Advertisements

Review Film Ziarah yang Viral di TikTok

Infokekinian.com – Apakah kalian tahu film yang sedang viral di TikTok yaitu ziarah? Kami akan bahas review film ziarah yang viral. Kisah cinta yang berpusat pada pemeran utama pria yang menawan dan pemeran utama wanita yang memukau hampir selalu disebut sebagai film

“tujuan hubungan” Namun, film berjudul Pilgrimage akan menampilkan kisah cinta yang dikemas cukup berbeda. Kisah cinta yang dihadirkan dalam film ini adalah kisah cinta dan kesetiaan dari seorang nenek berusia 95 tahun.

Penasaran bagaimana kisah romantis seorang nenek yang sudah lanjut usia bisa menjadi sebuah film yang menarik dan mendapat banyak apresiasi? Berikut review film berjudul Pilgrimage!

Review Film Ziarah yang Viral di TikTok (2)

Sinopsis Film Ziarah

Film Ziarah yang memiliki judul internasional Tales of Otherwords ini menceritakan tentang Mbah Sri, seorang nenek berusia 95 tahun yang berusaha mencari makam suaminya. Suami Mbah Sri, Pawiro Sahid adalah seorang tentara Indonesia pada saat Agresi Militer Belkamu Kedua. Sejak berangkat berperang, Pawiro Sahid tidak pernah pulang.

Meski suaminya belum kembali sejak perang, Mbah Sri tetap setia kepada suaminya. Dari berbagai laporan, ia mengetahui bahwa Pawiro Sahid meninggal di medan perang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Makam Pawiro Sahid tidak terletak di Taman Makam Pahlawan, seperti yang diungkapkan seorang kerabat kepadanya setelah ulang tahunnya yang ke-95.

Mbah Sri berkeinginan bisa dimakamkan di samping makam suaminya jika suatu saat suaminya meninggal. Mbah Sri memulai perjalanan yang sulit sendirian untuk mencari tempat peristirahatan terakhir suaminya.

Dia berangkat dari kampung halamannya, hanya berbekal informasi yang bisa dia kumpulkan melalui cara-cara informal. Setiap kali bertemu dengan seseorang yang dia pikir tahu sosok suaminya, dia akan bertanya tentang makam itu. Namun, setiap orang yang ditemui Mbah Sri dalam perjalanannya memberikan versi cerita yang berbeda dari sosok Pawiro Sahid.

Saat ini, Prapto, cucu Mbah Sri, bersiap untuk menikah dengan kekasih lamanya. Mbah Sri, satu-satunya kerabat Prapto, sempat meninggalkan rumah tanpa pamit, sehingga rencana itu terpaksa ditunda. Prapto pun mulai mencari Mbah Sri dengan bertanya kepada warga di jalan yang sebelumnya dilalui Mbah Sri.

Prapto berhasil menemukan Mbah Sri yang hilang. Mereka berdua pun pulang ke rumah masing-masing. Namun tekad Mbah Sri untuk mencari makam suaminya begitu besar. Ia pun kembali dari rumah dan kembali mencari makam, hingga akhirnya Mbah Sri mulai menemukan titik terang tentang makam suaminya.

Akhirnya Mbah Sri berhasil menemukan makam Pawiro Sahid, suami yang diyakininya tewas dalam perang. Tapi rupanya keyakinan itu salah. Dari nisan makam Pawiro Sahid diketahui bahwa ia tidak mati dalam peperangan, melainkan meninggal dalam usia tua beberapa tahun yang lalu.

Selain makam Pawiro Sahid, ada juga makam lain dengan batu nisan bertuliskan nama Ibu Pawiro Sahid. Terlepas dari penampilannya, Mbah Sri berusaha untuk ikhlas dan melanjutkan prosesi di makam dengan berdoa dan menabur bunga, meskipun wajahnya terlihat sedih.

Sukses di Festival Internasional

Pilgrimage merupakan salah satu karya terbaik sineas Indonesia yang telah banyak diapresiasi di ajang penghargaan tingkat internasional. Pada Festival Film Salamindanaw 2016, film ini memenangkan kategori film terbaik. Prestasi lain dari film ini adalah Skenario Terbaik versi Majalah Tempo 2016 dan Nominasi Penulis Skenario Terbaik Festival Film Indonesia 2016.

Pada Festival dan Penghargaan Film Internasional ASEAN 2017, Ziarah juga mendapatkan penghargaan untuk kategori Skenario Terbaik. Penampilan Mbah Ponco Sutiyem sebagai Mbah Sri membuatnya mendapatkan Penghargaan Juri Khusus di acara AIFF 2017, menjadikannya pencapaian paling menonjol dari film tersebut.

Kesimpulan

Film yang di garap sekitar tahun 2016 ini kembali terangkat di salah satu platform sosial media yaitu TikTok, film yang menceritakan kisah Mbah Sri yang mempunyai suami militer ini banyak diminati dan bahkan masuk kancah perfilm-an International loh.