Advertisements

Sejarah Detik Detik Pembacaan Proklamasi Indonesia

Infokekinian.com – Sobat kekinian, apakah kamu sudah tahu sejarah detik detik pembacaan proklamasi Indonesia? Jika belum, yuk simak artikel ini hingga selesai.

Ir Soekarno, presiden pertama Indonesia, pernah berkata bahwa sejarah tidak boleh dilupakan. Pernyataan ini harus diulang selama Negara Kesatuan Republik Indonesia ada di Indonesia.

Kita sering lupa atau tidak menyadari sejarah negara Indonesia. Ini juga dapat dikaitkan dengan infiltrasi budaya Barat ke negara itu, terutama di kalangan anak muda.

Penjajahan di Indonesia Selama Tiga Setengah Abad

Sebagai orang yang masih percaya pada Soekarno, kamu harus memahami bagaimana kisah-kisah para pahlawan dapat membangkitkan semangat nasionalisme.

Tidak dapat disangkal bahwa cerita pahlawan pernah banyak dibaca, tetapi mereka dengan cepat dilupakan karena kebosanan mereka.

Untuk sementara, kamu bisa menyimak kisah-kisah para pahlawan terdahulu yang pasti akan membekas di jiwa dan kepalamu agar kamu juga bisa tetap tabah menjaga NKRI.

Penjajahan di Indonesia Selama Tiga Setengah Abad

Tentu kamu juga pernah mendengar bahwa negara kita sudah lama dijajah, kira-kira tiga setengah abad.

Tentu saja, periode waktu seperti itu dapat dikatakan sangat lama, di mana para leluhur mengalami penderitaan kelaparan dan kemiskinan yang melanda mereka semua.

Penjajah mengambil kekayaan alam yang dimiliki oleh negara Indonesia, yang seharusnya menjadi sumber kekayaan bagi rakyat Indonesia.

Tidak hanya Belanda dan Jepang yang menjajah negara kita, tetapi juga Spanyol, Prancis, Portugal, bahkan Inggris datang dan bertindak sewenang-wenang di Indonesia.

Bahkan negara Jepang, yang mengaku sebagai saudara jauh, melakukan kekejaman yang sebanding dengan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa lainnya; ini telah menjadi semacam sejarah pahit negara Indonesia.

Detik-detik Pembacaan Proklamasi

Cerita sejarah Indonesia wajib untuk diketahui dan dipahami oleh semua anak. Misalnya pada saat-saat menegangkan menjelang pembacaan proklamasi dan kelicikan penjajah Jepang.

Jika kamu serius belajar sejarah di sekolah, kamu akan mengetahui kesembilan panitia BPUPKI atau PPKI, serta beberapa lembaga lainnya.

Namun, tahukah kamu ternyata banyak sekali lembaga buatan Jepang ini yang hanya dijadikan perenang bagi para pejuang negara Indonesia?

Dimana penjajah Jepang membuat janji palsu bahwa bangsa Indonesia akan memperoleh kemerdekaan. Akhirnya, Amerika dan sekutunya memojokkan Jepang dan memaksanya untuk menyerah tanpa syarat.

Untunglah para pemuda yang sudah mengetahuinya berusaha membujuk kelompok-kelompok yang lebih tua, seperti Soekarno dan Hatta, untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan.

Kemudian, pada tanggal 17 Agustus, negara Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Jepang.

Rakyat Indonesia Mempertahankan kemerdekaan

Sejak kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia tidak bernafas lega. Sebab, pada kenyataannya, Belanda masih belum ikhlas meski negara Indonesia telah mendeklarasikan kemerdekaannya.

Mereka juga kembali ke Indonesia dan menimbulkan banyak masalah di masyarakat. Orang Belanda tidak hanya memberikan gerakan semen, tetapi juga menyerang negara Indonesia yang kemudian dikenal dengan agresi militer Belanda.

Rakyat Indonesia Mempertahankan kemerdekaan

Perilaku arogan negara Belanda juga menjadi sorotan saat itu karena telah menyerang negara berdaulat.

Di sisi lain, mereka juga jahil, yang berujung pada berbagai perundingan, seperti perundingan Renville, perundingan Linggarjati, perundingan roem-royen, bahkan sampai KMB.

Akhirnya dengan adanya negosiasi tersebut menghasilkan banyak kesepakatan. Meskipun banyak aspek negosiasi yang merugikan negara Indonesia, pihak Belanda tetap melanggar kesepakatan karena serakah dan tidak puas.

Semangat itu terus meningkat berkat dukungan negara sahabat, dan pada akhirnya Belanda pun mengakui kedaulatan negara Indonesia.

Padahal mereka percaya Belandalah yang melakukan penyerahan kedaulatan, bukan pengakuan.

Pemberontakan yang Membahayakan Kedaulatan NKRI

Ketika Indonesia memperoleh kedaulatan dan kemerdekaan, ada masalah yang dapat menyebabkan runtuhnya kedaulatan Republik Indonesia.

Karena telah terjadi pemberontakan di mana para pemberontak ingin menyalakan ideologi baru.

Karena mereka percaya pemerintah pusat tidak adil di daerah-daerah tertentu. Pemberontakan itu adalah sebagai berikut:

PKI melakukan pemberontakan di Madiun tahun 1948

Musso adalah pemimpin pemberontakan PKI. Pada 11 Agustus 1948, musuh kembali dari Moskow dengan ajaran komunis di Indonesia dan mendeklarasikan berdirinya pemerintah Soviet Indonesia.

Tujuan kelompok ini adalah untuk mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis, tetapi TNI tidak tinggal diam.

Pasukan TNI dan Siliwangi yang dipimpin Jenderal Soedirman akhirnya membubarkan kelompok tersebut.

Akhirnya pada tanggal 30 September 11480, tentara Indonesia merebut kembali Madiun dari tangan PKI.

Terjadi pemberontakan DI atau TII

Pemberontakan ini muncul dari ketidakpuasan beberapa partai politik terhadap kebijakan Presiden Soekarno. Kartosuwiryo memimpin pemberontakan dalam rangka mendirikan negara Islam di Indonesia.

Bahkan ada dukungan dari berbagai pihak, khususnya masyarakat Aceh. Namun, ketika kelompok DI atau TII semakin khawatir dan mengancam keutuhan bangsa, pemerintah menumpas gerakan tersebut.

Pemberontakan PRRI, atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia Banyak kalangan yang merasa pemerintah pusat tidak adil dalam mengalokasikan dana pembangunan, yang berujung pada pembentukan dewan-dewan daerah di Sulawesi dan Sumatera.

Sesuai dengan namanya, tentara revolusioner ini berusaha membangun ideologi baru, dan sudah memiliki banyak pendukung dan pengikut.

Hal inilah yang membuat pemerintah pusat berkeyakinan bahwa PRRI dapat menjadi kelompok yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan akibatnya kelompok tersebut dibubarkan.

Pemberontak kelompok permesta

Pemberontak kelompok permesta

Pada tanggal 2 Maret 1957, kelompok ini dipimpin oleh para pemimpin sipil dan termasuk militer Indonesia, yang berada di bagian timur negara itu.

Gerakan Permesta mirip dengan PRRI dalam banyak hal, tetapi perbedaannya adalah gerakan ini mendapat dukungan asing.

Chiang Kai Shek menyusun strategi untuk mengirim bantuan untuk merebut Morotai dengan membantu kelompok Permesta.

Sebaliknya, pemerintah pusat berhasil menindaklanjuti gerakan tersebut, dan dikeluarkan pada Agustus 1958.

Pemberontakan lainnya

Ada pemberontakan lain, termasuk gerakan kemerdekaan Aceh, gerakan separatis tragedi G 30 S/PKI, organisasi Papua merdeka, dan RMS, atau Republik Maluku Selatan.

Tujuan dari semua pemberontakan ini adalah untuk menciptakan ideologi baru yang akan menantang Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi pemberontakan itu tidak pernah berhasil.

Gerakan Mahasiswa Karena Krisis Orde Baru

Orde Baru Suharto adalah rezim yang berkuasa terlama dalam presiden, berlangsung 32 tahun dan berakhir pada Mei 1998.

Suharto sendiri dianggap tidak kompeten memimpin negara, sehingga terjadi inflasi besar-besaran dan pelemahan rupiah, sehingga harga bahan pokok melambung tinggi.

Akibatnya, sebuah kelompok muda terbentuk menyerukan pengunduran diri Suharto. Mereka adalah mahasiswa yang melakukan unjuk rasa untuk membentuk provinsi baru, reformasi.

Tentu saja, mengetahui sejarah Negara Indonesia membuat kita bersyukur bahwa kita tidak dilahirkan dalam keamanan itu.

Namun sebagai anak bangsa dan masa depan suatu bangsa, kita harus selalu mengingat pengorbanan nenek moyang dan pejuang kita dalam menjadikan Indonesia bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Kesimpulan

Itulah sedikit informais mengenai sejarah detik detik pembacaan proklamasi Indonesia yang dibacakan oleh presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Seokarno.

Demikianlah artikel mengenai Sejarah Detik Detik Pembacaan Proklamasi Indonesia dan jangan lupa untuk terus kunjungi website Infokekinian.

Karena kami juga memiliki banyak informasi dan rekomendasi lain yang tentunya akan bermanfaat dan membantu sobat kekinian.