Infokekinian.com – Buat kamu yang masih bingung ketika membuat neraca saldo, inilah rahasia cara membuat neraca saldo dan contohnya. Jadi, simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui rahasianya lebih lengkap dan jelas.
Tentu kamu pernah mendengar istilah neraca saldo di perusahaan. Tentu kamu sudah familiar dengan definisinya.
Neraca saldo adalah daftar yang berisi semua nama akun serta total saldo dari setiap akun, yang disusun secara sistematis dan berdasarkan kode akun.
Data tersebut berasal dari buku besar perusahaan pada waktu (periode) tertentu. Neraca saldo juga dikenal sebagai neraca saldo dalam bahasa Inggris. Neraca saldo juga didefinisikan sebagai daftar akun dan saldonya untuk periode waktu tertentu.
Neraca saldo adalah pengelompokan buku besar terbaru atau daftar yang berisi kumpulan semua akun dan perkiraan buku besar.
Neraca saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau kapan pun perusahaan membutuhkannya. Keseimbangan harus ditentukan terlebih dahulu untuk mempersiapkan ini.
Urutan akun neraca saldo sesuai dengan urutan akun buku besar. Manakah saldo debit yang ditunjukkan pada kolom kiri? Sementara itu, saldo kredit ada di kolom yang benar. Jumlah kedua jenis kolom harus sama.
Neraca saldo berguna sebagai acuan untuk melihat kesamaan atau keseimbangan jumlah kredit dan debit pada akun-akun buku besar.
Neraca saldo berisi ringkasan akun transaksi serta saldo yang disiapkan sebagai dasar untuk laporan keuangan.
Neraca saldo juga dapat digunakan untuk mengevaluasi perusahaan. Setelah kompilasi buku besar, neraca saldo juga disiapkan. Pembuatannya metodis dan mengikuti kode akun. Itu tidak dapat dibuat secara acak.
Tujuan Neraca Saldo
Tujuan utama neraca saldo adalah untuk menunjukkan kesamaan matematis antara debit dan kredit setelah transfer buku atau posting.
Kesetaraan ini terjadi pada sistem berpasangan ketika total saldo debet sama dengan saldo di kolom kredit.
Neraca saldo juga digunakan untuk menentukan apakah ada kesalahan dalam membuat entri jurnal atau posting. Neraca saldo sangat berguna dalam penyusunan laporan keuangan.
Karena berisi hampir semua perkiraan pendapatan dan pengeluaran perusahaan. kamu bisa mengatakan hampir semuanya karena beberapa pengeluaran dan pendapatan mempengaruhi lebih dari satu periode akuntansi.
Neraca Saldo dan Fungsinya
Fungsi neraca saldo telah dijelaskan secara umum pada ulasan sebelumnya. Neraca saldo, di sisi lain, melayani empat fungsi. Diantaranya adalah:
Fungsi Persiapan
Neraca saldo digunakan untuk persiapan dalam pembuatan laporan keuangan akhir pada suatu perusahaan tertentu, yang merupakan tujuan dari fungsi penyusunan.
Fungsi Pencatatan
Ada juga fungsi pencatatan yang menggunakan neraca saldo untuk melakukan berbagai pencatatan.
Artinya, pencatatan tersebut merupakan pencatatan data di setiap akun akun. Dalam hal ini neraca saldo sangat penting dalam menjalankan fungsi utama ilmu akuntansi, yaitu pencatatan.
Fungsi Koreksi
Neraca saldo digunakan dalam fungsi koreksi untuk melakukan koreksi terhadap seluruh catatan serta siklus akuntansi yang telah diselesaikan sebelum membuat neraca saldo ini.
kamu dapat menemukan kekurangan atau kesalahan dalam pencatatan dalam laporan. Hal ini dicapai dengan memeriksa kesamaan antara hasil akhir dalam kolom kredit dan debit.
Fungsi Monitoring
Fungsi pemantauan adalah fungsi neraca saldo akhir. Neraca saldo dapat digunakan untuk melacak akun dalam pembukuan perusahaan.
Contoh Neraca Saldo Perusahaan
Neraca saldo biasanya terdiri dari empat kolom utama:
Nomor akun
Kolom ini berisi kode-kode akun yang berasal dari akun-akun yang ada di buku besar perusahaan. Nomor dan kode akun harus ditulis secara berurutan (dalam urutan yang logis) dari kode akun aset ke kode akun pengeluaran.
Nama Akun dan Keterangan
Ada juga kolom di neraca saldo yang berisi nama-nama akun di buku besar perusahaan. Penulisan harus diatur dari akun aset ke akuntan ke akun modal. Selain itu, akun pendapatan dan beban ditulis.
Debit
Ada juga kolom yang berisi saldo dari akun-akun dengan nilai debit yang sama dengan yang ada di buku besar.
Kredit
Terakhir, dalam buku besar, terdapat kolom untuk saldo akun dengan nilai kredit yang sesuai. Neraca saldo berguna karena memungkinkan kamu melihat posisi kewajiban, aset, dan modal setelah diposting ke buku besar.
Tentu saja, itu berasal dari semua akun perusahaan. Oleh karena itu, agar hasilnya lebih valid dan datanya lebih akurat, maka proses penyusunan neraca saldo harus dilakukan dengan cermat. Sumber lain mengatur saldo di setiap akun dalam urutan akun laporan laba rugi dan neraca.
Dimulai dengan aset lancar, dilanjutkan dengan aset tetap, aset lain-lain, kewajiban lancar, utang tidak lancar, ekuitas, pendapatan operasional, pendapatan non-operasional, beban operasional, dan beban non-operasional.
Prosedur Dalam Membuat Neraca Saldo
kamu harus mengambil langkah-langkah berikut saat membuat neraca saldo:
- Buat daftar nama akun dan saldo.
- Tambahkan total dari kolom debit dan kredit.
- Tunjukkan kesamaan antara dua kolom.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan neraca saldo tidak tetap pada satu tahun. Dimungkinkan untuk membuatnya setiap hari, setiap minggu, setiap tiga bulan, dan setiap setengah tahun.
Untuk menentukan jangka waktu pembuatan neraca saldo yang harus disesuaikan dengan kebijakan perusahaan, pemilik perusahaan, dan kebutuhan informasi keuangan perusahaan.
Jika informasi keuangan diperlukan setiap bulan, neraca saldo harus disiapkan. Namun, waktu untuk membuat neraca saldo biasanya pada akhir setiap tahun.
Pasalnya, perseroan perlu membuat laporan keuangan berdasarkan neraca saldo pada akhir tahun ini.
Perusahaan memerlukan laporan keuangan untuk menghitung pajak penghasilan badan, dan pihak lain memerlukan laporan keuangan juga. Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan bisnis.
Neraca saldo, di sisi lain, tidak memberikan bukti bahwa semua transaksi telah dicatat dan bahwa informasi dalam buku besar adalah benar. Bahkan jika kolom neraca saldo benar, kesalahan kecil hingga besar pasti ada.
Neraca saldo dapat terlihat seimbang meskipun terdapat beberapa kesalahan kecil seperti:
- Terdapat transaksi yang belum tercatat
- Ayat jurnal dipindahkan dua kali
- Ayat jurnal yang tepat belum dipindahkan
- Akun yang salah digunakan untuk membuat ayat jurnal (posting)
- Adanya kesalahan yang mana saling menghilangkan dalam mencatat jumlah dari transaksi.
Jadi, meskipun jumlahnya salah, total debit tetap sama dengan total kredit selama saldo antara debit dan kredit yang ditransfer tetap sama.
Dalam entitas perusahaan, informasi dari neraca saldo disesuaikan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Akibatnya, neraca saldo yang belum disesuaikan tidak mencukupi sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Karena dapat memberikan informasi yang tidak benar dan dapat menyesatkan pengguna laporan. Misalnya, pemilik bisnis dan pengusaha.
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca saldo setelah penyesuaian adalah kolom yang mencerminkan keadaan keuangan perusahaan saat ini.
Informasi numerik kolom adalah hasil penjumlahan atau pengurangan angka dari kolom jurnal penyesuaian.
Saldo dan perkiraan akun dan angka yang tidak terpengaruh oleh jurnal penyesuaian dapat dipindahkan ke kolom neraca saldo yang disesuaikan secara langsung.
Jurnal penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan saldo akhir tahun dari beberapa akun dalam neraca saldo akhir tahun.
Hal ini dilakukan untuk mencapai keseimbangan. Ketimpangan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Ada beberapa transaksi yang luput dari perhatian (tidak tercatat)
- Ada kesalahan dalam perhitungan (nilai transaksi yang dicatat terlalu besar atau terlalu kecil)
- Karena penerapan sistem yang sebenarnya, beberapa transaksi tidak dapat dikenali.
Aturan akuntansi menyatakan bahwa setelah neraca saldo disusun, semua angka dalam neraca dapat digunakan untuk laporan keuangan karena beberapa saldo akun, perkiraan, dan akun belum menunjukkan nilai yang tepat.
Untuk menentukan neraca saldo setelah disesuaikan, kamu harus memiliki item berikut:
Beban Terutang (Beban yang Perlu Dibayarkan)
Jika terdapat beban yang harus dibayar pada akhir tahun buku, maka transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Gaji pegawai, misalnya, harus dibayarkan pada bulan Desember meskipun akan dibayarkan pada tanggal 2 Januari tahun berikutnya. Akibatnya, pada tanggal 31 Desember tahun itu, jurnal penyesuaian harus dibuat.
Pendapatan yang Mesti Diterima
Demikian pula dengan pengeluaran yang belum dibayar, pada akhir tahun anggaran terdapat pendapatan usaha yang harus dibayar tetapi belum diterima.
Misalnya, jika ada pendapatan operasional yang belum diterima pada akhir periode, maka harus dimasukkan ke dalam jurnal penyesuaian.
Adanya Penyusutan Aktiva Tetap atau Fixed Asset
Aset tetap adalah aset milik perusahaan seperti peralatan, kendaraan, dan bangunan. Karena waktu penggunaan tidak dicatat, nilai aset tetap pada akhir periode tetap sama dengan harga beli pada neraca saldo.
Ada metode untuk menghitung penyusutan aset tetap. Metode tarif tetap pada nilai buku, metode garis lurus, metode jumlah tahun dalam metode garis lurus, dan jumlah beban penyusutan yang dihitung secara merata dari tahun ke tahun adalah di antaranya.
Entri jurnal dibuat dengan mencatat jumlah yang menjadi beban penyusutan untuk periode tersebut.
Beban Bayar Dimuka
Pembayaran yang dilakukan di muka oleh perusahaan untuk pengeluaran tertentu yang melebihi periode akuntansi.
Oleh karena itu, jurnal penyesuaian harus dibuat untuk mengetahui pengeluaran aktual pada saat itu.
Pendapatan yang dibayar dimuka
Pendapatan yang harus diterima adalah karena adanya pendapatan pada akhir periode. Namun, belum ada pembayaran yang dilakukan. Jurnal penyesuaian dibuat berdasarkan pendapatan periode.
Contoh Neraca Saldo
Berikut adalah beberapa contoh tentang neraca saldo:
Contoh Neraca Saldo Perusahaan Salon
Di bawah ini akan diberikan contoh mengenai saldo dari perusahaan jasa salon yang bernama CANTIKA per 31 Desember 2019:
Keterangan | Debit | Kredit |
---|---|---|
Kas | Rp 6.450.000,- | – |
Surat Berharga | Rp 30.000,- | – |
Piutang Dagang | Rp 7.500.000,- | – |
Persekot Asuransi | Rp 2.400.000,- | – |
Perlengkapan Salon | Rp 3.250.000,- | – |
Peralatan Salon | Rp 25.000.000,- | – |
Peralatan Salon | – | Rp 5.500.000,- |
Modal Cantika | – | Rp 59.700.000,- |
Penghasilan Salon | – | Rp 21.750.000,- |
Biaya Sewa | Rp 1.800.000,- | – |
Biaya Gaji | Rp 3.950.000,- | – |
Biaya Telpon dan Listrik | Rp 1.450.000,- | – |
Biaya Lain-Lain | Rp 2.400.000,- | – |
Prive | Rp 2.750.000,- | – |
Jumlah | Rp 86.950.000,- | Rp 86.950.000,- |
Data yang ada pada neraca saldo di atas belum sepenuhnya siap untuk dicantumkan di dalam laporan keuangan perusahaan. Sebab, terdapat beberapa informasi yang meliputi:
- Surat berharga yakni obligasi dengan bunga 18% setiap tahun, yang mana bunga dibayarkan setiap 6 bulan sekali pada tanggal 1 Maret serta 1 September
- Terdapat gaji karyawan yakni pada bulan Desember belum dibayarkan senilai Rp 450.000,-
- Penghasilan salon ada yang diterima pada awal (dimuka) yakni sebesar Rp 600.000,-
- Terdapat rugi piutang yakni sekira 2% dari jumlah saldo piutang dagang
- Terdapat penyusutan alat salon yang telah ditetapkan yakni sebesar 10%
- Terdapat peralatan salon yang ada di dalam gudang yakni sebesar Rp 1.400.000,-
Untuk itu, perlu dibuat jurnal penyesuaiannya. Berikut daftarnya:
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
---|---|---|---|
31 Desember 2019 | Piutang Penghasilan Bunga | Rp 1.800.000,- | - |
Penghasilan Bunga | - | Rp 1.800.000,- | |
Biaya Gaji | Rp 450.000,- | - | |
Hutang Gaji | - | Rp 450.000,- | |
Penghasilan Salon | Rp 500.000,- | - | |
Penghasilan Salon diterima di muka | - | Rp 500.000,- | |
Biaya asuransi | Rp 1.800.000,- | - | |
Persekot Asuransi | - | Rp 1.800.000,- | |
Kerugian Piutang | Rp 150.000,- | - | |
Cadangan Kerugian Piutang | - | Rp 150.000,- | |
Biaya Pengadaan peralatan salon | Rp 2.500.000,- | - | |
Akumulasi pengadaan peralatan salon | - | Rp 2.500.000,- | |
Biaya perlengkapan | Rp 1.850.000,- | - | |
Perlengkapan salon | - | Rp 1.850.000,- | |
Total | Rp 14.700.000,- | Rp 14.700.000,- |
Catatan:
Persekot Asuransi = 2.400.000 – 600.000 = 1.800.000
Penghasilan Bunga = 4/12 x 18% x 30.000.000 = 1.800.000
Rugi Piutang = 2% x 7.500.000 = 150.000,-
Penyusutan alat = 10% x 25.000.000 = 2.500.000,-
Biaya perlengkapan = 3,250.000 – 1.400.000,- = 1.850.000,-
Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Di tanggal 31 Desember tahun 2019, Tuan Budi ingin memeriksa saldo perusahaannya dengan melihat neraca saldo, serta mendapatkan informasi berikut ini:
- Peralatan servis yang digunakan selama 3 tahun semenjak dibeli mengalami penyusutan peralatan servis di bulan Desember 2019 dengan nilai Rp 25.000,-
- Perlengkapan yang telah Tuan Budi beli adalah Rp 300.000,- serta jumlah yang sudah digunakan untuk kegiatan perusahaan di Bulan Desember 2016 sebanyak Rp 250.000,-
- Biaya sewa yang dibayar di muka selama 3 bulan senilai Rp 120.000,- per tanggal 31 Desember baru saja digunakan satu bulan
- Gaji dibayarkan terakhir pada Sabtu, 28 Desember 2019. Pembayaran gaji pada bulan depan akan dilakukan pada tanggal 4 Januari 2020, namun,gaji sudah dihitung biaya meski belum dibayarkan yakni sebesar Rp 18.000,-
- Untuk hutang bank, perusahaan sudah diambil sejak tanggal 27 Desember. Pinjaman ini menuntut Tuan Budi untuk membayar bunga sebesar 12% setahun. Bunga perlu dibayarkan sebulan sekali serta dibayarkan pertama kali di tanggal 27 Januari 2020
- Meski tanggal 31 Desember 2019 belum terdapat bayar bunga, namun, sejak tanggal 28 hingga 31 Desember 2019 telah menjadi biaya yang harus dicatat.
Kesimpulan
Itulah informasi mengenai rahasia cara membuat neraca saldo dan contohnya, yang bisa kamu pelajari dan pahami sebelum membuat neraca saldo.
Demikianlah artikel mengenai Inilah Rahasia Cara Membuat Neraca Saldo dan Contohnya dan jangan lupa untuk terus kunjungi website Infokekinian.
Karena kami juga memiliki banyak informasi dan rekomendasi lain yang tentunya akan bermanfaat dan membantu sobat kekinian.