Advertisements

Penyebab Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya

InfoKekinian.com – Saat ini, Indonesia masih menghadapi masalah terkait banyaknya anak dengan kondisi kekurangan zat besi. Sehingga, kami akan mengajak kamu untuk mengenal penyebab kekurangan zat besi.

Jika kekurangan zat besi ini tidak segera diobati, masa depan anak akan sangat terpengaruh. Menurut para ahli, kurangnya konsumsi hewani adalah penyebab utama kekurangan zat besi pada anak-anak.

Apa itu Zat Besi
Padahal, anak usia 6 bulan hingga 3 tahun mengalami kekurangan zat besi yang signifikan, sehingga membutuhkan zat besi yang cukup banyak.

Seorang ibu harus mendidik anaknya tentang pentingnya zat besi untuk pertumbuhan tubuh.

Dengan demikian, anak-anak akan terhindar dari bahaya anemia, penyakit yang masih banyak diderita oleh anak-anak di Indonesia.

Artikel ini akan mengkaji secara lengkap apa yang akan terjadi jika seorang anak tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi.

Apa itu Zat Besi?

Namun, sebelum melanjutkan, kami akan mengajak kamu untuk mengulas lebih jauh mengenai penyebab kekurangan zat besi pada anak-anak. Ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu zat besi?

Seorang anak yang sedang tumbuh dan berkembang membutuhkan zat besi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya.

Zat besi atau yang biasa dikenal dengan nama ferrum dalam tubuh anak-anak memfasilitasi pengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, yang merupakan salah satu dari banyak manfaatnya.

Zat besi tidak hanya bermanfaat untuk paru-paru, tetapi juga untuk otot, karena membantu mereka menyimpan dan memanfaatkan oksigen.

Karena peran penting zat besi dalam tubuh, tidak mengherankan jika kekurangan unsur ini akan menimbulkan banyak kesulitan pada anak-anak.

Manfaat Zat Besi

Ferrum sangat penting untuk diambil dan diserap oleh tubuh sehingga kesehatan tubuh tidak terganggu oleh kekurangan salah satu nutrisi.

Berikut adalah manfaat zat besi yang tidak boleh dimiliki tubuh:

Pembawa Oksigen

Zat besi akan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh sehingga distribusinya dapat berfungsi secara efisien.

Organ tubuh juga akan dapat berfungsi secara efektif dan optimal jika kebutuhan zat besi yang ditunjukkan sebelumnya terpenuhi.

Peningkat Sistem Imun

Peningkat Sistem Imun
Zat besi adalah zat yang tidak boleh diabaikan jika kamu menginginkan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.

Karena ketika kebutuhan zat besi terpenuhi, sistem kekebalan tubuh menguat dan tubuh secara alami terlindungi dari penyakit.

Karena adanya zat besi yang cukup dalam tubuh manusia, zat besi juga memainkan peran penting dalam sintesis enzim, yang juga mengandung mioglobin dan katalase.

Pendukung Terciptanya Hemoglobin (Pencegah Anemia)

Zat besi juga sangat efektif dalam mempromosikan pembentukan hemoglobin, karena memberikan warna merah gelap pada sel darah merah, sehingga meningkatkan produksi hemoglobin dan memungkinkan kebutuhan hemoglobin tubuh terpenuhi dengan baik.

Jika produksi hemoglobin berjalan lancar dan optimal, kemungkinan terjadinya anemia berkurang dan dapat dicegah secara efektif.

Penyembuhan Anemia

Selain meminimalkan risiko anemia, zat besi juga sangat bermanfaat untuk mengobati kondisi tersebut.

Selain mencegah anemia dan tekanan darah rendah, seringnya konsumsi makanan kaya zat besi juga dapat menyembuhkan anemia dan tekanan darah rendah.

Selama kadar zat besi diperiksa ulang, zat besi dalam tubuh tidak akan menjadi berlebihan, yang dapat menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit.

Mendukung Metabolisme dan Pembentukan Enzim

Tubuh membutuhkan metabolisme yang sehat agar dapat melakukan aktivitasnya secara efisien, dan zat besi merupakan nutrisi penting agar metabolisme dapat berjalan optimal.

Katalase, sitokrom, dan mioglobin adalah semua enzim yang sintesisnya dibantu oleh zat besi.

Meningkatkan Fungsi Otot dan Otak

Oksigen yang dibawa oleh zat besi dalam darah tidak hanya bermanfaat bagi organ tubuh seperti jantung dan hati, tetapi juga bagi otot dan otak.

Dengan suplai oksigen yang tepat, fungsi otot akan lebih mampu menghilangkan radikal bebas. Zat besi juga memainkan peran penting dalam perkembangan otak ketika kita masih dalam kandungan.

Karena kemampuan zat besi untuk mengangkut oksigen meningkatkan fungsi otak, memungkinkan kita untuk melakukan semua aktivitas secara efektif.

Pengatur Suhu Tubuh

Pengatur Suhu Tubuh
Suhu tubuh kita tampaknya dipengaruhi oleh zat besi karena zat besi merupakan pengatur suhu yang efektif.

Hal ini disebabkan oleh pengiriman oksigen yang optimal dan efisien dari zat besi, yang berdampak pada suhu tubuh.

Pendukung Sistem Saraf

Zat besi berperan dalam produksi beberapa neurotransmiter utama, termasuk serotonin dan lainnya.

Faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam pemrosesan dan transmisi sinyal saraf, memungkinkan sistem saraf otak dan fungsinya beroperasi secara optimal.

Karena itu, zat besi tidak bisa diabaikan agar saraf dan otak tetap stabil.

Penyebab dari Kekurangan Zat Besi

Lantas, apa penyebab kekurangan zat besi pada anak? Penyebab paling jelas adalah kurangnya konsumsi yang mengandung zat besi dalam makanan.

Beberapa makanan yang mengandung zat besi, seperti daging sapi dengan kandungan serat yang tinggi.

Bisa jadi karena tubuh anak yang kurang fit secara fisik, menghambat penyerapan zat besi secara efektif.

Bisa juga karena pendarahan yang berlebihan, seperti setelah cedera, tubuh kehilangan banyak zat besi. Dalam banyak kasus, kehamilan juga merupakan penyebab kekurangan zat besi.

Di dalam tubuh, janin mengkonsumsi banyak zat besi, yang seringkali menghabiskan cadangan zat besi tubuh.

Tanda Kekurangan Zat Besi

Berikut adalah beberapa gejala peringatan kekurangan ferrum:

1. Kelelahan dan Sesak Nafas

Kelelahan akibat kekurangan ferrum berbeda dengan kelelahan akibat aktivitas berat. Kelelahan akibat kekurangan zat besi biasanya disertai dengan gejala seperti kelemahan, kesulitan konsentrasi, dan lekas marah.

Selain itu, kekurangan ferrum dapat menghambat pengiriman oksigen ke seluruh tubuh, yang mengakibatkan sesak napas.

Bahkan jika kamu hanya melakukan aktivitas ringan yang biasa kamu lakukan, kamu mungkin akan mengalami gejala-gejala ini.

2. Muka Pucat

Selain kelelahan, individu yang kekurangan ferrum akan tampak lebih pucat. Hal ini dikarenakan kekurangan zat besi menyebabkan tubuh membuat hemoglobin lebih sedikit dari biasanya.

Dampaknya kemerahan pada kulit akan berkurang, sehingga kulit menjadi lebih pucat. Teknik terbaik untuk menentukan apakah wajah kamu pucat atau tidak adalah dengan memeriksa bagian dalam kelopak mata bawah kamu.

Jika rona lebih terang atau kurang cerah dari biasanya, kamu mungkin mengalami kekurangan ferrum . Bibir dan gusi adalah area kedua yang harus diperiksa.

Kekurangan ferrum dapat terjadi jika bibir dan gusi kamu tampak lebih pucat dari biasanya, jadi kamu dapat membandingkannya dengan warna bibir dan gusi orang sehat orang lain untuk kemudahan.

3. Sering Mengalami Infeksi

Sering Mengalami Infeksi
Kekurangan ferrum meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa zat besi merupakan komponen vital dari sistem kekebalan tubuh dan membantu perkembangan sel darah putih yang berfungsi untuk memerangi penyakit yang menyerang tubuh.

4. Lidah Bengkak

Berkurangnya aliran oksigen yang disebabkan oleh kekurangan ferrum dalam tubuh dapat menyebabkan pembengkakan parah dan nyeri tekan pada otot, termasuk lidah.

Selain itu, sisi mulut akan tampak pecah-pecah. Selain itu, sel darah merah mempengaruhi warna lidah, sehingga membuatnya tampak pucat.

5. Rambut Rontok

Kerontokan rambut adalah gejala kekurangan zat besi, terutama jika kamu menderita anemia.

Kekurangan ferrum mencegah folikel rambut menerima oksigen yang cukup karena, dalam keadaan ini, tubuh memprioritaskan pengiriman oksigen ke organ yang lebih penting.

Berhati-hatilah jika kamu kehilangan lebih dari 100 helai rambut setiap hari, terutama jika tidak segera tumbuh kembali.

6. Keinginan Konsumsi Asupan yang Tidak Umum

Indikasi berikut dari kekurangan ferrum adalah rasa untuk makanan yang tidak biasa, seperti tanah liat, kapur, dan kertas.

Indikator ini jarang terjadi tetapi sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan keracunan atau obstruksi gastrointestinal.

Dampak Kekurangan Zat Besi

Dampak Kekurangan Zat Besi
Zat besi sangat penting untuk organisme, sehingga kekurangan zat besi dapat memiliki konsekuensi besar bagi generasi muda bangsa.

Kekurangan zat besi juga bisa mematikan untuk masalah psikologis, seperti perkembangan kognitif dan motorik pada anak-anak.

Selain gangguan psikologis, kekurangan ferrum dapat berdampak negatif bagi kesehatan fisik anak. Berikut adalah sebelas dampak buruk kekurangan ferrum terhadap perkembangan fisik dan mental anak:

1. Menyebabkan Anemia

Jangan pernah meremehkan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan darah. Anemia jarang menyebabkan masalah serius pada orang dewasa.

Namun, ketika itu mempengaruhi anak-anak, anemia dapat menimbulkan ancaman yang signifikan bagi masa depan mereka.

Kenapa tidak? Ketika kekurangan ferrum mencapai stadium IV (kronis), dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas hidup.

Individu dengan anemia juga berisiko tinggi untuk memiliki kondisi paru-paru dan jantung atau bahkan dapat membuat kesulitan pada wanita hamil.

2. Menyebabkan Gangguan Psikologis dan Fisik

Kekurangan ferrum dikaitkan dengan masalah fisik dan psikologis pada anak-anak. Orang dengan penyakit fisik, seperti anemia, akan berjuang untuk tumbuh normal.

Salah satu penyakit yang mudah diamati adalah kondisi memiliki berat badan di bawah rata-rata. Selain memiliki massa tubuh yang rendah, pengukuran tinggi badan seringkali tidak normal.

Kekurangan ferrum juga dapat menyebabkan masalah kejiwaan. Misalnya, anak akan menurunkan tingkat kognitifnya. Otak dan sistem motorik tidak dapat bekerja dengan baik.

Demikian pula prestasi akademik anak akan menurun, karena menjadi kurang peduli dengan kondisi sekitarnya.

3. Anak Mudah Lelah

Anak Mudah Lelah
Jika anak kamu mudah lelah atau tampak lesu, ia mungkin menderita kekurangan ferrum. Ferrum dibutuhkan oleh tubuh untuk produksi protein sel darah merah.

Protein ini dikenal dalam komunitas medis sebagai hemoglobin. Seorang anak yang kekurangan hemoglobin akan mengalami kelesuan dan kelemahan karena kekurangan energi.

Jadi, jangan remehkan anak kamu yang mudah lelah. Ini harus segera ditangani karena akan merusak perkembangan psikologis di masa depan. Misalnya, ia akan berkembang menjadi anak yang sulit diatur atau rewel.

4. Mempengaruhi Sistem Kekebalan

Menjaga daya tahan tubuh atau imunitas merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang memerlukan perhatian lebih.

Gangguan imunologi ini terkait erat dengan kadar zat besi dalam tubuh.

Dengan kata lain, anak-anak yang kekurangan ferrum biasanya rentan terhadap berbagai gangguan.

Infeksi merupakan penyakit yang mudah menyerang anak-anak yang kekurangan zat besi. Juga beragam penyakit menular, seperti infeksi kulit, infeksi paru-paru, dll.

5. Sulit Konsentrasi

Umumnya, anak dengan defisiensi ferrum mengalami kesulitan berkonsentrasi. Ini karena ferrum membantu perkembangan dan pertumbuhan sistem saraf anak.

Neurologi berkaitan dengan sel saraf, sel otak, sistem sensorik, pembelajaran, memori, dan perilaku dalam tubuh.

Mengapa anak sulit fokus, saat mengikuti pelajaran sekolah, misalnya? Hal ini dikarenakan kekurangan ferrum membuat mekanisme kerja otak anak terpengaruh.

6. Terlalu Banyak Racun

Dalam tubuh yang sehat, sistem kekebalan tubuh akan optimal. Dengan sistem imun yang sehat, tubuh akan mampu mempertahankan diri dari virus, kuman, dll.

Termasuk melindungi dari berbagai bentuk zat beracun yang akan mempengaruhi sistem imun. Sebut saja polusi udara, bahan kimia, atau yang lainnya.

Jika anak kamu kekurangan zat besi, ia akan sangat rentan terhadap pengenalan racun berbahaya. Kekurangan zat besi membuka pintu bagi racun tambahan untuk masuk ke dalam tubuh.

7. Penyebab Kulit Pucat

Kecenderungan anak-anak dengan defisiensi ferrum memiliki kulit wajah pucat merupakan salah satu ciri fisik yang membedakannya.

Ini terjadi sebagai akibat dari perubahan warna hemoglobin sel darah merah. Kurangnya pigmentasi merah menyebabkan kulit menjadi tidak sehat dan pucat.

Pucat yang muncul pada kulit individu dengan kekurangan zat besi dapat mempengaruhi seluruh tubuh atau hanya area tertentu, seperti kelopak mata, wajah, dll.

8. Pernafasan Tidak Normal

Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan masalah pernapasan. Hal ini disebabkan oleh penurunan volume hemoglobin, yang mengakibatkan penurunan kadar oksigen.

Jika anak kamu mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas seperti berjalan atau bermain, perhatikan baik-baik. Akibatnya, anak itu memiliki masalah kekurangan zat besi.

Karena kekurangan ferrum dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kamu harus segera mengatasinya, misalnya dengan berkonsultasi dengan dokter.

9. Memicu Sakit Kepala

Memicu Sakit Kepala
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anak kamu sering sakit kepala. Gejala-gejala ini jarang terjadi, tetapi jika anak kamu merasa pusing, ia harus segera diperiksakan ke dokter.

Mirip dengan masalah pernapasan, sakit kepala yang disebabkan oleh kekurangan ferrum disebabkan oleh pengiriman oksigen yang tidak memadai ke otak.

Ujung-ujungnya terjadi pembesaran pembuluh darah otak, tekanan, dan sakit kepala.

10. Penyebab Kulit dan Rambut Kering

Selain menghasilkan kulit pucat, kekurangan zat besi juga dapat mempengaruhi kesehatan kulit dan rambut.

Ini karena kekurangan zat besi menyebabkan kulit dan rambut menerima lebih sedikit oksigen.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kekurangan ferrum menyebabkan rambut kering dan rambut rontok.

Selama kamu tidak mengonsumsi makanan kaya zat besi, kamu akan terus mengalami kerontokan rambut.

11. Penyebab Pembesaran Lidah dan Mulut

Anak kamu mungkin mengalami lidah dan mulut yang sakit dan bengkak jika dia kekurangan zat besi.

Saat makan, kekurangan hemoglobin akibat kekurangan ferrum menyebabkan lidah terasa perih.

Selain bengkak, lidah anak bisa menjadi halus dan pecah-pecah, yang biasanya terjadi di sudut mulut.

Jangan pernah mengabaikan pentingnya lidah dan mulut yang bengkak. Karena dapat berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kekurangan zat besi:

1. Berikan Makanan Kaya Zat Besi

Strategi termudah untuk mencegah kekurangan ferrum pada anak-anak adalah dengan memberi makan makanan yang mengandung zat besi.

Daging merah adalah pilihan terbaik karena memiliki zat besi paling banyak. Kandungan zat besi pada sayuran hijau sebanding dengan daging merah.

Kamu memiliki pilihan untuk memilih daging sapi, domba, ayam, atau kalkun untuk jenis dagingnya.

Sayuran dapat terdiri dari bayam, brokoli, atau kubis. Beberapa makanan yang kaya akan zat besi, seperti ikan, telur, dan biji-bijian.

2. Konsumsi Vitamin C

Vitamin C juga sangat baik untuk menghindari kekurangan zat besi pada anak-anak. Sebab, dengan vitamin C yang cukup, tubuh anak akan menyerap lebih banyak zat besi.

Beberapa makanan kaya vitamin C, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan paprika.

3. Hindari Minum Teh atau Susu Saat Makan Utama

Jika tidak dibatasi, mengonsumsi makanan tinggi kalsium juga akan menghambat penyerapan zat besi.

Untuk mencegah kekurangan zat besi pada anak-anak, teh dan susu tidak boleh dikonsumsi saat makan utama.

4. Makanan Alternatif

Orang tua sebaiknya tidak perlu segan menawarkan makanan alternatif, seperti makanan yang mengandung nutrisi tambahan.

Nutrisi tambahan, sering dikenal sebagai fortifikasi, dapat menjadi metode yang efektif untuk mencegah kekurangan zat besi pada anak-anak.

FAQ

Berikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan:

Apa Yang Menyebabkan Kekurangan Zat Besi?

Berikut adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan terhambatnya penyerapan zat besi:

  1. Menstruasi atau haid yang begitu berlebihan
  2. Mengonsumsi teh,
  3. Kopi
  4. Cokelat.

Apa Guna Zat Besi Bagi Manusia?

Manfaat dari ferrum yang paling umum adalah untuk mencegah sekaligus mengatasi anemia, karena zat besi mempunyai peran penting dalam membentuk hemoglobin.

Dimana pada protein sel merah ini membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Kesimpulan

Itulah sedikit informasi mengenai penyebab kekurangan zat besi yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa lebih sadar lagi, betapa pentingnya zat besi dalam tubuh kita terutama pada anak.

Karena pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental anak sangat dipengaruhi oleh fungsi zat besi.

Tanpa berlebihan, jika kandungan zat besi dalam tubuh tercukupi, bisa meningkatkan kecerdasan anak.

Kamu harus mengarahkan kecerdasan anak yang tinggi sehingga ia berkembang terbiasa melakukan perbuatan baik.