Sejarah Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah peradaban yang melambangkan kebesaran dan kejayaan di kawasan Nusantara pada masa lampau. Dengan fokus pada perdagangan maritim dan kebijakan ekspansi yang bijaksanam Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan terkuat di Asia Tenggara pada zamannya.
Dalam artikel ini, infokekinian akan mengupas secara mendalam tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya, poin-poin masa kejayaan, hingga faktor kejatuhan.
Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Berikut adalah beberapa poin utama sejarah Kerajaan Sriwijaya:
1. Pemunculan sebagai Pusat Perdagangan
Abad ke-7 Masehi menjadi sakso munculnya Kerajaan Sriwijaya di pulau Sumatera, Indonesia. Lokasinya yang strategis, terletak di persimpangan jalur perdagangan antara Asia Timur dan Barat, menjadikan Sriwijaya pusat perdagangan maritim yang berkembang pesat.
2. Pengaruh dari Kerajaan Pendahulu
Sebelum berdirinya Sriwijaya, pulau Sumatera telah dihuni oleh berbagai kerajaan kecil. Kerajaan Kutai Martadipura dan Tarumanagara di Jawa Barat menjadi pengaruh awal bagi pembentukan struktur pemerintahan dan kebudayaan di Sriwijaya.
3. Puncak Kejayaan dengan Dharmasetu
Dharmasetu, salah satu raja awal Sriwijaya yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 Masehi, memainkan peran penting dalam mengukuhkan kekuasaan dan memperluas wilayah kerajaan. Ia terkenal kebijakan perdagangan yang cermat dan ekspansi ke wilayah=wilayah sekitarnya.
4. Hubungan dengan Agam Hindu dan Buddha
Kerajaan Sriwijaya menganut agama Hindu dan Buddha, yang terlihat dari prasasti-prasasti yang ditemukan. Pemeliharaan kedua agama ini memberikan dasar bagi perkembangan budaya dan keagamaan di Sriwijaya.
5. Peran Penting dalam Perdagangan
Ketertarikan Sriwijaya pada perdagangan maritim membuatnya mengendalikan jalur perdagangan rempah-rempah, logam, dan barang dagangan penting lainnya. Hubungan perdagangan yang erat dengan Cina, India, dan Arab membawa keberlanjutan ekonomi dan kemakmuran bagi Sriwijaya.
Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya mencakup periode yang signifikan dalam sejarah Nusantara, terutama pada abad ke-7 hingga ke-14 Masehi. Beberapa faktor kunci yang menyebabkan kejayaan tersebut melibatkan aspek ekonomi, budaya, dan kebijakan luar negeri. Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya:
1. Pusat Perdagangan Maritim
Sriwijaya menjadi pusat perdagangan maritim yang penting di kawasan Asia Tenggara, terutama pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Lokasinya yang strategis di jalur pelayaran antara Asia Timur dan Barat, khususnya di sekitar Selat Malaka, memungkinkan Sriwijaya mengendalikan arus perdagangan rempah-rempah, logam, dan barang-barang lainnya.
2. Kebijakan Ekspansi
Kerajaan Sriwijaya menjalankan kebijakan ekspansi yang agresif, baik melalui jalur perdagangan maupun melalui penaklukan wilayah-wilayah tetangga. Ekspansi ini membantu Sriwijaya memperluas wilayahnya dan menguatkan pengaruhnya di kawasan Nusantara.
3. Kekuatan Angakatan Laut
Sriwijaya memiliki kekuatan angkatan laut yang kuat, yang memungkinkannya mengamankan jalur perdagangan dan melindungi wilayahnya dari serangan musuh. Armada kapal dagang dan perang Sriwijaya menjadi alat penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di perairan regional.
4. Budaya dan Pendidikan
Masa kejayaan Sriwijaya juga ditandai dengan kemajuan dalam bidang budaya dan pendidikan. Pusat-pusat keagamaan seperti candi dan wihara menjadu pusat pembelajaran agama Buddha dan Hindu serta pusat intelektual di kawasan tersebut. Prasasti-prasasti dan artefak seni yang ditemukan juga mencerminkan keberagaman budaya dan pencapaian seni yang tinggi.
5. Hubungan Diplomatik
Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik yang luas dengan kerajaan-kerajaan tetangga serta dengan negara-negara di luar kawasan. Hal ini terbukti dari temuan prasasti-prasasti yang mencatat tentang hubungan perdagangan dan diplomasi antara Sriwijaya dengan Cini, India, dan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara.
Faktor-Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
Berikut adalah beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi runtuhnya Kerajaan Sriwijaya:
1. Serangan Asing
Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada runtuhnya Sriwijaya adalah serangan dari bangsa Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan pada abad ke-13. Serangan-serangan ini melemahkan pertahanan Sriwijaya dan menyebabkan gangguan besar terhadap perdagangan dan kegiatan ekonomi.
2. Persaingan dengan Kerajaan Lain
Sriwijaya terlibat dalam persaingan politik dan ekonomu dnegan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Majapahit di Jawa dan Chola di India. Persaingan ini sering kali mengarah pada konflik bersenjata dan melemahkan stabilitas Sriwijaya.
3. Korupsi dan Pemberontakan Internal
Korupsi di dalam pemerintahan dan pemberontakan dari kelompok-kelompok di dalam negeri dapat melemahkan struktur politik dan sosial Sriwijaya. Ketidakstabilan politik ini melemahkan kemampuan Sriwijaya untuk bertahan dari serangan asing dan menjaga keutuhan internasional.
4. Perubahan Jalur Perdagangan
Perubahan dalam jalur perdagangan internasional, terutama akibat penemuan jalur laut baru oleh bangsa Eropa, seperti Selat Sunda dan Tanjung Harapan, mengurangi kepentingan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan utama. Ini mengakibatkan penurunan pendapatan dan pengaruh ekonomi Sriwijaya.
5. Pergeseran Pusat Kekuasaan
Perubahan geografis pusat kekuasaan di wilayah Nusantara, seperti pindahnya kekuasaan dari Sumatera ke Jawa dengan berdirinya Majapahit, juga mempengaruhi pengaruh politik dan ekonomi Sriwijaya. Pergeseran ini menyebabkan penurunan pengaruh Sriwijaya secara bertahap.
Raja-Raja Kerajaan Sriwijaya
Berikut adalah beberapa raja-raja pada masa Kerajaan Sriwijaya:
1. Raja Sri Jayanasa
Raja Sri Jayanasa dikenal sebagai pendiri Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi. Ia berhasil membangun fondasi kuat untuk kerajaan ini dan mengembangkan kekuasaannya melalui jalur perdagangan maritim di Selat Malaka.
2. Raja Sri Indravarman
Raja Sri Indravarman memerintah selama abad ke-8 Masehi dan dianggap sebagai salah satu raja terbesar Sriwijaya. Ia melanjutkan kebijakan ekspansi kerajaan ini ke wilayah Sumatera hingga Semenanjung Malaya.
3. Raja Sri Udayadityavarman
Raja Sri Udayadityavarman memerintah pada abad ke-9 Masehi. Di bawah kepemimpinannya, Sriwijaya mencapai puncak kejayaan sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
4. Raja Sri Cudamani Warmadewa
Raja Sri Cudamani Warmadewa terkenal karena menyebarkan agama Buddha di Sriwijaya. Ia mendukung pembangunan candi-candi dan wihara-wihara, menciptakan suasana keberagaman budaya dan keagamaan yang harmonis.
5. Raja Sri Wijaya Mahadewa
Raja Sri Wijaya Mahadewa memerintah pada abad ke-11 Masehi. Ia tercatat sebagai raja terakhir Sriwijaya yang mampu mempertahankan kejayaan kerajaan ini sebelum menghadapi tantangan dan kejatuhan pada abad selanjutnya.
6. Raja Sri Tribhuwanaraja Maulibhusana Warmadewa
Raja Sri Tribhuwanaraja Maulibhusana Warmadewa memerintah selama abad ke-14 Masehi. Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya mengalami tekanan dari berbagai pihak, termasuk serangan dari bangsa Mongol, yang berkontribusi pada kejatuhan akhir kerajaan ini.
Kesimpulan
Sejarah kerajaan Sriwijaya adalah bagian penting dari warisan Nusantara. Memahami perjalanan kejayaan dan kejatuhan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang masa lalu, tetapi juga memotivasi kita untuk memahami dan menghargai keanekaragaman budaya serta kontribusi penting masyarakat Indonesia dalam panggung sejarah dunia.