalui karyanya yang berjudul “Wealth of Nation” yang dirilis pada tahun 1776.
Menurut buku itu, setiap orang di dunia harus memiliki kebebasan untuk bekerja atau bersaing dalam lingkungan yang ideal tanpa campur tangan dari pemerintah.
Ide “keadilan” memiliki arti khusus dalam sistem ekonomi kapitalis. Keadilan yang diperselisihkan adalah bahwa setiap orang berhak menerima upah berdasarkan prestasi kerja.
Selain Adam Smith, Karl Marx adalah seorang peneliti terkenal di bidang ekonomi kapitalis.
Kesenjangan sosial yang ada di masyarakat dianggap lebih disikapi oleh sistem ekonomi kapitalis saat ini. Oleh karena itu, sistem ekonomi kapitalis ditentang oleh sebagian besar penduduk.
Karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk berpartisipasi di pasar, orang-orang dengan ekonomi rendah akan merasa sangat dirugikan.
Selain itu, bersama dengan globalisasi, yang memfasilitasi masuknya banyak pasar lain ke suatu negara
Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis
Salah satu bentuk sistem ekonomi yang dipraktikkan dari dulu hingga sekarang adalah sistem ekonomi kapitalis.
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem yang menawarkan kebebasan kepada individu untuk mengelola ekonomi mereka sendiri sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi komando atau terpusat adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis.
Sistem ekonomi kapitalis adalah kebalikan dari sistem komando karena tidak terlalu membatasi kemampuan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ekonominya sendiri.
Dalam sistem ini, orang bebas untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi mereka sendiri. sehingga masing-masing dapat tumbuh secara mandiri.
Negara Penganut Sistem Ekonomi Kapitalis
Berikut adalah negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis:
- Amerika Serikat
- Argentina
- Bolivia
- Brasil
- Chili
- Kuba
- Kolombia
- Ekuador
- Honduras
- Kanada
- Meksiko
- Nikaragua
- Panama
- Paraguay
- Peru
- Uruguay
- Venezuela
- Kosta Rika
- Greenland
- Puerto Riko
- Suriname
- Austria
- Belgia
- Kroasia
- Ceko
- Denmark
- Finlandia
- Perancis
- Jerman
- Yunani
- Italia
- Hungaria
- Islandia
- Luxembourg
- Rusia
- Swedia
- Polandia
- Serbia
- Spanyol
- Ukraina
- Inggris
- Swiss
- Belanda
- Norwegia
- India
- Iran
- Israel
- jepang
- Korea Selatan
- Filipina
- Thailand
- Taiwan
- Hong Kong
- Siangapura
- Myanmar
- Australia
- Selandia Baru
- Mesir
- Senegal
- Afrika Selatan
- Maroko
- Kenya
- Ghana
- Tunisia
- Mozambik
- Malawi.
Sejarah Sistem Ekonomi Kapitalis
Pada kenyataannya, kapitalisme sudah ada jauh sebelum buku Adam Smith ini hadir.
Pemahaman ini didirikan pada tahun 1648 dan diumumkan dengan penandatanganan Perjanjian Westphalia, yang menandai berakhirnya konflik selama 30 tahun antara Katolik dan Protestan di Eropa.
Menurut kesepakatan itu, suatu negara dianggap otonom jika gereja tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap sistem politiknya. Sejak saat itu, ruang lingkup Paus hanya mencakup gereja.
Ide ini kemudian diilhami oleh rasionalisme, yang membantu orang memahami kapitalisme. Setelah itu, masyarakat mulai berasumsi bahwa setiap orang harus menentukan nasibnya sendiri.
Karena itu mereka percaya bahwa setiap orang berhak memiliki properti secara bebas. Sistem ekonomi kapitalis yang berkembang hingga saat ini mulai muncul dari sana.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis
Peradaban yang dikenal sebagai kapitalisme mengembangkan pemahaman atau filosofi sebelum menjadi cara hidup. Sistem memberi orang pilihan untuk memiliki sumber daya.
Misalnya, persaingan antara orang-orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka atau antara bisnis untuk memaksimalkan keuntungan.
Beberapa ciri dari sistem ekonomi kapitalis termasuk yang tercantum di bawah ini:
1. Mementingkan Diri Sendiri
Setiap orang bebas bersaing dalam bisnis dengan menggunakan strategi yang akan menghasilkan keuntungan besar.
Dalam skenario ini, setiap orang diuntungkan oleh semua kegiatan ekonomi dan sosial.
2. Hak Milik Perseorangan Diakui
Orang-orang di negara dengan sistem ekonomi kapitalis akan bebas mengumpulkan kekayaan pribadi, terlepas dari status orang lain yang tidak dalam posisi untuk melakukan hal yang sama.
3. Kebebasan Penuh terhadap Semua Kegiatan Ekonomi
Warga negara memiliki kebebasan penuh untuk terlibat dalam semua jenis kegiatan ekonomi di bawah sistem ekonomi ini.
Pada sistem ini hampir tidak ada intervensi pemerintah, sehingga mereka hanya mendiakan fasilitas saja.
Maka dari itu, setiap orang yang memiliki bisnis dan masyarakat umum dapat melakukan semua operasi ekonomi dengan mudah dan bebas.
4. Bebas Berkompetisi
Persaingan pasar yang terjadi dalam sistem ekonomi kapitalis benar-benar bebas. Persaingan seperti itu bisa terjadi di antara pebisnis, di mana mereka akan mencoba menawarkan barang-barang berkualitas tinggi kepada pelanggan.
Pembeli mungkin bersaing satu sama lain untuk menerima kesepakatan terbaik dalam arah yang berlawanan.
5. Harga Sebagai Penentu
Mekanisme pasar yang digunakan dalam sistem kapitalis menetapkan harga yang mencapai keseimbangan antara penawaran dan permintaan untuk suatu barang atau jasa.
Negara dihimbau untuk tidak melakukan intervensi jika hanya terjadi penurunan harga yang kecil. Hal ini karena harga ekuilibrium baru akan ditentukan oleh proses pasar saja.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa negara memiliki fungsi yang sangat terbatas dan hanya mempengaruhi keamanan dan ketertiban, memutuskan hak milik individu, dan menjaga persaingan bebas.
Contoh Sistem Ekonomi Kapitalis
Ada banyak contoh sistem ekonomi kapitalis yang dapat ditemukan di pasar saat membahas contoh sistem ekonomi ini.
Eksploitasi sumber daya alam Papua adalah salah satu yang paling nyata. Sangat disayangkan bahwa korporasi-korporasi kuat dari berbagai negara bertanggung jawab atas eksploitasi yang terjadi di Papua.
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan bisnis Freeport. Karena adanya kesepakatan antara pengusaha Freeport dengan pemerintah Indonesia pada masa Orde Baru, maka terjadilah kegiatan eksploitasi ini.
Ilustrasi lain dari kapitalisme yang dipraktikkan di Indonesia adalah meningkatnya jumlah pusat perbelanjaan, supermarket, minimarket, pasar modern, dan pendirian serupa lainnya.
Kita dapat melihat bahwa pasti ada mal yang cukup besar di setiap wilayah Indonesia, dan akibatnya pasar tradisional kehilangan kelangsungan hidupnya.
Mengapa pusat perbelanjaan lebih disukai oleh masyarakat umum daripada pasar tradisional?
Karena mall dan pusat perbelanjaan kontemporer memberikan kemudahan, berbagai pilihan, dan kenyamanan berbelanja. Orang-orang memilih untuk berbelanja di sana karena ini.
Ini membawa kita pada kesimpulan bahwa pemilik bisnis dengan uang besar akan lebih kaya dan merasa lebih mudah untuk menghasilkan keuntungan.
Orang yang tinggal di daerah ekonomi rendah akan menjadi lebih miskin dan tidak memiliki akses ke pasar untuk menjual produk mereka.
Dampak Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis didorong oleh keuntungan dan didasarkan pada hak milik pribadi atau metode produksi individu, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya.
Hal ini mengandung pengertian bahwa pasar bebas merupakan pihak yang mempengaruhi berapa harga barang dan jasa.
Orang Barat biasanya memiliki sudut pandang libertarian, materialistis, dan rasionalistik. Akibatnya, sistem ekonomi yang digunakan di negara-negara barat biasanya kapitalis.
Ini karena rasionalisme, materialisme, dan liberalisme semuanya memiliki ikatan yang kuat dengan pemahaman sistem ekonomi tentang kehidupan ini.
Dalam sistem ekonomi kapitalis, rakyat harus mandiri, mandiri, kreatif, dan mampu memperjuangkan sejarahnya sendiri.
Meskipun masyarakat kapitalis mengklaim mengizinkan pemikiran bebas, mereka hanya menipu diri mereka sendiri.
Sebuah negara bisa mendapatkan keuntungan dari sistem ekonomi kapitalis. Manfaat pertama adalah promosi kegiatan ekonomi yang paling mungkin.
Sebagai hasil dari persaingan bebas yang dihasilkan, output dan harga yang wajar dan rasional akan dihasilkan.
Sistem ekonomi kapitalis kemudian dapat membantu pelaku ekonomi dalam mencapai hasil komersial yang sukses.
Di sisi lain, suatu negara mungkin juga menderita dari sistem ekonomi ini. Pertama, akan terjadi peningkatan pendapatan yang akan menimbulkan individualisme yang berlebihan.
Seperti diketahui, dalam masyarakat kapitalis setiap orang akan bersaing untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Jika kamu tidak memiliki semangat seperti itu, maka kamu akan mengalami penindasan terkait kemiskinan.
Itulah efek negatif kapitalisme, ketika terjadi penurunan sifat kolaboratif antarpribadi. Karena setiap orang berkontribusi untuk keuntungan pribadi.
Kolaborasi sosial akibatnya secara bertahap akan menguap. Akibatnya, kemiskinan akan dihasilkan dalam sistem kapitalis, terutama yang menganut ideologi pasar bebas.
Elemen Pendukung Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi multi pilar. Pilar-pilar sistem ekonomi kapitalis adalah sebagai berikut:
Private Property
Komponen inti dari sistem ekonomi kapitalis adalah lembaga-lembaga ini. Mereka akan memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka.
Tanpa ada campur tangan dari pemerintah, mereka juga akan mengadakan berbagai perjanjian yang berkaitan dengan hak-hak alam.
Dalam sistem ekonomi ini, hak kepemilikan diberikan dengan maksud agar setiap orang dapat memperoleh manfaat dengan cara yang berbeda dari tenaga kerja mereka masing-masing.
Distribusi kekayaan dan pendapatan akan terpengaruh oleh ini. Karena setiap orang bebas untuk menyimpan semua keuntungannya dan menyerahkannya kepada ahli warisnya setelah kematiannya.
Selain itu, sistem ekonomi kapitalis memungkinkan pengembangan lalu lintas pertukaran yang sangat tinggi.
Karena sebelum dibagikan kepada orang lain, setiap orang berhak atas kepemilikan barang atau produk.
Individualisme Ekonomi
Dalam konteks ini, individualisme ekonomi mengacu pada kurangnya intervensi pemerintah.
Dalam hal ekonomi, bagaimanapun, ini benar-benar akan menghasilkan individualitas. Hanya sedikit kegiatan ekonomi yang akan dibatasi oleh pemerintah.
Persaingan Pasar Bebas
Konsep operasi utama dari sistem ekonomi kapitalis adalah untuk mendorong daya saing pasar.
Jika dua konsumen menginginkan barang yang sama dan dua pekerja menginginkan posisi yang sama, maka akan terjadi persaingan antar pelaku usaha.
Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis
Berikut adalah dasar dari sistem ekonomi kapitalis:
Kelangkaan Sumber Ekonomi
Kelangkaan ini biasa terjadi karena adanya benturan antara ekonomi dan kebutuhan masyarakat yang tak terbatas.
Namun terkendala dengan baranf yang dimiliki, sehingga para pemilik usaha dapat terus memberikan produksi dan pelayanan sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pandangan terhadap Nilai Suatu Produk
Nilai adalah petunjuk penting untuk memahami cara kerja barang atau jasa. Nilai juga dapat digunakan untuk menilai kapasitas baik produsen maupun konsumen.
Nilai dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu barang ataupun jasa. Yang pertama adalah nilai utilitas, juga disebut sebagai nilai yang terkait dengan nilai guna suatu objek untuk setiap individu.
Dimana nilai ini mempunyai ketertarikan akan barang yang lain, nilai ini biasanya di sebut sebagai nilai tukar atau exchange value.
FAQ
Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan dalam seputar pengertian sistem ekonomi kapitalis:
Mengapa Sistem Ekonomi Kapitalis Lebih Maju?
Negara maju lebih cenderung menggunakan atau menganut sistem ekonomi kapitalis karena dapat melakukan kegiatan ekonomi secara efisien.
Kesimpulan
Itulah sedikit informasi untuk mengenal lebih jauh pengertian sistem ekonomi kapitalis yang merupakan sistem ekonomi yang lebih maju dan populer, walaupun mendapatkan pro dan kontra.
Dari artikel ini bisa kita simpulkan bahwa kapitalisme merupakan ideologi yang meyakini jika modal modal perorangan maupun kelompok orang dalam masyarakat dapat mewujudkan kesejahteraan manusia.