Advertisements

Penjelasan Pengertian Rantai Makanan Beserta Contohnya

Rantai makanan kerap dibahas baik di dunia pendidikan maupun di kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda apa pengertian rantai makanan? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simaklah informasi berikut ini!

Rantai makanan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut proses transfer energy dari tingkat trofik pertama ke tingkat trofik berikutnya dalam peristiwa makan dan dimakan. Rantai makanan ini tidak hanya untuk hewan saja, namun untuk semua makhluk hidup, yakni tumbuhan dan manusia.

 

Ya, tentu saja makhluk hidup ada dalam setiap tingkatan trofik, dan tingkatan trofik pertama biasanya adalah tumbuhan. Dalam hal ini tumbuhan disebut produsen, sementara trofik berikutnya disebut konsumen.

Setiap hewan memiliki gambar rantai makanan yang berbeda, hal tersebut dibedakan oleh jenis hewannya, apakah jenis hewan herbivora, karnivora, atau omnivora. Jenis hewan herbivora akan mendapat energy setelah mengonsumsi tanaman, kemudian herbivora akan dimangsa oleh hewan karnivora atau omnivora.

Rantai makanan dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan tipe produsen yang menjadi tingkatan trofik pertama, yaitu rantai makanan detritus dan rantai makanan perumput. Apa perbedaan dari keduanya? Rantai makanan detritus adalah rantai makanan yang trofik pertamanya serpihan organisme mati, seperti cacing.

Contoh rantai makanan detritus yaitu daun-daunan kering => cacing => itik => manusia. Nah, daun kering atau sampah organic-lah yang disebut serpihan organisme yang telah mati, kemudian dimanfaatkan oleh cacing untuk bertahan hidup, cacing dimakan oleh itik, dan itik dikonsumsi manusia setelah diolah.

Yang kedua yaitu rantai makanan perumput, artinya tumbuhan hijau-lah yang berada dalam tingkatan trofik pertama. Contohnya padi => belalang => katak => ular. Contoh rantai makanan tersebut cukup menjelaskan bahwa padi adalah tumbuhan hijau yang menjadi produsen atau tingkatan trofik pertama.

Susunan rantai makanan tersebut pun bisa menjadi padi => manusia. Ya, manusia mengonsumsi padi setelah diolah menjadi beras kemudian nasi atau bubur. Meski hanya terdiri dari 2 trofik, namun sudah bisa dikatakan sebagai rantai makanan, yang terpenting di dalamnya terdapat produsen dan konsumen.

Justru semakin pendek rantai makanan, maka energi yang disimpan untuk organisme trofik terakhir semakin besar, begitu pula sebaliknya.

Selain dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan tipe produsen, praa ilmuwan ekologi membagi rantai makanan menjadi 3 macam, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan dari ketiga macam rantai makanan tersebut !

1. Rantai Pemangsa

Produsen pada rantai pemangsa tetaplah dalam bentuk tumbuhan atau organisme mati, kemudian konsumen I adalah hewan herbivora. Hewan herbivora tersebut kemudian dimangsa oleh karnivora dan diakhiri oleh hewan omnivora.

Contoh rantai makanan pemangsa yaitu padi => belalang => kadal => burung.

2. Rantai Parasit

Dalam rantai parasit, organisme yang sifatnya parasit menjadi trofik tingkatan terakhir. Contoh organisme yang sifatnya parasit diantaranya cacing, benalu, bakteri dan masih banyak lagi.

Nah, contoh dari rantai parasit adalah sebagai berikut : rumput => rusa => hewan omnivora => hewan karnivora => cacing.

3. Rantai Saprofit

Rantai makanan saprofit dimulai dengan organisme mati dan diakhiri dengan jasad pengurai, seperti jamur dan bakteri.

Contoh rantai makanan saprofit yakni organisme mati => tikus => kucing => jamur dan bakteri.

Nah, itu dia penjelasan mengenai pengertian, jenis, macam, serta contoh rantai makanan yang harus Anda ketahui. Jadi, setiap makhluk hidup pasti memiliki susunan rantai makanan dalam kelangsungan hidupnya, entah berperan sebagai produsen atau konsumen, entah berada di tingkatan trofik pertama, trofik kedua, atau seterusnya.

Dengan adanya rantai makanan yang seimbang, maka ekosistem hewan dan tumbuhan pun ikut seimbang. Apabila salah satu jenis hewan ekosistemnya menurun, maka proses atau susunan rantai makanan akan terhambat.