InfoKekinian.com – Pada kesempatan kali ini kami juga akan mengajak kamu untuk mengenail pengertian dari pidato, lengkap dengan fungsi, tujuan, hingga jenis-jenisnya.
Pidato sendiri biasa dilakukan didepan khalayak ramai, biasanya pembaca pidato ini merupakan orang penting yang memiliki jabatan tinggi.
Seperti contohnya kepala sekolah yang menyampaikan pidato disaat upacara bendera.
InfoKekinian.com telah merangkum berbagai informasi mengenai pidato, mulai dai pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya. Jadi simak artikel ini hingga selesai, ya!
Pengertian dari Pidato
Pidato adalah suatu kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapat atau memberikan gambaran mengenai suatu hal.
Pidato dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi dan pernyataan tentang hal-hal yang penting dan harus dibicarakan.
Pidato merupakan salah satu elemen dari perkembangan bahasa Indonesia. Biasanya, pidato digunakan oleh pemimpin untuk berorasi dan memimpin di depan banyak orang.
Pidato merupakan suatu bentuk ucapan yang terstruktur dan disampaikan kepada orang banyak.
Contohnya, pidato kenegaraan, pidato perayaan hari besar, pidato motivasi, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan kesan positif pada pendengar. Kemampuan berpidato atau berbicara di depan publik yang baik dapat membantu mencapai kesuksesan dalam karir.
Ciri-Ciri Pidato
Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari pidato:
- Pidato memiliki tujuan yang jelas untuk disampaikan, seperti memberikan informasi, meyakinkan pendengar, atau memotivasi mereka
- Pidato umumnya memiliki struktur yang terorganisir, termasuk pembukaan, tubuh, dan penutup
- Pidato menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh pendengar
- Pidato sering menggunakan alat bantu visual seperti slide atau gambar untuk menunjang penyampaian informasi
- Pidato menggunakan intonasi yang sesuai dengan konteks dan tujuan pidato untuk menarik perhatian pendengar dan meningkatkan efektivitas pidato
- Pidato menggunakan teknik persuasi untuk meyakinkan pendengar untuk setuju dengan pendapat atau tindakan yang diinginkan.
Fungsi Pidato
Berikut adalah beberapa fungsi dari pidato:
1. Memudahkan Komunikasi
Melakukan komunikasi di khalayak ramai memang menjadi suatu hal yang cukup sulit untuk dilakukan.
Namun, pidato menjadi salah satu cara untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi dan menyampaikan gagasan atau lain hal dikhalayak ramai.
2. Media Komunikasi
Setiap organisasi memerlukan metode komunikasi yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada anggotanya.
Salah satu cara yang efektif adalah melalui pidato, dimana ketua organisasi dapat memberikan informasi penting pada seluruh anggota organisasi tersebut.
3. Membangun Suasana Kondusif
Komunikasi melalui pidato dianggap sebagai salah satu cara untuk membangun suasana kondusif karena hanya satu orang yang berorasi.
Dalam hal ini, pendengar dapat memberikan tanggapan dalam bentuk pertanyaan dan sanggahan terhadap pidato dari pembicara pada saat yang telah ditentukan.
4. Membangun Hubungan Harmonis
Dalam sebuah organisasi, pidato merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi secara langsung antara atasan dan karyawan.
Selain itu, proses komunikasi ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana penyampaian saran dan kritik pada anggota.
Tujuan Pidato
Berikut adalah beberapa tujuan dari pidato:
1. Memberikan Informasi
Secara fundamental, pidato adalah bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada audiens.
Informasi tersebut dapat berupa gagasan, ide, atau hal-hal lain yang dianggap penting oleh pembicara.
2. Memengaruhi Pendengar
Salah satu tujuan utama dari pidato adalah untuk memengaruhi pendengar agar dapat menerima dan mengikuti gagasan yang disampaikan oleh pembicara tanpa paksaan.
3. Menyenangkan Orang Lain
Pidato juga mempunyai tujuan untuk membuat orang lain senang serta merasa puas dengan apa yang disampaikan si pembicara.
Tata Cara dan Etika Berpidato
Tata cara berpidato merujuk pada serangkaian langkah dan urutan yang digunakan untuk memulai, mengembangkan, dan mengakhiri pidato.
Sedangkan etika berpidato merujuk pada nilai-nilai yang harus diperhatikan dan dijunjung tinggi ketika seseorang sedang berpidato.
Secara umum, urutan dalam berpidato terdiri dari pembukaan, sajian isi pidato, dan penutup. Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang dan hadir dalam acara.
Sajian isi pidato merupakan hasil penjabaran gagasan utama yang akan disampaikan, yang harus diperinci sesuai dengan waktu yang tersedia.
Penutup pidato berisi tentang pengingat kembali dari gagasan utama yang telah disampaikan, harapan, dan ucapan terima kasih kepada para pendengar atas partisipasinya.
Etika berpidato merupakan prinsip penting bagi seseorang yang akan berpidato.
Saat berpidato, seseorang harus menghindari untuk menyinggung perasaan orang lain dan berusaha untuk menghormati serta membangun rasa optimisme pada pendengarnya.
Selain itu, harus diperhatikan juga keterbukaan, kejujuran, empati, dan persahabatan dalam berpidato.
Jenis-Jenis Pidato
Berikut adalah beberapa jenis-jenis dari pidato:
1. Pidato Impromptu
Pidato impromptu adalah pidato yang dilakukan tanpa persiapan sebelumnya, secara tiba-tiba atau spontan.
Bila kamu diajak untuk berpidato dalam suatu acara tanpa persiapan sebelumnya, maka pidato yang kamu lakukan adalah pidato impromptu
Keuntungan Menggunakan Pidato Impromptu
- Impromptu lebih mungkin menunjukkan perasaan sebenarnya dari pembicara karena ia tidak memikirkan pendapat yang akan disampaikan sebelumnya
- Gagasan dan pendapat yang datang secara spontan, sehingga tampak lebih segar dan hidup
- Pidato Impromptu juga memungkinkan kamu untuk terus berpikir. Namun, bagi pembicara yang belum berpengalaman, hal ini dapat menjadi kendala.
Kekurangan Menggunakan Pidato Impromptu
- Impromtu bisa menimbulkan kesimpulan yang bersifat mentah karena dasar pengetahuan yang kurang memadai
- Penyampaian pidato yang tersedat dan tidak lancar
- Gagasan yang disampaikan bisa menjadi acak-acakan atau berantakan
- Demam panggung yang begitu besar terlebih bagi yang belum berpengalaman.
2. Pidato Manuskrip
Pidato manuskrip ini bisa disebut juga sebagai pidato dengan naskah. Dalam hal ini tidak berlaku “menyampaikan pidato” tetapi “membacakan pidato”.
Pidato dengan naskah adalah pidato dimana juru pidato membacakan naskah pidato dari awal hingga akhir. Lebih tepat jika disebut “membacakan pidato” daripada “menyampaikan pidato”.
Pidato manuskrip ini dilakukan jika isi yang disampaikan tidak boleh ada kesalahan
Keuntungan Menggunakan Pidato Manuskrip
- Kata dalam penyampaiannya bisa dipilih sebaik-baiknya sehingga dalam menyampaikannya bisa secara tepat dan gamblang
- Kefasihan dalam menyampaikan pidato
- Dapat menghindari bahasa yang rancu
- Manuskrip bisa diterbitkan ataupun diperbanyak.
Kekurangan Menggunakan Pidato Manuskrip
- Komunikasi antara orator dan audiens yang berkurang karena orator yang tidak dapat berinteraksi langsung
- Orator akan terlihat kaku karena lebih berkonsentrasi pada naskah teks
3. Pidato Memoriter
Pidato memoriter merupakan pidato yang ditulis dalam bentuk naskah dan dihafalkan kata per kata.
Pada pidato jenis ini, yang penting adalah memiliki kemampuan menghafalkan teks pidato dan mengingat kata-kata dengan baik.
Keuntungannya adalah pidato akan lancar, namun kekurangannya adalah berpidato secara datar dan monoton sehingga tidak mampu menarik perhatian pendengar.
Keuntungan Menggunakan Pidato Memoriter
- Dengan persiapan yang baik, maka orator bisa menysun serta memilih kata sebaik mungkin
- Penyampaian pidato akan lancar jika orator mampu menghapalnya
- Isyarat dan gerak yang di integrasikan sesuai dengan uraian.
Kekurangan Menggunakan Pidato Memoriter
- Pidato akan lebih tampak datar dan monton
- Komunikasi para audiens akan berkurang karena orator yang berusaha untuk mengingat setiap katanya
- Membutuhkan persiapan yang cukup lama.
4. Pidato Ekstempore
Pidato jenis ektempore merupakan pidato yang dianggap terbaik dan umum digunakan oleh para juru pidato yang berpengalaman dan ahli adalah jenis pidato yang hanya menyiapkan garis besar dan poin-poin pendukung saja.
Namun, orator tidak mencoba untuk mengingat atau menghafal setiap kata secara harfiah. Outline hanya merupakan panduan untuk mengorganisir ide-ide yang ada dalam pikiran orator.
Keuntungan dari pidato ekstempore adalah komunikasi antara pembicara dan pendengar menjadi lebih baik karena orator berbicara secara langsung kepada pendengar, pesan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan, dan penyajiannya lebih spontan.
Namun, pidato jenis ini memerlukan latihan yang intensif bagi pembicara.
Keuntungan Menggunakan Pidato Ekstempre
- Komunikasi antara audiens dan orator akan berjalan dengan baik, karena orator dapat berinteraksi langsung pada audiens
- Pesan yang disampaikan akan bersifat fleksibel untuk diubah.
Kekurangan Menggunakan Pidato Ekstempre
- Membutuhkan latihan intensif
- Tedapat kemungkinan menyimpang dari garis besar pidato yang telah dibuat
- Kefasihan bisa saja terhabat karena adanya kesukaran dalam memilih kata-kata.
Kesimpulan
Itulah sedikit informas mengenai pengertian dari pidato, lengkap dengan ciri hingga jenis-jenis dan etika dalam menyampaikan pidato.