Advertisements

Penyebab Degenerasi Makula: Pengertian, Jenis Dan Faktor

InfoKekinian.com – Masih dengan gangguan mata, kali ini kami akan mengajak kamu untuk mengenal penyebab degenerasi makula yang biasa menyerang pada para lansia.

Berbicara tentang gangguan mata, kebanyakan dari kita hanya memiliki pemahaman dasar tentang rabun dekat dan rabun jauh.

Padahal banyak sekali bahaya yang bisa mengganggu penglihatan kita. Biasanya gangguan ini akan muncul lebih sering setelah usia 60 tahun, seperti kondisi degenerasi makula ini.

Apa Itu Degenerasi Makula

Lantas, apa sebenarnya degenerasi makula itu? Bagaimana pengaruhnya terhadap kapasitas penglihatan kamu? Dan bagaimana seseorang dapat mengenali gejala dari kondisi mata ini?

Serta apa penyebab degenerasi makula ini dan obat apa yang paling efektif? Berikut ini kami akan merangkumnya agar kamu bisa mengenal degenarasi makular ini dengan baik.

Apa Itu Degenerasi Makula?

Degenerasi makula adalah kondisi degeneratif atau penurunan fungsi yang disebabkan oleh efek penuaan.

Kali ini, masalahnya bermanifestasi di makula mata, sebuah wilayah kecil di tengah retina yang memiliki jumlah elemen sel saraf paling banyak.

Di tengah retina, tepat di bawah bola mata, lapisan jaringan yang dikenal sebagai makula berkembang.

Makula retina, yang memberi kita kebebasan untuk bebas melihat lurus ke depan dengan tingkat penglihatan paling jelas, merupakan komponen penting mata.

Makula membedakan antara kejernihan pandangan ke depan dan penglihatan samping yang sering kabur.

Salah satu komponen terpenting dari kemampuan mata kita untuk melihat adalah makula. Karena pada akhirnya kemampuan seseorang untuk melihat lurus ke depan akan menjadi sangat penting.

Ketika fungsi makula menurun, itu dikenal sebagai degenerasi makula. Gangguan penglihatan yang serius disebabkan oleh hal ini ketika melihat ke depan.

Menurut data awal, prevalensi kasus terisolasi di Asia biasanya rendah, hanya sekitar 6% di seluruh benua.

Mengingat rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan mata di Asia, banyak ahli berpendapat bahwa angka ini tidak benar.

Ada kemungkinan bahwa keluhan degenerasi makula kurang dihargai atau bahkan diabaikan, sehingga tidak ada tindak lanjut medis.

Saat menatap ke depan, mereka yang memiliki masalah kondisi mata akan mengalami penglihatan kabur.

Meskipun lensa mata pasien pada dasarnya normal, akan sulit bagi mereka untuk melihat dengan baik.

Masalah kondisi mata ini mungkin tidak memiliki banyak dampak langsung. Namun seiring berjalannya waktu, kerusakan tersebut akan semakin parah dan penderitanya akan mengalami kehilangan penglihatan yang permanen.

Pasien berpotensi kehilangan penglihatan secara permanen untuk melihat ke depan dan pasien akan berjuang untuk melihat dengan baik di depan.

Jenis Penyakit Mata Degenerasi Makula

Jenis Penyakit Mata

Ada dua jenis degenerasi makula yang mempengaruhi mata, keduanya memiliki sejumlah gejala yang sama tetapi penyebab medis yang berbeda.

Kedua jenis degenerasi makula dijelaskan masing-masing di bagian berikut:

Degenerasi Makula Kering

Keluhan yang paling khas untuk penyakit mata jenis ini adalah yang satu ini. 80 contoh degenerasi makula dipengaruhi olehnya.

Kondisi mata ini sering berkembang secara bertahap, dan jika diketahui cukup dini, umumnya dapat diobati.

Masalah ini dimulai dengan pengembangan protein kecil yang disebut drusen di permukaan retina.

Racun yang masuk ke mata dan kotoran lainnya, termasuk kotoran, berkontribusi pada pembentukan protein ini.

Bayangan sulit mencapai makula dengan benar karena Drusen ini mencegah retina, terutama makula, berfungsi.

Visi yang dihasilkan semakin buruk semakin besar drusennya. Epitel Pigmen Retina, atau RPE, akan dirugikan oleh drusen ini, yang akan menjadi masalah utama.

Salah satu pigmen yang melindungi sel batang retina yang berfungsi menangkap gambar adalah yang satu ini. Kehilangan penglihatan permanen akan mengikuti dari cedera pada bantalan RPE.

Saat terkena sinar ultraviolet, yang akhirnya membakar sel batang di makula, makula juga bisa rusak.

Jika diabaikan, keluhan ini akan merusak penglihatan kamu secara permanen dan bahkan bisa bertambah parah.

Degenerasi Makula Basah

Laporan awal degenerasi makula kering yang tidak diobati menyebabkan masalah penglihatan ini. Akibatnya, drusen terus tumbuh dan mulai memproduksi sel-sel menyimpang tertentu.

Ini termasuk pengembangan jaringan arteri darah yang tidak wajar yang terjerat antara koroid dan makula.

Karena kerapuhan pembuluh darah ini, mereka sering bocor, memungkinkan darah dan uap air masuk ke makula.

Retina dan makula tidak dapat menangkap gambar atau cahaya karena adanya air dan darah. Bahkan mungkin mengalami kerusakan jangka panjang.

Penyebab Degenerasi Makula

Penyebab Degenerasi Makula

Tidak jelas apa yang menyebabkan kondisi mata ini bisa terjadi. Namun, beberapa dokter mata mengamati bahwa proses penuaan mulai melemahkan kapasitas regenerasi sel dan menyebabkan fungsi sel di makula menurun.

Pengumpulan puing-puing dan kotoran dari mata di permukaan depan retina, yang menyebabkan gangguan penglihatan, adalah kandidat kuat lainnya untuk penyebab gangguan penglihatan mata.

Kadang-kadang penciptaan pola yang menyimpang di retina disebabkan oleh puing-puing dan residu ini.

Secara umum, keluhan dimulai secara progresif seiring bertambahnya usia dan seringkali tanpa gejala yang nyata.

Awal degenerasi makula, yang dengan cepat menyebabkan gangguan penglihatan ireversibel, termasuk kebutaan, telah dilaporkan oleh sejumlah orang.

Faktor yang Meningkatkan Resiko Kerusakan Makula

Beberapa perspektif tambahan, seperti yang dijelaskan dalam Mayo Clinic, mengenali berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit mata ini,

Meskipun penyebabnya tidak sepenuhnya dipahami. Kemungkinan mengalami degenerasi makula meningkat oleh sejumlah kondisi, antara lain adalah:

Usia

Kemungkinan mendapatkan degenerasi makula meningkat pada orang di atas 65 tahun. Lebih dari 80% kasus diamati pada orang tua.

Faktor Genetik

Tampaknya sebagian pasien yang mengeluhkan degenerasi makula juga memiliki kecenderungan turun-temurun atau anggota keluarga yang mengalami gejala mata terkait.

Diperkirakan juga bahwa orang-orang dari etnis Kaukasia atau yang memiliki kulit putih lebih mungkin mengalami masalah penglihatan ini.

Merokok

Dihipotesiskan kuat bahwa asap rokok yang mencemari bola mata dari waktu ke waktu merusak sel-sel penglihatan dan mengakibatkan jenis gangguan penglihatan ini.

Kegemukan

Sangat mungkin bahwa obesitas menyebabkan aliran darah ke kepala, yang mencegah retina menerima darah, oksigen, dan nutrisi yang cukup untuk mendukung kebutuhan regenerasinya.

Kardiovaskular dan Tekanan Darah Tinggi

Masalah kardiovaskular dan tekanan darah tinggi, yang juga berkaitan dengan fungsi sirkulasi darah, mengakibatkan aliran darah ke seluruh bagian tubuh tidak mencukupi karena sistem pompa darah yang tidak efisien.

Terkadang hal ini menyebabkan bola mata tidak mendapat suplai darah yang cukup dan penyakit degeneratif.

Paparan Polusi Tinggi

Orang yang rentan terhadap infeksi mata dan bekerja di lingkungan yang sangat tercemar memiliki risiko lebih tinggi terkena degenerasi makula.

Kondisi mata ini dapat berkembang sebagai akibat dari penumpukan racun dan kotoran yang bersarang di depan retina dan menyebabkan masalah tersebut terwujud.

Paparan Sinar UV A dan UV B Berlebihan

Sangat disarankan agar mereka yang sering bekerja di luar memakai kacamata khusus. Alasan utamanya adalah untuk menangkis efek negatif UV A dan UV B pada mata, termasuk retina.

Retina dapat rusak dan terbakar secara permanen akibat paparan sinar ultraviolet ini, termasuk makula.

Gejala Degenerasi Makula

Gejala Degenerasi Makula

Seperti yang dikatakan sebelumnya, tidak banyak gejala yang terkait dengan masalah ini. Seringkali, pasien tidak terganggu dengan hasil degenerasi makula ini.

Biasanya, tidak ada keluhan nyeri atau nyeri rematik di mata yang hadir dengan kondisi mata ini. Apalagi jika masalah dengan penglihatan kamu hanya mempengaruhi satu mata.

Pasien akan berjuang untuk memahami keluhan ini sebelum menjadi parah karena penglihatan mata yang sehat akan menyamarkan kehilangan penglihatan pasien pada satu mata.

Namun, dalam sebagian besar kasus, kerusakan jangka panjang pada satu mata pada akhirnya akan meluas ke mata lainnya.

Hanya saja pasien akan mengalami distorsi atau gangguan penglihatan yang berangsur-angsur akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Penglihatan, yang awalnya hanya efek distorsi, akan berubah menjadi efek penglihatan kabur dan kemudian menghilang.

Menurut LiveScience, gejala awal gangguan penglihatan degenerasi makula ini meliputi berbagai keluhan seperti:

  1. Penglihatan tengah tampak tidak rata atau bergelombang
  2. Ketika sesuatu terlihat, terkadang tampak lebih dekat atau lebih kecil
  3. Penglihatan depan sulit untuk fokus dan tampak berbayang dan kabur
  4. Tampaknya warna dalam penglihatan seseorang berkurang kecerahan dan intensitasnya
  5. Tantangan untuk melihat dalam cahaya rendah
  6. Di tengah penglihatan, ada semacam bayangan atau garis
  7. Penglihatan kabur saat membaca, meskipun menggunakan kacamata
  8. Sebuah titik gelap tampaknya telah melihat cahaya terang, tetapi tidak menghilang
  9. Bayangan atau gelombang tertentu yang muncul dan menghilang adalah halusinasi.

Diagnosis Degenerasi Makula

Pasien yang mengeluhkan gangguan penglihatan pada usia lebih dari 60 tahun akan didorong untuk menjalani sejumlah tes untuk menentukan apakah ada kondisi mata ini.

Dan beberapa dari tes ini tercantum dibawah ini:

Tes Ketajaman Visual

Sebenarnya, penglihatan dari tes ini adalah untuk mengetahui seberapa buruk penglihatan pasien.

Pada tes ini, belum ada kemungkinan yang pasti apakah pasien tersebut positif mengalami degenerasi makula atau tidak.

Tes Dilasi Mata

Dilasi mata atau pelebaran mata dilakukan dengan menggunakan obat tetes mata tertentu untuk membantu dilatasi pupil.

Dokter dapat langsung memeriksa retina dan perangkat optik lain di belakang lensa dengan melebarkan pupil.

Untuk memeriksa adanya cairan atau drusen di retina, digunakan peralatan lensa khusus dalam pemeriksaan.

Amsler Grid

Grid adalah kata yang berbeda untuk garis-garis atau kisi. Untuk menentukan seberapa baik penglihatan pasien dapat membedakan bentuk garis, pasien akan diminta untuk menatap garis.

Pasien dengan degenerasi makula biasanya akan melaporkan melihat garis lurus bergelombang atau tidak teratur.

Angiogram

Sebuah kamera unik yang diarahkan ke retina digunakan untuk melakukan tes ini.

Sebelum prosedur, pasien akan menerima suntikan pewarna tertentu ke dalam vena tangan. Adanya pigmen warna ini di lokasi yang tidak biasa pada retina akan terekam oleh kamera.

Tomografi

Dengan menggunakan cahaya yang unik, penilaian visual ini dilakukan. Cahaya ini dapat langsung masuk ke retina setelah melewati pupil dan lensa.

Pemeriksaan ini membuat keberadaan dan permukaan retina terlihat. Ketika ada penebalan yang nyata, pembengkakan, endapan pada permukaan retina, dan kondisi mata lainnya.

FAQ

Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:

Apakah Makula Bisa Disembuhkan?

Degenerasi makular merupakan kondisi mata pada daerah makula menjadi daerah pusat retina yang mengalami disorientasi, yang cenderung tidak bisa disembuhkan dan tentunya akan menganggu penglihatan.

Apa itu Makula Pada Mata?

Makula merupakan daerah kecil yang mempunyai bentuk bulat dan terletak pada bagian belakang retina dengan jarak 3.5 mm dari temporal.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai penyebab degenerasi makula yang biasa terjadi pada seseorang lanjut usia, lengkap dengan diagnosis dan faktor risikonya.

Dan bisa kita simpulkan jika, degenerasi makula adalah gangguan pada kondisi mata yang menyebabkan kehilangan akan penglihatan pusat karena kerusakan pada makula, yang sering terjadi pada seseorang lanjut usia.